Anda di halaman 1dari 16

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 3

Nama : Dwi Yulianto

Nomor induk mahasiswa/NIM : 030040805

Kode/Nama Mata Kuliah : EKSI4312/Sistem Informasi Akuntansi

Kode/Nama UPBJJ : 42/Semarang

Masa Ujian : 2020/21.1 (2020.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS TERBUKA
1. Jelaskan ancaman-ancaman dalam aktivitas siklus pengeluaran!

Jawaban :

Aktivitas

1. Pesan

Ancaman :

a. mencegah kehabisanatau kelebihan persediaan

b. Meminta barang yang tidak dibutuhkan

c. Membeli dgn harga yang dinaikkan

d. Membeli barang berkualitas rendah

e. Membeli dari pemasok yang tidak diotorisasi

2. Terima dan simpang barang

Ancaman :

a. Menerima barangyang tidak dipesan.

b. Membuat kesalahan dalam penghitungan.

c. Mencuri persediaan

3. Setujui dan bayar faktur dari vendor

Ancaman :

a. Membayar barang yang tidak diterima

b. Gagal memanfaatkan diskon pembelian yang tersedia

c. Membayar faktur yang sama 2x

d. mencatat dan memasukkan data dalam utang usaha

e. menyalahgunakan kas, cek.

5. Pengendalian umum

Ancaman :

a. Kehilangan data
b. Kinerja kurang baik

2. Gambarkan use case scenario siklus pengeluaran.

Jawaban :

SIKLUS PENGELUARAN

Dari
Dari Pemasok
Pembelian

Pesenan Slip
pembelian pengepakan

Verify order,count,and
A
inspect

3. Sebutkan ancaman-ancaman dalam aktivitas siklus produksi dan bagaimana pengendalian yang
harus dilakukan perusahaan?

Jawaban :

Aktivitas Siklus Produksi

Terdapat empat aktivitas dasar dalam siklus produksi, yaitu :

1. Desain Produk
Langkah pertama dalam siklus produksi adalah desainproduk, tujuan aktivitas ini adalah untuk
merancang sebuah produk yang memenuhi permintaan dalam hal kualitas, ketahanan, dan fungsi,
dan secara simultan meminimalkan biaya produksi.

Aktivitas desain produk menciptakan dua dokumen utama, yaitu pertama, daftar bahan baku yang
menyebutkan nomor bahan baku, deskripsi, serta jumlah masing-masing komponen bahan baku yang
digunakan dalam satu unit produk jadi.

Kedua, daftar operasi yang menyebutkan kebutuhan tenaga kerja dan mesin yang diperlukan untuk
memproduksi produk tersebut. Peran akuntan harus terlibat dalam desain produk karena 65 hingga
80 persen biaya produk ditentukan pada tahap proses produksi ini.

Para akuntan dapat memberikan informasi yang menunjukkan bagaimana berbagai desain dapat
mempengaruhi biaya produksi suatu lini produk-produk yang berkaitan dengan meningkatkan jumlah
komponen bersama yang digunakan dalam masing-masing produk.

Dengan memberikan data mengenai biaya perbaikan dan jaminan yang terkait dengan produk yang
ada dapat berguna untuk mendesain produk yang lebih baik.

2. Perencanaan dan Penjadwalan

Langkah kedua dalam siklus produksi adalah perencanaan dan penjadwalan, tujuan dari langkah ini
adalah mengembangkan rencana produksi yang cukup efisien untuk memenuhi pesanan yang ada dan
mengantisipasi permintaan jangka pendek tanpa menimbulkan kelebihan persediaan barang jadi.

Terdapat dua metode perencanaan produksi yang umum digunakan adalah Perencanaan sumber daya
produksi (manufacturing resource planning = MRP-II) dan Sistem produksi Just-in-time (JIT). MRP-II
adalah kelanjutan dari perencanaan sumber daya bahan baku yang mencari keseimbangan antara
kapasitas produksi yang ada dan kebutuhan bahan baku untuk memenuhi perkiraan permintaan
penjualan.

Sistem MRP-II sering disebut sebagai push manufacturing, karena barang diproduksi sebagai ekspetasi
atas permintaan pelanggan. Sedangkan Just-in-time (JIT)memperluas prinsip sistem pengendalian
persediaan untuk seluruh proses produksi.

Tujuan produksi JIT adalah meminimalkan atau meniadakan persediaan bahan baku, barang dalam
proses, dan barang jadi. JIT sering kali disebut sebagai pull manufacturing, karena barang diproduksi
sebagai tanggapan atas permintaan pelanggan. Jadi hanya berproduksi sebagai tanggapan atas
pesanan pelanggan.

Jadwal Induk Produksi (master production schedule – MPS) menspesifikasikan seberapa banyak
produk akan diproduksi selama periode perencanaan dan kapan produksi tersebut harus dilakukan.
Permintaan bahan baku mensahkan pengeluaran jumlah bahan baku yang dibutuhkan dari gudang ke
lokasi pabrik, tempat bahan tersebut dibutuhkan.
Dokumen ini berisi nomor perintah produksi, tanggal pembuatan, dan berdasarkan pada daftar bahan
baku, nomor baarang serta jumlah semua bahan baku yang dibutuhkan. Perpindahan selanjutnya dari
bahan baku di sepanjang pabrik akan didokumentasikan dalam dalam kartu perpindahan, yang
mengidentifikasikan bagian – bagian yang di pindahkan, lokasi perpindahannya serta waktu
perpindahan.

Peran akuntan dalam aktivitas ini memastikan bahwa SIA mengumpulkan dan melaporkan biaya
secara konsisten dengan teknik perencanaan produksi perusahaan. Para akuntan juga membantu
perusahaan memilih antara MRP-II atau JIT untuk melihat manakah yang lebih tepat untuk
perencanaan dan penjadwalan produksi perusahaan.

3. Operasi Produksi

Langkah ketiga dalam siklus produksi adalah produksi aktual dari produk. Cara aktivitas ini dicapai
sangat berbeda di berbagai perusahaan, perbedaan tersebut berdasarkan jenis produk yang
diproduksi dan tingkat otomatisasi yang digunakan dalam proses produksi.

Penggunaan berbagai bentuk Teknologi Informasi dalam proses produksi, seperti mesin yang
dikendalikan oleh komputer, disebut sebagai computer-intergrated manufacturing (CIM) untuk
mengurangi biaya produksi.

Para akuntan tidak diminta untuk menjadi ahli dalam setiap segi CIM, tetapi mereka harus memahami
bagaimana hal tersebut mempengaruhi SIA. Salah satu pengaruh CIM adalah pergeseran dari produksi
massal ke produksi sesuai pesanan.

Walau sifat proses produksi dan keluasan CIM dapat berbeda diberbagai perusahaan, namun setiap
perusahaan membutuhkan data mengenai empat segi berikut yaitu bahan baku yang digunakan, jam
tenaga kerja yang digunakan, operasi mesin yang dilakukan serta biaya overhead produksi lainnya
yang terjadi.

4. Akuntansi Biaya

Langkah terakhir dalam siklus produksi adalah akuntansi biaya.

Terdapat tiga tujuan dasar dari sistem akuntansi biaya yaitu :

Memberikan informasi untuk perencanaan, pengendalian, dan penilaian kinerja dari operasi produksi.
SIA didesain untuk mengumpulkan data real-time mengenai kinerja aktivitas produksi agar pihak
manajemen dapat membuat keputusan tepat waktu.

Memberikan data biaya yang akurat mengenai produk untuk digunakan dalam menetapkan harga
serta keputusan bauran produk. SIA mengumpulkan biaya berdasarkan berbagai kategori dan
kemudian membebankan biaya tersebut ke produk & unit organisasi tertentu .

Mengumpulkan dan memproses informasi yang digunakan untuk menghitung persediaan serta nilai
harga pokok penjualan yang muncul di laporan keuangan perusahaan.
Sebagaian besar perusahaan menggunakan perhitungan biaya pesanan dan proses untuk
membebankan biaya produksi. Perhitungan biaya pesanan membebankan biaya ke batch produksi
tertentu, atau pekerjaan tertentu dan digunakan ketika produk atau jasa yang dijual terdiri dari
bagian-bagian yang dapat di identifikasikan secara terpisah.

