PIH
PIH
RESUME
OLEH :
FAKULTAS SYARIAH
PRODI MUAMALAH
TAHUN AJARAN.2O19
1
BAB 1
Aristoteles, menyatakan bahwa manusia itu adalah ZOON POLITICON, artinya manusia itu
bahwasebagai makhluk pada dasarnya selalu ingin bergaul dan berkumpul dengan sesama
manusia lainnya, jadi makhluk yang suka bermasyarakat dan oleh karena itu manusia disebut
makhluk sosial.
B. Masyarakat
Persatuan manusia yang timbul dari kodrat yang sama itu lazim disebut Masyarakat. Jadi,
masyarakat itu terbentuk apabila ada dua orang atau lebih hidup bersama, sehingga dalam
pergaulan itu timbul berbagai hubungan atau pertalian yang mengakibatkan bahwa yang
seorang dan yang lain saling kenal mengenal dan pengaruh-mempengaruhi
2
Sifat golongan-golongan dalam masyarakat itu bermacam-macam dan bergantung pada dasar
dan tujuan hubungan orang orang dalam golongan itu. Pada umumnya ada tiga macam
golongan besar yaitu :
D. Bentuk Masyarakat
1. Masyarakat yang teratur oleh karena sengaja diatur untuk tujuan tertentu, misalnya
perkumpulan olahraga.
2. Masyarakat yang teratur tetapi terjadinya dengan sendirinya, oleh karena orang orang
yang bersangkutan mempunyai kepentingan bersama, misalnya penonton bioskop,
konser, pertandingan sepak bola.
3. Masyarakat yang tidak teratur, misalnya para pembaca suatu surat kabar.
3
D. Yang berdasarkan peri-kehidupan/kebudayaan;
Adapun yang menyebabkan manusia selalu hidup bermasyarakat ialah antara lain dorongan
kesatuan biologis yang terdapat dakan naluri manusia misalnya :
Faktor-faktor pendorong lain untuk hidup bermasyarakat ialah : ikatan pertalian darah,
persamaan nasib, persamaan agama, persamaan bahasa, persamaan cita-cita, kebudayaan dan
persamaan kenisyafan bahwa mereka mendiami suatu daerah yang sama.Kesimpulan yang
bisa ditarik adalah bahwa bagi manusia hidup bersama itu merupakan suatu keharusan yang
tidak dapat dielakkan.
Peraturan hidup kemasyarakatan yang bersifat mengatur dan memaksa untuk menjamin
tatatertib dalam masyarakat,dinamakan peraturan hukum atau kaedah hukum.
4
2. Pengertian Hukum
Definisi tentang Hukum, kata Prof. Mr. Dr. L.J. van Apeldoorn, adalah sangat sulit dibuat,
karena tidak mungkin untuk mengadakannya yang sesuai dengan kenyataan. Kurang lebih
200 tahun yang lalu, Immanuel Kant pernah menulis sebagai berikut :
"Noch suchen die Juristen eine Definition zu ihrem Begriffe von Recht"
(masih juga para sarjana hukum mencari cari suatu definisi tentang hukum)
Penulis-penulis Ilmu pengetahuan Hukum di Indonesia juga sependapat dengan Prof. Mr. Dr.
L.J. van Apeldoorn, seperti Prof. Sudiman Kartodiprojo, SH. menulis sebagai berikut,
"Jikalau kita menanyakan apakah yang dinamakan Hukum, maka kita akan menjumpai tidak
adanya persamaan pendapat. Berbagai perumusan telah dikemukakan ".
A. Prof.Mr.E.M. Meyers dalam "De Algemene begrippen van het Burgerlijk Recht":
"Hukum ialah semua aturan yang mengandung pertimbangan kesusilaan, ditujukan kepada
tingkah laku manusia dalam masyarakat, dan yang menjadi pedoman bagi Penguasa Penguasa
Negara dalam melakukan tugasnya"
B. Leon Duguit:
"Hukum ialah aturan tingkah laku para anggota masyarakat, aturan yang daya
penggunaannya pada saat tertentu diindahkan oleh suatu masyarakat sebagai jaminan dari
kepentingan bersama dan yang jika dilanggar menimbulkan reaksi bersama terhadap orang
yang melakukan pelanggaran itu".
5
C. Immanuel Kant:
"Hukum ialah keseluruhan syarat-syarat yang dengan ini kehendak bebas dari orang yang
satu dapat menyesuaikan diri dengan kehendak bebas dari orang yang lain, menuruti
peraturan hukum tentang kemerdekaan".
