Anda di halaman 1dari 3

Materi Khutbah

Sebagaimana kita maklumi, bulan ramdhan adalah merupakan bulan ujian dan penggemblengan
mental bagi segenap umat islam. Bulan Ramadhan itu pulalah sebagai pengukur keimanan
seorang hamba. Sebab ketentuan-ketentuan yang dilaksanaan pada saat itu benar-benar terasa
berat, lapar dan dahaga, larangan bercampur suami-istri pada iang hari, menjauhi segala
perbuatan yang menggugurkan ibadat puasa. Kesemuanya benar-benar terasa berat. Apalagi bagi
mereka yang tergolong lemah imannya.

Akan tetapi Allah amat bijaksana lagi maha adil, oleh karena itu, Allah memberikan
keistimewaan dalam bulan ramadhan sebagaimana firman-Nya dalam hadist Qudsi :

Artinya : “semua amal manusia baginya, melainkan puasa, sesungguhnya puasa itu bagiku dan
aku akan memberikan pembalasannya (HR.Bukhari)

Keistimewaan dan keberkahan Ramadhan tidak sedikit, yang kesemuanya itu merupakan karunia
Allah bagi hamba-Nya semua.

Sebagai hamba Allah yang lemah kita tidak dapat memperoleh kebahagiaan dan kesenangan baik
didunia maupun di akhirat, melaikan oleh karunia Allah sendiri. Akan tetapi, karunia itu tidak
datang tanpa ikhtiar dan memohonnya kepada Allah, untuk itulah kita dituntut bekerja dan
beramal baik untuk urusan dunia maupun akhirat.

Hal tersebut sesuai dengan firman Alah SWT dalam Alquran :

Artinya : “Tuntutlah apa-apa yang telah ditentukan Allah mengenai urusan akhirat, tetapi
janganlah engkau melupakan urusan duniawimu”.

Amaliah-amaliah tersebut hendaknya kita buktikan dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam
bulan mulia seperti Ramadhan, karena fadhillahnya akan berlipat ganda dan akan diberikan
langsung oleh Allah kepada hamba-hamba Nya yang beramal kebajikan sehingga selesai
menjalani ramadhan sebulan penuh bersihlah jiwanya dan kembalilah mereka kepada fitrah asal,
sebagaimana bayi yang baru dilahirkan.

Sabda Rasulullah SAW :

Artinya : “bulan ramadhan ialah bulan yang Allah telah mewajibkan atasmu berpuasa : dan aku
mensyariatkan bagimu ibadat pada malam harinya. Maka barangsiapa yang berpuasa pada bulan
ramadhan dan beribadat dimalam hari karena iman dan mengharapkan ridha Allah, keluarlah ia
dari dosa-dosa nya sebagaimana seorang bayi yang baru keluar dari Rahim ibunya.

Kita menyadari sebagai hamba yang dhoif senatiasa mengharap rahmat dan karunia Allah, untuk
itu marilah kita berusaha meningkatkan amaliah-amaliah yang dapat menyampaikan kepintu
kebahagiaan dunia akhirat. Khususnya didalam bulan ramadhan, marilah kita gunakan waktu dan
kesempatan itu untuk lebih banyak berbuat kebajikan, baik dalam hubunganya dengan Allah
yakni ibadah-ibadah wajib., maupun hubunganya dengan sesama hamba Allah. sebagaimana
disyariatkan oleh Rasulullah SAW untuk melaksanakan shalat tarawih, memperbanyak tadarrus,
memperbanyak sedekah, menyayangi golongan fuqara miskin dengan cara menyantuni dan
memberikan sesuatu yang dapat meringankan beban hidup mereka. Maka sebagaimuslimin
hendaknya kita dapat melaksanakannyamdengan niat ikhlas dan mengharap ridha Allah semata-
mata. Yakinlah semau amal kebajikan yang demikian tidak akan sia-sia bagia Allah, Allah akan
langsung memberikan balasan yang berlipat ganda.

Dengan niat ikhlas, Karena iman dan mengharap ridha Allah marilah kita melaksanakan
amaliah-amaliah bulan ramadhan dengan memulai pada diri sendiri serta keluarga. Dengan
demikian kita semua berharap semoga semua amal kabijkan yang kita laksanakan diterima disisi-
Nya. Amiin ya Rabbal alamin.

Anda mungkin juga menyukai