Sebaliknya, Perhitungan biaya prosesmembebankan biaya ke setiap proses, dan kemudian


menghitung biaya rata-rata untuk semua unit yang diproduksi. Digunakan ketika produk atau jasa
yang hampir sama diproduksi dalam jumlah massal dan unit terpisah tidak dapat dengan mudah
diidentifikasi.

Pilihan perhitungan biaya berdasarkan pesanan atau proses hanya mempengaruhi metode yang
digunakan untuk membebankan biaya-biaya tersebut ke produk, bukan pada metode pengumpulan
data. Kedua sistem tersebut membutuhkan akumulasi dan mengenai empat jenis biaya:

a. Bahan Baku

Ketika produksi dimulai, pengeluaran permintaan bahan baku memicu debit barang dalam proses
untuk bahan baku yang dikirim ke bagian produksi..

b. Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor)

Kartu waktu kerja adalah sebuah dokumen kertas yang digunakan untuk mengumpulkan data
mengenai aktivitas pekerja. Dokumen ini mencatat jumlah waktu yang digunakan seorang pekerja
untuk setiap tugas pekerjaan tertentu. Para pekerja memasukkan data ini dengan menggunakan
terminal online di setiap bengkel kerja pabrik.

c. Mesin dan Peralatan

Ketika perusahaan mengimplementasikan CIM untuk mengotomatisasi proses produksi, proporsi yang
lebih besar dari biaya produksi berhubungan dengan mesin dan peralatan yang digunakan untuk
membuat produk tersebut.

d Overhead Pabrik

Yaitu semua biaya produksi yang tidak secara ekonomis layak untuk ditelusuri secara langsung ke
pekerjaan atau proses tertentu.

Untuk Aktiva tetap SIA juga dapat mengumpulkan informasi mengenai gedung, pabrik, dan peralatan
yang digunakan dalam siklus produksi. Aktiva tetap harus diberi kode garis untuk memungkinkan
pembaruan yang cepat dan periodik atas database aktiva tetap.

Informasi minimum yang seharusnya dijaga mengenai aktiva tetapnya yaitu Nomor identifikasi,
Nomor seri, Lokasi,Biaya, Tanggal perolehan, Nama dan alamat pemasok,Umur yg diharapkan, Nilai
sisa yang diharapkan,Metode penyusutan, Beban penyusutan ke tanggal,Perbaikan dan Kinerja
service pemeliharaan.
Tujuan Siklus Produksi

Adapun tujuan siklus produksi :

a. Semua produksi dan perolehan aktiva tetap diotorisasi dengan baik.

b. Persediaan barang dalam proses dan aktiva tetap dijaga keamanannya.

c. Semua transaksi siklus produksi yang valid dan sah akan dicatat.

d. Semua transaksi siklus produksi dicatat dengan akurat.

e. Catatan yang akurat dipelihara dan dilindungi dari kehilangan.

f. Aktivitas siklus produksi dilakukan secara efisien dan efektif.

Ancaman dan Prosedur Pengendalian yang dilakukan dalam setiap aktivitas produksi

Proses / Aktifitas Ancaman

a. Desain Produk. => Produk yang kurang baik.

b. Perencanaan dan penjadwalan => Kelebihan produksi atau kekurangan produksi, Investasi yang
tidak optimal dalam aktiva tetap.

c. Operasi produksi => Pencurian dan perusakkan persediaan dan aktiva tetap.

d. Akuntansi Biaya => Kesalahan pencatatan dan memasukkan data mengakibatkan data biaya yang
tidak akurat.

e. Ancaman umum => Hilangnya data, Kinerja yang kurang baik

Sistem informasi siklus pendapatan memberikan informasi(pesanan pelanggan dan prediksi


penjualan) yang digunakan untuk merencanakan produksi serta tingkat persediaan. Sebaliknya
sistem informasi siklus produksi mengirimkan informasi ke siklus pendapatan mengenai barang jadi
yang telah dibuat dan tersedia untuk dijual.

Informasi mengenai kebutuhan bahan baku dikirim ke sistem informasi siklus pengeluaran dalam
bentuk formulir permintaan pembelian. Sebagai gantinya sistem informasi siklus pengeluaran
memberikan informasi mengenai perolehan bahan baku dan informasi pengeluaran lain yang
dimasukan kedalam overhead pabrik.

Informasi mengenai tenaga kerja yang dibutuhkan akan dikirim ke siklus sumber daya manusia,yang
selanjutnya akan memberikan data mengenai biaya dan ketersediaan tenaga kerja. Terakhir
mengenai informasi mengenai harga pokok penjualan akan dikirim ke sistem informasi buku besar
dan pelaporan.
4. Gambar activity diagram pada siklus produksi.

Jawaban :

Permintaan Pelanggan Permintaan pembelian


Siklus
Permintaan penjualan Produksi overhead
Siklus pengeluaran
Siklus pendapatan Barang jadi Bahan baku

HPP Kebutuhan tenaga kerja

Sistem buku besar dan


Biaya tenaga
pelaporan

Siklus managemen sumber


Laporan daya manusia

Pihak managemen

5. Bagaimana proses bisnis yang terjadi pada siklus penggajian? Jelaskan!


Jawaban :

Siklus Penggajian

Siklus manajemen Sumber daya manusia dan penggajian adalah aktivitas bisnis
yang berulang dan operasi pemrosesan data yang terkait dengan manajemen
yang efektif atas tenaga kerja.

Dengan mempelajari siklus penggajian dan managemen SDM, ada 3 fungsi dasar
SIA (Sistem Informasi Akuntansi) yang dapat kita capai :

Proses data transaksi tentang aktivitas tenaga kerja

Mengamankan aset organisasi

Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan

Penggajian

Departemen penggajian bertanggung jawab untuk perhitungan sesungguhnya


dan menyiapkan penggajian. Beberapa karakteristik lain sebagai berikut :

Penggunaan rekening gajian imprest secara terpisah untuk slip gaji yang
memudahkan rekonsialisasi

Rekonsialisasi independen dari laporan bank untuk rekening penggajian

Penggunaan master pembayaran independen

Siklus Penggajian

Proses penggajian sangat kompleks. Proses penggajian ditentukan oleh hukum


dengan sanksi hukuman penjara untuk kelalaian yang disengaja dalam mengelola
pencatatan yang memadai. Tanggung jawab analisis sistem untuk selalu menjaga
agar tetap sesuai dengan hukum.

Persyaratan Pemrosesan Penggajian

Banyak file yang harus dikelola dalam sistem penggajian. Informasi dasar
karyawan, seperti nama, alamat, besar gaji, dan potongan - potongan perlu untuk
menyiapkan gaji. File yang diperlukan dalam laporan pemerintah, tabel pajak,
pensiun, perencanaan tunjangan kesehatan, dan perencanaan merupakan contoh
informasi yang diperlukan untuk mendukung prosedur penggajian.

Aktifitas Penggajian

Perbarui File Induk Penggajian

Memperbarui file induk penggajian digunakan untuk merefleksikan perubahan.


Misalnya ada perekrutan karyawan, pemberhentian karyawan, perubahan tingkat
upah dan lain-lain. Data ini harus diperbarui setiap periode penggajian.

Setiap perubahan pembayaran harus dimasukkan secara tepat waktu. Agar secara
tepat dapat ditampilkan dalam periode pembayaran berikutnya.

Perbarui Tarif dan Pemotongan Pajak

Memperbarui informasi mengenai tarif dan pemotongan pajak lainnya. Ini terjadi
ketika bagian penggajian menerima pembaruan mengenai perubahan dalam tarif
pajak dan pemotongan gaji lainnya dari berbagai unit pemerintah dan perusahaan
asuransi.

Maksudnya adalah, ketika gaji si A naik maka informasi tersebut harus diperbarui.
Dan jika kita mendapat potongan gaji, contoh untuk Pajak Penghasilan (PPh) dan
untuk iuran pensiun juga harus diperbarui.

