Anda di halaman 1dari 29

ANFISKO

KULIAH 1
1. Menentukan 2. Menjelaskan 3. Mampu
jenis kromofor, informasi dari menganalisis
Spektrofotometer
ikatan rangkap struktur senyawa organik
UV-VIS pada
yang berdasarkan secara kuantitatif
umumnya
terkonyugasi dan panjang dengan
digunakan untuk
auksokrom dari gelombang menggunakan
:
suatu senyawa maksimum suatu hukum Lambert-
organik senyawa Beer.

SPEKTROFOTOMETER UV-VIS
Spektrofotometer UV-Vis adalah pengukuran
panjang gelombang dan intensitas sinar ultraviolet
dan cahaya tampak yang diabsorbsi oleh sampel.

DEFINISI
Sinar ultraviolet berada
pada panjang gelombang
200-400 nm sedangkan
sinar tampak berada pada
panjang gelombang 400-
800 nm.

PANJANG GELOMBANG SINAR


Panjang
frekuensi
gelombang (λ) Amplitudo
adalah Bilangan
adalah jarak gelombang
kecepatan gelombang (v)
antara satu adalah
cahaya dibagi adalah satu
lembah dan disturban
dengan satuan per
satu puncak maksimum
panjang panjang
seperti dari garis
gelombang gelombang.
gambar horizontal
(λ).
dibawah ini,

BEBERAPA ISTILAH
Sebagai sumber cahaya biasanya digunakan lampu
hidrogen atau deuterium untuk pengukuran uv dan
lampu tungsten untuk pengukuran pada cahaya
tampak.

SKEMA ALAT SPEKTROFOTOMETER UV-VIS


SINGLE BEAM (SUMBER CAHAYA TUNGGAL)
SPEKTRONIC 21
Skema alat spektrofotometer double
beam
ALAT SPEKTRO DOUBLE BEAM
Ketika suatu
atom atau
molekul Sinar ultraviolet
menyerap cahaya Tipe eksitasi dan sinar tampak Sistem yang
maka energi tergantung pada akan bertanggung
tersebut akan panjang menyebabkan jawab terhadap
menyebabkan gelombang elektron absorbsi cahaya
tereksitasinya cahaya yang tereksitasi ke disebut dengan
elektron pada diserap. orbital yang lebih kromofor.
kulit terluar ke tinggi.
tingkat energi
yang lebih tinggi.

ABSORPSI
• Auksokrom; merupakan
• Kromofor; merupakan gugus gugus jenuh dengan adanya • Pergeseran Batokromik;
tak jenuh (pada ikatan kovalen) elektron bebas (tidak terikat), merupakan pergeseran
yang bertanggung jawab dimana jika gugus ini absorban ke daerah panjang
terhadap terjadinya absorbsi bergabung dengan kromofor, gelombang yang lebih panjang
elektronik (misalnya C=C, C=O, akan mempengaruhi panjang karena adanya substitusi atau
dan NO2). gelombang dan intensitas efek pelarut.
absorban.

• Pergeseran Hipsokromik;
merupakan pergeseran
• Efek Hiperkromik; merupakan Efek Hipokromik; merupakan
absorban ke daerah panjang
peningkatan intensitas penurunan intensitas absorban.
gelombang yang lebih pendek
absorban. • S
karena adanya substitusi atau
efek pelarut.

BEBERAPA ISTILAH PENTING


Contoh spektrum Spektrofotometer UV-
Vis
 Hukum Lambert-Beer (Beer's law) adalah
hubungan linearitas antara absorban dengan
konsentrasi larutan analit. Biasanya hukum
Lambert-beer ditulis dengan :

 A=ε.b.C
 A = absorban (serapan)
 ε = koefisien ekstingsi molar (M-1 cm-1)
b = tebal kuvet (cm) C = konsentrasi (M)

HUKUM LAMBERT BEER


 Pada beberapa buku ditulis juga :
 A = E.b.C
 E = koefisien ekstingsi spesifik (ml g-1
cm-1)
 b = tebal kuvet (cm)
 C= konsentrasi (gram/100 ml)
 Hubungan antara E dan ε adalah : E = 10.
ε massa molar

RUMUS LAIN
 Pada percobaan, yang terukur adalah
transmitan (T), yang didefinisikan sebagai
berikut : T = I / Io

 I = intensitas cahaya setelah melewati


sampel Io = adalah intensitas cahaya
awal
ABSORPSI CAYAHA OLEH SAMPEL
 Hubungan antara A dan T adalah

A = -log T = - log (I / Io)

HUBUNGAN A DAN T
 1. Suatu senyawa mempunyai serapan
maksimum pada 235 nm dengan 20%
cahaya yang dapat dilewatkan atau
ditransmisikan oleh senyawa ini. Diketahui
bahwa senyawa ini mempunyai
konsentrasi 2.0 x10-4 molar dengan
ketebalan sel 1 cm. Berapa koefisien
ekstingsi molar senyawa ini pada λ 235?

CONTOH SOAL
 Hukum Lambert-Beer terbatas karena sifat kimia dan
faktor instrumen. Penyebab non linearitas ini adalah :
 • Deviasi koefisien ekstingsi pada konsentrasi tinggi
(>0.01M), yang disebabkan oleh interaksi
elektrostatik antara molekul karena jaraknya yang
terlalu dekat
 • Hamburan cahaya karena adanya partikel dalam
sampel
 • Fluoresensi atau fosforesensi sampel
 • Berubahnya indeks bias pada konsentrasi yang
tinggi
 • Pergeseran kesetimbangan kimia sebagai fungsi
dari konsentrasi

LINERITAS HUKUM LAMBERT BEER


Jika koefisien ekstingsi molar tidak diketahui, maka
konsentrasi bisa diukur dengan menggunakan kurva
kalibrasi absorban vs konsentrasi dari larutan standar yang
dibuat.

Larutan standar dibuat dalam berbagai konsentrasi yang


terukur, kemudian diukur absorbannya. Setelah itu dibuat
hubungan antara konsentrasi dengan absorban. Atau dapat
juga dengan mencari koefisien ekstingsi molar (ε) dari
larutan standar tersebut dengan memakai persamaan garis
lurus.

KURVA KALIBRASI
KURVA KALIBRASI
Absorbsi maksimum campuran beberapa senyawa merupakan jumlah
dari absorban masing-masing senyawa tersebut.

Hal ini dapat digunakan untuk pemeriksaan kemurnian suatu senyawa.

Sebagai contoh, jika suatu senyawa A dan B bercampur, maka bentuk


spektrum yang dihasilkan merupakan gabungan dari masing-masing
spektrum kedua senyawa tersebut. Dalam hal ini, konsentrasi
masingmasing senyawa bisa dihitung dengan menggunakan rumus

.Penggunaan spektrum UV-Vis dalam


penentuan kemurnian
Dengan mengetahui koefisien ekstingsi molar masing-
masing senyawa, dan dengan menggunakan hukum
Lambert-Beer, maka dapat diketahui konsentrasi masing-
masing senyawa. Hal yang sama juga bisa dilakukan untuk
menganalisa campuran tiga buah senyaw
SPEKTRUM
 Zat A dan B dengan konsentrasi masing-
masing 0.01 % memberikan serapan pada
λ 230 = 0.8 dan pada λ 380 = 0.2,
sedangkan zat B menyerap pada λ230 =
0.2 dan λ 380 = 0.5 Hitunglah serapan
campuran sama banyak kedua zat ini.

SOAL
 Penggunaan spektrum UV-Vis dalam
penentuan bagian dari struktur

LURING
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai