Anda di halaman 1dari 3

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/348415994

Manajemen Nyeri Post-Operative untuk Pasien COVID-19 di Indonesia

Article · January 2021

CITATIONS READS

0 68

1 author:

Ristiawan Muji Laksono


Brawijaya University
25 PUBLICATIONS   3 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Ristiawan Muji Laksono on 12 January 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Journal of Anaesthesia and Pain, 2020, Volume: 1, No.2: 1-2
https://jap.ub.ac.id

Editorial

Manajemen Nyeri Post-Operative untuk Pasien COVID-19 di


Indonesia
Ristiawan Muji Laksono

Korespondensi:
*
dr. Ristiawan Muji Laksono, Sp.An, KMN, FIPP
Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya – RSUD dr. Saiful Anwar, Malang,
Indonesia
e-mail: ristiawanm@ub.ac.id

Manajemen nyeri post-operative menjadi salah satu fokus utama dalam perawatan pasien COVID-19.
Minimnya jumlah publikasi tentang pilihan terapi post-operative untuk pasien COVID-19 di Indonesia
membuat masih dibutuhkannya informasi mengenai pilihan obat-obatan atau teknik manajemen nyeri
post-operative untuk pasien COVID-19. Manajemen nyeri post-operative pada pasien COVID-19 positif
atau terduga pasien COVID-19 perlu mempertimbangkan ha-hal sebagai berikut:

 Manajemen nyeri dapat dilakukan dengan menggunakan prinsip multimodal analgesia.


 Paracetamol dapat diberikan sebagai analgesik dasar pada semua kasus pasca operasi yang
dikombinasi dengan opioid atau lokal anestesi.1
 Penggunaan Non-Steroidal Anti-Inflammatory Drugs (NSAID) dan kortikosteroid untuk pasien
COVID-19 positif atau terduga pasien COVID-19 memiliki banyak kontroversi, terutama
Ibuprofen. Akan tetapi, sampai saat ini belum cukup bukti obat tersebut membahayakan atau
memperparah kondisi pasien COVID-19.2
 Penggunaan obat-obatan NSAID misalnya Ibuprofen masih dapat digunakan baik secara
tunggal maupun dikombinasikan dengan Paracetamol dengan tetap harus mempertimbangkan
komorbid dan faktor risiko dari masing-masing pasien.3
 Opioid base dapat diberikan dengan teknik Patient Controlled Analgesia (PCA) yang sangat
baik dalam mengontrol kebutuhan analgesik pasien saat nyeri dan mengurangi kontak tenaga
kesehatan secara langsung bila diberikan secara intermitten dan intravena.
 American Society of Regional Anesthesia and Pain Medicine (ASRA) dan European Society of
Regional Anesthesia and Pain Therapy (ESRA) merekomendasikan untuk dilakukan pemantauan
opioid transdermal pasien karena tingkat penyerapan ketika pasien deman yang diasosiasikan
dengan COVID-19 tidak dapat diprediksi.4
 Penggunaan regional anestesi baik neuraxial blok maupun blok syaraf perifer mengurangi
resiko aerosol pasien, misalnya dengan epidural catheter kontinyu.
 Pada pasien yang selama intraoperatif difasilitasi dengan teknik anestesi blok saraf perifer,
disarankan untuk menggunakan catheter saraf perifer sehingga dapat digunakan sebagai
modalitas terapi nyeri pasca operasi yang bersifat kontinyu.

Journal of Anaesthesia and Pain. 2020. Vol.1(2):1-2 1


DAFTAR PUSTAKA
1. Public Health Ontario.COVID- 19 What We Know So Far About … Use of Non-Steroidal Anti-Inflammatory Drugs
( NSAIDs ); 2020.
2. The British Pain Society. Pain Management during COVID-19 Viral Infection ; 2020.
3. National Institute for Health and Care Excellence. COVID-19 rapid evidence summary: acute use of non-
steroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs) for people with or at risk of COVID-19. NICE COVID-19 rapid Evid
Summ. 2020;(April). https://www.nice.org.uk/guidance/es23/resources/covid19-rapid-evidence-summary-
acute-use-of-nonsteroidal-antiinflammatory-drugs-nsaids-for-people-with-or-at-risk-of-covid19-pdf-
1158174128581%0A
4. ASRA/ESRA. COVID-19 Guidance for Regional Anesthesia Neuraxial Anesthesia and Peripheral Nerve Blocks.;
2020.

Untuk menyitir artikel ini: Laksono, RM. Manajemen Nyeri Post-Operative untuk Pasien COVID-19 di Indonesia. Journal of
Anaesthesia and Pain. 2020;1(2): 1-2

Journal of Anaesthesia and Pain. 2020. Vol.1(2):1-2 2


View publication stats

Anda mungkin juga menyukai