Validasi Data Waktu dan Penggajian

Disini terjadi pengesahan data waktu kehadiran karyawan. Informasi ini datang
dalam beragam bentuk, tergantung status pembayaran pegawai.

Status pembayaran pegawai di bagi menjadi 4:

Kartu Waktu (untuk membayar pegawai yang berdasar per jam)

Laporan tersendiri bagi profesional

Komisi langsung dan komisi gaji plus


Insentif dan Bonus

Peluang penggunaan teknologi informasi :

Mengumpulkan data waktu dan kehadiran pegawai secara elektronis (sebagai


pengganti kertas).

Penggunaan pembaca kartu untuk mengumpulkan data waktu kerja.

Mempersiapkan Penggajian

Pada tahap ini, data tentang lamanya waktu kerja disediakan oleh departemen
dimana pekerja tersebut berada. Informasi tingkat gaji di dapat dari file induk
penggajian pada tahap pertama siklus penggajian. Bagian yang bertanggung
jawab untuk menyiapkan cek pembayaran tidak dapat menambahkan catatan
baru pada file tersebut karena proses itu telah dilakukan pada tahap kedua.

Prosedur pada tahap ini :

Pemrosesan penggajian dilakukan dalam departemen penggajian operasi


komputer

File transaksi penggajian diurut berdasar nomor pegawai

File yang telah diurutkan digunakan untuk cek gaji pegawai

Semua potongan penggajian akan dijumlah dan totalnya dikurangi gaji kotor
untuk mendapat gaji bersih

Potongan-potongan yang diambil adalah :

Pajak Penghasilan (PPh)

Potongan sukarela (iuran pensiun)Barulah setelah itu semua di cetak cek gaji
pegawai.

Pembayaran Gaji

Pembayaran cek gaji pegawai. Pembayaran dibayar dengan cek atau deposit
langsung ke rekening bank pegawai.
Peluang penggunaan teknologi informasi:

Penyimpanan Langsung

Outsourcing untuk fungsi penggajian dan SDM mereka ke biro jasa penggajian dan
organisasi tenaga kerja.

Hitung Kompensasi dan Pajak yang dibayar perusahaan

Pada tahap ini perusahaan membayar beberapa PPh dan kompensasi pegawai
secara langsung. Kontribusi karyawan untuk membayar dari gaji kotor digunakan
sebagai dana asuransi. Pekerja berkontribusi terhadap sarana kesehatan, orang
cacat dan premi.

Keluarkan Pajak penghasilan dan Potongan-potongan lain

Aktifitas terakhir adalah proses penggajian membayar kewajiban pajak


penghasilan dan potongan sukarela lainnya dari setiap pegawai. Organisasi harus
secara periodik membuat cek / transfer dana secara elektronis untuk membayar
berbagai kewajiban pajak yang terjadi. Dana yang sukarela dikurangi dari cek gaji
pegawai untuk berbagai kompensasi seperti tabungan gaji, harus di bayarkan ke
organisasi terkait.

Bagian-bagian yang terkait dalam siklus pengeluaran kas adalah

Petugas Absensi

Menjaga bagian check lock / finger print

Mengecek absensi karyawan

Membuat daftar absensi karyawan

Membuat daftar lembur karyawan

Manajemen Sumber Daya Manusia

Menghitung Pajak Penghasilan Pribadi Karyawan


Menghitung Biaya Asuransi Karyawan

Menyerahkan dokumen-dokumen

Menyetor uang ke bank

Membuat laporan penggajian

Karyawan

Menerima slip penggajian

Membuat revisi apabila ada kesalahan penghitungan

Mengecek dan mengambil uang di bank

Pemerintah

Menerima slip pajak penghasilan

Membuat revisi apabila ada kesalahan penghitungan

Mengecek dan mengambil uang di bank

Asuransi

Menerima slip biaya asuransi

Membuat revisi apabila ada kesalahan penghitungan

Mengecek dan mengambil uang di bank.

