MODUL 1
IMPLEMENTASI
KURIKULUM 2013
KATA PENGANTAR
Assalammualaikum Wr.Wb.
ii
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
Kepala
PPPPTK Penjas dan BK,
iii
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iv
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………………. vi
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………………. vi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang ......................................................................... 2
B Deskripsi Singkat ............................................................. 2
C. Tujuan Pembelajaran ....................................................... 2
D. Indikator Keberhassilan .................................................... 3
E. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok ............................... 3
F. Petunjuk Penggunaan Modul ........................................... 4
RASIONAL DAN ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM
BAB II 2013 ......................................................................................... 5
A. Indikator Keberhasilan ..................................................... 5
B. Sub Materi ....................................................................... 5
C. Uraian Materi ................................................................... 5
1. Rasional Penembangan Kurikulum 2013 ................ 5
2. Elemen Pengembangan Kurikulum 2013 ................ 10
D. Latihan ............................................................................. 21
E. Rangkuman ..................................................................... 22
F. Evaluasi ........................................................................... 24
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ........................................ 26
BAB III BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM KURIKULUM 2013 27
A. Indikator Keberhasilan ...................................................... 27
B. Sub Materi ....................................................................... 27
C. Uraian Materi ................................................................... 27
1. Bimbingan dan Konseling dalam Pendidikan ............ 27
iv
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
v
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Tingkat dan Aspek-aspek Peminatan ................ 64
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Reformasi Pendidikan mengacu Pada 8 Standar .. 7
Gambar 2.2 Bonus Demografi sebagai Modal ........................... 8
Gambar 2.3 Tantangan untuk Pengembangan Kurikulum ......... 10
Gambar 2.4 Elemen Perubahan Kurikulum 2013 ……………….. 12
Gambar 2.5 Wujud Perubahan Kurikulum 2013 ......................... 13
Gambar 2.6 Elemen Utama Perbaikan Kurikulum 2013 ……...... 14
Gambar 2.7 Elemen Perubahan ………………. .......................... 15
Gambar 2.8 Keseimbangan antara Sikap, Keterampilan, dan
Pengetahuan untuk Membangun Soft Skills dan 16
Hard Skills ……………………………………. ...........
Gambar 2.9 Rumusan Proses dalam Kurikulum 2013 …….…… 17
Gambar 2.10 Ruang Lingkup Keterpaduan dan Prosesnya ......... 18
Gambar 2.11 Langkah Penguatan Proses ………………….......... 18
Gambar 2.12 Critical Point Implementasi Kurikulum 2013 ............ 19
Gambar 3.1 Posisi Bimbingan dan Konseling dalam Pendidikan
……………………………………............................... 34
Gambar 4.1 Tingkat dan Apek-Aspek Peminatan 70
vi
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
B. Deskripsi Singkat
C. Tujuan Pembelajaran
2
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
D. Indikator Keberhasilan
3
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
4
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
BAB II
RASIONAL DAN ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 2013
A. Indikator Keberhasilan
B. Sub Materi
C. Uraian Materi
5
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
a. Tantangan Internal
6
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
7
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
b. Tantangan Eksternal
8
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
9
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
10
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
11
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
12
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
13
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
14
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
15
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
16
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
17
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
18
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
19
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
20
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
a. Tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata kerja yang
bersifat kolaboratif;
b. Penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan
manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan
(educational leader);
c. Penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan
proses pembelajaran; dan
d. Penguatan materi dilakukan dengan cara pendalaman dan perluasan
materi yang relevan bagi peserta didik.
D. Latihan
21
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
E. Rangkuman
22
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
23
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
F. Evaluasi
24
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
25
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
26
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
BAB III
A. Indikator Keberhasilan
B. Sub Materi
C. Uraian Materi
27
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
28
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
29
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
30
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
31
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
32
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
33
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
34
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
35
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
36
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
37
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
yang tuntas, kita perlu menciptakan situasi dan iklim pendidikan yang
serasi dengan tujuan pendidikan. Bukankah sikap takwa akan lebih subur
berkembang dalam iklim hidup religius? Iklim tersebut akan tercipta oleh
manusia itu sendiri, manusia pula yang menyambut iklim dan situasi untuk
berperilaku tertentu, tapi pada akhirnya kemampuan manusia pun
terbatas.
Dalam pelaksanaannya, pendidikan yang tuntas tidak hanya
didasarkan pada pelayanan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru
mata pelajaran dan layanan pelatihan yang dilakukan oleh guru praktik,
tapi juga pada pelayanan konseling yang dilakukan oleh guru bimbingan
dan konseling atau konselor sekolah. Melalui layanan konseling, guru
bimbingan dan konseling atau konselor akan membantu terwujudnya
kehidupan kemanusiaan yang membahagiakan melalui tersedianya
pelayanan bantuan dalam pemberian dukungan perkembangan dan
pengatasan masalah agar peserta didik berkembang secara optimal,
mandiri dan bahagia.
Perubahan global tidak hanya menyangkut kualifikasi persyaratan
orang untuk memasuki suatu pekerjaan tetapi juga pada waktu yang
bersamaan muncul disorientasi personal dan ketidaktepatan orang dalam
menempati suatu pekerjaan. Dalam kondisi seperti ini proses belajar
sepanjang hayat (lifelong learning) dan belajar sejagat hayat (lifewide
learning) akan menjadi determinan eksistensi dan ketahanan hidup
manusia. Lifelong learning adalah proses dan aktivitas yang terjadi dan
melekat dalam kehidupan manusia sehari-hari karena dia selalu
diperhadapkan kepada lingkungan yang selalu berubah yang menuntut
dia harus menyesuaikan, memperbaiki, mengubah dan meningkatkan
mutu perilaku untuk dapat memfungsikan diri secara efektif di dalam
lingkungan. Proses belajar sepanjang hayat itu terjadi secara terpadu,
menyangkut seluruh aspek kehidupan, terjadi keterpaduan antara belajar,
hidup, dan bekerja yang satu sama lain tak dapat dipisahkan melainkan
terjadi secara bersinergi (lifewide learning).
38
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
39
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
40
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
41
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
42
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
43
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
44
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
45
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
46
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
47
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
48
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
49
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
50
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
51
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
52
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
53
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
dalam materi yang diperkaya dan lebih sulit. Proses merujuk pada
prosedur mental pemecahan masalah, pemikiran kreatif, pemikiran ilmiah,
pemikiran kritis, perencanaan, analisis, dan banyak keterampilan
pemikiran lainnya.
Pendalaman minat merangsang minat peserta didik yang berbakat
dan cerdas untuk (1) mengembangkan keterampilan berpikir pada
tingkatan yang lebih tinggi, (2) menginspirasi motivasi akademis
tinggi,termasuk ambisi karier dan pendidikan yang tinggi, (3) memenuhi
kebutuhan pendidikan, sosial,dan psikologis, termasuk membantu peserta
didik berbakat untuk mengembangkan konsep diri yang baik, (4)
memaksimalkan pembelajaran dan pengembangan siswa serat
meminimalkan rasa bosan dan frustrasi, (5) mengembangkan
akuntabilitas, keingintahuan, ketekunan, sikap pengambilan risiko, rasa
haus akan pengetahuan, partisipasi aktif, dan refleksi. Pendalaman minat
sifatnya memberi kesempatan peserta didik SMA, MA, dan SMK untuk
mendapatkan kesempatan mengikuti mata kuliah di perguruan tinggi,
selama yang bersangkutan berada di kelas XII dan atas kerjasama
SMA/MA/SMK dengan Perguruan Tinggi.
Pelayanan Peminatan Peserta Didik merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dan terintegrasi dalam program pelayanan BK pada satuan
pendidikan pada khususnya dan program pendidikan di satuan pendidikan
pada umumnya, untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah. Artinya,
program pelayanan BK dan program pendidikan pada satuan pendidikan
yang lengkap dan penuh harus memuat kegiatan pelayanan peminatan
peserta didik. Upaya ini mengacu kepada manajemen satuan pendidikan
dan program pelaksanaan kurikulum, khususnya terkait dengan
peminatan akademik, peminatan vokasi, lintas minat atau pendalaman
minat, dan lanjutan. Program bimbingan dan konseling dengan pelayanan
peminatan peserta didik itu sepenuhnya berada di bawah tanggung jawab
Guru BK atau Konselor di setiap satuan pendidikan. Guru BK atau
konselor melalui pelayanan BK membantu peserta didik memilih dan
54
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
55
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
56
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
didik untuk menempatkan diri pada jalur yang lebih tepat dalam rangka
penyelesaian studi secara terarah, sukses, dan jelas dalam arah
pendidikan selanjutnya. Wilayah peminatan kelompok mata pelajaran ini,
dalam keseluruhan program pendidikan satuan pendidikan menengah
merupakan bidang pelayanan BK yang menjadi wilayah tugas pokok Guru
BK atau Konselor dalam kerangka keseluruhan program pelayanan BK
pada satuan pendidikan. Sedangkan pendalaman materi mata pelajaran
merupakan bidang pelayanan pembelajaran yang menjadi wilayah tugas
pokok Guru Mata Pelajaran dalam kerangka keseluruhan program
pembelajaran pada satuan pendidikan.
Pelayanan Peminatan Peserta Didik merupakan peluang dan
sekaligus tantangan yang begitu besar bagi Guru BK atau Konselor, untuk
menjalankan tugas, peran, fungsi dan tanggung jawab yang diamanatkan
dalam kurikulum 2013. Untuk itu Guru BK atau konselor perlu mencermati
secara mendalam makna peminatan dalam kurikulum 2013 dan
melaksanakan tugas, tanggungjawab, dan peran profesi secara kompeten
demi kemartabatan dan public trust suatu profesi bimbingan dan
konseling. Ini merupakan kesempatan dan peluang yang baik untuk
menunjukkan bahwa Guru BK atau Konselor melalui pelayanan BK akan
mampu menunjukan peran dan fungsinya dalam membantu peserta didik
dalam memilih dan menentukan pilihan kelompok mata pelajaran
peminatan, pilihan kelompok lintas peminatan dan/atau pendalaman minat
sesuai dengan kondisi potensi peserta didik sehingga akan membantu
kelancaran dan keberhasilan dalam belajar. The right man on the right
place akan dapat diwujudkan, kemungkinan untuk berhasil dalam belajar
tinggi. Pelayanan peminatan peserta didik berada dalam wilayah
manajemen BK dan bagian dari manajemen satuan pendidikan secara
menyeluruh.
Secara umum Pelayanan Peminatan Peserta Didik bertujuan
untuk membantu peserta didik SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK
menanamkan, memperkuat, dan menetapkan pilihan kelompok mata
pelajaran peminatan, pilihan kelompok lintas peminatan dan/atau
57
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
58
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
59
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
4) Setelah tamat dari SMK peserta didik dapat bekerja di bidang tertentu
sesuai dengan bidang studi keahlian/kejuruan yang telah
dipelajarinya, atau melanjutkan pelajaran ke perguruan tinggi dengan
memasuki program studi sesuai dengan pilihan peminatan sewaktu di
SMK.
