Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENGAJARAN

ASI DAN MANFAATNYA

PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
PEKAJANGAN-PEKALONGAN
2016

Pokok Bahasan : Asi eksklusifdan manfaatnya


Sasaran : Ny. M dan keluarga
Waktu : Sabtu, 8 Oktober 2016 pukul 06.30 WIB
Tempat : Ruang Mawar RSUD H. Soewondo, Kendal
A. Latar Belakang
Menyusui merupakan suatu proses alamiah. Berjuta juta ibu diseluruh
dunia berhasil menyusui bayinya tanpa pernah membaca buku tentang ASI,
seiring dengan perkembangan zaman, terjadi pula peningkatan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat sehingga pengetahuan lama
yang mendasar seperti menyusui justru kadang terlupakan, menyusui adalah
suatu pengetahuan yang selama berjuta-juta tahun mempunyai peranan yang
penting dalam mempertahankan kehidupan manusia . Pada masa nifas, masalah
yang sering timbul antara lain kelainan putting, payudara bengkak, terjadinya
pembendungan ASI (H. sibuea, 2003). Terjadinya masalah tersebut karena
beberapa faktor antara lain kurangnya perawatan payudara pada ibu menyusui.
Perawatan payudara sangat penting dilakukan selama hamil dan menyusui. Di
wilayah Kebumen ternyata  masih terdapat banyak ibu menyusui yang
mengalami bendungan ASI pada hari ke 3-6 masa nifas, karena sebagian besar
ibu belum mengerti tentang perawatan payudara (breast care).
Berdasarkan laporan dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia
(SDKI, 2007) diusia lebih dari 25 tahun sepertiga wanita di Dunia (38%)
didapati tidak menyusui bayinya karena terjadi pembengkakan payudara, dan
di Indonesia angka cakupan ASI eksklusif mencapai 32,3% ibu yang
memberikan ASI eksklusif pada anak mereka. Survei Demografi dan
Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2008-2009 menunjukkan bahwa 55% ibu
menyusui mengalami mastitis dan putting susu lecet, kemungkinan hal tersebut
disebabkan karena kurangnya perawatan payudara selama kehamilan.
Berdasarkan penelitian di Surabaya pada tahun 2004 menunjukkan 46% ibu
yang memberikan ASI eksklusif pada anaknya dan yang melakukan perawatan
payudara sekitar 34%.Berdasarkan survey lapangan di Wilayah BPS Ny. Titik
Wijayanti Amd.Keb Desa Kedung Gede kecamatan Dlanggu Kabupaten
Mojokerto tahun 2009-2010 34% pada ibu post partum mengerti dan
melakukan perawatan payudara, 52% ibu post partum belum mengerti
perawatan payudara, dan ada 14% ibu post partum yang mengalami bendungan
ASI.

B. Tujuan
1. Umum
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan, keluarga klien mampu
mengetahui tentang ASI dan manfaatnya.
2. Khusus
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan mengenai tentang ASI dan
manfaatnya, klien dan keluarga klien mampu:
a. Mengetahui pengertian ASI Eksklusif
b. Mengetahui manfaat ASI
c. Mengetahui zat-zat yang terkandung dalam ASI
d. Mengetahui cara memperbanyak produksi ASI
e. Mengetahui cara pemerahan ASI dengan tangan
f.Mengetahui cara penyimpanan dan pemberian ASI perah
g. Mengetahui cara penerapan ASI pada ibu bekerja

C. Metode Pelaksanaan
1. Ceramah
2. Tanya jawab

D. Strategi Pelaksanaan

No Tahap/waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Klien


1. Pembukaan a. Membuka pertemuan a. Memperhatikan
5 menit b. Mengulang kontrak b. Menjawab
c. Menjelaskan tujuan pertanyaan
d. Apersepsi

2. Pelaksanaan a. Menjelaskan materi a. Memperhatikan


20 menit b. Memberikan kesempatan b. Bertanya
bertanya c. Menjawab
c. Menjawab pertanyaan pertanyaan
d. Memberikan pertanyaan
e. Memberikan pujian
f. Menyimpulkan materi
3. Penutup a. Menutup pertemuan a. Memperhatikan
5 menit

E. Media atau Alat yang akan Digunakan


1. Leaflet
2. Power point
3.
F. Setting Tempat
Keterangan:
1 = Klien
3 1
2 = Penyuluh
3 = Keluarga

G. Kriteria Evaluasi
1. Struktur
Ibu mengikuti penyuluhan sampai selesai
2. Proses
Ibu antusias
3. Hasil
a. Ibu mengetahui tentang pengertian ASI Eksklusif
b. Ibu mengetahui manfaat ASI
c. Ibu mengetahui zat-zat yang terkandung dalam ASI
d. Ibu mengetahui cara memperbanyak produksi ASI
e. Ibu mengetahui cara pemerahan ASI dengan tangan
f. Ibu mengetahui cara penyimpanan dan pemberian ASI perah
g. Ibu mengetahui cara penerapan ASI pada ibu bekerja