Bank

Menerima daftar gaji dan lembur karyawan

Menerima daftar pajak penghasilan karyawan

Menerima daftar biaya asuransi karyawan

Mentransfer uang ke masing-masing departemen yang bersangkutan

Membuat slip gaji dan lembur karyawan


Membuat slip pajak penghasilan karyawan

Membuat slip biaya asuransi karyawan

Menyerahkan slip-slip ke perusahaan (bagian MSDM)

Pimpinan

Menerima laporan penggajian dari bagian Manajemen Sumber Daya Manusia

Mengecek laporan penggajian

Membuat revisi dan menguji laporan tersebut apabila ada kesalahan

Tujuan Pengendalian, Ancaman dan Prosedur

Selain tugas - tugasnya, Siklus manajemen SDM / Penggajian juga memiliki fungsi
utama yaitu pengendalian yang memadai agar dapat memastikan terpenuhinya
tujuan - tujuan berikut ini :

Semua Transaksi Penggajian diotorisasi dengan benar

Semua Transaksi Penggajian yang dicatat valid

Semua Transaksi Penggajian yang valid dan diotorisasi dicatat

Semua Transaksi Penggajian dicatat secara akurat

Peraturan pemerintah terkait yang berhubungan dengan pengiriman pajak dan


pengisian laporan penggajian serta MSDM telah terpenuhi

Aset (baik kas maupun data) dijaga dari kehilangan atau pencurian

Aktivitas siklus manajemen SDM / Penggajian dilakukan secara efisien dan efektif

Berbagai dokumen dan catatan ( kartu waktu, daftar penggajian ) berikut adalah
ancaman – ancaman utama dalam siklus manajemen SDM/ Penggajian dan
prosedur pengendalian yang dapat diterapkan untuk mengurangi ancaman -
ancaman tersebut.

Pengontrakan dan perekrutan tenaga kerja


Bentuk ancaman :

Memperkerjakan pegawai yang tidak berkualifikasi atau berkelakuan buruk.

Prosedur Pengendalian : Prosedur memperkerjakan yang baik, termasuk verifikasi


keahlian pelamar kerja, referensi dan riwayat pekerjaan.

Pelanggaran Hukum ketenagakerjaan

Prosedur pengendalian : Dokumen lengkap atas prosedur untuk


memperkerjakan ; pelatihan pengembangan terkini dalam hal hukum
ketenagakerjaan.

Pemrosesan Penggajian

Bentuk Ancaman :

Perubahan file induk penggajian tanpa otorisasi

Prosedur pengendalian : Pemisahan tugas pada data SDM vs Penggajian dan


distribusi cek gaji ; pengendalian akses ; tinjauan atas semua perubahan.

Data waktu yang tidak akurat

Prosedur pengendalian otomatisasi pengumpulan data ; berbagai pemeriksaan


edit; rekonsiliasi data kartu waktu dengan data kartu waktu kerja.

Pemrosesan Penggajian yang Tidak Akurat

Prosedur pengendalian : Total Batch dan pengendalian aplikasi lainnya rekening


kliring penggajian tinjauan peraturan IRS.

Pencurian atau distribusi cek gaji tipuan

Prosedur pengendalian : Setoran langsung distribusi cek gaji dilakukan oleh


seseorang yang independen dari proses penggajian; penyelidikan cek gaji tidak di
klaim akses terbatas ke cek gaji kosong ; pemberian nomor tercetak dan
perhitungan serta pencatatan periodik untuk semua cek gaji ; penggunaan
rekening giro terpisah untuk penggajian yang dipelihara sebagai dana tetap;
Rekonsiliasi semua rekening Bank penggajian oleh seseorang yang tidak terlibat
dalam semua pemrosesan penggajian.

Umum

Bentuk Ancaman :

Kehilangan atau pengungkapan data tanpa otorisasi

Prosedur pengendalian : Prosedur pembuatan cadangan ; rencana pemulihan dari


bencana pengendalian akses fisik dan logis enkripsi data.

Kinerja yang kurang baik

Prosedur pengendalian : Pengembangan dan tinjauan periodik atas metrik kinerja


yang tepat; program pelatihan.

Anda mungkin juga menyukai