“PENGAWETAN MAKANAN”
Dosen Pengampu:
Kusrini Wulandari,SKM.,Mkes
Disusun oleh
KELOMPOK 1
JAKARTA II
Jl. Hang Jebat III No.8, RT.4/RW.8, Gunung, Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus
Cara Pengawetan
Komputer
Operator
Gambar 1
Ruangan untuk meradiasi dan sumber radiasi sebelum digunakan untuk meradiasi
Komputer
alat pengangkat
sumber radiasi
Gambar 2
Ruangan untuk meradiasi dan sumber radiasi saat digunakan untuk meradiasi
Pada saat sumber radiasi digunakan untuk meradiasi dengan menekan tombol
di bagian operator, maka sumber radiasi akan terangkat ke atas dan diletakkan di
atas meja di dalam ruangan yang dikelilingi tembok yang tebal dari beton agar
tidak tertembus radiasi (gambar 2). Para pekerja radiasi bekerja di luar ruangan
dengan komputer. Untuk meletakkan bahan makanan yang akan diradiasi supaya
peradiasian dapat tepat sesuai dengan dosis radiasi yang diperlukan maka
diadakan percobaan awal. Pada percobaan awal ini diusahakan untuk mencari
jarak yang tepat antara sumber radiasi dan bahan yang akan diradiasi.
1
D=k ×
d2
Keterangan :
D = laju dosis radiasi
d = jarak
Berdasarkan sifat radiasi sinar Gamma terhadap materi atau bahan makanan
yang dikenainya maka radiasi sinar Gamma dimanfaatkan untuk mengawetkan
bahan-bahan makanan karena dipandang lebih efisien bila dibandingkan dengan
pengawetan secara tradisional maupun pemakaian bahan kimia sebagai pengawet.
Untuk itu disajikan beberapa hasil penelitian pengawetan yang telah dilaksanakan
baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Beberapa contoh hasil penelitian
pengawetan bahan makanan dengan radiasi yang disampaikan oleh E.G. Siagian
(1988:67)
2. Kentang, dengan dosisi 4000 – 40.000 rad dapat disimpan sampai 8 bulan.
3. Pisang, dengan dosis 10 – 40.000 rad dapat disimpan sampai 7 hari
Tujuan pengawetan ialah untuk membuat bahan makanan tahan lebih lama.
disimpan dalam keadaan segar. Pada proses pengawetan dengan radiasi harus
diusahakan supaya bahan makanan tersebut tidak atau hanya sedikit berubah sifat-
sifatnya. Oleh karena itu, efek – efek kimia terhadap penyusun-penyusun utama
bahan makanan, terutama pada senyawa-senyawa yang menentukan nilai gizi
perlu diperhatikan. Hal ini dapat dilaksanakan dengan adanya pengetahuan
tentang faktor-faktor yang dapat mengurangi reaksi-reaksi yang terjadi, sebagai
akibat dari bahan makanan yang diradiasi. Dalam hal ini faktor kondisi
peradiasian dengan mengatur atau mencari kondisi yang tepat agar terhindar dari
efek-efek yang merugikan. Dengan demikian. dapat diharapkan bahan makanan
yang diradiasi dapat disimpan lebih lama bila dibandingkan dengan tanpa
diradiasi dan mutunya tetap dapat dipertahankan.
3. Pengawetan Secara Kimia.
a. Peragian (Fermentasi)
Merupakan proses perubahan karbohidrat menjadi alkohol. Zat-zat yang
bekerja pada proses ini ialah enzim yang dibuat oleh sel-sel ragi. Lamanya
proses peragian tergantung dari bahan yang akan diragikan.
b. Enzim
Enzim adalah suatu katalisator biologis yang dihasilkan oleh sel-sel hidup
dan dapat membantu mempercepat bermacam-macam reaksi biokimia. Enzim
yang terdapat dalam makanan dapat berasal dari bahan mentahnya atau
mikroorganisme yang terdapat pada makanan tersebut. Bahan makanan seperti
daging, ikan susu, buah-buahan dan biji-bijian mengandung enzim tertentu
secara normal ikut aktif bekerja di dalam bahan tersebut. Enzim dapat
menyebabkan perubahan dalam bahan pangan. Perubahan itu dapat
menguntungkan ini dapat dikembangkan semaksimal mungkin, tetapi yang
merugikan harus dicegah. Perubahan yang terjadi dapat berupa rasa, warna,
bentuk, kalori, dan sifat-sifat lainnya. Beberapa enzim yang penting dalam
pengolahan daging adalah bromelin dari nenas dan papain dari getah buah atau
daun pepaya.
c. Enzim Bromalin
Didapat dari buah nenas, digunakan untuk mengempukkan daging.
Aktifitasnya dipengaruhi oleh kematangan buah, konsentrasi pemakaian, dan
waktu penggunaan. Untuk memperoleh hasil yang maksimum sebaiknya
digunakan buah yang muda. Semakin banyak nenas yang digunakan, semakin
cepat proses bekerjanya.
d. Enzim Papain
Berupa getah pepaya, disadap dari buahnya yang berumur 2,5~3 bulan.
Dapat digunakan untuk mengepukan daging, bahan penjernih pada industri
minuman bir, industri tekstil, industri penyamakan kulit, industri pharmasi dan
alat-alat kecantikan (kosmetik) dan lain-lain. Enzim papain biasa
diperdagangkan dalam bentuk serbuk putih kekuningan, halus, dan kadar
airnya 8%. Enzim ini harus disimpan dibawah suhu 60o C. Pada 1 (satu) buah
pepaya dapat dilakukan 5 kali sadapan. Tiap sadapan menghasilkan + 20 gram
getah. Getah dapat diambil setiap 4 hari dengan jalan menggoreskan buah
tersebut dengan pisau.
1) Bahan Pengawet
Senyawa ini relative kurang efektif sebagai bahan pengawet pada pH lebih
besar, tetapi kerja sebagai pengawet naik dengan turunnya pH sampai dibawah 5.
turunnya pH medium akan menaikkan proporsi asam yang tidak teriodisasi karena
asam yang tidak teriodisasi penentu utama peranan pengawet. Asam benzoate
sangat efektif dalam menghambat pertumbuhan mikroba dalam bahan pangan
dengan pH rendah seperti sari buah dan minuman penyegar
Garam Na dan Ca dari asam propionate lebih efektif pada pH rendah. Asam
ini tidak mengalami disosiasi memiliki efektifitas pengawetan, tetapi sangat
efektif utuk menghambat pertumbuhan kapang pada roti dan hasil olahan tepung
lainnya serta efektif untuk pembentukan rope pada roti.
Kerja asam sorbet lebih efektif pada pH rendah dan pada kondisi tidak
terdisosiasi. Apabila ditambahkan pada bahan pangan dengan pH rendah sangat
efektif dalam menghambat pertumbuhan khamir dan kapang. Kerjanya selektif
yaitu mampu menghambat pertumbuhan mikroba yang tidak dikehendaki tanpa
mengganggu mikroba yang menguntungkan, contoh pada proses pematangan
keju.
d. Nitrit dan nitrat
2) Kelompok oksida-oksida
DAFTAR PUSTAKA
http://ftp.gunadarma.ac.id/linux/docs/v12/artikel/pangan/PIWP/pengawetan.pdf
(Online,Web) Diakses pada 28 Februari 2021.