Sebab dari mengapa hukum itu sulit didefinisikan adalah karena hukum itu mempunyai segi
dan bentuk yang sangat banyak sehingga tak mungkin tercakup keseluruhan segi dan bentuk
hukum itu.Karena lapangan Hukum itu luas sekali, menyebabkan Hukum itu tidak dapat
diadakan suatu definisi singkat yang meliputi segalanya.
Prof. Kusumadi Pudjosewojo, SH dalam buku beliau "Pedoman Plejaran Tata Hukum
Indonesia" menulis sebagai berikut :
1. S.M.Amin, SH
"Kumpulan peraturan-peraturan yang terdiri dari norma dan sanksi-sanksi itu disebut hukum
dan tujuan hukum itu adalah mengadakan ketatatertiban dalam pergaulan manusia,sehingga
keamanan dan ketertiban terjaga".
"Hukum adalah peraturan-peraturan yang bersifat memaksa, yang menentukan tingkah laku
manusia dalam lingkungan masyarakat yang dibuat oleh badan badan resmi yang berwajib,
pelanggaran mana terhadap peraturan-peraturan tadi berakibatkan diambilnya tindakan, yaitu
dengan hukum tertentu".
6
3. M.H. Tirtaamidjaja, S.H
"Hukum ialah semua aturan (norma) yang harus diturut dalam tingkah laku tindakan-tindakan
dalam pergaulan hidup dengan ancaman mesti mengganti kerugian -- jika melanggar aturan-
aturan itu akan membahayakan diri sendiri atau harta, umpamanya orang akan kehilangan
kemerdekaannya,didenda dan sebagainya".
B.Unsur-unsur Hukum
Dari beberapa perumusan diatas, dapatlah diambil kesimpulan bahwa Hukum itu meliputi
beberapa unsur, yaitu :
C. Ciri-ciri Hukum
Untuk dapat mengenal hukum itu kita harus dapat mengenal ciri hukum yaitu :
Hukum meliputi berbagai peraturan yang menentukan dan mengatur perhubungan orang yang
satu dengan yang lain, yakni peraturan peraturan hidup kemasyarakatan yang dinamakan
Kaedah Hukum. Barangsiapa yang dengan sengaja melanggar sesuatu Kaedah Hukum akan
dikenakan Sanksi (sebagai akibat pelanggaran Kaedah Hukum) yang bernama Hukuman.
Hukuman atau pidana itu bermacam-macam jenisnya, yang menurut pasal 10 Kitab Undang-
Undang Hukum Pidana (KUHP) ialah :
7
B. Pidana Tambahan, yang terdiri dari :
4. Tujuan Hukum
Peraturan-peraturan hukum yang bersifat mengatur dan memaksa anggota masyarakat untuk
patuh dan menaatinya, menyebabkan terdapatnya keseimbangan dalam tiap perhubungan
dalam masyarakat. Setiap pelanggar peraturan hukum yang ada, akan dikenakan sanksi yang
berupa hukuman sebagai reaksi terhadap perbuatan yang melanggar hukum yang
dilakukannya.
Hukum itu bertujuan menjamin adanya kepastian hukum dalam masyarakat dan hukum itu
harus pula bersendikan pada keadilan asas asas keadilan dari masyarakat itu. Pendapat
pendapat dari para ahli :
1. Prof. Subekti, SH
Hukum, menurut Prof. Subekti, S.H melayani tujuan Negara tersebut dengan
menyelenggarakan "keadilan" dan "ketertiban", syarat pokok untuk mendatangkan
kemakmuran dan kebahagiaan.
van Apeldoorn dalam bukunya "Inleiding tot de studie van het Nederlandse recht" bahwa
tujuan hukum ialah mengatur pergaulan hidup di manusia secara damai. Hukum
menghendaki perdamaian.
8
3. Teori Etis
Ada teori yang bilang, bahwa "Hukuman itu semata-mata menghendaki keadilan". Teori itu
disebut teori etis, menurut teori ini, isi hukum semata-mata harus ditentukan oleh kesadaran
etis kita mengenai apa yag adil dan apa yang tidak adil.
4. Geny
Dalam "Science et technique en droit prive positif" Geny berpendapat bahwa Hukum
bertujuan semata-mata untuk mencapai keadilan. dan sebagai unsur daripada keadilan
disebutkannya "kepentingan daya guna dan kemanfaatan"
Dalam "Introduction to the morals and legislation" Ia berpendapat bahwa Hukum bertujuan
untuk mewujudkan semata-mata apa yang berfaedah bagi orang. Dan karena yang berfaedah
bagi satu kalangan, belum tentu berfaedah bagi kalangan lain, maka menurut teori utilitis,
tujuan hukum ialah menjamin adanya kebahagiaan sebanyakbanyaknya pada orang sebanyak-
banyaknya. Kepastian melalui hukum bagi perseorangan merupakan tujuan utama daripada
hukum.