D. Latihan
E. Rangkuman
60
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
G. Umpan Balik
61
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
BAB IV
A. Indikator Keberhasilan
Melalui pelatihan dengan materi modul pada Bab III ini peserta
pelatihan dapat:
1. Memahami arah pengembangan peserta didik dalam Kurikulum 2013
2. Menyadari pentingnya pelayanan peminatan peserta didik sebagai
muatan praktik pelayanan BK pada satuan-satuan pendidikan.
3. Memahami tingkat, arah, dan aspek-aspek pokok peminatan peserta
didik dan implementasinya dalam pelayanan BK.
4. Memahami langkah-langkah pokok peminatan peserta didik dan
implementasinya dalam pelayanan BK pada satuan-satuan
pendidikan.
B. Uraian Materi
62
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
63
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
Perguruan Tinggi
4 4
Pendidikan
SMP Dasar MTs
Dasar
1
SD/MI
Keterangan
(1) Peminatan di SD/MI perlu dikembangkan pada peserta didik SD/MI
yang akan melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs. Mereka dibantu
untuk memperoleh informasi untuk memilih SMP/MTs (lihat nomor 1
pada gambar).
64
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
65
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
2. Aspek Peminatan
66
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
67
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
5) Cita-cita peserta didik untuk studi lanjut, pekerjaan, dan jabatan erat
hubungannya dengan potensi yang dimilikinya dan dipengaruhi oleh
hasil pengamatan terhadap figur dan keberhasilan
seseorang/sekelompok dalam kehidupannya. Di samping itu, atas
dasar informasi yang diperoleh baik secara langsung maupun tidak
langsung juga berpengaruh terhadap munculnya cita-cita peserta didik.
Informasi yang jelas dan prospesktif juga dapat merangsang
munculnya cita-cita. Keinginan yang kuat untuk mencapai studi lanjut,
jabatan, dan pekerjaannya sangat berpengaruh positif terhadap
aktivitas belajar. Sinkronisasi antara cita-cita dengan potensi peserta
didik dan prestasi yang dicapai dengan kesempatan belajar untuk
mencapai cita-cita, dapat menumbuhkan semangat belajar yang
dipilihnya.
68
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
69
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
Tabel 4.1
Tingkatan dan Aspek-aspek Peminatan
70
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
peserta didik, cita-cita, perhatian orang tua dan diteksi potensi peserta
didik. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data untuk
peminatan peserta didik tersebut dapat digunakan teknik tes maupun
teknik nontes. Teknik nontes yang dapat digunakan dalam
pengumpulan data meliputi teknik-teknik sebagai berikut :
71
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
Data yang diperoleh dari teknik tes dan non tes (dokumentasi,
angket, wawancara, observasi, dll) saling melengkapi. Semakin
banyak data yang dikumpulkan dan dapat dianalisis secara benar,
maka ketepatan rekomendasi peminatan peserta didik akan semakin
tinggi. Apabila data dari teknik tes tidak dapat diperoleh, rekomendasi
peminatan peserta didik menggunakan data dari teknik non tes sudah
dapat dipertanggungjawabkan.
2) Langkah Kedua: Informasi Peminatan
Informasi tentang peminatan peserta didik dilakukan melalui pelayanan
BK. Peserta didik diberikan informasi selengkapnya tentang informasi
yang berkaitan dengan peminatan misalnya Informasi tentang
kemampuan dasar, bakat, dan minat peserta didik, informasi
pendidikan lanjutan, kunjungan ke sekolah lanjutan, penelusuran dan
pemahaman kemampuan dasar, bakat dan minat individu,
mempertahankan prestasi dalam belajar, pilihan kelompok mata
pelajaran peminatan, pilihan kelompok lintas peminatan dan/atau
pendalaman minat yang ada di SMA/MA/SMK.
Selain informasi juga diperlukan informasi tentang:
a. Sekolah/Madrasah ataupun program yang sedang mereka ikuti.
b. Cara-cara belajar, kegiatan pengembangan minat dan bakat, dan
sarana dan prasaran belajar yang ada di sekolah/madrasah.
c. Karir atau jenis pekerjaan yang perlu dipahami dan/atau yang dapat
dijangkau setelah tamat mengikuti pendidikan yang sedang
ditempuh.
d. Studi lanjutan setelah tamat pendidikan yang sedang ditempuh.
Layanan informasi tentang berbagai hal tersebut di atas dapat
dilakukan melalui layanan informasi untuk semua peserta didik.
Layanan informasi ini dapat dilengkapi dengan mengundang atau
kunjungan ke sekolah lanjutan yang sesuai dengan arah peminatan
peserta didik.
72
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
Orang tua perlu dilibatkan apabila dukungan moral dan finansial orang
tua tidak ada, Perlu dilakukan konseling individual dengan peserta
didik dan pembahasan dengan orang tua. Solusi yang diambil adalah
solusi yang menguntungkan bagi peserta didik.
73
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
C. Latihan
Diskusikan dalam kelompok :
1. Aspek-aspek penting apa yang harus ada dalam pelayanan
peminatan peserta didik.
2. Bagaimana proses pelayanan peminatan peserta didik tersebut
dilakukan.
3. Identifikasi kegiatan dan materi layanan bimbingan dan konseling
yang dapat diberikan pada setiap tahapan pelayanan peminatan
peserta didik.
D. Rangkuman
Salah satu hal esensial materi Kurikulum 2013 adalah layanan
peminatan. Layanan peminatan yang dilaksanakan oleh guru BK/Konselor
SMP berbeda dengan layanan peminatan yang dilaksanakan oleh guru
BK/Konselor SMA/MA dan SMK. Layanan peminatan yang dilaksanakan
oleh guru BK/Konselor SMA/MA dan SMK, adalah memfasilitasi peserta
didik untuk memilih dan menetapkan kelompok peminatannya
berdasarkan data prestasi akademik dan non akademik. Sedangkan
74
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
E. Evaluasi
75
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
76
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
BAB V
PENUTUP
77
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
DAFTAR PUSTAKA
ABKIN dan ILO (2011). Panduan Pelayanan Bimbingan Karir : Bagi Guru
Bimbingan dan Konseling/Konselor pada satuan Pendidikan Dasar
dan Menengah. Jakarta: ILO.
78
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
79
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
Lampiran 1 :
LK 1.1
LEMBAR KERJA
Kegiatan : Diskusi Kelompok Implementasi Kurikulum 2013
Waktu : 1 x 45 menit
Bahan : Modul Implementasi Kurikulum 2013
Lembar Kerja
Tujuan : Peserta dapat menjelaskan rasional dan elemen perubahan
kurikulum 2013, posisi dan peran bimbingan dan konseling
dalam implememntasi kurikulum 2013 dan pelayanan peminatan
peserta didik.
Skenario Kegiatan:
Tugas :
80
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
81
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
Lampiran 2 :
LK 1.2
LEMBAR KERJA
Skenario Kegiatan:
1. Fasilitator membagikan format refleksi diri
2. Menjelaskan tentang tugas yang harus dikerjakan dan cara pengisian
formatnya.
3. Peserta mengisi format refleksi diri
4. 3 orang peserta membacakan hasil refleksi diri
5. Fasilitator memberikan masukan dan memotivasi terhadap upaya
yang akan dilakukan dalam pengembangan profesi.
Tugas :
Isilah lembar refleksi diri secara jujur sesui dengan kondisi diri masing-
masing.
82
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
REFLEKSI DIRI
83
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
4. DARI PEMANFAATAN KELEBIHAN YANG SAYA MILIKI, HASIL YANG SAYA DAPAT
YAKNI :
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………
84
SMP/MTs |Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK/Konselor
…………………………………………………………
85
DIKLAT IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
UNTUK GURU BK/KONSELOR SMP/MTs
MODUL 2
PENGELOLAAN
PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
2014
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
KATA PENGANTAR
Assalammualaikum Wr.Wb.
ii
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
Kepala
PPPPTK Penjas dan BK,
iii
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
DAFTAR ISI
halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ v
iv
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
C. Latihan ......................................................................................... 22
D. Rangkuman ................................................................................... 22
E. Evaluasi ......................................................................................... 23
F. Umpan Balik dan Tindak Lanjut...................................................... 24
LAMPIRAN ……………………………………………………………………………. 69
v
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 : Skema Arah Putaran Evaluasi ………………….... 26
vi
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
B. Deskripsi Singkat
C. Tujuan Pembelajaran
1. Kompetensi Dasar
2
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
2. Indikator Keberhasilan
3
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
4
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
BAB II
PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING
A. Indikator Keberhasilan
B. Uraian Materi
5
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
6
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
7
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
e. Menentukan prioritas.
8
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
4. Jenis Program.
9
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
10
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
11
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
12
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
13
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
14
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
d. Tujuan
Rumusan tujuan yang akan dicapai adalah perilaku yang harus
dikuasai peserta didik setelah memperoleh pelayanan bimbingan dan
konseling. Tujuan hendaknya dirumuskan secara jelas dan tujuan
tersebut dapat tercapai melalui pelayanan bimbingan dan konseling.
e. Komponen Program
Komponen program dijabarkan dalam kegiatan perencanaan meliputi;
pembagian tugas, analisis kebutuhan, penyusunan program, konsultasi
program, dan lain-lain. Pelaksanaan program meliputi berbagai
kegiatan layanan dan pendukung. Evaluasi, pelaporan dan tindak
lanjut berisi evaluasi program, penyusunan laporan dan pelaksanaan
tindak lanjut.
f. Rencana Kegiatan
Rencana Kegiatan diperlukan untuk menjamin keterlaksanaan
pelayanan bimbingan dan konseling secara efektif. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam merumuskan rencana kegiatan adalah:
1) Identifikasi dan rumuskan berbagai kegiatan yang perlu dilakukan.
Jenis kegiatan ini didasarkan isi materi dan tujuan yang harus
dikuasai peserta didik
2) Kegiatan layanan dapat dilakukan dengan kontak langsung secara
klasikal, kelompok maupun individual dan tanpa kontak langsung
yang dapat dilaksanakan melalui tulisan (buku, brosur, mading, e-
mail, dsb).
3) Pertimbangkan porsi waktu yang diperlukan untuk melaksanakan
setiap kegiatan
4) Rencana kegiatan dituangkan dalam jadwal kegiatan. Rancangan
kegiatan dapat berbentuk matrik program tahunan, semesteran,
bulanan dan mingguan.
