The Determination of The Additive Formulations As The Substitution of Raw Materials For Tempe Production Using Threshold Test and Hedonic Test
The Determination of The Additive Formulations As The Substitution of Raw Materials For Tempe Production Using Threshold Test and Hedonic Test
ZIRAA’AH, Volume 41 Nomor 2, Juni 2016 Halaman 212-221 ISSN ELEKTRONIK 2355-3545
(The Determination Of The Additive Formulations As The Substitution Of Raw Materials For
Tempe Production Using Threshold Test And Hedonic Test)
ABSTRACT
`Tempe is a food fermented soy beans or other legume species using the fungus Rhizopus
oligosporus and Rhizopus oryzae. By utilizing dregs tofu and mocaf expected to provide added value
to the additional material and as an effort to reduce the consumption of primary ingredient in the
production of tempe namely soybean. The purpose of this study was to determine the formulation of
additives that are most appropriate as an additional ingredient of making tempe using threshold test
and hedonic test. The test results threshold suggests that there can be found the best formulation
would be expected in each type of material, the entire formulation in both types of materials response
difference exceeds the prescribed limit is 50%, but each type of material has a formulation that is
approaching a percentage basis, ie formulation (95: 5) on the pulp out the different response of 60%
and a formulation (95: 5) on mocaf with different response of 65%. The test results hedonic showed
that tempe substitutes dregs tofu most preferred is tempe with the formulation of 95: 5, while the
tempe mocaf most preferred substitution is tempeh with 55:45.
Oleh karena harga kedelai yang tinggi, Threshold atau ambang rangsangan
masih impor dan juga telah adanya jenis tempe adalah konsentrasi terkecil dari suatu
non leguminosa yang salah satunya adalah rangsangan yang mulai dapat menimbulkan
tempe campuran beras (Hidayat, 2008), maka kesan. Ambang rangsangan terdiri dari
untuk mengurangi konsumsi terhadap kedelai ambang mutlak (absolute threshold), ambang
perlu adanya modifikasi bahan baku dalam pengenalan (recognition threshold), ambang
pembuatan tempe. Modifikasi yang dilakukan perbedaan (difference threshold) dan (terminal
dalam pembuatan tempe yaitu dengan threshold) (Kartika. et.al, 1988). Uji kesukaan
mensubstitusikan bahan baku menambahkan (Hedonik) pada dasarnya merupakan
bahandiantaranya seperti ampas tahudan pengujian yang panelisnya mengemukakan
mocaf. Penambahan beberapa jenis bahan ini respon yang berupa senang tidaknya terhadap
diharapkan dapat mengurangi proporsi sifat bahan yang diuji (Kartika. et.al, 1988).
konsumsi terhadap kedelai untuk menurunkan Kebutuhan akan kedelai yang semakin
biaya produksi. tinggi sementara produksi kedelai yang ada
Ampas tahu merupakan hasil ikutan saat ini masih sangat jauh dari kebutuhan
dari proses pembuatan tahu yang banyak dengan besarnya impor kedelai. Kebutuhan
terdapat di Indonesia, khususnya di Pulau kedelai dalam negeri terhadap kedelai, sebesar
Kalimantan. Oleh karena itu untuk 2,6 juta ton/ tahun, dimana produksi kedelai
menghasilkan ampas tahu tidak terlepas dari dalam negri hanya sebanyak 950.000
proses pembuatan tahu. Penggunaan ampas ton/tahun, dan sisanya dipenuhi dari impor,
tahu di samping sebagai makanan ternak serta harga kedelai dunia yang terus naik,
jugadipakai sebagai bahan baku untuk maka untuk menurunkan konsumsi kedelai
pembuatan oncom yaitu sejenismakanan yang perlu dilakukan modifikasi bahan baku, salah
kualitasnya lebih rendah dari pada tempe (FG satunya pada proses produksi tempe sebagai
Winarno, 1993). Potensi ampas tahu cukup salah satu produk utama olahan kedelai dengan
tinggi, kacang kedelai di Indonesiatercatat menambahkan berbagai jenis bahan tambahan
pada Tahun 1999 sebanyak 1.306.253 ton. Bila yaitu ampas tahu dan tepung mocaf.
