Kewarganegaraan
Kewarganegaraan
Nim : 200610041
Kelas : A
3. Sebutkan hal hal yang menjadi kan kewarganegaraan seseorang itu di akui !
Jawaban
Secara normatif berdasarkan undang-undang kewarganegaraan, status
kewarganegaraan dapat diperoleh melalui dua cara, yaitu
a) Melalui kelahiran sebagai keturunan warganegara Indonesia,
b) Melalui pewargenegaraan atau naturalisasi.
Tatacara untuk memperoleh status Wanga Negara Indonesia melalui naturalisasi atau
pewargenagaraan itu dapat ditempuh dengan lebih cepat dan dengan syarat-syarat
yang lebih jelas daripada sebelum berlakunya UU No. 12 Tahun 2006.
Namun, secara teroritis, adanya lima praktik yang biasa diterapkan di berbagai negara,
yaitu
(i) Citizenship by birth
(ii) Citizenship by descent
(iii) Citizenship by naturalization
(iv) Citizenship by registration
(v) Citizenship by territorial incorporation.
Dalam menetukan kewarganegaraan seseorang, dikenal adanya asas kewarganegaraan
berdasar kelahiran dan asas kewarganegaraan berdasar perkawinan. Penentuan
kewarganegaraan didasarkan pada sisi kelahiran dikenal dengan dua asas, yaitu asas
ius soli dan asas ius sanguinis. Ius artinya hukum atau dalil. Soli berasal dari kata
solum yang artinya negeri atau tanah. Sanguinis berasal dari kata sanguis yang artinya
darah.
1) Asas ius soli adalah asas yang menyatakan bahwa kewarganegaraan seseorang
ditentukan dari tempat di mana orang tersebut dilahirkan.
2) Asas ius sanguinis adalah asas yang menyatakan bahwa kewarganegaraan
seseorang ditentukan berdasar keturunan dari orang tersebut.
Selain dari sisi kelahiran, penentuan kewarganegaraan dapat didasarkan pada aspek
perkawinan yang mencakup asas kesatuan hukum dan asas persamaan derajat.
1) Asas persamaan hukum didasarkan pandangan bahwa suami istri adalah suatu
ikatan yang tidak terpecah sebagai inti dari masyarakat. Dalam menyelenggarakan
kehidupan bersama suami istri perlu mencerminkan suatu kesatuan yang bulat
termasuk dalam masalah kewarganegaraan. Berdasarkan asas ini diusahakan status
kewarganegaraan suami dan istri adalah sama dan satu.
2) Asas persamaan derajat berasumsi bahwa suatu perkawinan tidak menyebabkan
perubahan status kewarganegaraan suami atau istri. Keduanya memiliki hak yang
sama untuk menentukan sendiri kewarganegaraan, jadi mereka dapat berbeda
kewarganegaraan, seperti halnya ketika belum berkeluarga.