15
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
16
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
C. Latihan
D. Rangkuman
17
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
jenis bidang bimbingan dan jenis layanan, volume kegiatan BK, dan
frekuensi layanan terhadap siswa. Sedangkan syarat-syarat yang harus
dipenuhi dalam penyusunan program bimbingan dan konseling adalah
sebagai berikut: Berdasarkan kebutuhan, lengkap dan menyeluruh,
sistematik, terbuka dan luwes, memungkinkan kerja sama dengan fihak
yang terkait, memungkinkan diselenggarakannya penilaian dan tindak
lanjut untuk penyempurnaan program.
Jenis program mencakup : program harian, program mingguan,
program bulanan, program semester, dan program Tahunan. Kelima jenis
program tersebut satu sama lain saling terkait. Program tahunan
didalamnya meliputi program semester, program semester didalamnya
meliputi program bulanan, program bulanan didalam meliputi kegiatan
yang dilakukan dalam setiap minggu, dan program harian berisi kegiatan
dalam satu minggu yang disusun sebelum minggu itu berlangsung.
Struktur program mencakup rasional, visi dan misi, deskripsi
kebutuhan, tujuan, komponen program, rencana Kegiatan, sarana dan
prasarana, dan anggaran.
E. Evaluasi
18
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
19
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
20
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
BAB III
PELAKSANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
A. Indikator Keberhasilan
Setelah selesai mempelajarai bab ini Guru BK/Konselor dapat :
1. Menyusun persiapan pelayanan peminatan peserta didik dalam
bentuk Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL).
2. Melaksanakan pelayanan peminatan peserta didik
3. Melaksanakan penilaian proses dan hasil pelayanan peminatan
peserta didik
B. Uraian Materi
1. Persiapan
21
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
2. Pelaksanaan
22
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
23
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
1) Tenaga
Tenaga utama dalam pelayanan bimbingan dan konseling adalah
Guru BK/Konselor yang merupakan tenaga profesional. Tenaga ini
hendaknya memiliki modal personal dan modal profesional yang dapat
diandalkan untuk tugas-tugas profesional bimbingan dan konseling itu.
Profesionalisme Guru BK/Konselor akan terlihat unjuk kerjanya dalam
melaksanakan tugas profesinya. Unjuk kerja Guru BK/Konselor adalah
proses perilaku kerja Guru BK/Konselor sehingga menghasilkan sesuatu
yang menjadi tujuan pekerjaan profesinya. Peningkatan dan
pengembangan kompetensi Guru BK/Konselor adalah proses kontekstual
dan futuristik, sehingga pengembangannya melalui upaya pendidikan
bukan sebatas menyiapkan Guru BK/Konselor yang menguasai
pengetahuan dan keterampilan yang cocok dengan tuntutan dunia kerja
saat ini, melainkan manusia yang mampu, mau dan siap belajar
sepanjang hayat. Sebagai seorang profesional Guru BK/Konselor
tentunya tidak cukup hanya tahu apa pekerjaannya dan apa yang sedang
dilakukannya, serta bagaimana melakukan tugas-tugasnya. Guru
BK/Konselor juga harus tahu mengapa suatu pekerjaan itu dilakukan dan
juga bagaimana melaksanakannya. Pekerjaan bimbingan tidak hanya
dilakukan secara rutin dan berpola tetap seperti mekanik saja.
24
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
3) Kerja Sama
Pelayanan bimbingan dan konseling akan efektif apabila ada
kerjasama diantara semua fihak yang berkepentingan dalam kesuksesan
pelayanan bimbingan dan konseling. Kerjasama antara personil sekolah
dengan Guru BK/Konselor terjalin sesuai dengan tugas dan peranan
masing-masing dalam pelayanan bimbingan dan konseling. Tanpa
kerjasama antarpersonil itu, kegiatan bimbingan dan konseling akan
banyak mengalami hambatan.
25
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
3. Penilaian
Penilaian merupakan langkah penting dalam pengelolaan
bimbingan dan konseling. Tanpa penilaian tidak mungkin kita dapat
mengetahui dan mengidentifikasi keberhasilan kegiatan layanan
bimbingan dan konseling yang telah dilaksanakan. Penilaian keberhasilan
layanan bimbingan dan konseling merupakan usaha untuk menilai sejauh
mana kegiatan layanan itu mencapai kompetensi yang telah ditetapkan.
26
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
27
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
28
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
C. Latihan
D. Rangkuman
29
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
E. Evaluasi
30
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
31
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
32
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
BAB IV
A. Indikator Keberhasilan
Melalui pelatihan dengan materi modul pada Bab III ini peserta
pelatihan dapat:
1. Mengevaluasi program bimbingan dan konselung
2. Menyusun laporan pelaksanaan program bimbingan dan konseling,
khususnya pelayanan peminatan peserta didik
3. Merumuskan dan melaksanakan tindak lanjut.
B. Uraian Materi
33
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
Evaluasi Program
Keterangan :
: Arah Evaluasi
: Putaran Evaluasi
34
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
35
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
b. Tahapan Evaluasi
36
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
a) Perancangan Instrumen
2) Pelaksanaan Evaluasi
37
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
38
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
1) Pengertian Laporan
3) Komponen Laporan
39
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
4) Langkah-langkah Pelaporan
b. Tindak Lanjut
40
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
C. Latihan
41
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
D. Rangkuman
42
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
E. Evaluasi
a. Wawancara
b. Angket
c. Pedoman Observasi
d. Inventori
43
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
44
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
45
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
BAB V
PENUTUP
B. Umpan Balik
C. Tindak Lanjut
46
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
47
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
DAFTAR PUSTAKA
48
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
Lampiran 1 :
B. Informasi Peminatan
D. Penyesuaian
*) Contoh
49
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
Lampiran 2 :
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KONSELING
-------------------------------------- ----------------------------------------------
NIP NIP
50
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
Lampiran 2 :
PENILAIAN PROSES
PELAYANAN PEMINATAN PESERTA DIDIK
51
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
Lampiran 4 :
PENILAIAN HASIL
PELAYANAN PEMINATAN PESERTA DIDIK
Nama : …………….………..................
5. Tanggapan, saran, pesan atau harapan apa yang ingin Anda sampaikan kepada
pemberi pelayanan ?
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
52
SMP/MTs | Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK
Lampiran 3:
53
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
MODUL 3
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
UNTUK GURU BK SMP/MTs
ASESMEN PEMANTAPAN
PEMINATAN PESERTA DIDIK
2014
i
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
KATA PENGANTAR
Assalammualaikum Wr.Wb.
Guna membekali guru bimbingan dan konseling atau konselor dalam memahami
dan melaksanakan kurikulum 2013, Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Jasmani dan Bimbingan Konseling
(PPPPTK Penjas dan BK) di bawah koordinasi Badan PSDMPK dan PMP
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, mengembangkan materi pelatihan dalam
bentuk modul yang akan digunakan oleh para peserta dalam mengikuti program
pelatihan dimaksud. Modul pelatihan yang disusun berjumlah 4 (empat) modul,
masing-masing 1 (satu) modul untuk setiap mata pelatihan, yang terdiri atas:
ii
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
Diharapkan dengan tersusunnya materi pelatihan ini dapat dijadikan referensi bagi
peserta yang mengikuti program pelatihan implementasi kurikulum 2013 untuk guru
bimbingan dan konseling atau konselor.
Akhirnya pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih dan memberikan
apresiasi serta penghargaan setinggi-tingginya kepada tim penyusun, baik para
penulis, pengetik, tim editor, maupun tim penilai yang telah mencurahkan pemikiran,
meluangkan waktu untuk bekerja keras secara kolaboratif dalam mewujudkan materi
pelatihan ini.
Semoga apa yang telah kita hasilkan memiliki makna strategis dan mampu
memberikan kontribusi dalam rangka implementasi kurikulum 2013 di sekolah guna
meningkatkan mutu pendidikan nasional.
iii
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
DAFTAR ISI
iv
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
v
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Sub-tes CFIT ………………………………………………... 25
Tabel 3.2 Klasifikasi tingkat kecerdasan ……………………………. 26
Tabel 3.1 Mekanisme Rekomendasi Peminatan SMP/MTs ………. 51
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Mekanisme Rekomendasi Peminatan SMP/MTs ………. 51
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Angket Minat ……………………………………………… 63
vi
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
B. Deskripsi Singkat
2
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
C. Tujuan Pembelajaran
1. Kompetensi Dasar
2. Indikator Keberhasilan
3
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
1. Materi Pokok
a. Asesmen Dalam BK
1) Hakikat Asesmen
b) Teknik Tes
3) Prosedur Asesmen
3) Perumusan Rekomendasi
4
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
Bacalah secara cermat dan teliti seluruh materi dan tuliskan hal-hal yang
dianggap penting dalam buku catatan. Apabila ada hal-hal yang belum
dipahami diskusikanlah dengan teman-teman sehingga memperoleh
kejelasan tentang isi/materi secara keseluruhan dari modul ini. Tanyakan
kepada diri sendiri apakah yang ditulis dalam modul ini sudah dapat
dipahami dan dapat dilaksanakan dalam penyelenggaraan pelayanan BK
khususnya dalam pelayanan peminatan peserta didik. Apabila dirasa
masih ada yang kurang dalam modul ini diskusikan dengan nara sumber.
5
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
BAB II
ASESMEN KOMPONEN PEMINATAN DALAM BK
A. Indikator Keberhasilan
B. Uraian Materi
6
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
Hal penting yang harus dicatat bahwa ukuran yang dihasilkan dalam
pengetesan (atau pengukuran psikologis) sifatnya nisbi. Dengan kata lain
angka hasil pengukuran itu tidak mutlak seperti halnya kalau kita
mengukur panjang atau tinggi suatu benda. Setelah menjalankan
pengukuran, tugas guru BK/Konselor adalah menafsirkan dan atau
membaca hasil interpretasi pengukuran dan mengkomunikasikan hasilnya
kepada peserta didik (konseli), sehingga konseli memperoleh pemahaman
yang benar tentang arti skor yang diperoleh dan konseli memperoleh
pemahaman diri yang sesuai dengan kenyataan. Pengertian lain yang
perlu dipunyai konseli adalah apa yang berhasil diungkapkan melalui
pengukuran bukan gambaran keseluruhan dirinya melainkan wakil atau
potret sebagian dari keseluruhan segi kepribadian yang diukur.
a. Pengertian Asesmen
7
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
b. Tujuan Asesmen
8
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
9
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
1) Observasi (Observation)
a) Kelemahan:
Pelaksanaannya sering tergantung kondisi lingkungan pada saat
dilakukan observasi.
Masalah yang sifatnya pribadi sulit diamati
Membutuhkan waktu relatif lama
b) Kelebihan:
Observasi cocok dilakukan untuk berbagai macam fenomena
10
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
2) Wawancara (Interview)
11
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
3) Angket (Questionnaire)
a) Angket Langsung
Angket langsung adalah angket yang dikirimkan dan diisi langsung
oleh orang yang akan dimintai jawaban tentang dirinya.
b). Angket Tidak Langsung
Angket tidak langsung adalah angket yang diisi oleh orang yang bukan
dimintai keterangan tentang dirinya.
