Anda di halaman 1dari 12

CRITICAL BOOK REVIEW

MATA KULIA SISTEM


KELSTRIKAN MESIN

SKOR NILAI:
CRITICAL BOOK REVIEW

NAMA MAHASISWA : AHDA SABILA

NIM : 5191121004

DOSEN PENGAMPU : DR. LISYANTO, M.SI

BUDI HARTO, S.PD, M.T

MATA KULIAH : SISTEM KELISTRKAN MESIN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

MARET 2021

KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang maha kuasa dimana atas kasih dan
karunianya yang selalu menyertai kita sekalian sehingga penyusunan Critical Book Review
ini dapat terselesaikan dengan baik. Penulisan  ini saya sajikan secara ringkas dan sederhana
sesuai dengan kemampuan yang saya miliki, dan tugas ini disususun dalam rangka memenuhi
tugas Critical Book Review pada mata kuliah system kelistrikan mesin dan elektronika.
Critical Book Review ini membantu kita untuk dapat mengetahui lebih dalam lagi mengenai
pembangkit listrik lebih dalam.

Dalam penyusunan tugas ini banyak kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu kritik
yang membangun dari semua pihak sangat saya harapkan demi kesempurnaan tugas ini, dan
Dalam kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih kepada pihak- pihak yang telah
membantu telah memberikan bimbinganya kepada saya untuk menyelesaikan tugas Critical
Book Review ini hingga selesai.

Medan, 25 Maret 2021

Ahda Sabila
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Rasionalisasi CBR

Critical book review merupakan suatu bagian dari tugas yang ada pada perkuliahan
yang menggunakan sistem KKNI dimana sistem ini digunakan oleh Universitas Negeri
Medan demi mencapai visi dan misi universitas dan juga agar membangun karakter
mahasiswa Universitas Negeri Medan.

1.2 Tujuan CBR

Penyelesaian tugas critical book review ini diselesaikan demi memenuhi penugasan
Critical book Review pada mata kuliah dan tujuan nya ialah agar dapat menambah wawasan
kita mengenai buku yang kita kritik yakni dengan mengetahui apa saja kelebihan dan
kekurangan dari buku tersebut dan agar kita lebih giat lagi dalam membaca buku. Dan dapat
melatih diri untuk berfikir kritis dalam mencari informasi yang di berikan oleh setiap bab dari
sebuah buku

1.3 Manfaat CBR


Manfaat yang kita dapatkan ialah kita dapat mengetahui apa saja kelebihandan
kekuranagn buku tersebut dan juga kta dapat mengetahuidan mendapatkan ilmu lebih luas
lagi mengenai isi didalam jurnal tersebut dan materi apa saja yang terdapat didalam buku
tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Identitas Buku

1. Judul : Pembangkit Energi Listrik


2. Penulis : Ir. Djiteng Marsudi
3. Editor : Wayan Santika, S.T., M.M.
dan Lemeda Simarmata, S.T.
4. Penerbit : Erlangga
5. Tahun terbit : 2005
6. Jumlah Hal : 239 halaman
7. Isbn : 979-741-993-2

2.2 RINGKASAN BUKU


PENDAHULUAN
Menurut Marsudi (2005), dalam judul buku “PEMBANGKITAN ENERGI
LISTRIK’, pembangkitan tenaga listrik sebagian besar dilakukan dengan cara memutar
generator sinkron sehingga didapat tenaga listrik dengan tegangan bolak-balik tiga fasa.
Energi mekanik yang diperlukan untuk memutar generator sinkron didapat dari mesin
penggerak generator atau biasa disebut penggerak mula (prime mover). Mesin penggerak
generator yang banyak digunakan dalam praktik, yaitu: mesin diesel, turbin uap, turbin air,
dan turbin gas. Mesin-mesin penggerak generator ini mendapat energi dari:
·         Proses pembakaran bahan bakar (mesin-mesin termal)
·         Air terjun (turbin air)
Pusat listrik adalah tempat dimana proses pembangkitan tenaga listrik dilakukan. Mengingat
proses pembangkitan tenaga listrik merupakan proses konversi energi primer (bahan bakar
atau potensi tenaga air) menjadi energi mekanik penggerak generator, yang selanjutnya
energi mekanik ini diubah menjadi energi listrik oleh generator, makan dalam pusat listrik
umumnya terdapat :
a. Istalnasi Energi Primer, yaitu instalasi bahan bakar atau instalasi tenaga air.
b. Instalasi Mesin Penggerak Generator, yaitu instalasi yang berfungsi sebagai
pengubahenergi primer menjadi energi mekanik penggerak generator. Mesin penggerak
generator ini dapat berupa ketel uap beserta turbin uap, mesin diesel, turbin gas, atau
turbin air.
c.  Instalasi Pendingin, yaitu instalasi yang berfungsi mendinginkan instalasi mesin
penggerak yang menggunakan bahan bakar.
d.   Iinstalasi Listrik, yaitu instalasi yang secara garis besar terdiri dari:
-  Instalasi Tegangan Tinggi, yaitu instalasi yang menyalurkan energi listrik yang
dibangkitkan generator.
-  Instalasi Tegangan Rendah, yaitu instalasi alat-alat bantu dan instalasi penerangan.
-  Instalasi Arus Searah, yaitu instalasi yang terdiri dari baterai aki beserta pengisinya dan
jaringan arus searah yang terutama digunakan untuk proteksi, control, dan
telekomunikasi.