MATERI

A. Pengertian
ASI adalah makanan terbaik bagi bayi yang baru lahir dan sebaiknya
seorang bayi tetap mendapatkan asupan ASI sampai berusia dua tahun. ASI
eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain
pada bayi berumur nol sampai enam bulan (Depkes RI, 2004).

B. Manfaat ASI

1. Manfaat untuk bayi


a. Meningkatkan daya tahan tubuh dan kekebalan anak. ASI mengandung
kolustrum, nutrisi, antibodi dan enzim yang sangat lengkap. Komposisi
ASI sangatlah ideal untuk bayi sehingga sangat jarang ditemukan kasus
seorang bayi yang alergi terhadap ASI.
b. Pemberian ASI dapat mengurangi risiko sang bayi untuk terpapar
penyakit baik saat masih bayi ataupun saat dewasa nanti. Dunia medis
sudah sepakat bahwa pemberian ASI dapat mengurangi resiko  terkena
alergi, sembelit, infeksi lambung usus dan juga penyakit kuning.
c. Khusus untuk bayi yang lahir prematur, pemberian ASI juga dapat
membantu mereka untuk tumbuh lebih cepat dan lebih baik dibandingkan
dengan mereka yang mengkonsumsi susu formula.
d. Meningkatkan kecerdasan anak. Beberapa penelitian menunjukkan
bahwa anak-anak yang mengkonsumsi ASI pada waktu bayi memiliki
tingkat IQ yang jauh lebih tiggi dibandingkan mereka yang
mengkonsumsi susu formula.
e. Proses menyusui pada dasarnya akan memberikan rasa aman dan nyaman
bagi sang bayi yang dibutuhkan dalam pertumbuhan dan perkembangan
emosionalnya.

2. Manfaat untuk ibu


a. Pada saat bayi menyusui, akan terjadi proses rangsangan yang disebut
oksitosin, yang akan membantu dalam proses kontraksi rahim dan
mengembalikannya ke kondisi semula dan juga mengurangi perdarahan
paska melahirkan.
b. Bila ibu menyusui sang bayi sesuai dengan tips menyusui yang benar,
maka hal ini sebenarnya mempercepat proses menurunkan berat badan
yang naik selama masa kehamilan dan mengembalikan bentuk tubuh
setelah melahirkan.
c. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa menyusui dapat membantu ibu
untuk mengurangi resiko terkena penyakit kanker rahim dan kanker
payudara.
d. Ibu juga tidak perlu repot-repot mengeluarkan uang untuk membeli susu
formula dan juga peralatan menyusui lainnya dan tidak perlu repot-repot
untuk membawa semua perlengkapan itu saat bepergian jauh.

C. Kandungan ASI

1. Karbohidrat utama dari ASI adalah laktosa (gula susu) yang sesuai dengna
kondisi biologis atau sistem pencernaan bayi. Laktosa berperan penting
sebagai sumber energi. Laktosa mudah diurai menjadi glukosa dan
galaktosa dengan bantuan enzim laktase yang sudah ada dalam mukosa
saluran cerna bayi sejak lahir.

2. Protein atau disebut protein kasein dan whey. Protein ASI ini bersifat lebih
mudah dicerna oleh tubuh bayi, dibandingkan dengan protein yang berasal
dari susu mamalia lainnya.

3. Ganfliosida (GA) yang berperan dalam pembentukan memori dan fungsi


otak besar serta sebagai alat konektivitas sel otak bayi. 

4. Lemak ASI terdiri dari beberapa jenis namun yang paling esensial adalah
asam lemak yang merupakan komponen dari semua jaringan tubuh dan
diperlukan untuk perkembangan jaringan sel, otak, retina dan susunan saraf. 
5. Immunoglobulin A (IgA) yang banyak terdapat pada kolostrum yakni ASI
berwana kekuningan yang keluar pertama dari payudara. Zat ini melindungi
bayi dari serangan infeksi. 

D. Cara Memperbanyak Produksi ASI


1. Meningkatkan frekuensi menyusui.

Jadi bila kita temui bayi kita sudah merasakan kenyang karena minum
air susu ibu, maka perahlah atau peras susu ibu (memompa). Banyak alat
yang tersedia untuk memompa ASI ini yang dijual di apotik-apotik atau
toko-toko perlengkapan bayi. Prinsip produksi ASI pada dasarnya adalah
makin sering diminta (disusui/diperas/dipompa) maka makin banyak ASI yg
diproduksi oleh sang ibu.

