Rika Septianingrum1, Dewi Eva Yuliana2, Milenia Putri Utami3, Tasripan4, Lenny
Widyastuti5
1
Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri
Semarang
2
Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri
Semarang
3
Jurusan Politik dan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri
Semarang
4
Jurusan Ilmu keolahragaan, Fakultas Ilmu keolahragaan, Universitas Negeri
Semarang
5
Jurusan Pendidikan Ekonomi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri
Semarang
Abstrak
Abstract
Online learning is a new learning system which is applied in Indonesia that is caused
by pandemic covid-19. It was done as the goverment effort to prevent the
transmission of covid-19 in Indonesia. This system was applied in a whole schools in
Indonesia including SD N Glapan, Gubug district, Grobogan regency. All of activities
which usually using face to face system is changing into an assignment system now
through various communication app such as Whatsapp, Google Meeting, Zoom App,
and others. There are many pros and cons that are present in society especially the
parents. So did how the parents of SD N 1 Glapan felt. They feel troubled by this
online learning. Therefore, the effectiveness of online learning methods in schools
especially in Indonesia, still requires further evaluation.
PENDAHULUAN
Sistem pembelajaran daring merupakan sistem pembelajaran tanpa tatap muka secara
langsung antara guru dan siswa tetapi dilakukan melalui online yang menggunakan
jaringan internet. Guru harus memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan,
meskipun siswa berada di rumah. Solusinya, guru dituntut dapat mendesain media
pembelajaran sebagai inovasi dengan memanfaatkan media daring (online). Sistem
pembelajaran dilaksanakan melalui perangkat komputer pribadi (PC) atau laptop yang
terhubung dengan koneksi jaringan internet. Guru dapat melakukan pembelajaran
bersama menggunakan grup di media sosial seperti WhatsApp (WA), telegram,
instagram, aplikasi zoom atau media lainnya sebagai media pembelajaran. Dengan
demikian, guru dapat memastikan siswa mengikuti pembelajaran dalam waktu yang
bersamaan, meskipun di tempat yang berbeda.
METODE PENELITIAN
PEMBAHASAN
Kebijakan belajar dari rumah telah dilaksanakan oleh sekitar 28,6 juta siswa
dari jenjang SD sampai dengan SMA/SMK di berbagai provinsi. Per 18 Maret 2020,
sebanyak 276 perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia telah menerapkan
kuliah daring (Arifa, 2020)
Pembelajaran Jarak Jauh yang dilakukan pada siswa kelas III (tiga) SD Negeri
Gelapan dengan memanfaatkan media sosial whatsapp. Yang mana kegiatan
pembelajaran adalah pembimbingan guru bersama orang tua dalam memahami media
pembelajaran modul sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
Hal ini menjadi suatu evaluasi yang cukup mendalam. Tidak hanya perihal
pendidikan, melainkan hal-hal lain tentang pemerataan, informatika, dll.
Permasalahan tidak hanya muncul dari wali murid. Siswa Kelas III SD Negeri
Gelapan berdasar pendapat wali murid, merasa jenuh dengan pembelajaran jarak jauh.
Kejenuhan dalam pembelajaran tentu akan berimbas pada banyak hal. Terlebih usia
anak.
Pembelajaran Jarak Jauh menimbulkan beberapa hal, mengutip dari Purandina (2020),
diantaranya adalah nilai-nilai karakter pendidikan :
Berdasarkan pendapat dari wali murid siswa kelas III (tiga) SD Negeri
Gelapan, sepakat bahwa efektivitas dari pembelajaran jarak jauh dirasa tidak
memuaskan. Meskipun di satu sisi menjadikan orang tua lebih intens kepada anak.
Tetapi di sisi lain permasalahan yang timbul ternyata lebih besar. Keadaan darurat
yang memaksa kesiapan merupakan hal yang harus disikapi secara mendalam.
PENUTUP
1. Kesimpulan
Kebijakan ini merupakan salah satu langkah yang cukup tepat dari pemerintah untuk
mencegah penularan virus covid-19 di Indonesia. Walaupun demikian pro dan kontra
di tengah masyarakat akan selalu hadir. Adanya pembelajaran secara daring (dalam
jaringan) memang membuat siswa dan orang tua kebingungan. Maka dari itu, evaluasi
yang lebih mendalam perlu diadakan.
2. Saran
Agar pembelajaran dapat terlaksana dengan lancar alangkah lebih baik jika guru tidak
hanya memberikan materi atau tugas secara online saja. Siswa tetap memerlukan
penjelasan materi secara langsung (vocal) dari guru. Apabila guru mengadakan
pertemuan virtual hal tersebut juga dapat membantu untuk kelancaran pembelajaran
dan siswa seolah-olah bersekolah seperti biasanya karena mereka dapat merespon
(bertanya dan menyanggah) secara langsung apa yang belum dipahami terkait
penyampaian materi oleh guru.
Daftar Pustaka
Arifa, Fieka Nurul. 2020. Tantangan Pelaksanaan Kebijakan Belajar Dari Rumah
Dalam Masa Darurat COVID-19. Jakarta: Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI.
Thorne, K. (2017). How to Integrate Online and Traditional Learning. United States:
Kogan Page.