50% kacang kedelai tersebut digunakan untuk Tujuan penelitian ini adalah untuk
membuat tahu dan konversi kacang kedelai menentukan formulasi bahan tambahan yang
menjadi ampas tahu sebesar 100-112%, maka paling tepat sebagai bahan tambahan
jumlah ampas tahu tercatat 731.501,5 ton pembuatan tempe dengan menggunakan uji
secara nasional. Potensi ini cukup menjanjikan threshold
sebagai bahan baku tambahan pembuatan
tempe. METODE PENELITIAN
Mocaf merupakan kependekan dari
Waktu dan Tempat Penelitian
Modified Cassava Flour atau tepungsingkong Penelitian ini dilaksanakan mulai
termodifikasi. Prinsip pembuatan mocaf bulan Juni 2015 hingga September 2015.
adalah dengan memodifikasisel singkong Tempat penelitian dilaksanakan di
secara fermentasi, sehingga menyebabkan Laboratorium Kimia & Lingkungan Jurusan
perubahan karakteristik tepung yang Teknologi Industri Pertanian Fakultas
dihasilkan lebih baik berupa naiknya Pertanian Universitas Lambung Mangkurat
viskositas, kemampuan gelasi, daya rehidrasi Banjarbaru.
dan kemudahan melarut, warna lebih putih dan
tidak berbau. Mocaf menjadi pilihan karena
Metode Penelitian
bahan bakunya yaitu ubi kayu tersediahampir
Penelitian ini dilakukan dilaboratorium
diseluruh wilayah di tanah air. Selain itu menggunakan dua jenis uji organoleptik, yaitu
teknologi budidaya danpengolahannya mudah uji ambang batas (Threshold) dan dilanjutkan
diterapkan oleh petani (Sulusi. P. et.al, 2011). dengan uji kesukaan. Pada pengujian
214
ZIRAA’AH, Volume 41 Nomor 2, Juni 2016 Halaman 212-221 ISSN ELEKTRONIK 2355-3545
threshold melibatkan 20 orang panelis terlatih lebih besar dibanding nilai kritis X2t-1 (statistik
dan pada pengujian kesukaan menggunakan tabel). Maka analisis data dilanjutkan dengan
20 panelis semi terlatih. Dalam penelitian ini uji Multiple Comparisons (Post Hoc Test)
digunakan dua jenis bahan tambahan yaitu pada taraf 5%. Dalam uji Multiple
ampas tahu dan mocaf dengan 5 tingkatan Comparisons (Post Hoc Test) dilakukan
formulasi kedelai : bahan tambahan (95:5, perhitungan λ (Zhitung) dengan rumus sebagai
85:15, 75:25, 65:35, 55:45). berikut.
Tingkat kesukaan terhadap Selain itu, cara memasak yang berbeda akan
aromatempe bersubstitusi ampas tahu berada menimbulkan aroma yang berbeda pula
pada kisaran 2,6 – 2,85. Aroma tempe (Moehyi, 1992).
bersubstitusi ampas tahu yang paling disukai
oleh panelis pada formulasi kedelai : ampas Tekstur
tahu 85:15 mempunyai aroma yang lebih Tekstur merupakan sifat bahan yang
mendekati aroma tempe pada umumnya dapat diterima menggunakan indera peraba.
dibanding keempet formulasi lainya, yaitu Tekstur berperan penting dalam daya terima
paduan aroma tempe dan tahu, dengan nilai suatu produk makanan. Tekstur merupakan
rata-rata 2,6 yang berarti agak suka. segala hal yang berhubungan dengan mekanik,
Sedangkan tingkat kesukaan terhadap aroma geometris, dan permukaan suatu produk dan
tempe bersubstitusi mocaf berada pada kisaran ditandai dengan kasar atau halusnya produk
2,5 – 3,3. Aroma tempe bersubstitusi mocaf yang dihasilkan.
