Pandangan agama
Islam
Salah satu dalil tentang kesabaran menurut Islam adalah dalam Qur'an, sungguh Allah
Berfirman: "Bersabarlah kalian. Sungguh Allah bersama orang-orang yang sabar."[4] Dalil ini
menunjukkan bahwa sabar itu wajib. Dalam hal ini, seseorang menahan diri dari segala ujian
yang menimpanya dan itu dianggap berat olehnya; tapi dengan dia menahan diri dengan jalan
bersabar, maka dia menjauhkan dirinya dari kemarahan terhadap segala yang menimpanya
demi menjaga keimanannya.[3]
Dalam ayat di atas disebutkan perintah sabar dalam melaksanakan taat, yaitu seorang suami
harus bersabar dalam memerintahkan istrinya untuk mengerjakan shalat. Memang seperti
itulah tugas seorang suami, ia harus bisa memimpin bahtera rumah tangganya dan
memerintahkan keluarganya untuk melakukan kebaikan.
Hal inilah yang terjadi pada Nabi Yusuf ‘alaihis salam. Beliau diajak berzina oleh istri
seorang al-‘aziz di tempat yang sudah aman lagi tertutup rapat, sehingga tidak mungkin ada
orang yang tahu. Selain itu, istri al-‘aziz juga memiliki kekuasaan dan kekuatan terhadap
Yusuf, namun Yusuf mampu menghidari ajakan berzina dari seorang wanita yang cantik,
padahal dia sendiri adalah seorang pemuda yang masih belia, sehingga sangat mudah untuk
tergoda melakukan zina.
3. Sabar dalam menerima takdir Allah
Sabar jenis yang ketiga adalah dalam menerima takdir yang Allah berikan.
Allah Ta’ala berfirman
“Maka bersabarlah kamu untuk (melaksanakan) ketetapan Rabbmu.” (QS. Al-Insan: 24)
Takdir adalah sebuah ketetapan Allah, dari takdir yang baik sampai takdir yang buruk,
seorang muslim wajib menerimanya. Dia tidak boleh protes dengan takdir yang telah Allah
tetapkan untuknya. Karena setiap takdir yang Allah tetapkan, pasti ada hikmahnya.
Namun seorang tidak boleh melakukan dosa dan maksiat dengan alasan takdir. Takdir yang
telah Allah tetapkan, wajib seorang muslim untuk ridha kepadanya.
Terkadang, sesuatu yang diwajibkan bagi kita umat Islam bisa saja memberatkan seperti
salat, zakat, puasa begitu pula dengan haji.
Akan tetapi, meski terkadang terasa berat, kita umat muslim harus selalu bersabar dengan apa
yang diwajibkan tersebut.
Nabi saw bersabda, "Sabar itu salah satu wasiat dari beberapa wasiat Allah taala di bumi,
barang siapa menjaganya maka dia selamat dan barang siapa menyia-nyiakannya maka dia
celaka."
Tingkat sabar yang kedua ini pasti akan dihadapi setiap orang dan tentu berat bagi kita untuk
melalui suatu musibah. Musibah ini bisa berupa bencana alam, kehilangan suatu benda,
kecelakaan begitu pula dengan suatu wabah.
Bisa jadi meski sesama manusia yang seharusnya hidup berdampingan, tetapi
terkadang seseorang bisa saling membenci karena suatu hal. Oleh sebab itu, dalam
situasi demikian kita perlu bersabar karena di baliknya ada ridha dari Allah taala.
Rasulullah saw bersabda, "Tidaklah seorang hamba menahan sesuatu yang lebih
utama di sisi Allah selain menahan kemarahan karena mengharapkan ridha Allah
taala."
Oleh sebab itu, jika kita sudah berusaha tapi hasilnya tetap dalam keadaan sulit, jika
kita bisa melaluinya, niscaya pahala besar dari Allah bakal menantinya.
Nabi Muhammad saw bersabda, "Sabar sesaat itu lebih baik dari dunia seisinya."