Anda di halaman 1dari 4

Nama: Michael S.

Modaso

Kelas: XI IPS 2

Nomor Absen: 21

Mata Pelajaran: Sejarah Peminatan

Hari/Tanggal: Jumat, 30 April 2021

Tugas 10

SOAL:

1. Sebutkan dan jelaskan organisasi Pergerakan Naional Indonesia. Tokoh - tokoh pendirinya, dan
tujuannya

2. Sebutkan faktor - faktor yang mendorong munculnya gerakan - gerakan radikal pada masa Pergerakan
Nasional

Jawaban:

1. Indische Partij

Berdiri: 25 Desember 1912

Pendiri: Suwardi Suryadiningrat, Cipto Mangunkusumo dan Ernest Douwes Dekker

Tujuan: menuntut kemerdekaan Indonesia dan menyatukan semua golongan yang ada di Indonesia, baik
golongan Indonesia asli maupun golongan Indo, Cina, Arab, dan sebagainya

- Partai Nasional Indonesia

Berdiri: 4 Juli 1927 (sebagai “Perserikatan Indonesia”)

Pendiri: Cipto Mangunkusumo, Mr. Sartono, Mr. Iskaq Tjokrohadisuryo, dan Mr. Sunaryo.

Tujuan: memperjuangkan kemerdekaan Indonesia

- Indische Vereeniging ( Perhimpunan Hindia )

Berdiri: 1908

Pendiri: Soetan Kasajangan Soripada dan R.M. Noto Soeroto

Tujuan: sebagai perhimpunan para pelajar Indonesia yang sedang belajar di Belanda
- Budi Utomo

Berdiri: 3-5 Oktober 1908

Pendiri: dr. Soetomo dan dr. Wahidin Sudirohusodo

Tujuan: Bergerak pada bidang pendidikan dan kebudayaan

- Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia

Berdiri: 1926

Pendiri: RT Djaksodipoera, Soegondo Djoyopuspito, Soewirjo, Goelarso, Darwis, dan Abdoellah Sigit

Tujuan: Menyatukan pelajar perguruan tinggi di Indonesia saat itu yaitu pelajar STOVIA (School tot
Opleiding van Indische Artsen, sekarang Fakultas Kedokteran UI), THS (Technische Hoogeschool te
Bandoeng, sekarang ITB) dan RHS (Rechtshoogeschool te Batavia, sekarang Fakultas Hukum UI).

Organisasi-organisasi Pergerakan Nasional yang bersifat keagamaan:

- Muhammadiyah

Berdiri: 18 November 1912

Pendiri: H. Ahmad Dahlan

Tujuan: Pengembalian ajaran Islam secara murni menurut Al-Qur’an dan Hadits, serta peningkatan
pendidikan dan pengajaran yang berlandaskan agama Islam

- Nahdlatul Ulama

Berdiri: 21 Januari 1926 K.H. Hasyim Asy’ari

Pendiri: K.H. Hasyim Asy’ari

Tujuan: menegakkan syariat Islam berdasarkan Mazhab Syafii

- Sarekat Islam

Berdiri: 16 Oktober 1906


Pendiri: Haji Samanhudi

Tujuan: menentang politik Belanda memberi keleluasaan masuknya pedagang asing untuk menguasai
ekonomi rakyat pada masa itu

- Muda Kristen Jawi

Berdiri: 1920

Pendiri: Sarwoko, Sutjipto Wirowidjojo, Sarasto, Pdt. S. Brotosuwignyo

Tujuan: Sebagai persatuan para pemuda Jawa yang beragama Kristen. Nama organisasi kemudian
berubah menjadi “Perkumpulan Pemuda Kristen” dan mencakup pemuda se-Indonesia.

- Jong Islamieten Bond

Berdiri: 1 Januari 1925

Pendiri: Raden Samsurijal, Wibowo Purbohadidjojo, Syahbuddin LatifTujuan: menyelenggarakan


kursus-kursus pendidikan dan mempererat persatuan bagi pemuda dan pelajar Islam Hindia Belanda

Organisasi-organisasi Pergerakan Nasional yang bersifat kedaerahan:

- Jong Java

Berdiri: 7 Maret 1915, dengan nama “Tri Koro Darmo” (Tiga Tujuan Mulia).

Pendiri: Satiman Wiryosanjoyo dan Soenardi, (yang kemudian dikenal sebagai Mr.Wongsonegoro).

Tujuan: membangkitkan dan mempertajam perasaan untuk segala bahasa dan kebudayaan Indonesia.
Tri Koro Darmo.

Nama organisasi kemudian diubah menjadi “Jong Java” pada 12 Juni 1918 dalam kongres I-nya yang
diadakan di Solo.

- Jong Sumatranen Bond


Berdiri: 9 Desember 1917

Pendiri: Mohammad Amir dan Bahder Djohan.

Tujuan. mempererat hubungan di antara murid-murid yang berasal dari Sumatra, mendidik pemuda
Sumatra untuk menjadi pemimpin bangsa serta mempelajari dan mengembangkan budaya Sumatra

- Jong Minahasa

Berdiri: 25 April 1919

Pendiri: Sam Ratulangi

Tujuan. Mempersatukan para pemuda Minahasa (dari Sumatera Utara) yang belajar di Batavia (nama
Jakarta saat itu)

- Jong Ambon

Berdiri: 9 Mei 1920

Pendiri: A.J. Patty dan Johannes Latuharhary

Tujuan. menggalang persatuan dan mempererat tali persaudaraan di kalangan pemuda-pemuda yang
berasal dari daerah Ambon (Maluku).

- Paguyuban Pasundan

Berdiri: 20 Juli 1913

Pendiri: D. K. Ardiwinata dan Dayat Hidayat

Tujuan. melestarikan budaya Sunda dengan melibatkan bukan hanya orang Sunda tapi semua yang
mempunyai kepedulian terhadap budaya Sunda.

2. Faktor-faktor Sosial-Politik.

- Faktor Emosi Keagamaan.

- Faktor Kultural.

- Faktor Ideologis Anti Westernisme.

- Faktor Kebijakan Pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai