Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Penelitian Pendidikan Fisika, Vol. 5 No.

4 November 2020, 334-338


JIPFi Available Online at http://ojs.uho.ac.id/index.php/JIPFI
p-ISSN: 2502-3861 | e-ISSN: 2715-551X

Pengaruh Variasi Bahan Perekat terhadap Nilai Kalor dan


Waktu Nyala Briket Arang Ban Bekas
Nurkiani Jail Ali 1)*, Muhammad Anas 2), Erniwati 2)
1*)
Jurusan Pendidikan Fisika FKIP UHO, Kendari, Sulawesi Tenggara, Indonesia 93232
2)
Jurusan Pendidikan Fisika FKIP UHO, Kendari, Sulawesi Tenggara, Indonesia 93232

*Korespondensi Penulis, Email: nurkianiali@gmail.com

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi bahan perekat terhadap nilai kalor dan
waktu nyala briket arang ban bekas. Briket arang diperoleh dengan beberapa tahap yaitu karbonisasi dengan
temperatur 350˚ selama ±5 jam. Kemudian penggerusan dan pengayakan arang dengan ukuran 80 Mesh.
Pencampuran arang, perekat dan air, menggunakan variasi jenis perekat yaitu tepung kanji, tepung terigu dan
sagu serta persentase bahan perekat yaitu 10% dari berat total serbuk arang. Pencetakan dan pengepresan briket
dengan tekanan 100 kg/cm2. Pengeringan dibawah sinar matahari selama 3 hari. Briket dengan perekat tepung
kanji diperoleh nilai kalor 5181 kal/g. Nilai kalor pada perekat tepung terigu yaitu 4837 kal/g dan briket dengan
perekat sagu diperoleh nilai kalor 3927 kal/g. Tetapi nilai kalor pada perekat tepung terigu dan sagu belum
memenuhi SNI yaitu 5000 kal/g. Hasil uji waktu nyala diperoleh waktu nyala briket pada perekat tepung kanji
121 menit, tepung terigu 143 menit dan sagu 148 menit.

Kata Kunci: Briket Arang; Ban Bekas; Perekat; Nilai Kalor; Waktu Nyala.

Abstract: This study aims to determine the effect of variations in binder on the heating value and burning time
charcoal briquettes used tire. Charcoal briquettes were obtained in several steps, namely carbonization at a
temperature of 350˚ for ±5 hours. Then grinding and sifting the charcoal with a size of 80 mesh. Mixing
charcoal, binder and water, this binder types used were starch, wheat flour and sago, and the percentage of
binder material was 10% from total weight of charcoal powder. Mintage and pressing briquettes with a pressure
of 100 kg/cm2. Drying under sunlight for three days. Briquettes with starch binder obtained Calorie
Value 5181 cal/g. Calorie Value of the wheat flour binder is 4837cal/g and briquettes with sago binder obtained
a Calorie Value of 3927cal/g. But the value of wheat flour and sago does not meet to Indonesia standard (Standar
Nasional Indonesia/SNI) is 5000 cal/g. Result of the burning time test showed that the briquette burning time was
121 minutes on starch binder, 143 minutes of wheat flour and 148 minutes of sago.

Keywords : Charcoal briquettes; Used tires; Binder; Calorie Value; Burning Time

PENDAHULUAN padahal kita memiliki bermacam-macam sumberdaya


Setiap tahun kebutuhan akan energi semakin energi alternatif yang saat ini belum dikembangkan
meningkat seiring dengan meningkatnya aktivitas secara optimal (Boedoyo, 2007).
manusia yang menggunakan bahan bakar terutama Salah satu cara untuk mengatasi masalah di atas
bahan bakar minyak yang diperoleh dari fosil dengan mengembangkan sumber energi alternatif lain
tumbuhan maupun hewan. Ketersediaan bahan bakar berupa briket. Briket adalah bahan bakar alternatif
fosil yang semakin langka berakibat pada kenaikan yang menyerupai arang dan memiliki kerapatan yang
harga BBM. Di Indonesia kebutuhan dan konsumsi lebih tinggi. Sebagai salah satu bahan baku yang baru
energi terfokus pada penggunaan bahan bakar minyak briket merupakan bahan yang sederhana baik dari segi
yang cadangannya makin menipis (Smith, 2017). proses pembuatan maupun bahan baku. Bahan baku
Negara kita ini dikarunia berbagai sumberdaya energi briket yang sering digunakan yaitu tongkol jagung,
fosil dengan jumlah yang relative terbatas sehingga tempurung, sekam padi, cangkang kakao dan lain-lain
dengan pemakaian seperti saat ini cadangan tersebut (Masthura, 2019). Proses pembuatan briket dapat
akan habis dalam waktu yang tidak terlalu lama. dilakukan dengan cara karbonisasi atau pengarangan.

334
Jurnal Penelitian Pendidikan Fisika, Vol. 5 No. 4 November 2020, 334-338
JIPFi Available Online at http://ojs.uho.ac.id/index.php/JIPFI
p-ISSN: 2502-3861 | e-ISSN: 2715-551X

Karbonisasi atau pengarangan adalah proses menjadi masalah besar karena ban bekas yang
mengubah bahan baku menjadi arang melalui dibuang akan memenuhi ruang ditempat pembuangan
pembakaran dalam ruang tertutup dengan udara yang tersebut. Ban mempunyai struktur kompleks yang
terbatas atau seminimal mungkin (Faizal, 2015). membuat sangat sulit didaur ulang serta ban bekas
Pembuatan briket arang memerlukan perekat yang sangat sulit didegrasi oleh alam (mikrobiologi)
bertujuan untuk mengikat partikel-partikel arang (Hutomo, 2015).
sehingga menjadi kompak. Bahan perekat yang baik Berdasarkan pernyataan tersebut penelitian ini
digunakan untuk pembuatan briket arang meliputi dilakukan dengan 3 variasi bahan perekat yaitu tepung
pati, dan tepung tapioka karena menghasilkan briket kanji, tepung terigu dan sagu. Selain murah dan
arang yang tidak berasap pada saat pembakaran dan mudah pembuatannya banyak limbah ban bekas di
tahan lama. Perekat yang sering digunakan pada Kota Kendari yang belum banyak pemanfaataannya.
pembuatan briket antara lain kanji, sagu, tanah liat, Oleh karena itu ban bekas bisa diolah menjadi briket.
semen, natrium silikat dan tetes tebu. Sagu merupakan Dalam segi kegunaan briket tidak kalah dengan energi
tanaman yang sangat produktif sebagai penghasil pati. lain seperti minyak tanah dan gas. Karena itu peneliti
Secara kimia pati sagu mengandung 28% amilosa dan termotivasi untuk meneliti dengan mengambil judul
72% amilopektin sehingga dapat digunakan untuk penelitian “Pengaruh Variasi Bahan Perekat terhadap
perekat (Adyaningsih, 2017). Menurut Nilai Kalor dan Waktu Nyala Briket Arang Ban
Sulistiyaningkarti (2017) perekat tepung kanji dan Bekas”.
tepung terigu umum digunakan sebagai bahan perekat
pada briket arang karena banyak terdapat dipasaran METODE
dan harganya relatif murah, perekat ini juga asap yang Penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen
ditimbulkan relatif sedikit dibandingkan dengan bahan dengan bidang kajian fisika material. Bahan baku
lainnya. briket adalah ban bekas yang diperoleh disekitar
Berdasarkan beberapa penelitian diatas dengan perkumpulan pembuangan ban bekas di Kota Kendari.
menggunakan bahan baku tongkol jagung, serbuk Pembuatan briket dilakukan dengan langkah awal
gergaji bisa digunakan sebagai bahan baku pembuatan yaitu Ban bekas dipotong kecil-kecil lalu
briket arang, namun bahan baku pembuatan briket dibersihkan.Selanjutnya dikarbonisasi dengan suhu
arang belum pernah menggunakan ban bekas. Sumber 350 oC dengan selang waktu kurang lebih 5 jam.
energi alternatif yang dapat dikembangkan salah Kemudian proses penghalusan arang ban bekas
satunya yaitu dengan menggunakan bahan ban bekas. dengan digerus dan diayak dengan ayakan 80 mesh.
Sumber energi alternatif ini merupakan sumber energi Selanjutnya proses pencampuran arang dengan bahan
yang dapat diperbaharui kembali sehingga dapat perekat . Massa keseluruhan 20 gram untuk satu
dimanfaatkan. Alasan memilih ban bekas sebagai sampel dengan persentasi 90% arang limbah ban
bahan utama dikarenakan jumlahnya yang sangat bekas dan 10 % perekat tepung kanji begitupun pada
melimpah. Komposisi penyusun ban terdiri atas perekat tepung terigu dan sagu, lalu proses
karbon dengan presentase 85,16% dan kadar abu pengkompaksian briket yaitu dengan cetakan
dengan presentase 4,36% (Hutomo, 2015), dimana berbentuk silinder dengan diameter 1,8 cm dan tinggi
komposisi ban ini telah memenuhi standar SNI 06- 6 cm dikompaksi dengan tekanan 100 kg/cm2.
3730-1995 tentang arang aktif, arang aktif berbentuk Selanjutnya mengeringkan briket dengan dijemur
serbuk yang berkualitas baik memiliki kadai abu selama 3 hari menggunakan sinar matahari. Setelah itu
maksimal sebesar 10%, dan kadar karbon minimal penentuan nilai kalor dengan menggunakan alat
65% (Sahara, 2017). Tercatat dalam kurun delapan Differensial Scanning Calorimeter (DSC) 4000 dan
tahun terakhir jumlah kendaraan yang beroperasi di penentuan waktu nyala dengan menggunakan alat
Kota Kendari mengalami peningkatan 100%. Untuk Stopwatch.
kendaraan roda dua tercatat 100 unit lebih sedangkan
untuk kendaraan roda empat diperkirakan 4000 unit HASIL DAN PEMBAHASAN
(Wahyudono, 2017). Dampak yang terjadi ketika Hasil yang diperoleh pada penelitian ini berupa
jumlah kendaraan meningkat yaitu meningkat pula briket arang. Bahan yang digunakan adalah ban bekas,
produksi ban. Penumukan limbah ban bekas dapat yang bahan perekatnya divariasikan yaitu tepung
menjadikan sarang nyamuk dan sumber penyakit. kanji, tepung terigu dan sagu. Dari penelitian ini dapat
Pembuangan ban bekas ditempat pembuangan akan diketahui bagaimana pegaruh variasi bahan perekat

