Anda di halaman 1dari 4

LEMBAR TUGAS MAHASISWA

SKRINING DAN SURVAILANS SEBAGAI INTERVENSI KEPERAWATAN KOMUNITAS

Disusun Oleh :
VELANIA FITRI A
1801053

PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN


STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN
2021/2020
Pengertian
Skrining adalah suatu strategi yang digunakan dalam suatu populasi untuk mendeteksi penyakit
pada individu tanpa tanda tanda atau gejala penyakit, atau suatu usaha secara aktif untuk
mendeteksi atau mencari penderita penyakit tertentu.
Skrining adalah suatu usaha mendeteksi atau menemukan penderita penyakit tertentu yang tanp
a gejala atau tidak tampak dalam suatumasyarakat atau kelompok penduduk tertentu melalui sua
tu tes atau pemeriksaansecara singkat dan sederhana untuk dapat memisahkan mereka yang bet
ul-betulsehat terhadap mereka yang kemungkinan besar menderita (Noor, 2008)
Skrining mempunyai tujuan diantaranya (Rajab, 2009):
1.Menemukan orang yang terdeteksi menderita suatu penyakit sedini mungkinsehingga dapat de
ngan segera memperoleh pengobatan.
2.Mencegah meluasnya penyakit dalam masyarakat.
3.Mendidik dan membiasakan masyarakat untuk memeriksakan diri sedinimungkin.
4.Mendidik dan memberikan gambaran kepada petugas kesehatan tentang sifat penyakit dan unt
uk selalu waspada melakukan pengamatan terhadap gejaladini.
5.Mendapatkan keterangan epodemiologis yang berguna bagi klinis dan peneliti.Beberapa manfa
at tes skrining di masyarakat antara lain, biaya yangdikeluarkan relatif murah serta dapat dilaksan
akan dengan efektif, selain itumelalui tes skrining dapat lebih cepat memperoleh keterangan tent
ang sifat dansituasi penyakit dalam masyarakat untuk usaha penanggulangan penyakit yangakan 
timbul. Skrining juga dapat mendeteksi kondisi medis pada tahap awalsebelum gejala ditemukan 
sedangkan pengobatan lebih efektif ketika penyakittersebut sudah terdeteksi keberadaannya (Ch
andra, 2009)

Tujuan skrining
1. Untuk Penelitian Epidemiology/ menghitung
Insidens, Prevalensi distribusi & trend
2. Protection of the public’s health
misal : X-Ray massal deteksi tb aktif pengobatan
surveilens :
3. Prescriptive Screening
sebagai landasan petunjuk / anjuran terhadap individu
misal : tes tuberkulin + dianjurkan profilaksis INH
Syarat skrining
1. Masalah kesehatan masyarakat yang
sangat penting (morbiditas & mortalitas )
2. Prevalensi penyakit cukup tinggi, kalau
prevalensi rendah nilai pred +, rendah
3. Harus ada cara skrining yang cocok
(sederhana, murah & aman)
4. Harus ada fasilitas Dx dan pengobatan yang
efektif untuk kasus yang positif 5. Faham riwayat alamiah penyakit
Pelaksanaan skrining
Proses pelaksanaan 
pemeriksaan adalah: 
Tahap 1: melalukan pemeriksaan terhadap kelompok yang mendekati penyakit yang berisiko tinggi
penyakit. 
"Apabila hasil negatif, penilaian orang tersebut tidak menderita penyakit. 
" Apabila hasil positif dilakukan pemeriksaan tahap 2 
Tahap 2: pemeriksaan diagnostik 
"Hasil positif maka hasilnya sakit dan mendapat pengobatan. 
" Hasil negatif maka analisis yang dibuat sakit (dilakukan pemeriksaan ulang periodik).

Metode epidemologi menilal skrining


Validitas tes skrining
Kemampuan tes untuk memberikan indikasi pendahuluan mengenai siapa yang menderita
penyakit (yg sedang dicari) dan yang tidak
Komponen Validitas :
* sensitivitas : kemampuan menemukan yg menderita penyakit
* spesificitas : kemampuan menemukan yang tidak menderita
penyakit
*Screening test valid : sangat sensitif dan sangat spesifik

Macam-macam skrining
1. Penyaringan massal ( massal screening)
Penyaringan yang melibatkan populasi secara keseluruhan
contoh : skrining prakanker leher rahim dengan metode IVA pada 22.000 wanita
2. Penyaringan multiple
Penyaringan yang dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik uji penyaringan pada saat
yang sama
contoh : skrining pada penyakit AIDS
3. penyaringan selective screening
Penyaringan yang dilakukan terhadap kelompok penduduk tertentu
4. Penyaringan single disease screening
Penyaringan yang dilakukan untuk mengetahui kemungkinan adanya beberapa penyakit pada
individu
contoh : penyaringan kesehatan pada pegawai sebelum bekerja

Sifat skrining
1. Merupakan deteksi dini penyakit
2. Bukan merupakan alat diagnostik
3. Positif test akan mengikuti diagnostik atau prosedur untuk memastikan adanya penyakit
Daftar Pustaka
Panduan Studi Epidemiologi dan Biostatistika. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Noor, Nur Na
sry. 2008.
 Buku Ajar Epidemiologi untuk Mahasiswa Kebidanan.Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Ekasari, Mia fatma.2009.Pengkajian Keperawatan pada Individu, Keluarga dan Komunitas.
Jakarta : TIM

Anda mungkin juga menyukai