Anda di halaman 1dari 9

Analisis Aktivitas Investasi : Investasi Antar Perusahaan

Tugas Resume

Dosen pengampu:

-Dr Gideon Setyo B,M.Si.,CFrA

Nama Mahasiswa Penyusun:

-Sulthan Dhaifullah D 18013010202

JURUSAN AKUNTANSI

UPN VETERAN JAWA TIMUR

22/Maret/2021
NAMA:Sulthan Dhaifullah D

NPM:18013010202

MATA KULIAH:Analisa Laporan Keuangan

KELAS:B

Sekuritas investasi

Sekuritas investasi sangat bervariasi dalam hal jenis surat berharga yang diinvestasikan dan
tujuan dari investasi. Sekuritas investasi dapat berupa utang atau ekuitas. Sekuritas utang
adalah sekuritas yang mewakili hubungan sebagai kreditor terhadap pihak lain. Sekuritas
ekuitas merupakan sekuritas yang mewakili kepemilikan pada entitas lain.

Akuntansi untuk Sekuritas Investasi

Investasi dapat dilaporkan pada neraca berdasarkan biaya perolehan atau nilai wajar,
tergantung dari jenis sekuritas dan tingkat pengaruh yang dimiliki perusahaan terhadap
perusahaan yang diinvestasikan. Nilai wajar aset merupakan harga tukar aset dalam suatu
transaksi normal saat ini antara pihak yang berbeda.

Akuntansi untuk sekuritas investasi ditentukan berdasarkan klasifikasinya, yaitu:

Sekuritas Utang
1. Sekuritas yang Dimiliki hingga Jatuh Tempo.
Perusahaan melaporkan sekuritas tersebut di neraca pada biaya perolehan. Tidak
ada keuntungan atau kerugian belum direalisasi dari sekuritas ini yang diakui
sebagai pendapatan.
2. Sekuritas yang Diperdagangkan
Perusahaan melaporkan sekuritas ini pada nilai pasar total pada tiap tanggal neraca.
Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dan keuntungan atau kerugian
telah direalisasi termasuk pada penghitungan laba bersih.
3. Sekuritas tersedia untuk dijual.
Sekuritas ini dapat dikelompokkan sebagai aset lancar atau tak lancar, tergantung
dari jangka waktu atau kapan manajemen berniat menjual sekuritas tersebut.
Sekuritas ini dilaporkan berdasarkan nilai wajar pada neraca. Namun, perubahan
pada nilai wajar tidak dimasukkan sebagai komponen laba melainkan dimasukkan
sebagai komponen pendapatan komprehensif.
4. Perubahan Kelompok Investasi
Umumnya, sekuritas utang yang dikelompokkan sebagai “dimiliki hingga jatuh tempo”
tidak dapat dipindahkan menjadi kelompok lain kecuali pada keadaan luar biasa
seperti merger, akuisisi, divestasi, penurunan tajam perngkat kredit atau kejadian
luar biasa lainnya. Pemindahan dari kelompok “tersedia untuk dijual” menjadi
“diperdagangkan” biasanya juga tidak diperbolehkan. Namun, ketika pemindahan
antarkelompok ini terjadi, sekuritas harus disesuaikan pada nilai wajarnya.

