Anda di halaman 1dari 3

Nama : Irlyana Khansa Khairunissa

NIM : 205050100111148
Kelas :E
No. Absen : 36

Resume Materi 2 PAI

Urgensi Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi

Pendidikan agama Islam di Perguruan Tinggi merupakan lanjutan pendidikan agama Islam dari
Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas. Mata kuliah ini wajib diikuti, tetapi terdapat pro kontra
mengenai padangan PAI yang ada di Perguruan Tinggi. Sebagian orang ada yang setuju jika PAI
diajarkan di Perguruan Tinggi, tetapi ada sebagian orang juga yang tidak setuju karena menganggap
bahwa urusan agama adalah urusan masing-masing sehingga PAI tidak perlu diajarkan di perguruan
Tinggi.

Landasan pengajaran pendidikan agama Islam di Perguruan tinggi ada 4, yaitu psikologis,
historis, sosial budaya dan yuridis. Secara psikologis dan konseptual ada manusia yang
teis(menyembah dan menaati Tuhan), ateis(tidak bertuhan atau meninggalkan Tuhan, bahkan teis-
ateis (setengah teis dan ateis). Masing-masing kelompok ini berusaha untuk mempengaruhi kelompok
lain.

Pada dasarnya mansuia adalah makhluk teogenetis. Teogenetis adalah makhluk yang tidak
bisa terlepas dari konsep ke-Tuhanan. Dimanapun manusia berada pasti membutuhkan Tuhan dan
jika dia mencoba untuk keluar dari agamanya, dia akan mencoba untuk mencari agama lain atau bisa
disebut pencarian jati diri. Secara psikologis manusia juga suka bertaubat, bertaubat atau bisa disebut
proses konversi adalah keadaan manusia disaat meninggalkan hal yang keji untuk kembali ke hal yang
taat.

Secara historis, sistem pendidikan di Indonesia ada dua, yaitu pesantren dan sekolah.
Pesantren adalah sistem pendidikan asli Indonesia yang unggulan dalam hal pengembangan
keberagamaan dan moralitas, tetapi lemah dalam pengembangan ilmu dan teknologi. Sedangkan
model sekolah unggul dalam hal pengembangan ilmu dan teknologi, tetapi lemah dalam
pengembangan keberagamaan dan moralitas. Sistem pendidikan ideal adalah menggabungkan
keunggulan dari sistem pendidikan pesantren dan sekolah, serta mengurangi kelemahan dari masing-
masing model.

Secara sosial budaya PAI yang diajarkan di PT umumnya merupakan kehendak masyarakat
muslim yang menginginkan bangsa yang religius. Mayarakat mengaharapkan Perguruan Tinggi tidak
hanya menjadi tempat menimba ilmu secara umum, tetapi juga memasukkan nilai-nilai agama
kedalam Perguruan Tinggi. Hal ini berarti bahwa PAI juga menjadi bahan kajian yang berada di lingkup
Perguruan Tinggi. Secara teoretis masyarakat muslim di Indonesia ada dua sub-kultur, yaitu santri dan
muslim biasa (bukan santri). Hal ini menunjukkan bahwa adanya tingkat keberagaman masyarakat
Indonesia, akan tetapi serendah-rendahnya tingkat keberagamaan masyarakat Indonesia, mereka
tetap mementingkan agama dan pengamalan ajaran agama.

Secara yuridis terdapat beberapa landasan mengapa PAI diajarkan di Peguruan Tinggi, yaitu :

Pendidikan agama merupakan upaya untuk mentaati ketetetapan dan ketentuan Allah
sebagai pelindung dan dasar para mahasiswa agar mendapatkan pengetahuan tentanb keagamaan
dan ahli dalam menjalankan ketentuan-ketentuan Allah. Melihat perubahan pola pikir mahasiswa dan
berkembangnya ilmu pengetahuan, perlu berbagai upaya untuk untuk mengoptimalkan PAI. Maka
dari itu PAI diperlukan di lingkut perguruan Tinggi. PAI berperan menyadarkan mahasiswa agar selalu
butuh dengan Tuhan. Terjadinya korversi agama mengindikasikan bahwa manusia selalu kembali
kepada Tuhan dan selalu mencari agama, mazhab, dan ajaran yang benar. PAI berperan menyajikan
informasi yang jelas dan benar tentang agama. Tidak adanya pembelajaran PAI di PT akan
mengakibatkan larinya para mahasiswa kepada organisasi-organisasi atau kelompok-kelompok.

PAI berfungsi untuk Sebagai penanaman ilmu kepada mahasiswa, agar agar bisa
membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang boleh dilakukan dan tidak boleh
dilakukan. PAI juga sebagai pencegah, yang bertujuan untuk mencegah perilaku siswa agar tidak
melenceng kedalam hal-hal yang negatif. Selain itu, juga sebagai perbaikan sikap dari yang buruk
menjadi lebih baik lagi. PAI sebagai pengarah, pengarah tingkah laku manusia agar senantiasa berbuat
di jalan Allah swt.

Pendidikan agama adalah salah satu aspek dasar pendidikan nasional Indonesia yang dapat
mamberikan makna dari hakikat pembangunan nasional. Oleh karena itu, strategi pendidikan agama
tidak hanya untuk memotivasi kehidupan, tetapi dapat mengimplementasi nilai-nilai dasar yang
bersifat absolut dari Tuhan ke pribadi manusia agar menjadi sosok pribadi yang utuh dan mampu
menjadi filter sekaligus penangkal segala dampak negatif dari dalam proses maupun dari luar proses
pembangunan nasional.

Daftar Pustaka

Chalim, A. 2016. Peranan Pendidikan Agama Islam (Pai) Di Perguruan Tinggi Melalui Pendekatan
Fenomenologis. Jurnal Nidhomul Haq. Vol. 1 No. 3.

Laila, R. L. N. 2012. Tujuan Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi. Banjir Embun.
https://www.banjirembun.com/2012/12/tujuan-pendidikan-agama-islam-
di.html#:~:text=Dari%20beberapa%20uraian%20di%20atas,mampu%20mengabdikan%20ilmu
nya%20untuk%20kesejahteraan. Diakses pada 26 Maret 2020.

Sapoetra, H. 2010. Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi (Kapita Selekta Pendidikan Islam).
Blogspot. http://hardjasapoetra.blogspot.com/2010/03/pendidikan-agama-islam-di-
perguruan.html. Diakses pada 26 Maret 2020.

Anonim. 2018. Urgensi dan Dinamika PAI. FTK UIN. http://pai.ftk.uin


alauddin.ac.id/artikel/detail_artikel/221. Diakses pada 26 Maret 2020.

Anda mungkin juga menyukai