Jenis-jenis Pusat Listrik


Jenis-jenis pusat listrik :
a.   Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA)
Pusat listrik ini menggunakan tenaga air sebagai sumber energi primer.
b.   Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
Pusat listrik ini menggunakan bahan bakar minyak atau bahan bakar gas sebagai sumber
energi primer.
c.   Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Pusat listrik ini menggunakan bahan bakar batu bara, minyak, atau gas sebagai sumber energi
primer.
d.   Pusat Listrik Tenaga Gas (PLTG)
Pusat Listrik ini menggunakan bahan bakar gas atau minyak sebagai energi primer.
e.   Pusat Llistrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)
Pusat listrik ini merupakan kombinasi PLTG dengan PLTU. Gas buang dari PLTG
dimanfaatkan untuk menghasilkan uap dalam ketel uap penghasil uap untuk penggerak turbin
uap.
f.    Pusat Listrik Tenaga Panas Bbumi (PLTP)
Pusat Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) merupakan PLTU yang tidak mempunyai ketel uap
karena uap penggerak turbin uapnya didapat dari dalam bumi.
g.   Pusat Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
Pusat Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) merupakan PLTU yang menggunakan uranium sebagai
bahan bakar yang menjadi sumber energi primernya. Uranium menjalani proses fission (fisi)
di dalam reactor nuklir yang menghasilkan energi panas yang digunakan untuk menghasilkan
uap dalam katel uap. Uap ini selanjutnya digunakan untuk menggerakkan turbin uap
penggerak generator.

Masalah Utama dalam Pembangkitan Tenaga Listrik


Proses pembangkitan tenaga listrik pada prinsipnya merupakan konversi energi primer
menjadi energi mekanik penggerak generator yang selanjutnya energi mekanik ini dikonversi
oleh generator menjadi tenaga listrik. Proses yang demikian ini menimbulkan masalah-
masalah sebagai berikut:

a.       Penyediaan Energi Primer


Energi primer untuk pusat listrik termal adalah bahan bakar. Penyediaan bahan bakar
meliputi: pengadaan, transportasi, dan penyimpanannya, terutama yang memerlukan
perhatian terhadap risiko kebakaran.
Energi primer untuk PLTA adalah air. Pengadaannya dari sungai atau hujan, sedangkan
penyimpanannya di waduk. Untuk PLTA, konservasi hutan pada daerah aliran sungai (DAS)
sangat penting agar hutan berfungsi sebagai penyimpan air sehingga tidak timbul banjir di
musim hujan dan tidak terjadi kekeringan di musim kemarau.

b.       Penyediaan Air Pendingin


Masalah penyediaan air pendingin timbul pada pusat listrik termal seperti PLTU dan PLTD.
PLTG tidak memerlukan air pendingin yang banyak. PLTU dan PLTD dengan daya
terpasang di atas 25 MW banyak yang dibangun di daerah pantai karena membutuhkan air
pendingin dalam jumlah besar sehingga pusat listrik ini dapat menggunakan air laut sebagai
air pendingin. Untuk unit-unit PLTD yang kecil, dibawah 3 MW, pendinginannya dapat
menggunakan udara dengan menggunakan radiator.

c.       Masalah Limbah
PLTU batu bara menghasilkan limbah berupa abu batu bara dan asap yang mengandung gas
SO2 , CO2 , dan NOX . Semua PLTU mempunyai limbah bahan kimia dari air ketel (blow
down). PLTD dan PLTG mempunyai limbah berupa minyak pelumas. PLTA tidak
menghasilkan limbah, malah limbah dari masyarakat yang masuk ke sungai penggerak PLTA
sering menimbulkan gangguan pada PLTA.
d.       Masalah Kebisingan
Pusat listrik termal menimbulkan suara keras yang merupakan kebisingan bagi masyarakat
yang tinggal didekatnya. Tingkat kebisingan harus dijaga agar tidak melampaui standar yang
berlaku.

e.       Operasi
Operasi pusat listrik sebagian besar 24 jam sehari. Selain itu biaya penyediaan tenaga listrik
sebagian besar (± 60%) untuk operasi pusat listrik, khususnya untuk membeli bahan bakar.
Oleh karena itu, perlu dilakukan operasi pusat listrik yang seefisien mungkin.