2. Banyak konsumsi air putih.


Dengan para ibu yang menyusui banyak minum air putih akan sangat
membantu dalam meningkatkan produksi ASI ibu. Ketika telah banyak ASI
yang keluar dan ibu dihadapkan untuk kembali bekerja maka secara tidak
langsung hal ini akan membuat para ibu menyusui untuk membeli botol
susu yang akan digunakan sang bayi ketika sang ibu sudah mulai sibuk
bekerja dan meninggalkan rumah serta sementara waktu menghentikan pola
menyusui sang bayi.
3. Memenuhi kebutuhan gizi nutrisi ibu menyusui dengan baik.
Dengan terpenuhinya akan makan makanan yang bergizi seperti sayur
dan buah, serta daging susu untuk ibu menyusui maka akan berdampak
positif bagi ibu dalam rangka memproduksi ASI yang banyak dan juga bisa
menghasilkan ASI berlimpah dan lancar .
4. Menghindari penggunaan susu formula.
Pada sebagian para ibu yang menyusui setelah mengalami produksi
asi sedikit biasanya akan beralih ke pemberian susu formula. Justru dengan
pemberian susu formula ini akan menyebabkan produksi ASI semakin tidak
lancar. Anak akan menjadi relatif malas menyusu atau bahkan mengalami
bingung puting terutama pemberian susu formula dengan memakai dot.
5. Melakukan perawatan payudara.
Perawatan payudara ini sebaiknya juga dilakukan ketika saat hamil
tua. Karena perawatan payudara pada kehamilan adalah salah satu upaya
kiat agar ASI banyak dalam rangka mempersiapkan menyusui. Setelah
melakukan payudara saat hamil maka hal ini diteruskan pula ketika mulai
menyusui.
6. Kondisi Psikologi ibu manyusui yang baik.
Artinya adalah dalam memberikan ASI juga membutuhkan kondisi
psikis yang rileks dan siap untuk menyusui. Bila pada awal hamil sang ibu
tidak berniat menyusui bayinya saat lahir maka hal ini akan berpengaruh
terdapat pengeluaran dan produksi ASI pada saat tiba waktunya untuk
menyusui sang bayinya.
E. Cara pemerahan ASI dengan tangan
Menggunakan tangan. Hal ini bisa ibu lakukan sendiri dan dengan
cara pemerahan yang benar, ibu bisa mendapatkan banyak ASI sebagai
persediaan. Mulai dengan meletakkan ibu jari di atas puting dan jari telunjuk
serta jari tengah dibagian bawah puting.  Tanpa merubah posisi jari, dorong
payudara ibu kearah dada dan kemudian lanjutkan kearah depan seperti sedang
memijat. Pastikan ibu tidak meremas payudara dan juga puting ibu karena hal
ini justru tidak akan berhasil.

F. Cara penyimpanan dan pemberian ASI perah


1. Di udara terbuka / bebas yaitu 6-8 jam
2. Di lemari es (4oC) yaitu 24 jam
3. Di lemari pendingin / beku (-18oC) yaitu 6 bulan
4. Asi yang telah didinginkan bila akan dipakai tidak boleh direbus, karena
kualitasnya akan menurun. Cukup didiamkan beberapa saat di dalam suhu
kamar, agar tidak terlalu dingin atau dapat pula direndam di dalam wadah
yang telah berisi air panas.
G. Cara penerapan ASI pada ibu bekerja
1. Selama cuti hanya memberikan ASI saja
2. sebelum masa cuti habis ubah pola minum bayi dengan ASI perah.
3. sebelum bekerja susui bayi.
4. Selama dikantor perah ASI setiap 3-4 jam
5. Simpan di lemari es dan dibawa pulang
6. setelah dihangatkan diberikan pada bayi.

DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI, 1992, Asuhan kebidanan pada Ibu Hamil dalam Konteks Keluarga.
Jakarta, Depkes.
Depkes RI, Petunjujk Pelaksanaan Peningkatan ASI Ekslusif. Jakarta. 1997
Manuaba, Ida Bagus Gde. 1999. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita.
Jakarta : Arcan.
Soetjiningsih, 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta, EGC.
http://prenagen.com/manfaat-asi-bagi-ibu-dan-bayi
http://www.info-asik.com/2013/09/kandungan-asi.html#ixzz2nvxFMgkO

Anda mungkin juga menyukai