335
Jurnal Penelitian Pendidikan Fisika, Vol. 5 No. 4 November 2020, 334-338
JIPFi Available Online at http://ojs.uho.ac.id/index.php/JIPFI
p-ISSN: 2502-3861 | e-ISSN: 2715-551X

terhadap nilai kalor dan waktu nyala briket arang ban 1. Hubungan Variasi Bahan Perekat dengan Nilai
bekas. Kalor Briket Arang Ban Bekas
6000
5181 4837
5000 SNI
Nilai Kalor (Kal/g)

4000 3927
3000
2000
1000
0
Tepung Kanji Tepung Terigu Sagu
Bahan Perekat

Gambar 1. Hubungan Variasi Bahan Perekat dengan Nilai Kalor Briket Arang Ban Bekas

Pembuatan briket arang ban bekas dengan sebesar 4837 kal/g dan nilai kalor pada perekat sagu
memvariasikan bahan perekat untuk mengetahui diperoleh 3927 kal/g. Hal ini dikarenakan kandungan
pengaruh jenis perekat terhadap nilai kalor dan waktu air pada tepung kanji lebih rendah dibandingkan
nyala briket arang yang dihasilkan. Fungsi zat perekat dengan tepung terigu dan sagu. Dimana menurut Aziz
yaitu bertujuan untuk merekatkan partikel-partikel (2019) kandungan air berpengaruh terhadap nilai
arang pada saat proses pembuatan briket, sehingga kalor, semakin rendah kandungan air bahan perekat
dapat dihasilkan briket yang mudah dibentuk sesuai maka nilai kalornya akan semakin tinggi. Kandungan
kebutuhan dan tidak mudah pecah (kompak). Bahan air pada sagu yaitu 14,0% sedangkan kandungan air
perekat sebagai pembentuk ikatan permukaan antar tepung terigu 12, 42% dan tepung kanji 9,0%
partikel akan menyebabkan air terikat dalam pori-pori Soemarno (2007). Hal ini juga didukung oleh Jannah
arang. (2018) yang menyatakan kandungan amilosa dan
Pengukuran/uji nilai kalor menggunakan alat amilopektin dalam tepung kanji tergolong ideal yang
DSC 4000. Gambar 1 memperlihatkan pengaruh dalam komposisi kadar yang pas tidak terlalu tinggi
bahan perekat terhadap nilai kalor briket arang ban ataupun tidak terlalu rendah, dan juga kandungan air
bekas. Nilai kalor dalam penelitian ini bila pada kanji rendah. Pengaruh faktor senyawa pati juga
disesuaikan dengan SNI yang disyaratkan untuk berlaku pada briket dengan jenis perekat sagu yang
memenuhi kualitas briket yang baik minimal 5000 berkadar amilosa 28% lebih besar dari amilosa dalam
kal/g, maka briket yang memenuhi standar tersebut tepung kanji yaitu 20%. Sifat dari amilosa yang
hanya briket dengan jenis perekat tepung kanji. Ini mampu menyerap sejumlah besar kandungan air serta
sesuai dengan penelitian sebelumnya mengembang akan menyebabkan naiknya atau
Sulistiyaningkarti membandingkan tepung kanji dan tingginya kadar air dari sampel briket sehingga
tepung terigu diperoleh nilai kalor tertinggi pada menurunkan nilai kalor briket tersebut
tepung kanji. Ini juga sesuai dengan penelitian Lestari Nilai kalor dalam penelitian ini sesuai dengan
(2010) membandingkan perekat tepung kanji dan pendapat Budiarto (2012) jenis perekat yang lebih
sagu, hasil yang diperoleh menunjukan bahwa briket baik yaitu tepung kanji. Dalam hal ini perekat tepung
dengan menggunakan perekat tepung kanji kanji lebih bagus dibanding dengan perekat tepung
menghasilkan nilai kalor yang lebih tinggi terigu ataupun sagu, jadi dalam pembuatan briket
dibandingkan dengan sagu. Hal Ini dapat dilihat nilai arang ban bekas lebih bagus bila menggunakan
kalor pada sampel briket jenis perekat tepung kanji perekat tepung kanji jika dalam penentuan nilai kalor
yaitu 5181 kal/g, sedangkan briket arang dengan yang bagus.
bahan perekat tepung terigu diperoleh nilai kalor

336
Jurnal Penelitian Pendidikan Fisika, Vol. 5 No. 4 November 2020, 334-338
JIPFi Available Online at http://ojs.uho.ac.id/index.php/JIPFI
p-ISSN: 2502-3861 | e-ISSN: 2715-551X

2. Hubungan Variasi Bahan Perekat Nyala Briket Arang Ban Bekas


dengan Waktu

160
143 148
140
121
Waktu Nyala (Menit)

120
100
80
60
40
20
0
Tepung Kanji Tepung Terigu Sagu

Bahan Perekat

Gambar 2. Hubungan Variasi Bahan Perekat dengan Waktu Nyala Briket Arang Ban Bekas