f.        Pemeliharaan
Pemeliharaan peralatan diperlukan untuk:
-          Mempertahankan efisiensi
-          Mempertahankan keandalan
-          Mempertahankan umur ekonomis
Bagian-bagian peralatan yang memerlukan pemeliharaan terutama adalah:
-          Bagian yang bergeser, seperti: bantalan, cincin pengisap (piston ring), dan engsel-engsel
-          Bagian-bagian yang mempertemukan zat-zat dengan suhu yang berbeda, seperti: penukar
panas (heat exchanger) dan ketel uap
-          Kontak-kontak listrik dalam saklar serta klem-klem penyambung listrik

g.       Gangguan dan Kerusakan


Gangguan adalah peristiwa yang menyebabkan Pemutus Tenaga (PMT) membuka (trip) di
luar kehendak operator sehingga terjadi pemutusan pasokan tenaga listrik. Gangguan
sebenarnya adalah peristiwa hubung singkat yang penyebabnya kebanyakan petir dan
tanaman. Gangguan dapat juga disebabkan karena kerusakan alat, sebaliknya gangguan
(misalnya yang disebabkan petir) yang terjadi berkali-kali akhirnya dapat mengakibatkan alat
(misalnya transformator) menjadi rusak.

h.       Pengembangan Pembangkitan
Pada umumnya, pusat listrik yang berdiri sendiri maupun yang ada dalam sistem interkoneksi
memerlukan pengembangan. Hal ini disebabkan karena beban yang dihadapi terus
bertambah, sedangkan di lain pihak unit pembangkit yang ada menjadi semakin tua dan perlu
dikeluarkan dari operasi. Jika gedung pusat listrik yang ada masih memungkinkan untuk
penambahan unit pembangkit, maka pengembangan pembangkitan dapat dilakukan dengan
menambah unit pembangkit dalam gedung pusat listrik yang telah ada tersebut. Tetapi jika
tidak ada lagi kemungkinan memperluas gedung pusat listrik yang ada, maka harus dibangun
pusat listrik yang baru. Pengembangan pembangkitan khususnya dalam sistem interkoneksi,
selain harus memperhatikan masalah gangguan dan kerusakanjuga harus memperhatikan
masalah saluran transmisi dalam sistem.

i.         Perkembangan Teknologi Pembangkitan


Perkembangan teknologi pembangkitan umumnya mengarah pada perbaikan efisiensi dan
penemuan Teknik konversi energi yang baru dan penemuan bahan bakar baru. Perkembangan
ini meliputi segi perangkat keras (hardware) seperti komputerisasi dan juga meliputi segi
perangkat lunak (software) seperti pengembangan model-model matematika untuk optimasi.
BAB III
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU
3.1 Kelebihan
Isi dari buku ini sangat bermanfaat dalam tata bahasa yang baik, mudah dipahami dan
lengkap dengan segala ulasan tentang konsep pembangkitan, contoh kasus, gambar dan lain
lain. Penulisan judul pada kulit buku menggunakan huruf kapital yang berwarna ,dan
menampilkan warna merah yang dipadukan dengan warna jingga sehingga membuat
pembaca menjadi tertarik untuk membacanya. Adanya pemberian contoh dari RPP tersebut
beserta Kdnya sehingga memudahkan pembaca untuk memahaminya begitu juga dengan
contoh dari penerapan dalam pembelajaran ekonomi.

3.2 Kekurangan
Hampir tidak ada kekurangan dalam buku ini, namun ada beberapa contoh soal yang
saya harus memerlukan bimbingan para ahli untuk memecahkannya. Ada beberapa di babnya
tidak ada dituliskan kompetensi dasar maupun indikatornya sehingga membuat pembaca
tidak mengetahui point-point penting yang harus diketahui terlebih dahulu.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah saya membaca dan mencoba memahami setiap pembahasan materi yang ada
didalam kedua buku ini, saya dapat menyimpulkan bahwa pada dasarnya buku ini merupakan
buku yang sangat bagus,baik dari segi materi dan pemaparan soalnya. Buku ini lebih
menekankan pembahasan yang terbilang terstruktur dari dasar,sehingga dengan memahami
konsep latar belakang masalah yang ada didalam setiap ponit. Point materi yang ada dalam
buku ini pembaca sudah dapat mengerti materinya maupun dalam pengerjaan soalnya.

4.2 Saran
Adapun saran yang dapat saya berikan setelah saya membaca dan memahami serta
mencoba menemukan kelebihan dan kekurangan yang terdapat didalam kedua buku ini
yaitu,sebaiknya kedua buku ini lebih mendapat penyempurnaan dari segi panduan pengerjaan
soalnya agar baik pembaca maupun yang lain dapat lebih mudah dalam pengerjaannya dan
otomatis cepat memahami materi Pembangkit Listrik ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://menulisilmiah123.blogspot.com/2017/09/resensi-buku-pembangkitan-energi-
listrik.html
Mismail,Budiono .1995. Rangkaian Listrik.Penerbit ITB. Bandung

Ramdhani, Mohamad.2005. Rangkaian Listrik (Revisi). STTTelkom Bandung

Anda mungkin juga menyukai