Anda di halaman 1dari 19

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Bentuk Kegiatan : DISKUSI dan Praktek


Mata Pelajaran :
Kelas :
Materi Pokok :
Alokasi Waktu : (Waktu penyelesaian LKPD)

Nama Siswa :
1. ……………………………………..
2. ……………………………………..
3. ……………………………………..
4. ……………………………………...
5. ……………………………………...

A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.8 Menerapkan (C3) cara 3.8.1 Menjelaskan (C2) perawatan Sistem
perawatan sistem AC AC

3.8.2 Menguraikan (C2) manfaat


perawatan sistem Ac

3.8.3 Menentukan (C3) cara perawatan


sistem Ac

4.8 Merawat berkala sistem 4.8.1 Menentukan (C3) cara perawatan


AC sistem Ac

4.8.2 Menentukan (C3) cara perawatan


sistem Ac

B. Tujuan
Setelah praktik, mahasiswa (praktikan) diharapkan dapat:

1. Menyebutkan dan membedakan komponen utama atau komponen tambahan pada sistem
refrigerasi AC mobil dan menjelaskan fungsi komponen tersebut serta mampu menjelaskan siklus
refrigeran pada sistem refrigerasi AC mobil
2. Menyebutkan komponen-komponen sistem kelistrikan pada AC mobil dan menjelaskan fungsi
masing-masing komponen serta mampu menggambarkan rangkaian kelistrikan AC mobil dan
menjelaskan prinsip kerjanya.
3. Mampu memelihara / servis sistem AC
4. Mendeteksi jumlah refrigeran yang optimal pada sistem, melakukan pengosongan, pemakuman,
serta pengisian refrigeratn pada sistem AC mobil.
5. Mengidentifikasi masalah-masalah dan menentukan tindakan untuk menanggulangi masalah-
masalah yang terjadi pada AC mobil

C. Waktu Penyelesaian
2 x 45 menit

D. Alat dan Bahan


1. Multimeter
2. Test lamp
3. Termometer
4. Toolbox set
5. Unit mobil
6. Pompa vakum
7. Manifold gauge
8. Tabung refrigerant
9. Refrigerant recovery set
10. Charging manifold
11. Toolbox refrigerasi
E. Dasar Teori
1. Pengertian Air Conditioner (AC)
Air conditioner merupakan peralatan untuk memelihara udara di dalam ruangan agar
temperatur dan kelembabannya sesuai dengan yang dikehendaki. Bila di dalam ruangan
temperaturnya rendah maka panas akan diberikan sehingga temperaturnya naik (pemanasan)
dan bila temperatur di dalam ruangan tinggi maka panas di dalam ruangan akan diturunkan
(pendinginan). Kelembaban dikurangi atau ditambah demi kenyamanan. Selain itu sistem
pengkondisian udara juga mengontrol sirkulasi udara, memurnikan udara (air purifier),
menghilangkan gangguan semacam pembekuan dan pengembunan di permukaan kaca.

Gambar 1. Sistem pengkondisian udara


1. Komponen Sistem AC

Gambar 2. Komponen sistem AC


Nama komponen dan fungsinya :
- Kompresor
Berfungsi untuk memompakan refrigrant yang berbentuk gas agar tekanannya
meningkat sehingga juga akan mengakibatkan temperaturnya meningkat.
- Kondensor
Berfungsi untuk menyerap panas pada refrigerant yang telah dikompresikan oleh
kompresor dan mengubah refrigrant yang berbentuk gas menjadi cair ( dingin ).
Receiver/Dryer
Berfungsi untuk menampung refrigerant cair untuk sementara, yang untuk
selanjutnya mengalirkan ke evaporator melalui expansion valve, sesuai dengan beban
pendinginan yang dibutuhkan. Selain itu dryer/receiver juga berfungsi sebagai filter
untuk menyaring uap air dan kotoran yang dapat merugikan bagi siklus refrigerant.
- Katup Ekspansi
Berfungsi Mengabutkan refrigrant kedalam evaporator, agar refrigerant cair dapat
segera berubah menjadi gas.
- Evaporator
Berfungsi untuk menyerap panas dari udara melalui sirip-sirip pendingin evaporator,
sehingga udara tersebut menjadi dingin
- Blower
Berfungsi untuk menghembuskan udara dingin ke kabin.
2. Siklus pendinginan AC