Penentuan waktu nyala briket arang ban bekas KESIMPULAN


dilakukan dengan cara sampel briket arang ban bekas Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dari
direndam dalam minyak tanah yang berfungsi sebagai penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa nilai
penyulut selama ±2 menit. Kemudian briket dibakar. kalor dipengaruhi oleh kadar air, semakin tinggi kadar
Waktu nyala dihitung menggunakan stopwatch. Dari air bahan perekat maka semakin rendah nilai kalor,
hasil pengujian waktu nyala yang telah dihasilkan begitupun untuk waktu nyala dipengaruhi pula oleh
berada dikisaran 121 menit-148 menit. Hasil ini kadar airnya semakin tinggi kadar air bahan perekat
menunjukan adanya perbedaan waktu nyala dengan maka waktu nyalanya akan semakin lama.
berbedanya jenis bahan perekat. Berdasarakan pada
Gambar 4.2 menunjukan bahwa waktu nyala terlama DAFTAR PUSTAKA
yaitu pada jenis perekat sagu dengan waktu nyala 148
menit, selanjutnya waktu nyala pada perekat tepung Adyaningsih, E, Ratnawati, M & Pince, S 2017,
terigu diperoleh 143 menit dan waktu nyala tercepat
„Pengaruh Variasi Perekat Tepung Sagu
yaitu pada perekat tepung kanji 121menit. Waktu
nyala terlama yaitu pada jenis perekat sagu, hal ini terhadap Nilai Kalor Briket Tongkol Jagung (
disebabkan kandungan air pada perekat sagu lebih Zea Mays)‟, Jurnal Chemica, Vol.18nNo.1,
tinggi dibandingkan dengan perekat tepung terigu dan hh 85-91.
tepung kanji. Dimana kandungan air sangat Doi: https://doi.org/10.3558/chemica.v18i1.4675
mempengaruhi kualitas briket arang yang dihasilkan.
Semakin tinggi kandungan air bahan perekat maka Aziz, M,R, Ahdiat, L,S, Azhar, B,R & Istianto, B,R
waktu nyala pada briket akan semakin lama ini sesuai 2019, „Pengaruh Jenis Perekat pada Briket
dengan penelitian Elfianto dkk (2014). Tingginya Cangkang Kelapa Sawit terhadap Waktu Bakar‟,
kandungan air dalam briket akan menyebabkan waktu Jurnal umj, ISSN: 2407-1846 : hh1-10
yang dibutuhkan untuk menghilangkan kandungan air
akan semakin lama pula, karena panas yang ada akan Boedoyo, S,M 2007, Pengembangan Teknologi
digunakan untuk menguapkan air terlebih dahulu Energi Alternatif untuk Mendukung Ketahanan
Rahmadani (2017). dan Kemandirian Energi Nasional, BPPT-Press,
Jakarta,

337
Jurnal Penelitian Pendidikan Fisika, Vol. 5 No. 4 November 2020, 334-338
JIPFi Available Online at http://ojs.uho.ac.id/index.php/JIPFI
p-ISSN: 2502-3861 | e-ISSN: 2715-551X