yang paling disukai oleh panelis pada Menurut hasil uji Kruskal-Wallis pada
formulasi kedelai : mocaf 85:15 mempunyai taraf 5% terhadap tekstur tempe bersubstitusi
aroma yang lebih mendekati aroma tempe ampas tahu menunjukkan bahwa tingkatan
pada umumnya, yaitu harum kegurih-gurihan perlakuan tidak memberikan pengaruh nyata,
dengan nilai rata-rata 2,5 yang berarti suka. sedangkan terhadap tekstur tempe
Aroma sulit untuk didefinisikan secara bersubstitusi mocaf menunjukan bahwa
obyektif, evaluasi aroma dan rasa masih tingkatan perlakuan memberikan pengaruh
tergantung pada testing panel atau secara nyata. Pengaruh yang nyata tersebut
sensori. Tanpa adanya aroma, keempat rasa selanjutnya diuji dengan uji multiple
lainnya (manis, pahit, asam atau asin) akan comparisons pada taraf 5%. Adapun tingkat
terasa dominan. Evaluasi bau dan rasa sangat kesukaan terhadap tekstur tempe substitusi
tergantung pada panel cita rasa. Timbulnya berdasarkan hasil uji hedonik serta hasil uji
aroma makanan disebabkan oleh terbentuknya multiple comparisons taraf 5% untuk tempe
senyawa yang mudah menguap. Aroma yang bersubstitusi mocaf dapat dilihat pada Tabel 3.
dikeluarkan setiap makanan berbeda-beda.
mempunyai tekstur yang lebih baik dan tingkat kematangan dan temperatur makanan
memiliki sensari yang unik dibanding keempat (Meilgaard et al., 2000).
formulasi yang lainnya, yaitu dengan rata-rata Menurut hasil uji Kruskal-Wallis pada
2,5 yang berarti suka. Menurut panelis tempe taraf 5% terhadap rasa tempe bersubstitusi
formulasi 65:35 memiliki tekstur yang renyah ampas tahu menunjukkan bahwa tingkatan
dan unik. perlakuan tidak memberikan pengaruh nyata,
sedangkan terhadap rasa tempe bersubstitusi
Rasa mocaf menunjukan bahwa tingkatan perlakuan
Rasa merupakan tanggapan atas adanya memberikan pengaruh nyata. Pengaruh yang
rangsangan kimiawi yang sampai di indera nyata tersebut selanjutnya diuji dengan uji
pengecap lidah, khususnya jenis rasa dasar multiple comparisons pada taraf 5%. Adapun
yaitu manis, asin, asam, dan pahit Beberapa tingkat kesukaan terhadap rasatempe
komponen yang berperan dalam penentuan substitusi berdasarkan hasil uji hedonik serta
rasa makanan adalah aroma makanan, bumbu hasil uji multiple comparisons taraf 5% untuk
masakan dan bahan makanan, keempukan atau tempe bersubstitusi mocaf dapat dilihat pada
kekenyalan makanan, kerenyahan makanan, Tabel 4.
demikian, tidak dilakukan uji lanjutan multiple bersubstitusi ampas tahu dan tempe
comparisons pada taraf 5%. Adapun tingkat bersustitusi mocaf berdasarkan hasil uji
kesukaan terhadap kenampakan produk tempe hedonik dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Tingkat Kesukaan terhadap Kenampakan Tempe substitusi
Ampas tahu Mocaf
Kedelai (gr) : Bahan tambahan (gr) Rata-rata Kesimpulan Rata-rata Kesimpulan
95:5 2,60 Agak suka 3,15 Agak suka
85:15 3,05 Agak suka 3,30 Agak suka
75:25 2,80 Agak suka 3,10 Agak suka
65:35 2,80 Agak suka 2,65 Agak suka
55:45 2,80 Agak suka 2,65 Agak suka
Kasmidjo, R.B., 1990. Tempe : Mikrobiologi Sulusi Prabawati, Nur Richana, Suismono.
dan Kimia Pengolahan serta 2011. Balai Besar Penelitian dan
Pemanfaatannya. PAU Pangan dan Pengembangan Pascapanen Pertanian.
Gizi UGM. Yogyakarta. Bogor.
Meilgaard, M., Civille G.V., Carr B.T. 2000. Winarno, F,G. 1993. Pangan Gizi, Teknologi ,
dan Konsumen. Jakarta: PT. Gramedia
Sensory Evaluation Techniques.
CRC Press. Boca Raton, Florida. Pustaka Utama.