Gambar 3. Siklus pendinginan AC

Siklus Pendinginan Air Conditioner merupakan suatu rangkaian yang tertutup. Siklus pendinginan
yang terjadi dapat digambarkan sebagai berikut :
a. Kompresor berputar menekan gas refrigerant dari evaporator yang bertemparatur
tinggi, dengan bertambahnya tekanan maka temperaturnya juga semakin meningkat,
hal ini diperlukan untuk mempermudah pelepasan panas refrigerant.
b. Gas refrigerant yang bertekanan dan bertemperatur tinggi masuk kedalam kondensor.
Di dalam kondenser ini panas refrigerant dilepaskan dan terjadilah pengembunan
sehingga refrigerant berubah menjadi zat cair.
c. Cairan refrigerant diatampung oleh receiver untuk disaring sampai evaporator
membutuhkan refrigerant.
d. Expansion valve memancarkan refrigerant cair ini sehingga berbentuk gas dan
cairan yang bertemperatur dan bertekanan rendah.
e. Gas refrigerant yang dingin dan berembun ini mengalir kedalam evaporator untuk
mendinginkan udara yang mengalir melalui sela-sela fin evaporator, sehingga udara
tersebut menjadi dingin seperti yang dibutuhkan oleh para penumpang mobil.
f. Gas refrigerant kembali ke kompresor untuk dicairkan kembali di kondensor.
F. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1. Menggunakan pakaian praktik sesuai standar
2. Memakai atribut pelindung diri jika diperlukan
3. Perhatikan setiap hal yang dijelaskan dan didemonstrasikan oleh Instruktur
4. Catat hal-hal yang dianggap perlu
5. Jangan mencoba menghidupkan mesin jika belum mengerti benar prosedur operasinya
6. Lakukan setiap proses menurut prosedur yang ditentukan
7. anyakan selalu setiap ada hal yang belum jelas
8. Bekerja dengan fokus, cermat, tekun dan penuh disiplin
9. Utamakan keselamatan kerja, baik diri sendiri, rekan kerja, mesin maupun lingkungan
disekitar mesin
10. Menjaga kebersihan tempat praktik
G. Langkah Kerja
1. Hidupkan mesin +/- 10 menit dalam keadaan idle dan AC “ON”.
2. Matikan AC, matikan Mesin.
3. Lepaskan kabel negatif Batery.
4. Lepaskan conektor untuk magnetic clutch dan temperatur switch.
5. Lepas drive belt
Kendorkan baut-baut dudukan alternator dan dengan tangan, tekan alternator ke arah
mesin dan kemudian lepas drive belt.

Gambar 3. Mengendorkan baut pengikat alternator

Gambar 4. Mendorong alternator ke arah dalam


6. Lepas pipa dari kompresor AC
Segera setelah melepas pipa komresor AC, sumbat ujung pipa agar refrigeran tidak bocor
atau udara masuk.

Gambar 5. Melepas pipa kompresor AC

7. Keluarkan Refrigerant. ( hati-hati terhadap cairan / gas refrigerant, sebaiknya pakai alat-
alat keselamatan kerja )
8. Lepas kompresor AC ngan hati-hati lepas baut pengikat kompresor AC. Hindari
terjadinya benturan antara kompresor AC dengan kompoen lain saat mengangkat
kompresor. Cegah kebocoran oli kompresor dengan menutup kompresor dengan kantong
plastik.

Gambar 6. Baut pengikat kompresor AC

MEMBONGKAR KOMPRESOR
9. Melepas servis valve ;
- Lepas baut servis plate
- Lepas seal ring (ganti)
10. Mengukur oli
Ukur oli yang ada di dalam kompresorr sebagai patokan pengsisian oli baru.
Hasil Pengukuran : ..............................................
11. Melepas tutup depan
- Lepas baut pengunci tutup depan dengan menggunakan obeng ketok (+)
- Lepas tutup rumahnya gunakan obeng (-) hati-hati jangan sampai melukai seal
maupun rumah kompresor

12. Melepas plat katup depan


- Lepaskan pin dari tutup depan
- Lepas pelat katup

13. Melepas gasket


14. Melepas seal poros
- Lepas snap ring
- Dengan menggunakan busing (SST) dorong seal poros keluar

MEMASANG KOMPRESOR
15. Pemasangan seal
- Atur seal poros tepat di tengah
- Dorong seal dengan busing
- Pasang snap ring
16. Pemasangan pelat rumah depan
- Pasang pin (2 buah)
- Lumaso O ring dengan oli
- Pasang katup isap depan melalui pin pada bagian depan silinder
- Pasang pelat depan bersama-sama dengan katup penyalur melalui pin pasa silinder
depan
- Lumasi gasket dengan oli , dan pasang pada silinder depan