Elfianto, E, Subekti, P & Sadil, A 2014,‟Analisa Masthura 2019, „Analisis Fisis dan Laju Pembakaran
Proximate dan Nilai Kalor pada Briket Briket Bioarang dari Bahan Pelepah Pisang‟,
Bioarang Limbah Ampas Tebu dan Arang Journal Of Islamic Science and Technology,
Kayu‟, Teknik Mesin Fakultas Teknik Vol.5 No.1. DOI:10.22373/ekw.v5i1.3621
Universitas Islam Riau, Vol. 6. No 1: hh 57-64.
DOI:https://doi.org/10.30606/aptk.v6i1.91 Putra, A,E,E, Mukhtar,R, & A,Y,A 2017, „Produksi
Bahan Bakar Ramah Lingkungan Melalui Proses
Faizal, M, Muhamad, S, & Fernando, A,z 2018, Pirolisis Limbah Ban‟, Jurnal Penelitian
„Pembuatan Briket Bioarang dari Campuran Enjiniring, Vol.20, No. 2
Batu Bara dan Biomassa Sekam Padi dan Eceng
Gondok‟ , Jurusan Teknik Kimia Fakultas Rahmadani, Faizah,H & Farida, H,H 2017,
Teknik Universitas Sriwijaya, 4(1):hh 27-38 „Pembuatan Briket Arang Daun Kelapa Sawit
(Elaeis guinneesis jacq) dengan Perekat Pati
Hutomo, S,G & Joko W, 2015. „Studi Karakteristik Sagu (Metroxylon sogo Rott‟ Jurnal
Dekomposisi Termal Temperatur Tinggi Ban Teknologi Hasil Pertanian Vol.4 No.1 hal 1-
Bekas Untuk Mendapatkan Bahan Bakar Gas
11.
Alternatif‟ , jurnal Teknik, vol.5, No.1, hh. 40-
46. Sahara, E, Wahyu, D.S & I,P,A,S,M 2017,
„Pembuatan dan Karakterisasi Arang Aktif dari
Irmawati 2014, „Pengaruh waktu dan temperatur
Batang Tanaman Gumitir (Tagetes erecta) yang
karbonasi terhadap nilai kalor briket‟, Skripsi,
Diaktivasi dengan H3PO4‟, Jurnal Kimia FMIPA
Pendidikan Fisika UHO, Kendari.
Universitas Udayana, Bukit Jimbaran, ISSN
Jamilatun, S 2008, „Sifat-sifat Penyalaan dan 1907-9850. Doi:
Pembakaran Briket Biomassa Briket Batubara https://doi.org/10.24843/JCHEM.2017.v11.i01.p
dan Arang Kayu‟ , Jurnal Rekayasa Proses, 01
Vol.2,No.2.
Smith, H & Syarifuddin Idrus 2017, „Pengaruh
DOI:https://doi.org/10.22146/jrekpros.554
Penggunaan Perekat Sagu dan Tapioka terhadap
Jannah, R 2018, „Pengaruh Jenis Perekat terhadap Karakteristik Briket dari Biomassa Limbah
Nilai Kalor Briket Arang Tempurung Kawista Penyulingan Minyak Kayu Putih di Maluku‟,
(Limonia acidissima) Teraktivasi NaOH‟. Ejournal kemenperin, hh. 21-32.
Universitas Islam Negeri Maulana Malik DOI:http://dx.doi.org/10.29360/mb.v13i2.3546
Ibrahim Malang, Malang.
Sulistyaningkarti, Lilih, & Budi,U 2017, „Pembuatan
Karim, M,A, Eko, A & Agung, F, 2014, „Biobriker Briket Arang Dari Limbah Organik Tongkol
Enceng Gondok (Eichhornia Crassipes) Sebagai Jagung dengan Menggunakan Variasi Jenis dan
Bahan Bakar Energi Terbarukan‟, Reaktor, Persentase Perekat‟, Vol.2, No.1, ISSN 2503-
15(1), hh 59-63. DOI: 4146, Jurnal Kimia Dan Pendidikan Kimia,
https://doi.otg/10.14710/reaktor.15.1.59-63 hh.44-53

Lestari, L, Aripin, Yanti, Zainudin, Sukmawati & Wahyudono, Hernawan 2017, Jumlah Kendaraan di
Marliani 2010, „Analisis Kualitas Briket Arang Kendari Meningkat 100 Persen, Antara News.
Tongkol Jagung yang Menggunakan Bahan
Perekat Sagu dan Kanji‟, Jurnal Aplikasi
Fisika, vol,2 No 2, hh. 93-96

Lestari, L, Muliati, D, Agusu, L, Zainudin, Ahmad, M


& Harun, A.R 2011, „Optimasi Komposisi
Bahan, Ukuran Partikel dan Tekanan Dalam
Pembuatan Briket Arang Tongkol Jagung‟,
Jurnal Aplikasi Fisika, Vol.7, no.2, hh1-8.

338

Anda mungkin juga menyukai