12
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
a) Kelemahan:
(1) Ada kemungkinan angket diisi oleh orang yang bukan menjadi
target
(2) Target menjawab berdasarkan pilihan jawaban yang tersedia
b) Keunggulan:
Daftar cek adalah suatu daftar yang berisi subjek dan aspek-aspek yang
akan diamati, penilai tinggal memberikan tanda centang (v) pada tiap-tiap
aspek sesuai dengan hasil pengamatan yang dilakukan.
5) Sosiometri
6) Inventori Kepribadian
13
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
b. Teknik Tes
3. Prosedur Asesmen
14
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
C. Latihan
1. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini sesuai dengan
pengalaman yang Anda alami:
a. Deskripsikan hakikat asesmen peminatan peserta didik di sekolah!
b. Jelaskan dan sebutkan jenis asesmen peminatan peserta didik!
c. Jelaskan tujuan dan fungsi asesmen peminatan peserta didik di
sekolah!
d. Dalam merencanakan program pelayanan peminatan, harus
berlandaskan pada hasil asesmen. Uraikan pernyataan tersebut!
2. Pilihlah salah satu alternatif jawaban yang paling tepat dengan
memberikan tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d pada setiap
opsion jawaban.
15
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
(4) Merupakan salah satu bentuk instrumen non tes yang dilakukan
melalui percakapan dan tanya jawab baik secara langsung
maupun tidak langsung, adalah :
a. Sosiometri
b. Angket
c. Wawancara
d. Daftar Cek
16
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
(5) Jenis pengukuran teknik non tes yang sering digunakan dalam
pengungkapan masalah belajar adalah:
a. Tes kematangan sosial
b. AUM-PTSDL
c. ITP
d. Draw A Man Test
D. Rangkuman
17
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
E. Evaluasi Pelatihan
18
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
F. Umpan Balik
Kerjakan latihan yang ada dari bab 2 dalam modul ini, selanjutnya
cocokkan jawaban Anda dengan materi yang telah diuraikan sebelumnya.
Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah
ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi bab 2.
Rumus:
Jumlah jawaban Anda yang benar
Tingkat Penguasaan x 100 %
10
19
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
BAB III
A. Indikator Keberhasilan
B. Uraian Materi
a. Pengertian
20
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
Salah satu definisi kecerdasan yang banyak dianut adalah definisi yang
dikemukakan oleh David Weschler (1958). Weschler mendefinisikan
kecerdasan sebagai kumpulan kemampuan atau kemampuan global yang
ada pada individu untuk bertindak dengan bertujuan, berpikir rasional, dan
menyesuaikan secara efektif dengan lingkungannya (Loekmono, 2005).
Lebih sederhana, Prayitno dan Afriva Khaidir (2011) mengemukakan
bahwa kecerdasan adalah kemampuan memanipulasi konsep dan fakta
untuk mencapai tujuan.
Secara ideal dan teoritis hanya ahli psikologi dan yang telah mendapat
pelatihan khusus yang berhak menyelenggarakan pemeriksaan tes
kecerdasan atau pengukuran psikologi. Kompetensi penggunaan alat tes
21
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
berkaitan erat dengan tingkatan atau level kompleksitas pada alat tes itu
sendiri. American Psychological Association (APA) mengkategorikan alat
tes ke dalam 3 level: (1) Level A, pada level ini alat tes dapat
diadministrasikan, diskor dan diinterpretasikan dengan bantuan manual
(2) Level B, pada level ini pengguna memerlukan training khusus dalam
pengadministrasian, skoring dan interpretasi (3) Level C, kategori yang
paling ketat dan mencakup tes yang membutuhkan pelatihan dan
pengalaman. Alat tes level ini memerlukan pemahaman substantive
tentang testing.
1) Tes individual.
Tes Binet Simon asli diterbitkan di Perancis pada tahun 1905, merupakan
tes kecerdasan pertama yang dibuat oleh Alfred Binet dan Theophile
Simon. Tes ini menyajikan pertanyaan pertanyaan sehari-hari yang
sederhana yang mengungkap berbagai kemampuan mental anak-anak.
Pertanyaan-pertanyaan itu disusun dari yang paling mudah sampai yang
paling sukar. Tes ini kemudian direvisi oleh Lewis M Terman di Stanford
University AS pada tahun 1916. Revisi tes ini dimaksudkan untuk
menyesuaikan tes ini dengan bahasa dan budaya Amerika. Selanjutnya
tes ini masih mengalami beberapa kali revisi, sehingga pada hakikatnya
Tes Standford- Binet ini telah menjadi suatu tes intelegensi dengan norma
dan skala yang lebih luas dan dapat pula dipakai untuk mengukur IQ
orang dewasa.
22
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
2) Tes kelompok
23
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
Tes ini dirancang dan dibuat oleh Peter J. Drength yang bekerja sama
dengan UNPAD Bandung sekitar tahun 1976 dengan menggunakan
sampel nasional di Indonesia untuk validitasnya. Ada bentuk panjang
dengan 14 sub-tes, dan bentuk pendek yang hanya menggunakan 4 sub-
tes.
24
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
1 Series 3 menit
2 Classification 4 menit
3 Matrics 3 menit
25
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
2. Pengukuran Bakat
26
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
Contoh baterai tes bakat majemuk representatif yang pernah dan sering
digunakan di berbagai negara antara lain sebagai berikut.
27
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
(d) The Differential Aptitude Test (DAT). Tes DAT terdiri atas delapan
subtes, keseluruhan baterai membutuhkan 3 jam untuk pengisiannya.
Pada awalnya baterai ini dirancang untuk siswa sekolah menengah dan
perguruan tinggi. Saat skor verbal dan numerikal dikombinasikan,
terbentuk bakat skolastik. Subtes lain digunakan untuk perencanaan
vokasional dan pendidikan.
Untuk memperoleh pemahaman yang lebih lengkap tentang tes bakat, kita
perlu mendeskripsikan salah satu tes bakat yang paling luas digunakan,
yaitu The Differential Aptitude Test (DAT).
Tes bakat diferensial yang nama aslinya Differential Aptitude Test (DAT)
pertama kali dipublikasikan pada tahun 1947 dan telah direvisi secara
berkala. Tes bakat diferensial dirancang terutama digunakan dalam
bimbingan karier siswa kelas 8 sampai kelas 12. Tes bakat ini terdiri atas
delapan sub tes yaitu tes berpikir verbal, kemampuan berpikir numerical,
kemampuan skolastik, berpikir mekanik, relasi ruang, serta kecepatan dan
ketelitian klerikal. Dua sub tes lain dari perangkat tes bakat diferensial
yaitu pemakaian bahasa 1 dan pemakaian bahasa 2 tidak diadaptasi
untuk konteks Indonesia, dengan alasan bahasa sangat sarat muatan
budaya di mana tes itu dikembangkan. Semua sub-tes bakat DAT adalah
merupakan power test, kecuali Tes Kecepatan dan Ketelitian Klerikal
(KKK) merupakan speed test
Tes ini dirancang untuk melihat seberapa baik seseorang dapat mengerti
ide-ide dan konsep-konsep yang dinyatakan dalam bentuk kata-kata. Juga
untuk melihat seberapa mudah seseorang dapat berpikir dan
memecahkan masalah-masalah yang dinyatakan dalam bentuk kata-kata.
Pada umumnya tes verbal berkorelasi tinggi dengan pelajaran bahasa.
28
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
Tes ini dirancang untuk mengetahui seberapa baik atau seberapa mudah
seseorang memecahkan masalah-masalah terkait dengan penggunaan
diagram, pola, atau rancangan. Bersama dengan tes relasi ruang dan tes
mekanik, tes berpikir abstrak ini dapat meramalkan keberhasilan dalam
jenis pekerjaan bidang permesinan, teknik, dan perindustrian.
29
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
3. Pengukuran Minat
30
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
31
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
Daftar cek ini dikembangkan pada tahun 1961, dan dikembangkan untuk
digunakan bagi para konselor sekolah yang menangani para siswa yang
tidak berniat melanjutkan ke perguruan tinggi. Daftar cek ini sangat mudah
dikerjakan. Bentuk butir soal dalam inventori ini adalah endorsement yang
menyajikan stumulus tunggal yang dijawab “ya” atau “tidak”.
6) Lee Thorpe
Pada tahun 1977/1978 T. Raka Joni mengadaptasi tes minat jabatan Lee
Thorpe. Tes ini terdiri dari dua bagian yaitu bagian I dan bagian II. Bagian
I berisi 120 pasangan pekerjaan (=240 pekerjaan) dan bagian II terdiri
atas 30 nomor (=60 pekerjaan). Tes ini meliputi 6 bidang minat, yaitu
biang pribadi social, bidang natural, bidang mekanik, bidang bisnis,
bidang sini, bidang sains.
Untuk memperoleh pemahaman yang lebih lengkap tentang tes minat, kita
perlu mendeskripsikan salah satu tes minat yang banyak digunakan di
Indonesia, yaitu Lee Thorpe. Deskripsi lebih rinci tentang enam bidang
minat Lee Thorpe adalah sebagai berikut.
32
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
Kesukaan dalam musik, drama, novel, dan seni lainnya. Minat ini juga
tercermin dari kesukaannya meningkatkan kualitas estetika dalam
kehidupannya, seperti mengatur keindahan ruang tamu, mengatur dan
menata halaman.
33
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
Selain enam bidang minat, dikenal juga tiga tipe minat, sebagai berikut:
34
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
Pada sisi lain, asesmen teknik tes hanya digunakan oleh sebagian
konselor yang telah memiliki sertifikasi untuk menggunakan asesmen
teknik tes psikopedagogis.
Salah satu bentuk pengukuran non tes yang sering digunakan guru BK
adalah angket sederhana.
35
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
36
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
12) Berikan beberapa pilihan tindak lanjut kepada peserta didik berdasar
hasil asesmen
3) Secara Tertulis
37
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
5) Menggunakan Video
38
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
d. Pengarahan Peminatan
39
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
C. Latihan
40
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
D. Rangkuman
41
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
E. Evaluasi
42
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
F. Umpan Balik
Setelah mengerjakan soal evalasi pada akhir bab ini, koreksilah jawaban
Anda dengan menggunakan kunci jawaban yang tersedia dalam modul ini.
Jika Anda dapat menjawab benar 100% maka Anda dianggap memenuhi
ketuntasan dalam menguasai materi modul ini. Jika jawaban benar
kurang dari 100%, maka Anda disarankan untuk mempelajari kembali
modul ini dengan lebih baik.