17. Pemasangan dudukan center


- Pasang dudukan center pada poros. (SST)
18. Pemasangan tutup depan

19. (Jumlah oli harus sama dengan oli yang terbuang saat pembongkaran)
- Gunakan oli yang standar
20. Pemasangan katup servis
- Lumasi dahulu dengan oli
- Pasang katup servis pada kompresor dan keraskan bautnya
Momen kekencangan : 250 kg-cm
21. Pengukuran momen putar poros
Momen : 50 kg-cm
22. Melepas pressure plate
- Lepas baut poros (guna kan Spesial servis tool dan kunci Sock)
- Pasang SST (lihat gambar) ke pressure plate
- Lepaskan pressure plate :
Untuk tipe swash plate :

- Melepas pressure plate untuk tipe through vane


- Lepaskan shim
23. Melepas rotor
- Lepaskan snap ring ( menggunakan tang tutup )
- Keluarkan rotor (gunakan palu plastik)

24. Melepas stator


- Lepas kabel Stator dari rumah compressor ( Tipe swash plate )

- Lepas kabel Stator dari rumah Compressor (Tipe Through vane)


- Lepaskan snap ring
- Lepaskan stator

25. Pasang stator


- Pasang stator
- Pasang snap ring
- Sambungkan kabel stator. ( Tipe Swash plate )
- Sambungkan kabel stator. (Tipe Through vane)

26. Pasang rotor


- Pasang rotor pada poros compressor.
- Gunakan snap ring baru
27. Pasang pressure plate
- Pasang shim.
- Pasang baut poros ( Tipe Swash Plate )
- Pasang baut poros ( Tipe Through vane )

28. Ukur celah magnetic cluth


- Tipe swash plate gunakan feeler gauge
- Tipe through vane
 pasang dial gauge pada pressure plate
 hubungkan kabel magnetic clutch ke
batery+ (lihat gambar).
 Periksa antara pressure plate dan rotor
 kemudian hubungkan terminal negatif
batery

29. Pasang kompresor AC pada engine


30. Lakukukan pembuangan udara dari sistem AC
31. Mengisi refrigerant
Sebelum mengisi refrigerant sistem rangkaian harus dalam keadaan kosong, tidak ada
udara ataupun uap air yang tersisa didalamnya. Untuk mengosongkan sistem rangkaian
ini lakukanlah langkah pengosongan dengan menggunakan alat Vacuum pump.
Prosedur pengosongan :
- Tutup kedua katup manifold gauge.
- Pasang manifold gauge ke kompresor dengan selang merah ke nipel tekanan tinggi
dan selang biru ke nipel tekanan rendah serta selang hijau ke pompa vakum. (lihat
gambar)
- Bukalah salah satu katup manifold dan hidupkan pompa vakum.
- Bacalah ukuran pada vakum gauge, hingga menunjukkan angka +/- 600 mmhg
( 23,62 inhg; 80 kpa )
- Bukalah sisi katup manifold yang lain agar vakum bekerja dari dua sisi untuk lebih
mengefisienkan kerja pompa vakum
- Baca kembali ukuran pada vakum gauge dan pastikan sistem telah bersih dari udara
maupun uap air dengan angka penunjuk berada pada angka 750 mmhg ( 29,53 in Hg;
99,98 kpa )
- Biarkan pompa vakum tetap hidup kurang lebih selama 30 menit.
- Tutup kedua katup manifold sebelum mematikan pompa vakum.
- Tunggu kurang lebih 15 menit dan amati angka penunjuk meteran. Bila terjadi
penurunan maka berarti dalam sistem rangkaian masih terjadi kebocoran.
- Cari kebocoran dengan alat deteksi kebocoran sampai ditemukan dan perbaiki.
Pengisian refrigerant
Sebelum memulai pengisian refrigerant pastikan langkah-langkah berikut sudah
dilakukan :
- Rangkaian sistem masih terpasang dengan benar.
- Selang masih terpasang dengan manifold gauge warna merah ke nipel tekanan tinggi,
warna biru ke nipel tekanan rendah dan warna hijau ke tangki refrigerant atau alat
pengisi.
- refrigerant yang akan digunakan tersedia dengan cukup.
- singkirkan alat-alat yang masih ada di sekitar mesin untuk menghindari terjadinya
kecelakaan.
Langkah pengisian :
- pemasangan selang pada tabung refrigerant
 Sebelum memasang selang, putarlah handle berlawanan arah jarum jam sampai
jarum katupnya tertarik penuh.
 Putarlah disc berlawanan arah jarum jam,
sampai posisi habis.
 Hubungan selang warna hijau ke tabung
refrigerant.
 Putarlah disch searah jarum jam dengan
tangan.
 Putarlah handle searah jarum jam untuk
membuat lubang, dan putarlah kembali
berlawanan arah jarum jam agar gas dapat
mengalir ke selang.