6. Prof.Mr.J.van Kan
Van Kan berpendapat bahwa " Terdapat kaedah agama, kaedah kesusilaan kesopanan,yang
semuanya bersama-sama itu berusaha dalam penyelenggaraan dan perlindungan kepentingan
orang dalam masyarakat. Apakah itu cukup? Tidak" Dan tidaknya karena dua sebab yaitu:
1) Terdapat kepentingan yang tidak teratur baik oleh kaedah agama, kesusilaan maupun
kesopanan, tetapi ternyata memerlukan perlindungan juga
2) Juga kepentingan yang telah diatur oleh kaedah tersebut diatas, belum cukup
terlindungi.
9
BAB II
SUMBER-SUMBER HUKUM
Sumber hukum ialah : segala apa yang menimbulkan aturan-aturan yang mempunyai
kekuatan yang bersifat memaksa, yakni aturan yang kalau dilanggar
mengakibatkan sanksi yang tegas dan nyata.
Sumber hukum itu dapat ditinjau dari segi materiil dan formal.
dapat ditinjau lagi dari berbagai sudut, misalnya dari sudut ekonomi, sejarah, sosiologi,
filsafat dsb.
Contoh :
a) Seorang ahli ekonomi akan mengatakan, bahwa kebutuhan ekonomi dalam
masyarakat itulah yang menyebabkan timbulnya Hukum
b) Seorang sosiolog akan mengatakan bahwa yang menjadi sumber Hukum adalah
peristiwa yang terjadi dalam masyarakat.
a) Undang-undang (statute)
b) Kebiasaan (custom)
c) Keputusan Hakim (Jurisprudentie)
d) Traktat (treaty)
e) Pendapat sarjana hukum (doktrin)
10
3. Undang-Undang
Undang undang adalah suatu peraturan yang mempunyai kekuatan hukum yang
mengikat diadakan dan dipelihara oleh penguasa negara. Menurut BUYS, undang
undang memiliki dua arti, yakni :
a) Undang undang dalam arti formal : ialah setiap keputusan Pemeritah yang
memerlukan undang-undang karena cara pembuatannya (misal : dibuat oleh
Pemerintah bersama-sama dengan Parlemen); arti sempit
b) Undang undang dalam arti material : ialah setiap keputusan Pemerintah yang menurut
isinya mengikat langsung setiap penduduk arti luas
Syarat mutlak untuk berlakunya UU ialah diundangkan dalam Lembaran Negara (LN) oleh
Menteri/Sekretaris Negara (dahulu: Menteri Kehakiman). Tanggal mulai berlakunya suatu
UU menurut tanggal yang ditentukan dalam UU itu sendiri. Jika tanggal berlakunya itu tidak
disebutkan dalam UU, maka UU itu mulai berlaku 30 hari sesudah diundangkan dalam L.N.
untuk Jawa dan Madura, dan untuk daerah daerah lainnya baru berlaku 100 hari setelah
pengundangan dalam L.N. Sesudah syarat tersebut dipenuhi, maka berlakulah suatu fictie
dalam hukum : "SETIAP ORANG DIANGGAP TELAH MENGETAHUI ADANYA
SUATU UNDANG-UNDANG". Ini berarti bahwa jika seseorang melanggar UU tsb, ia tidak
diperkenankan membela dan membebaskan diri dengan alasan "saya tidak tahu mengenai
adanya UU itu".
11
3) Pengertian Lembaran Negara dan Berita Negara
Contoh: L.N 1950 No. 56 isinya : Undang Undang Dasar Sementara (1950)
4. Kebiasaan (Custom)
Kebiasaan ialah perbuatan manusia yang tetap dilakukan berulang-ulang dalam hal yang
sama. Aapabila suatu kebiasaan diterima oleh masyarakat, dan kebiasaan itu selalu berulang-
ulang dilakukan sedemikian rupa, sehingga tindakan yang berlawanan dengan kebiasaan itu
dirasakan sebagai pelanggaran perasaan hukum, maka dengan demikian timbullah suatu
kebiasaan hukum, yang oleh pergaulan hidup dipandang sebagai hukum.
Menurut pasal 15 Algemene Bepalingen van Wetgeving voor Indonesia : "Kebiasaan tidaklah
menimbulkan hukum, hanya kalau UU menunjuk pada kepada kebiasaan.
Contoh :
12
5. Keputusan Hakim (Jurisprudentie)
Menurut pasal 22 A.B(Algemene Bepalingen van Wetgeving voor Indonesia) "Hakim yang
menolak untuk menyelesaikan suatu perkara dengan alasan bahwa peraturan perundangan
yang bersangkutan tidak menyebutkan, tidak jelas atau tidak lengkap, maka ia dapat dituntut
untuk hukum karena menolak mengadili".
Dari pasal ini, sudah jelas bahwa seorang hakim mempuyai hak membuat peraturan sendiri
untuk menyelesaikan perkara. Apabila UU ataupun kebiasaan tidak memberi peraturan yang
dapat dipakainya untuk menyelesaikan perkara maka hakim haruslah berusaha membuat
peraturan sendiri.
Keputusan hakim yang berisikan suatu peraturan sendiri berdasarkan wewenang yang
diberikan pasal 22 A.B menjadilah dasar keputusan hakim lainnya/kemudiannya untuk
mengadili perkara yang serupa dan keputusan hakim tersebut lalu menjadi sumber hukum
bagi pengadilan. Dan keputusan hakim yang demikian disebut Jurisprudensi.
a. yuresprudensi tetap
b. yurisprudensi tidak tetap
yurisprudensi tetap ialah keputusan hakim yang terjadi karena rangkaian keputusan serupa
dan yang menjadi dasar bagi pengadilan(Standard-arresten) untuk mengambil keputusan.
Seorang hakim mengikuti keputusan hakim yang terdahulu itu karena ia sependapat dengan
isi
keputusan tersebut dan lagi pula hanya dipakai sebagai pedoman dalam mengambil sesuatu
keputusan mengenai suatu perkara yang serupa.
6. Traktat (Treaty)
Apabila dua orang mengadakan kata sepakat(konsensus) tentang sesuatu hal, maka mereka
itu lalu mengadakan perjanjian. Akibat perjanjian ini ialah bahwa pihak yang bersangkutan
terikat pada isi perjanjian yang mereka adakan itu. Hal itu disebut Pacta Sunt Servanda
yang berarti
“bahwa perjanjian mengikat para pihak yang mengadakannya atau setiap perjanjian harus
ditaati dan ditepati”
Perjanjian yang diadakan oleh dua negara atau lebih disebut perjanjian antara negara atau
perjanjian internasional ataupun Traktat. Traktat juga mengikat warganegara dari negara
yang bersangkutan. Jika traktat diadakan hanya oleh 2 negara, maka traktat itu adalah Traktat
Bilateral. Jika Traktat itu diadakan lebih dari 2 negara maka traktat itu disebutTraktat
Multilateral.
Apabila ada Traktat Multilateral memberikan kesempatan kepada negara yang pada
permulaan tidak turut mengadakannya, tetapi kemudian juga menjadi pihaknya, maka traktat
tersebut adalah Traktat Kolektif atau Traktat Terbuka, misalnya Piagam Perserikatan Bangsa-
Bangsa.
13
7. Pendapat Sarjana Hukum (Doktin)
Pendapat para sarjana hukum juga mempunyai kekuasaan dan berpengaruh dalam
pengambilan keputusan hakim. yurisprudensi terlihat bahwa hakim sering berpegang pada
pendapat seorang atau beberapa orang sarjana hukum yang terkenal dalam ilmu pengetahuan
hukum. Pendapat itu menjadi dasar keputusan hakim tersebut.
14
BAB III
Ditinjau dari segi ilmu sosial pengantar ilmu hukum adalah suatu mata pelajaran yang
merupakan pengantar kearah ilmu hukum.ilmu hukum ini termasuk ilmu sosial yang obyek
penyelidikannya adalah tingkah laku manusia dan masyarakat dalam berbagai
bentuknya,Oleh karenanya kedudukan pengantar ilmu hukum sejajar dengan ilmu-ilmu sosial
lainnya.
Ditinjau dari segi disiplin hukum,Pengantar ilmu hukum merupakan salah satu bagian dari
pada disiplin hukum bersama dengan:
Jadi kesimpulan dari Pengantar Ilmu hukum adalah sarana sarana meperkenalkan ilmu
hukum. sebagai sarana maka PIH ( Pengantar Ilmu Hukum) menunjukan ilmu hukum secara
keseluruhan.
Pengantar ilmu hukum mempelajari hukum dari segi ilmiahnya secara sentral dan
universal.dikatakan universal karena pandangannya adalah kepada hukum yang berlaku
kapan saja dan dimana saja tidak dibatasi dengan negara.
15
16