43
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
BAB IV
A. Indikator Keberhasilan
B. Uraian Materi
a. Data prestasi belajar peserta didik kelas baik saat kelas VII, VIII, dan
IX dicermati perkembangan dan jumlah nilai setiap matapelajaran
yang terkait dengan peminatan belajar
44
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
menyusun ranking
menyusun ranking
d. Data tentang minat studi lanjut, minat pekerjaan, minat jabatan, minat
orang tua. Bila hasil pencermatan data orang tua peserta didik tidak
mendasarkan pada data prestasi dan minat anak yang telah diperoleh
45
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
a. Pengumpulan Data
b. Informasi Peminatan
Selain informasi pada saat PPDB atau MOS tentang pemilihan dan
penetapan peminatan di SMA/SMK/MA kelak, peserta didik juga harus
diberika informasi tentang:
46
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
Langkah ini berfokus pada mengidentifikasi potensi diri, bakat dan minat
yang ada pada pada diri peserta didik untuk melihat kesesuaian terhadap
kelompok peminatan mata pelajaran yang ada pada satuan pendidikan
lanjutan yang akan dipilih. Dalam kurikulum 2013 ini, minimal ada 2 (dua)
hal yang menjadi pertimbangan pemantapan peminatan peserta didik,
yaitu pilihan dan kemampuan peserta didik. Pilihan peserta didik terhadap
kelompok peminatan mata pelajaran dijaring melalui angket. Dalam
pemilihan peminatan tersebut, peserta didik diharuskan
mempertimbangkan potensi diri, prestasi belajar dan prestasi non
akademik yang telah diperoleh, cita-cita, minat belajar dan perhatian
orang tua. Dalam pemilihan dan pemantapan peminatan, peserta didik
harus membicarakan dengan orang tua. Apabila terjadi kesulitan atau
ketidakcocokan antara pilihan peserta didik dengan orang tua, maka
peserta didik dan/atau orang tua dapat berkonsultasi dengan guru
BK/Konselor. Sedangkan untuk mengetahui kemampuan peserta didik
dilakukan oleh guru BK/Konselor dengan menganalisis nilai rapor kelas
VII, VIII dan IX, prestasi non akademik serta nilai UN nantinya. Dari
analisis tersebut ditetapkan kecenderungan peminatan peserta didik pada
pilihan kelompok mata pelajaran, pilihan peminatan lintas mata pelajaran,
dan pilihan peminatan pendalaman mata pelajaran. Nantinya deteksi
potensi peserta didik ini akan dijadikan dasar atau pertimbangan
pembuatan rekomendasi oleh guru BK/Konselor.
47
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
d. Pemantapan Peminatan
48
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
3. Perumusan Rekomendasi
49
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
50
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
Guru BK SMP/Mts
Guru BK
SMA/SMK/MA
51
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
52
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
Rekomendasi Peminatan
Rekomendasi untuk Harun Subandi adalah telah kuat minatnya pada mata
pelajaran bahasa Indonesia dan IPS. Siswa berbakat verbal, berminat
dan berprestasi di bidang sastra. Pilihan siswa akan melanjutkan ke SMA
pilihan peminatan bahasa.
Guru BK
ttd
Lies Erna
53
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
C. Latihan
D. Rangkuman
54
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
E. Evaluasi
b. Secara Kelompok
c. Secara Tertulis
55
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
G. Umpan Balik
Kerjakan latihan dan evaluasi yang ada dari bab 3 dalam modul ini,
selanjutnya cocokkan jawaban Anda dengan materi yang telah diuraikan
sebelumnya. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan
rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap
materi bab 3.
Rumus:
Jumlah jawaban Anda yang benar
Tingkat Penguasaan x 100 %
10
56
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
BAB V
PENUTUP
57
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
58
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
DAFTAR RUJUKAN
Anastasi, A., dan Urbina, S. (1997). Psychological testing (7th ed.). Upper
Saddle River, NJ: Prentice Hall.
59
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
60
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
Reynolds, Cecil R., Livingston, Ronald B., dan Willson, Victor. (2010).
Measurement and assessment in education. Second Edition. Upper
Saddle River, New Jersey: Pearson Education, Inc.
Thorndike, Robert M., Cunningham, George K., Thorndike, Robert L., dan
Hagen, Elizabeth. (1991). Measurement and evaluation in
psychology and education. Fifth Edition. New York: McMillan
Publishing Company.
61
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
62
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
Berikut ini disajikan daftar pernyataan untuk mengetahui minat Anda mengikuti mata pelajaran
matematika. Anda diminta menjawab dengan jujur sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya.
Jawaban Anda tidak mempengaruhi prestasi belajar atau pun kepribadian Anda. Jawablah
dengan ”ya” jika pernyataan sesuai , dan ”tidak” jika pernyataan tidak sesuai dengan Anda.
JAWABAN
NO PERNYATAAN
YA TIDAK
3 Saya aktif bertanya hal yang tidak saya pahami saat guru
menerangkan pelajaran Matematika.
10
63
MODUL 4
DIKLAT IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
UNTUK GURU BK/KONSELOR SMP/MTs
PRAKTIK
LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
KATA PENGANTAR
Assalammualaikum Wr.Wb.
ii
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
Kepala
PPPPTK Penjas dan BK,
iii
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………….. ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………. iv
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………………. vii
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………. 1
A. Latar Belakang ………………………………………………………... 1
B. Deskripsi Singkat ……………………………………………………... 2
C. Tujuan Pembelajaran ………………………………………………… 2
D. Indikator Keberhasilan ……………………………………………….. 2
E. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok ……………………………….. 3
F. Petunjuk Penggunaan Modul ………………………………………... 3
iv
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
B. Uraian Materi…………………………………………….…………… 15
1. Hakekat Bimbingan Kelompok ……………………..…………… 15
2. Tujuan Bimbingan Kelompok …………………………..…… 16
3. Topik-Topik dan Pihak yang Mendukung Bimbingan Kelompok 18
4. Tahapan Layanan Bimbingan Kelompok …………………….. 23
C. Menyusun Rencana, Praktik, Menilai serta Tindak Lanjut
Layanan Bimbingan Kelompok Pelayanan Peminatan Peserta
Didik …………………………………………………………………. 26
D. Rangkuman ………………………………………………………….. 27
E. Evaluasi ………………………………………………………………. 27
A. Kompetensi ……………………………………………………………. 38
B. Uraian Materi ………………………………………………………… 38
1. Tujuan Konseling Perorangan .............................................. 38
2. Fungsi Layanan Konseling Perorangan dalam Peminatan
Peserta Didik ………………………………………………… 39
v
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
vi
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
DAFTAR LAMPIRAN
vii
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perubahan kurikulum di sekolah berdampak pada aktivitas
pendidik, termasuk guru bimbingan dan konseling atau konselor. Ada
penekanan yang perlu mendapatkan perhatian secara proporsional yakni
di dalam Permendikbud No. 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi
Kurikulum pada Bab VIII konsep dan strategi layanan bimbingan dan
konseling. Disebutkan bahwa layanan bimbingan dan konseling adalah
kegiatan Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor dalam menyusun
rencana pelayanan bimbingan dan konseling, melaksanakan pelayanan
bimbingan dan konseling, mengevaluasi proses dan hasil pelayanan
bimbingan dan konseling serta melakukan perbaikan tindak lanjut
memanfaatkan hasil evaluasi.
Pada bab ini dibahas mengenai bagaimana praktik Layanan format
klasikal, bimbingan kelompok, konseling kelompok, dan konseling
perorangan. Dalam Layanan format klasikal, tekanan diberikan pada
bagaimana mengajak peserta didik belajar melalui pengalamannya sendiri
sehingga dalam pengambilan keputusan mereka menyadari bahwa itu
adalah keputusannya sendiri, bukan keputusan pihak lain yang
dipaksakan. Oleh karena itu diterapkan model experiential learning dalam
Layanan format klasikal ini. Sedangkan dalam bimbingan kelompok dan
konseling kelompok lebih diakomodasi peran kolaborasi diantara anggota
kelompok untuk saling menguatkan keputusannya. Bagian konseling
perorangan merupakan wadah bagi peserta didik yang masih mengalami
berbagai persoalan dimana mereka tidak mampu menyelesaikannya
sendiri.
Akhir dari semua jenis pelayanan ini adalah agar semua peserta
didik mampu memilih dan mengambil keputusan secara bijak. Tentu
semua itu akan dapat berjalan dengan baik jika semua guru BK/Konselor
secara serius mampu melaksanakan.
1
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
B. Deskripsi Singkat
C. Tujuan Pembelajaran
Tujuan yang ingin dicapai dari pembelajaran modul ini agar para peserta
pelatihan terampil melakukan pelayanan bimbingan dan konseling layanan
bentuk klasikal, layanan bimbingan kelompok, layanan konseling
kelompok, dan layanan konseling perorangan tentang pelayanan
peminatan peserta didik.
D. Indikator Keberhasilan
2
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
1. Materi Pokok.
Materi pokok dalam pelatihan ini adalah Praktik Pelayanan Bimbingan
dan Konseling (BK) dalam Implementasi Kurikulum 2013.
2. Sub. Materi Pokok
a. Praktik layanan bentuk klasikal tentang pelayanan peminatan
peserta didik
b. Praktik layanan bimbingan kelompok tentang peminatan peserta
didik
c. Praktik layanan konseling kelompok tentang peminatan peserta
didik
d. Praktik layanan konseling perorangan tentang peminatan peserta
didik
3
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
BAB II
A. Kompetensi
B. Uraian Materi
4
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
5
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
6
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
7
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
8
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
9
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
10
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
11
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
12
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
D. Rangkuman
13
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
E. Evaluasi
14
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
BAB III
LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK
A. Kompetensi
B. Uraian Materi
15
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
merupakan cara yang efektif dan efisien untuk mendukung dan membantu
siswa dalam mencegah timbulnya masalah dan memecahkan masalah-
masalah di bidang perkembangan pribadi, sosial, belajar, dan karier.
16
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
c. Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja. Dalam arti mau bekerja
dalam bidang pekerjaan apapun, tanpa merasa rendah diri, asal
bermakna bagi dirinya, dan sesuai dengan norma agama.