 Tekanlah niple no 4 pada manifold gauge


dengan jari tangan sampai udara keluar
dari selang tengah.
 Bila udara sudah keluar ( ditandai dengan
keluarnya refrigerant ) tutuplah niple no 4
dengan tutup niple.
- Pemeriksaan kebocoran awal
 Bukalah keran katup tekanan tinggi pada
manifold gauge agar gas masuk ke sistem.
( tabung menghadap keatas ).
 Bila pengukur tekanan rendah sudah
menunjukkan 1 kg/cm2 ( 14 psi; 98 kPa )
tutup keran manifold tekanan tinggi.
 Periksalah kebocoran pada sistem dengan menggunakan detektor.
- Pengisian refrigerant dalam bentuk cair
 Balikkanlah tabung refrigerant menghadap ke bawah agar isi refrigerant yang
keluar dalam bentuk cair.
 Buka katup tekanan tinggi.
 Periksalah kaca pengintai sampai aliran refrigerant berhenti mengalir dan
tutuplah keran.
 Amati kedua pengukur, tekanan tinggi
maupun tekanan rendah. Keduanya harus
menunjukkan tekanan yang sama.

- Pengisian lanjutan
 Baliklah tabung refrigerant menghadap
keatas agar isi refrigerant keluar dalam
bentuk gas.
 Hidupkan mesin dan biarkan beberapa menit
untuk pemanasan.
 Hidupkan switch AC, dan amati pengukur
tekanan manifold gauge tanda merah harus
terlihat pada tekanan tinggi dan tanda biru
pada tekanan rendah tetapi tidak vakum.
 Buka sedikit demi sedikit katup manifold
gauge warna biru. (besar kecilnya
pembukaan akan mempengaruhi jumlah
refrigerant yang mengalir dalam sistem.
 Amati gelas pantau dan bila jumlah
gelembung menjadi semakin sedikit dan
lembut menunjukkan bahwa pengisian sudah
cukup.
 Tutup katup manifold gauge, dan baca pengukur tekanan rendah 1,5 – 2,0
kg/cm2 dan tekanan tinggi 14,5 – 15 kg/cm2
H. Kesimpulan
Air conditioner merupakan peralatan untuk memelihara udara di dalam ruangan agar
temperatur dan kelembabannya sesuai dengan yang dikehendaki Saat ini, air conditioner telah
menjadi sistem standar pada kendaraan-kendaraan baru. Sistem pengkondisian udara
mengontrol sirkulasi udara, memurnikan udara (air purifier), menghilangkan gangguan
semacam pembekuan dan pengembunan di permukaan kaca. Selain sistem pendingin, air
conditioner juga dilengkapi dengan sistem pemanas terutama untuk kendaraan-kendaraan
yang beredar di nergara dengan empat musim. Sistem pengkondisian udara terdiri dari
kompresor, kondensor, receiver/dryer, katup ekspansi, blower dan evaporator. Kontrol panel
digunakan utnuk mengontrol seluruh operasi sistem AC. Refrigeran yang umum dipakai saat
ini adalah R134a. Jumlah refrigerant dapat dipantau secara mudah melalui kaca periksa yang
terdapat pada receiver/dryer atau pipa saluran. Pemeriksaan secara rutin dan tepat menjaga
sistem pengkondisian udara bekerja optimal.

I. Evaluasi
1. Sebutkan fungsi dan komponen-komponen sistem AC!
2. Bagaimana cara kerja magnetic clutch?
3. Jelaskan akibatnya apabila evaporator kotor?
4. Bagaimana melakukan pemeriksaan pada sistem AC?
5. Bagaimana melakukan pengisian refrigerant?
6. Apa tujuan suatu sistem AC divakum?
7. Mengapa uap air dan udara tidak diharapkan ikut bersirkulasi di dalam sistem AC?
8. Bagaimana apabila tindakan teknisi di bengkel AC mobil tidak memvakum sistem
sebelum mengisi refrigeran namun hanya dibilas dengan refrigeran lewat saluran
tekan (discrharge)?
9. Apa yang akan terjadi pada AC mobil apabila sistem kekurangan atau kelebihan
refrigerant?
10. Apa efek yang ditimbulkan jika sistem AC kelebihan atau kekurangan oli?
Daftar Pustaka

Modul Memelihara/Servis Sistem AC (Air Conditioner), Jakarta, Departemen Tenaga


Kerja dan Transmigrasi R.I., Direktorat jenderal Pembinaan Pelatihan
dan Produktivitas
Modul Praktik Sistem AC dan Accesoris Kendaraan, Magelang, Universitas
Muhammadiyah Magelang, Budi Waluyo. (2013)

Anda mungkin juga menyukai