Sekuritas Ekuitas

1. Tidak Memiliki Pengaruh (Kepemilikan Kurang dari 20%)


Investor diasumsikan memiliki pengaruh minimal pada aktivitas perusahaan yang
diinvestasi. Investasi ini dapat dikelompokkan sebagai sekuritas diperdagangkan
atau tersedia untuk dijual berdasarkan niat dan kemampuan manajemen.
2. Pengaruh Signifikan (Kepemilikan anatara 20%-50%)
Investor memperlakukan investasi ini dengan metode ekuitas yang mengharuskan
investor untuk mencatat investasi awal sebesar biaya perolehan dan kemudian
menyesuaikan akun investasi dengan bagian proporsi investor pada laba
perusahaan yang diinvestasi sejak akuisisi dan mengurangi akun investasi sebesar
jumlah deviden yang diterima dari perusahaan yang diinvestasi.
3. Pihak yang Mengendalikan (Kepemilikan Lebih dari 50%)
Investor disebut sebagai induk perusahaan dan perusahaan yang diinvestasi sebagai
anak perusahaan. Perusahaan harus menyiapkan laporan keuangan konsolidasi.
Analisis Sekuritas Investasi
Analisis sekuritas investasi memiliki dua tujuan utama, yaitu:
Untuk Memisahkan Kinerja Operasi dengan Kinerja Investasi
Kinerja operasi dan investasi suatu perusahaan harus dianalisis secara terpisah,
karena kinerja investasi perusahaan dapat mendistorsi kinerja operasi yang
sesungguhnya. Aturan umumnya, seluruh sekuritas utang dan sekuritas ekuitas yang
dipasarkan dan tidak memiliki pengaruh, dianggap aktivitas investasi.
Menganalisis Distorsi Akuntansi dari Sekuritas
Daftar distorsi potensial yang disebabkan oleh akuntansi untuk sekuritas investasi
yang harus diwaspadai seorang analis:
1. Peluang untuk mengakui penjualan keuntungan.
2. Kewajiban yang diakui sebesar biaya.
3. Definisi sekuritas ekuitas yang tidak konsisten.
4. Klasifikasi berdasarkan niat.
AKUNTANSI METODE EKUITAS
Implikasi Analisis atas Investasi Antarperusahaan
Pengakuan Laba Perusahaan Investasi
Metode akuntansi ekuitas mengasumsikan bahwa setiap dolar yang dihasilkan oleh
anak perusahaan setara dengan setiap dolar yang dihasilkan untuk investor.
Walaupun kewajiban pajak induk perusahaan atas pengiriman laba oleh anak
perusahaan diabaikan, asumsi setara dolar atas laba tidak dapat diterima. Dengan
alasan sebagai berikut:
1. Otoritas regulasi dapat mencampuri kebijakan deviden anak perusahaan.
2. Anak perusahaan dapat beroperasi di negara yang membatasi pengembalian
laba atau di negara yang mengalami penurunan nilai mata uang secara cepat.
3. Pembatasan dividen dalam perjanjian pinjaman dapat membatasi akses terhadap
laba.
4. Kehadiran kepemilikan minoritas yang stabil atau kuat dapat mengurangi pilihan
induk perusahaan dalam penentuan dividen atau kebijakan lainnya.
Investasi Modal yang Tidak Diakui
Akun investasi sering disebut sebagai konsolidasi satu baris, karena akun investasi
tersebut mencerminkan presentase kepemilikan investor atas ekuitas pemegang
saham perusahaan investasi. Di balik saldo investasi ini terdapat aset dan kewajiban
perusahaan investasi. Aset dan kewajiban perusahaan investasi yang tidak tercatat
dalam jumlah besar tidak tercatat dalam neraca investor.
Cadangan Pajak atas Laba Anak Perusahaan yang Tidak Dibagikan.
Cadangan ini bergantung pada tindakan dan tujuan induk perusahaan. Praktik saat
ini mengasumsikan seluruh laba yang tidak dibagikan ditransfer ke induk
perusahaan, sehingga cadangan pajak dibuat oleh induk perusahaan di tahun
berjalan.
Penggabungan Usaha
Penggabungan usaha mengacu pada merger atau akuisisi suatu bisnis. Hal ini terjadi
bila sebuah perusahaan mengakuisis sebagian besar sekuritas ekuitas satu perusahaan
lain atau lebih. Beberapa alasan ekonomis penggabungan usaha adalah:
1. Untuk memperoleh sumber bahan baku, fasilitas produksi, teknologi, jaringan
pemasaran, atau pangsa pasar yang tidak ternilai.
2. Untuk menjamin sumber keuangan atau akses terhadap sumber keuangan.
3. Memperkuat manajemen.
4. Meningkatkan efisiensi operasi.
5. Mendorong diversifikasi.
6. Mempercepat masuk ke pasar.
7. Mencapai skala ekonomi.
8. Memperoleh manfaat pajak.
Akuntansi Penggabungan Usaha
Dalam akuntansi metode pembelian, perusahaan harus mengakui nilai pasar wajar aset
berwujud dan aset tak berwujud yang diperoleh dalam neracanya yang diakui
bersamaan dengan nilai pasar wajar dari kewajiban yang diasumsikan. Aset berwujud
disusutkan dan aset tak berwujud yang dapat diidentifikasi diamortisasi selama estimasi
masa manfaatnya.
Laporan Keuangan Konsolidasi
Melaporkan hasil operasi dan kondisi keuangan perusahaan induk dan anak
perusahaannya dalam satu perangkat laporan. Laporan konsolidasi mengabaikan
identitas legal yang terpisah antara perusahaan induk dan anak perusahaan karena
alasan “substansi ekonomi”.
Mekanisme Konsolidasi
Konsolidasi meliputi dua langkah: agregasi dan eliminasi. Pertama, laporan keuangan
yang telah dikonsolidasi menggabungkan aset, kewajiban, pendapatan, dan beban anak
perusahaan dengan pos yang berhubungan dengan laporan keuangan perusahaan
induk. Langkah kedua adalah mengeliminasi transaksi antarperusahaan untuk
menghindari perhitungan ganda atau laba yang diakui prematur.
Efek bersih dari konsolidasi pada neraca adalah melaporkan akuisisi anak perusahaan
pada nilai pasar wajar pada tanggal akuisisi. Hasil penilaian aset berwujud anak
perusahaan dan aset tidak berwujudnya yang dapat diidentifikasi, dilaporkan pada pos
yang terpisah. Selisih antara harga pembelian dengan harga wajar pasar aset yang
dapat diidentifikasi tersebut dicatat sebagai goodwill.
Goodwill hanya dicatat setelah nilai pasar wajar seluruh aset berwujud dan aset tidak
berwujud diakui. Aset tak berwujud ini dianggap memiliki masa manfaat terbatas
sehingga diamortisasi setiap tahun.
Penurunan Nilai Goodwill
Goodwill ditelaah setiap tahun untuk penurunana nilai/ impairment. Penelaahan ini
merupakan proses yang meliputi perbandingan antara nilai pasar wajar dengan nilai
bukunya dalam akun investasi.