17
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
18
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
19
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
20
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
21
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
22
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
a. Tahap I : Permulaaan
Pada tahap ini pemimpin kelompok:
1) Menerima secara terbuka dan mengucapkan terimakasih
2) Berdoa
3) memperkenalkan diri secara terbuka, menjelaskan peranannya
sebagai pemimpin kelompok, dan sebagainya
4) Menjelaskan pengertian bimbingan kelompok
5) Menjelaskan tujuan umum yang ingin dicapai melalui bimbingan
kelompok
6) Menjelaskan cara-cara pelaksanaan yang hendak dilalui mencapai
tujuan itu
7) Menjelaskan azas-azas bimbingan kelompok
a) Kesukarelaan
b) Keterbukaan
c) Kegiatan
d) Kenormatifan
e) Kerahasiaan
23
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
b. Tahap II : Peralihan
24
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
25
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
26
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
D. Rangkuman
E. Evaluasi
27
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
A. kondisi pribadi
B. kondisi sosial
C. kondisi belajar
D. kondisi karir
28
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
BAB IV
A. Kompetensi
B. Uraian Materi
29
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
30
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
Anggota kelompok
31
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
32
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
b. Tahap II : Peralihan
1) Menjelaskan kembali kegiatan kelompok
2) Tanya jawab tentang kesiapan anggota untuk kegiatan lebih lanjut
3) Mengenali suasana apabila angota secara keseluruhan/sebagian
belum siap untuk memasuki tahap berikutnya dan mengatasi
suasana tersebut
4) Memberi contoh masalah bahasan yang dikemukakan dan
dibahas dalam kelompok
33
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
34
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
35
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
D. Rangkuman
E. Evaluasi
36
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
37
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
BAB V
LAYANAN KONSELING PERORANGAN
A. Kompetensi
B. Uraian Materi
38
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
39
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
40
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
41
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
1) Analisis.
Analisis adalah merupakan langkah untuk mengumpulkan informasi
tentang diri anak beserta latar belakangnya.Hal itu bertujuan untuk
memperoleh pemehamantentang diri anak dalam berhubungan dengan
syarat-syarat yang diperlukan untuk memperoleh penyesuaian diri baik
untuk masa sekarang maupun masa yang akandatang.Untuk
mendapatkan data yang sebanyak-banyaknya dan dapat
dipertanggungjawabkan, maka guru mnenggunakan bermacam-macam
metode diantaranya dengan menggunakan angket, observasi,
wawancara,dan lainnya.
2) Sintesis.
Sintesis adalah usaha untuk merangkum, menggolongkan dan
menghubungkan data yang diperoleh dalam tahap analisis. Dengan
demikian dapat menunjukkan keseluruhan gambaran tentang diri anak,
rumusan ini bersifat ringkas dan padat.
3) Diagnosis.
Diagnosis merupakan tahap menginterpretasikan data dari suatu
masalah yang dihadapi. Rumusan diagnosis dilakukan melalui proses
pengambilan atau penarikan kesimpulan yang logis.
4) Prognosis.
Prognosis adalah langkah yang ditempuh untuk menetapkan jenis
atau tehnik bantuan yang diberikan kepada anak didik serta memprediksi
kemungkinan yang akan timbul oleh anak sehubungan dengan masalah
yang sedang dialami.
5) Konseling.
Tahap ini merupakan tahap pengembangan strategi pemecahan
masalah dalam konseling. Guru membantu anak menemukan sumber-
sumber pada diri anak. Sumber-sumber lembaga dan masyarakat guna
membantu anak mencapai penyesuaian yang optimal. Melalui tahap ini
guru memberikan alternatif pemecahan masalah dengan tetap
mempertimbangkan kelebihan dari setiap alternatif yang mungkin dapat
dilakukan.
42
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
6) Follow Up.
Follow up mengacu pada segala kegiatan membantu peserta didik
setelah mereka memperoleh layanan konseling, tetapi kemudian menemui
masalah baru atau munculnya kembali masalah yang lampau.
4. Teknis Layanan Konseling
Proses layanan konseling perorangan berlangsung sejak konselor
bertemu klien sampai diakhirinya layanan. Proses layanan digunakan
berbagai pendekatan dan teknik untuk membangun hubungan yang
intensif antara klienor dan klien. Hubungan itu meliputi:
a. Penerimaan terhadap klien
Konselor menerima klien secara terbuka, apa adanya, ramah dan
lembut, sehingga klien merasa diterima dalam suasana senyaman
mungkin. Penampilan mimik, bahasa verbal (Konselor memberi atau
mejawab salam, menyebut nama klien, mempersilahkan duduk, dll) dan
non-verbal (Konselor segera membuka pintu ruang konseling, jabat
tangan, senyum dengan ceria, mendampingi/mengiringi klien saat menuju
tempat duduk, menempatkan klien pada tempat duduk yang lebih baik,
duduk sesudah kliennya duduk, dll) yang mengajak dan bersahabat yang
menciptakan suasana kondusif tanpa praduga dan tanpa penilaian, akan
membuat klien merasa aman dan nyaman, merasa diterima serta merasa
kondisi dan kepentingan dirinya terakomodasi. Teknik yang digunakan
dalam awal penerimaan ini menggunakan teknik Opening, yaitu
keterampilan/teknik untuk membuka/memulai komunikasi/hubungan
konseling: menyambut kehadiran klien, membicarakan topik netral
(bersifat umum dan tidak menyinggung perasaan klienumpama kejadian-
kejadian hangat di lingkungan klien, hobi klien, bahan-bahan atau gambar-
gambar yang ada di ruang konseling, potensi lingkungan asal klien, dll),
dan memindahkan pembicaraan topik netral ke dalam permulaan
konseling dengan menggunakan kalimat “jembatan”, misalnya:
“Setelah kita membicarakan…………(isi topik netral), barangkali ada
sesuatu hal yang perlu kita bicarakan bersama dalam pertemuan ini”.
43
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
b. Posisi duduk
c. Penstrukturan
d. Teknik layanan
Untuk mengembangkan proses konseling individu yang efektif,
konelor harus mengembangkan berbagai teknik konseling. Teknik-teknik
tersebut meliputi:
Klien : “Sejak ibu dan bapakku meninggal, saya seperti sebatang kara
………….. ”
PenyimpulanFormulanya :
44
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
e. Volume bicara
f. Pentahapan
g. Penilaian.
Penilaian dalam layanan konseling individu terdiri dari:
1) penilaian segera (laiseg)
2) penilaian jangka pendek (laijapen)
3) penilaian jangka panjang (laijapang)
Fokus penilaian diarahkan kepada diperolehnya informasi dan
pemahaman baru (U-understanding), dicapainya keringanan beban
perasaan (C-confort), dan direncanakannya kegiatan pasca konseling
individu dalam rangka perwujudan upaya pengentasan masalah klien (A-
action). Penilaian UCA dilaksnakan pada tahap laiseg, sedangkan laijapen
dan laijapang difokuskan kepada kenyataan tentang
terentaskannyamasalah klien secara menyeluruh.
45
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
a. Tahapan Pengantaran
b. Penjajagan
46
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
c. Penafsiran
d. Pembinaan
47
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
48
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
D. Rangkuman
49
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
E. Evaluasi
Anda ditugaskan untuk menjawab soal di bawah ini dengan cara
memilih salah satu alternative jawaban yang sesuai!
50
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
BAB VI
51
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
A. Kompetensi
52
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
B. Uraian Materi
Guru BK atau Konselor menyelenggarakan pelayanan BK untuk
seluruh peserta didik yang menjadi asuhannya/ampuannya (minimal 150
orang) dalam kinerjanya setiap hari, setiap minggu sepanjang tahun
ajaran. Kegiatan pelayanan tersebut dilaksanakan dalam format klasikal
dan nonklasikal (individual, kelompok, lapangan dan kolaboratif), baik
dalam waktu jam pelajaran maupun di luar waktu jam pelajaran. Kinerja
Guru BK atau Konselor itu diwujudkan sedemikian rupa sampai minimal
terpenuhinya kegiatan kinerja pendidik secara resmi dengan volume
minimal 24 JP perminggu.
1. Kegiatan Nonklasikal dalam Waktu Jam Pembelajaran
Selain melakukan kegiatan klasikal terjadwal dalam waktu jam
pembelajaran, Guru BK atau Konselor dapat pula menyelenggarakan
kegiatan nonklasikal, baik yang telah terprogram (dalam Program
Tahunan/Semesteran/Bulanan/Mingguan), maupun secara insidentail
untuk kegiatan layanan dan/atau pendukung yang perlu dilaksanakan.
Seperti dikemukakan di atas, kegiatan nonklasikal di luar waktu jam
pembelajaran perlu dilakukan sebagai tindak lanjut dari pelayanan klasikal
terjadwal. Kegiatan yang dimaksud adalah:
a. Konferensi Kasus
Konferensi Kasus dapat dilaksanakan di dalam waktu jam
pembelajaran tanpa mengganggu kegiatan pembelajaran terjadwal bagi
para pesertanya. Kegiatan ini diprogramkan, di persiapkan (dengan
RPL/SATLAN dan/atau RKP/SATKUNG) dan dipimpin pelaksanaannya
oleh Guru BK atau. Konselor dan diikuti oleh pihak-pihak terkait yang
mampu memberikan sumbangan positif terhadap masalah yang dikaji
seperti Guru Mata Pelajaran, Wali Kelas, Orang Tua, dan/atau Nara
Sumber yang relevan. Jika diperlukan peserta didik yang terkait dengan
masalah yang dibahas dapat diikutsertakan dalam Konferensi Kasus,
dengan catatan keikutsertaan peserta didik itu tidak merugikan dirinya
dalam kegiatan pembelajaran1). Kegiatan Konferensi Kasus ini disertai
oleh disusunnya LAPELPROG.
1
) Jika sewaktu penyelenggaraan Konferensi Kasus bersamaan dengan waktu belajar peserta
didik, maka keikutsertaannya dalam Konferensi Kasus harus memperoleh izin terlebih dahulu
untuk meninggalkan kelas dari Guru Mata Pelajaran yang bersangkutan.
53
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
b. Layanan Konsultasi
Guru BK atau Konselor dapat menyelenggarakan layanan
Konsultasi dengan konsulti yang datang sendiri ataupun yang
dipanggil/diundang2). Konsultasi dengan konsulti di luar kaitanya dengan
satuan pendidikan volume waktunya tidak dapat dimasukkan ke dalam
volume kinerja resmi dalam hitungan JP Guru BK atau Konselor.
c. Kunjungan Rumah
Kunjungan Rumah dapat dilakukan oleh Guru BK atau Konselor
baik di dalam maupun di luar waktu jam pembelajaran. Kegiatan
Kunjungan Rumah harus seiizin peserta didik dan sepengetahuan orang
tuanya sebelum kunjungan dilakukan. RKP/SATKUNG Kunjungan Rumah
disertai dengan LAPELPROG-nya.
d. Pengolahan Data
Pengolahan data hasil Apalikasi Instrumentasi sampai dengan
datanya siap untuk disampaikan kepada peserta didik yang bersangkutan,
volume waktunya tidak dapat digabungkan ke dalam kinerja resmi dalam
hitungan JP, karena hal itu sudah termasuk hitungan JP masuk kelas
(kegiatan klasikal terjadwal). Demikian juga dengan pengolahan data
absensi peserta didik dan pengaturan Himpunan Data volume waktunya
tidak dapat dimasukkan ke dalam kinerja wajib dengan hitungan JP.
e. Kegiatan Pengembangan
Selain kegiatan klasikal dan nonklasiskal pembelajaran/ pelayanan
BK tersebut di atas, Guru BK atau Konselor perlu juga berpartisipasi aktif
dalam kegiatan pengembangan satuan pendidikan pada umumnya,
khususnya demi pengembangan potensi peserta didik secara optimal.
Kegiatan seperti kepanitiaan di satuan pendidikan, seminar, lomba, dan
ekstrakurikuler perlu menjadi perhatian Guru BK atau Konselor, apalagi
kalau hal itu menyangkut kepentingan peserta didik yang menjadi subjek
ampuan/asuhan Guru BK atau Konselor.
2
) Orang Tua atau anggota keluarga dapat dipanggil/diundang untuk melakukan konsultasi
dengan Guru BK atau Konselor tentang masalah anak dan/atau anggota keluarganya.
54
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
3
) Uraian lebih lanjut tentang kegiatan/pelayanan peminatan peserta didik dapat dilihat pada
Panduan BK Khusus Pelayanan Peminatan Peserta Didik (ABKIN, 2013) dan Pedoman
Peminatan Peserta Didik (Badan Pengembangan SDM-Dikbud dan PMP, 2013)
55
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
a. Kegiatan Terprogram
56
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
57
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
58
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
D. Rangkuman
Praktik pelayanan kolaboratif non klasikal merupakan pelayanan
yang diselenggarakan oleh guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
dalam rangka pengentasan masalah pribadi klien. Dalam suasana
klaboratif solusi terhadap permasalahan klien diupayakan intuk dicapai
secara optimal.
E. Evaluasi
Anda ditugaskan untuk menjawab soal di bawah ini dengan cara
memilih salah satu alternative jawaban yang sesuai!
59
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
A. Diagnosis
B. Prognosis
C. Sintesis
D. Treamen
2. Untuk memberikan penjelasan kepada klien tentang pengertian
konseling, bagaimana konseling itu dilaksanakan, kemana konseling
itu diarahkan, asas-asas pokok dalam konseling, serta bagaimana
peran konseor dan klien dalam pelaksanaan proses konseling.
A. Penstrukturan
B. Opening
C. Pembinaan
D. Pengkondisian
3. Penilaian segera dilaksanakan dalam rangka untuk mengungkap ….
A. apa yang akan dilaksanakan
B. apa yang akan direncanakan
C. apa yang dirasakan
D. apa yang diketahuinya
60
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
BAB VII
PENUTUP
ii. Data hasil pengukuran harus digunakan secara bijaksana dan tepat
karena data tersebut akan menentukan masa depan setiasp peserta
didik.
iii. Dalam praktik bimbingan klasikal, perlu dikuasai strategi yang tidak
bersifat pembelajaran satu arah. Strategi belajar melalui pengalaman
(experiential learning) merupakan cara yang disarankan dalam
menerapkan bimbingan klasikal.
61
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
DAFTAR PUSTAKA
62
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
63
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LK 4.1
LEMBAR KERJA
- Lembar Kerja
Skenario Kegiatan:
Tugas :
64
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
65
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
1) Berfikir
2) Merasa
3) Bersikap
4) Bertindak
5) Bertanggung jawab
a. Penilaian Proses:
b. Penilaian Hasil:
1) Laiseg
2) Laijapen
3) Laijapang
12 Catatan khusus
……………., …………..2013
(……………………………) (……………………………………)
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen Penilaian
4. Media
66
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
IDENTITAS
Nama Peserta : .............................................
Hari/Tanggal : .............................................
PETUNJUK PENGERJAAN
1. Berikan penilaian Bapak/Ibu terhadap Praktik Layanan Bentuk Klasikal
dengan cara memberikan nilai pada kotak sesuai dengan rubrik pada
kolom yang disediakan.
2. Di samping itu Bapak/Ibu dimohon memberikan komentar atau
masukan bebas pada tempat yang perlu diberikan masukan/komentar.
Nilai
Komponen Baik Cukup Kurang
Nilai
85 – 100 70 – 84 60 – 69
PERENCANAAN
Kelengkapan Isi RPL lengkap dan Isi RPL lengkap Isi RPL tidak
dan urutan sistematis sesuai tapi kurang lengkap dan tidak
komponen RPL dengan urutan logis sistematis sistematis
67
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
Nilai
Komponen Baik Cukup Kurang
Nilai
85 – 100 70 – 84 60 – 69
pemecahan kurang pemecahan
masalah. berorientasi masalah
pemecahan
masalah
68
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
Nilai
Komponen Baik Cukup Kurang
Nilai
85 – 100 70 – 84 60 – 69
paragraph yang Terdapat
saling berkaitan beberapa
sesuai dengan alur kesalahan dalam
isi laporan. penulisan kalimat
dan paragraph
namun tidak
terlalu
mengganggu.
PELAKSANAAN
Pembukaan Menciptakan Menciptakan Tidak melakukan
hubungan baik dan hubungan baik apersepsi untuk
mendorong dan mendorong memulai
keterlibatan siswa keterlibatan siswa bimbingan
dengan melakukan dengan
apersepsiyang melakukan
sesuai dengan apersepsi dengan
kompetensi dengan memberi informasi
memberi informasi mengenai
tentang kompetensi
kompetensi/ tujuan tetapitidakmenya
belajar dan mpaikantujuanbel
permainan singkat ajar
69
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
Nilai
Komponen Baik Cukup Kurang
Nilai
85 – 100 70 – 84 60 – 69
bimbingan yang secara
tidak sempat keseluruhan
dilaksanakan
namun tidak
mengganggu
keseluruhan
bimbingan
70
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
Nilai
Komponen Baik Cukup Kurang
Nilai
85 – 100 70 – 84 60 – 69
memuaskan
71
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
Nilai
Komponen Baik Cukup Kurang
Nilai
85 – 100 70 – 84 60 – 69
mengevaluasi hasil klasikal, tiga hal berikut :
bimbingan klasikal, mengevaluasi merangkum inti
dan merencanakan hasil bimbingan bimbingan
tindak lanjut klasikal, tetapi klasikal,
tidak mengevaluasi
merencanakan hasil bimbingan
tindak lanjut klasikal, dan
merencanakan
tindak lanjut
Komentar
Nilai = =
Penilai,
……………………………………………
72
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
Bidang Bimbingan :
Jenis Layanan : Format Klasikal
Kelas :
Tujuan :
Indikator :
Materi :
Metode dan Teknik :
Alat/Bahan :
Waktu :
b. Berdoa
c. Melakukan pengkondisian
d. Menyampaikan tujuan layanan
2 Kegiatan
a. Mengajak peserta diklat berpikir
untuk membangun pribadi yang
cerdas
b. Mengajak peserta diklat membangun
kondisi perasaannya yang terkemas.
c. Mengajak peserta diklat membangun
sikap yang mawas.
d. Mengajak peserta diklat membangun
perilaku yang tangkas.
f. Mengajak peserta diklat membangun
kredibilitas yang tuntas terkait materi
73
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
Skor : __________
Penyaji : ________________________
Penilai : ________________________
74
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
LK 4.2
LEMBAR KERJA
- Lembar Kerja
Skenario Kegiatan:
Tugas :
75
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
1 Identitas: :
a. Satuan Pendidikan :
b. Tahun Ajaran :
c. Kelas :
d. pelaksana dan Pihak Terkait :
2 Waktu: :
a. Tanggal :
b. Jam Pelayyanan :
c. Volume waktu :
d. Tempat :
3 Bidang bimbingan dan :
konseling
4 Materi Pelayanan
a. Tema :
b. Sumber Materi Pelayanan :
5. Tujuan layanan :
6 Fungsi layanan :
7 Metode danTeknik
a. Jenis Layanan :
b. Kegiatan Pendukung :
8 Sarana :
a. Media
b. Instrumen
c. Sumber
9 Sasaran Penilaian :
10 Langkah Kegiatan :
Pembentukan
76
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
Peralihan
Kegiatan
a. Berfikir
b. Merasa
c. Bersikap
d. Berbuat
e. Bertanggung jawab
Penutup/Pengakhiran
Penilaian Proses:
Penilaian Hasil:
a. Laiseg
b. Laijapen
c. Laijapang
……………., …………..2013
(……………………………) (…………………………………)
77
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
IDENTITAS
Nama Peserta : .............................................
Hari/Tanggal : .............................................
PETUNJUK PENGERJAAN
1. Berikan penilaian Bapak/Ibu terhadap Praktik Layanan Bimbingn
Kelompok (BKp) dengan cara memberikan nilai pada kotak sesuai
dengan rubrik pada kolom yang disediakan.
2. Di samping itu Bapak/Ibu dimohon memberikan komentar atau
masukan bebas pada tempat yang perlu diberikan masukan/komentar.
Nilai
Komponen Baik Cukup Kurang Nilai
85 – 100 70 – 84 60 – 69
PERENCANAAN
Kelengkapan Isi RPL lengkap dan Isi RPL lengkap Isi RPL tidak
dan urutan sistematis sesuai tapi kurang lengkap dan tidak
komponen RPL dengan urutan logis sistematis sistematis
78
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
Nilai
Komponen Baik Cukup Kurang Nilai
85 – 100 70 – 84 60 – 69
berpikir kritis, berorientasi
kreatif, dan pemecahan
kurang masalah
berorientasi
pemecahan
masalah
79
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
Nilai
Komponen Baik Cukup Kurang Nilai
85 – 100 70 – 84 60 – 69
PELAKSANAAN
Pembukaan Menciptakan Menciptakan Tidak melakukan
hubungan baik dan hubungan baik dinamika kelompok
mendorong dan mendorong dan permainan
keterlibatan siswa keterlibatan untuk memulai BKp
dengan melakukan siswa dengan
dinamika kelompok melakukan
yang sesuai tujuan dinamika
layanan dan kelompok tetapi
permainan singkat tidak
menyampaikan
tujuan BKp
80
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
Nilai
Komponen Baik Cukup Kurang Nilai
85 – 100 70 – 84 60 – 69
anggota dan mampu dan perasaan ide dan perasaan
menggali ide dan anggota secara anggota secara
perasaan anggota terbuka dan terbuka dan bebas
secara terbuka dan bebas tetapi
bebas interaksi terjadi
dua arah
81
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
Nilai
Komponen Baik Cukup Kurang Nilai
85 – 100 70 – 84 60 – 69
kelompok dan kepada rasa hormat kepada
menggunakan kelompok, tetapi kelompok dan tidak
Bahasa Indonesia sesekali menggunakan
yang baik dan benar. menggunakan Bahasa Indonesia
Bahasa yang baik dan
Indonesia yang benar.
kurang baik dan
benar.
Komentar
82
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
Nilai
Komponen Baik Cukup Kurang Nilai
85 – 100 70 – 84 60 – 69
Nilai = =
………………, .................................20….
Penilai,
.………………………………
83
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
84
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
RPLBK PENYAJIAN
No Aspek yang dinilai JUMLAH
1 2 3 4 1 2 3 4
a. mempersilakan anggota kelompok
untuk menyampaikan topik apa saja
yang akan dibahas secara bergantian
yang berkenaan dengan peminatan.
b. Memilih/menetapkan topik yang akan
dibahas terlebih dahulu
c. Mengajak peserta didik berpikir untuk
membangun pribadi yang cerdas
d. Mengajak peserta didik membangun
kondisi perasaannya yang terkemas.
e. Mengajak peserta didik membangun
sikap yang mawas.
f. Mengajak peserta didik membangun
perilaku yang tangkas.
g. Mengajak peserta didik membangun
kredibilitas yang tuntas.
h. Melakukan selingn
i. Menegaskan komitmen para anggota
kelompok (apa yang segera dilakukan
berkenaan dengan topik yang telah
dibahas).
4 Penutup/Pengakhiran
a. Menjelaskan bahwa kegiatan BKp
akan diakhiri
b. Anggota kelompok mengemukakan
kesan dan menilai kemajuan yang
dicapai masing-masing.
c. Pembahasan kegiatan lanjutan (topik
bebas).
d. Pesan serta tanggapan anggota
kelompok
e. Ucapan terimakasih
f. Berdoa
g. Perpisahan
85
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
LK 4.3
LEMBAR KERJA
Tugas :
Amati konseling kelompok dengan seksama, berikan penilaian dengan
menggunakan format yang telah disediakan, dan beri masukan guna
perbaikan.
86
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
FORMAT
RPL KONSELING KELOMPOK
1 Identitas: :
a. Satuan Pendidikan :
b. Tahun Ajaran :
c. Kelas :
d. pelaksana dan Pihak Terkait :
2 Waktu: :
a. Tanggal :
b. Jam Pelayyanan :
c. Volume waktu :
d. Tempat :
3 Bidang bimbingan dan :
konseling
4 Materi Pelayanan
a. Tema :
b. Sumber Materi Pelayanan :
5. Tujuan layanan :
6 Fungsi layanan :
7 Metode danTeknik
a. Jenis Layanan :
b. Kegiatan Pendukung :
8 Sarana :
a. Media
b. Instrumen
c. Sumber
9 Sasaran Penilaian :
10 Langkah Kegiatan :
Pembentukan
87
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
Peralihan
Kegiatan
a. Berfikir
b. Merasa
c. Bersikap
d. Berbuat
e. Bertanggung jawab
Penutup/Pengakhiran
Penilaian Proses:
Penilaian Hasil:
a. Laiseg
b. Laijapen
c. Laijapang
……………., …………..2013
(……………………………) (……………………………………)
88
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
IDENTITAS
Nama Peserta : .............................................
Hari/Tanggal : .............................................
PETUNJUK PENGERJAAN
3. Berikan penilaian Bapak/Ibu terhadap Praktik Layanan Konseling
Kelompok (KKp) dengan cara memberikan nilai pada kotak sesuai
dengan rubrik pada kolom yang disediakan.
4. Di samping itu Bapak/Ibu dimohon memberikan komentar atau
masukan bebas pada tempat yang perlu diberikan masukan/komentar.
Nilai
Komponen Baik Cukup Kurang Nilai
85 – 100 70 – 84 60 – 69
PERENCANAAN
Kelengkapan Isi RPL lengkap dan Isi RPL lengkap tapi Isi RPL tidak
dan urutan sistematis sesuai kurang sistematis lengkap dan tidak
komponen RPL dengan urutan logis sistematis
89
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
Nilai
Komponen Baik Cukup Kurang Nilai
85 – 100 70 – 84 60 – 69
pemecahan masalah
masalah
PELAKSANAAN
Pembukaan Menciptakan Menciptakan Tidak melakukan
hubungan baik dan hubungan baik dan dinamika
mendorong mendorong kelompok dan
keterlibatan siswa keterlibatan siswa permainan untuk
dengan melakukan dengan melakukan memulai KKp
dinamika kelompok dinamika kelompok
yang sesuai tujuan dan permainan
layanan dan tetapi tidak
permainan singkat menyampaikan
90
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
Nilai
Komponen Baik Cukup Kurang Nilai
85 – 100 70 – 84 60 – 69
tujuan KKp
91
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
Nilai
Komponen Baik Cukup Kurang Nilai
85 – 100 70 – 84 60 – 69
Juga mampu Juga mampu materi yang
menanggapi menanggapi disampaikan.
pertanyaan/respon pertanyaan/respon Juga terdapat
siswa dengan tepat anggota namun kesalahan dalam
kurang memuaskan merespon
anggota.
92
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
Nilai
Komponen Baik Cukup Kurang Nilai
85 – 100 70 – 84 60 – 69
proporsional. efektif dan mampumengaloka
proporsional. sikan waktu
secara efektif dan
proporsional.
Komentar
Nilai = =
………………, .................................20….
Penilai,
…………………………………………………
93
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
Bidang Bimbingan :
Jenis Layanan : Konseling Kelompok
Kelas :
Tujuan :
Indikator :
Materi :
Metode dan Teknik :
Alat/Bahan :
Waktu :
94
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
95
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
Skor : __________
Penyaji : ________________________
Penilai : ________________________
96
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
LK 4.4
LEMBAR KERJA
Lembar Kerja
Skenario Kegiatan:
Tugas :
97
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
A. Deskripsi Kasus
Deskripsi gambaran kasus berdasarkan hasil asesmen
B. Tujuan Konseling
Target yang akan dicapai pada sesi awal, sesi inti dan akhir sesi
konseling, disertai dan indikator pencapaiannya
C. Perencanaan Pelaksanaan Konseling
FORMAT
RPL KONSELING PERORANGAN
1 Identitas: :
a. Satuan Pendidikan :
b. Tahun Ajaran :
c. Kelas :
d. pelaksana dan Pihak Terkait :
2 Waktu: :
a. Tanggal :
b. Jam Pelayyanan :
c. Volume waktu :
d. Tempat :
3 Bidang bimbingan dan :
konseling
4 Materi Pelayanan
a. Tema :
b. Sumber Materi Pelayanan :
5. Tujuan layanan :
6 Fungsi layanan :
7 Metode danTeknik
a. Jenis Layanan :
b. Kegiatan Pendukung :
8 Sarana :
a. Media
b. Instrumen
c. Sumber
98
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
9 Sasaran Penilaian :
10 Langkah Kegiatan :
a. Pengantaran
b. Penjajagan
c. Penafsiran
d. Pembinaan
e. Penilaian
11. Evaluasi
Penilaian Proses:
Penilaian Hasil:
a. Laiseg
b. Laijapen
c. Laijapang
……………., …………..2013
Mengetahui : Guru BK*)
Kepala Sekolah,
(……………………………) (……………………………………)
99
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
Format 4.4B
BAIK
ASPEK KINERJA BAIK CUKUP KURANG KURANG
SEKALI
80 – 89 70 - 79 60 - 69 SEKALI ≤ 59
90 - 100
Data internal
Data eksternal
Keluasan data
Kedalaman data
Relevansi data
Ketepatan data
Sintesis
Organisasi data
Penggolongan
Keterwakilan
Kepadatan
Penemukaitan
antardata
Eliminasi data tidak
relevan
Model Sintesis
Aktif
Pasif
Kolaborasi
Diagnosis
Identifikasi masalah
Cakupan
100
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
KUALITAS
BAIK
ASPEK KINERJA BAIK CUKUP KURANG KURANG
SEKALI
80 – 89 70 - 79 60 - 69 SEKALI ≤ 59
90 - 100
Etiologi
Internal
o Tepat
o Komprehensif
Eksternal
o Tepat
o Komprehensif
PENILAIAN OBSERVASI PRAKTIK
Prakonseling
Kesiapan konselor
(fisik, psikis)
Pengaturan setting
(tata ruang, tempat
duduk)
Penyiapan instrumen
(alat rekam audio,
tulis, instrumen data,
bibliokonseling)
Data awal tentang
klien
Pengantaran
Penyambutan klien
(salam, sebut nama,
senyum, jabat tangan,
mempersilakan masuk
ruang, mempersilakan
duduk, menutup pintu,
menempatkan diri
101
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
KUALITAS
BAIK
ASPEK KINERJA BAIK CUKUP KURANG KURANG
SEKALI
80 – 89 70 - 79 60 - 69 SEKALI ≤ 59
90 - 100
Diagnosis
Prognosis
Pembinaan
Memandirikan klien
dengan berbagai
teknik dan
pendekatan
konseling
Membahagiakan
klien dengan
berbagai teknik dan
pendekatan
konseling
Rangkuman hasil
Rencana pertemuan
lanjutan
102
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
KUALITAS
BAIK
ASPEK KINERJA BAIK CUKUP KURANG KURANG
SEKALI
80 – 89 70 - 79 60 - 69 SEKALI ≤ 59
90 - 100
Menilai kemajuan
klien
Mengukur kepuasan
klien
Menilai rencan
kegiatan yang akn
dilakukan klien
Efisiensi waktu
Identifikasi hambatan
Upaya
meminimalkan
hambatan
Rediagnosis bila
diperlukan
………………., …………..20
Penilai,
................................
103
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
104
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
PENYAJIAN
No Aspek yang dinilai KETERANGAN
1 2 3 4
1 2 3 4
“jembatan”
n. Duduk dengan badan menghadap
kepada klien
2 Teknik Layanan
a. Mengembangkan berbagai teknik
konseling
b. Ajakan untuk berbicara
c. keruntutan
d. pertanyaan terbuka
e. dorongan minimal
f. refleksi (isi dan perasaan)
g. konfrontasi
h. ajakan untuk memikirkan sesuatu
yang lain
i. perumusan tujuan
j. Mengembangkan teknik konseling
lainnya
3. Volume bicara
a. Tidak mendominasi pembicaraan
b. Mendorong klien untuk mampu:
- memahami,
- merasakan,
- memikirkan,
- mengukur wawasan dan sikap,
- mensinergikan berbagai hal dalam
dirinya apa-apa yang menjadi konten
pembicaraan
4. Penilaian Segera
a. Menanya apa yang ingin bisa
dilakukan klien
b. Menanyakan klien apa yang perlu
dikuasai
105
SMP/MTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK/Konselor
PENYAJIAN
No Aspek yang dinilai KETERANGAN
1 2 3 4
1 2 3 4
c. Menanya klien bagaimana
melakukan yang perlu dikuasi itu
sehari-hari
d. Menanyakan perasaannya setelah
mengikuti konseling
e. bertanya tentang kesungguhan yang
akan dilakukan klien
Jumlah
Jumlah Nilai
Nilai = x 100 = ………
Nilai maksimal
Nama Konselor:
Nama Penilai :
106