3
dipacu oleh ADP yang dikeluarkan trombosit yang melekat pada subendotel.
Agregat tersebut merupakan agregasi trombosit primer dan bersifat reversibel.
Trombosit pada agregasi primer akan mengeluarkan ADP sehingga terjadi
agregasi sekunder dan bersifat irreversibel. Selain ADP, untuk agregasi trombosit
diperlukan ion kalsium dan fibrinogen. Agregasi tombosit terjadi karena adanya
pembentukan ikatan antara fibrinogen yang melekat pada dinding trombosit dan
diperantarai kalsium. Awalnya ADP terikat reseptornya di permukaan trombosit.
Interaksi ini menyebabkan reseptor untuk fibrinogen terbuka sehingga
memungkinkan ikatan antara fibrinogen dengan reseptor tersebut. Ion kalsium
akan menghubungkan fibrinogen sehingga terjadi agregasi. ADP yang terikat
reseptor pada permukaan trombosit mengaktifkan enzim fosfolipase A2,
kemudian memecah fosfolipid yang terikat pada dinding trombosit dan
melepaskan asam arakhidonat. Asam arakhidonat akan diubah oleh enzim siklo-
oksigenase menjadi prostagalandin G2 (PGG2), kemudian diubah lagi menjadi
prostaglandin H2 (PGH2) oleh enzim peroksidase. PGH2 diubah oleh enzim
tromboksan sintetase menjadi tromboksan A2 (TxA2) sehingga merangsang
agregasi trombosit. TxA2 segera diubah menjadi bentuk tidak aktif TxB2. Dalam
sel endotel terjadi proses yang sama, akan tetapi PGH2 diubah oleh enzim
prostasiklin sintetase menjadi prostasiklin (PGI2) yang efeknya berlawanan
dengan TxA2.5,7
Selama proses agregasi, terjadi perubahan bentuk trombosit dari bentuk
cakram menjadi bulat disertai dengan pseudopodi. Akibat perubahan bentuk ini
maka granula trombosit akan terkumpul di tengah dan melepaskan isinya. Proses
ini merupakan proses pelepasan yang membutuhkan energi. Zat aggregator lain
seperti trombin, kolagen, epineprin dan TxA2 dapat menyebabkan reaksi
pelepasan. Tergantung zat perangsang, akan dilepas bermacam-macam substansi
biologik yang terdapat di dalam granula padat dan granula alfa. Trombin dan
kolagen menyebabkan pelepasan isi granula padat, alfa dan lisosom. Dari granula
padat dilepaskan ADP, ATP, ion kalsium, serotonin, epineprin dan nor-epineprin.
Dari granula alfa dilepaskan fibrinogen, vWF, F.V, platelet faktor 4 (PF4), beta
tromboglobulin (ßTG). Sedangkan dari lisosom dilepaskan bermacam-macam
4
enzim hidrolase asam. Massa agregasi trombosit akan melekat pada endotel,
sehingga terbentuk sumbat trombosit yang menutup luka pada pembuluh darah.
Walaupun masih permeabel terhadap cairan, sumbat trombosit mungkin dapat
menghentikan perdarahan pada pembuluh darah kecil. Tahap terakhir untuk
menghentikan perdarahan adalah pembentukan sumbat trombosit stabil melalui
pembentukan fibrin.5,6,7 (Gambar 1 dan 2)
Dikutip dari : 9, 10
5
2.3. Faktor Koagulasi
Proses pembekuan darah terdiri dari rangkaian reaksi enzimatik yang
melibatkan protein plasma yang disebut sebagai faktor pembekuan darah atau
faktor koagulasi, fosfolipid dan ion kalsium. Faktor koagulasi dinyatakan dalam
angka Romawi sesuai dengan urutan ditemukannya. Berikut ini adalah tabel faktor
koagulasi.5,7,8,9,10
Dikutip dari : 5, 9, 10