Masalah- Masalah Penggabungan Usaha Pertimbangan Kontinjen


Dengan sistem akuntansi kini, pembayaran masa depan dengan pengembalian tinggi
diakui sebagai tambahan biaya pembelian ketika uang sudah dibayarkan (biasa disebut
kenaikan goodwill). Kewajiban pembeli untuk pembayaran kontinjen yang terkandung
dalam penawaran harus dinyatakan dalam nilai wajar pada tanggal pembelian dan
dinilai ulang secara berkala setiap kuartal agar dapat merefleksikan kinerja aktual.
Sehingga akan diperoleh volatilitas laba ketika pertimbangan kontinjen dinilai ulang.
Alokasi Total Biaya
SFAS 141 mengharuskan perusahaan untuk mengidentifikasi dan menilai kategori aset
tak berwujud yang spesifik, meliputi:
1. Merek dagang dan aset lain yang terkait dengan pemasaran.
2. Kesepakatan untuk tidak bersaing.
3. Daftar pelanggan, kontrak, dan aset lain yang terkait dengan seni artistik.
4. Aset tidak berwujud yang terkait dengan hubungan kontraktual.
5. Paten, perangkat lunak komputer, basis data, rahasia dagang/ formula rahasia, dan
aset lain yang terkait dengan teknologi.
Penelitian dan Pengembangan dalam Proses
Beberapa perusahaan menghapuskan sebagian biaya akuisisi sebagai litbang yaitu
dengan menilai aset IPR&D perusahaan yang diakuisisi sebelum menghapusnya.
Dengan adanya insentif untuk menghindari pengakuan IPR&D sebagai goodwill,
perusahaan menilai IPR&D setinggi mungkin untuk meningkatkan penghapusan, atau
mengurangi amortisasi goodwill. Penghapusan sepeti itu akan menimbulkan masalah
kualitas laba jika IPR&D disajikan overstated karena hal tersebut akan merendahkan
aset dan meninggikan pengembalian ekuitas (dan aset).
Utang dalam Laporan Konsolidasi
Jika induk perusahaan menjamin kewajiban anak perusahaan, kreditor memiliki jaminan
sebagai tambahan pengaman dengan provisi jaminan potensial. Untuk menilai
keamanan kewajiban, analisis kita harus mempelajari laporan keuangan masing-
masing perusahaan.
Keuntungan dari Penawaran Perdana Saham Anak
IPO menjasi hal yang umum dilakukan anak perusahaan karena perusahaan berusaha
mendapatkan laba yang tidak diakui dalam nilai saham anak perusahaannya, dan pada
saat yang sama mempertahankan pengendalian atas anak perusahaan.

Penjualan dan Pendapatan sebelum Akuisisi


Saat akuisisi anak perusahaan dilakukan di tengah tahun, perusahaan hanya
melaporkan ekuitas mereka dalam pendapatan dari anak perusahaan dari tanggal
akuisisi ke depan. Terdapat dua metode untuk mencapai hal tersebut:
1. Perusahaan dapat menerbitkan laporan laba rugi konsolidasi dengan penjualan,
beban, dan laba anak perusahaan dari tanggal akuisisi ke depan.
2. Perusahaan dapat melaporkan dalam laporan laba rugi konsolidasinya penjualan
dan beban anak perusahaan seluruh tahun dan menarik laba sebelum akuisisi
sehingga hanya laba setelah akuisisi yang dimasukkan dalam laba bersih
konsolidasi.
Push Down Accounting
Harga perolehan perusahaan A untuk mengakuisisi perusahaan B harus “didorong
turun” dan digunakan untuk membentuk basis akuntansi yang baru dalam laporan
keuangan perusahaan B yang terpisah. SEC mengakui bahwa kehadiran utang publik,
saham preferen atau kepemilikan minoritas yang signifikan dalam anak perusahaan
dapat berdampak pada kemampuan induk perusahaan untuk mengendalikan
kepemilikan. Dalam kasusu ini, SEC tidak memaksakan untuk menerapan Push Down
Accounting.
Keterbatasan Tambahan dalam Laporan Keuangan Konsolidasi
1. Laporan keuangan masing- masing perusahaan yang membentuk entitas yang lebih
besar tidak selalu dibuat berdasarkan basis yang dapat diperbandingkan.
2. Laporan konsolidasi tidak mengungkapkan pembatasan penggunaan kas di masing-
masing perusahaan.
3. Perusahaan dengan kondisi keuangan yang buruk seringkali digabungkan dengan
perusahaan yang kondisi keuangannya kuat sehingga mengaburkan analisis.
4. Tingkat transaksi antar perusahaan tidak dapat diketahui.
5. Akuntansi untuk konsolidasi anak perusahaan keuangan dan asuransi menimbulkan
masalah khusus bagi analis.
Konsekuensi Akuntansi Goodwill
Pengukuran nilai sisa goodwill menimbulkan masalah pengukuran potensial. Sebagai
contoh, pembayaran karena kesalahan estimasi, persaingan tender yang ketat, atau
kecerobohan atas sumber daya pemilik atau kreditor tertelan dalam goodwill.
Akuntansi Penyatuan untuk Penggabungan Usaha
Perbedaan antara metode penyatuan dengan akuntansi pembelian terletak pada jumlah
yang dicatat sebagai investasi awal dalam perusahaan yang diakuisisi. Dalam metode
pembelian, akun investasi didebit sebesar harga beli, yaitu nilai pasar wajar perusahaan
yang diakuisisi pada tanggal akuisisi. Dalam metode penyatuan, akun investasi didebit
sebesar nilai buku perusahaan yang diakuisisi. Aset tidak dinaikkan nilainya dari harga
perolehan yang dilaporkan dalam neraca perusahaan yang dinvestasi, tidak terapat aset
tak berwujud baru yang muncul dari akuisisi, dan tidak ada goodwill yang dilaporkan.
Tidak diakui goodwill ini merupakan daya tarik utama metode penyatuan karena
perusahaan menghindari amortisasi goodwill yang berakibat pada penurunan kas.
Mekanisme Akuntansi Penyatuan Kepentingan
Akibat yang mungkin timbul dari akuntansi penyatuan dibandingkan dengan akuntansi
pembelian:
1. Aset diperoleh dan dibawa pada nilai buku, bukan pada nilai pasar yang tersedia.
2. Penyajian aset yang lebih rendah menghasilkan ekuitas gabungan yang lebih
rendah
3. Penyajian aset yang lebih rendah menghasilkan beban yang lebih rendah dan
menghasilkan laba yang lebih tinggi.
4. Penyajian aset yang lebih rendah memungkinkan menghasilkan keuntungan
penghentian aset yang lebih tinggi.
5. Laporan laba rugi dan neraca gabungan disajikan kembali untuk seluruh periode
yang dilaporkan.
Daftar Pustaka

subramanyam, K. R., dan Wild, John J.; 2010, Financial Statement Analysis, Edisi 10 Buku
Satu, Salemba Empat, Jakarta.

Jumingan, 2009, Analisis Laporan Keuangan, PT Bumi Aksara, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai