TINJUAN PUSTAKA
1. Hipertensi
Penyakit darah tinggi atau hipertensi(hypertension) adalah suatu keadaan di
mana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal yang ditunjukan
oleh angka systolic (bagian atas) dan angka bawah (diastolic) pada pemeriksaan tensi
darah menggunakan alat pengukur tekanan darah baik yang berupa cuff air raksa
(sphygmomanometer) ataupun alat digital lainya. (JNC 8: Evidence-based
Guideline,2014)
Nilai normal tekanan darah seseorang dengan ukuran tinggi badan, berat badan ,
tingkat aktifitas normal dan kesehatan secara umum adalah 140/90 mmHg. Dalam
aktivitas sehari-hari, tekanan darah normalnya adalah dengan nilai angka kisaran stabil.
Tetapi secara umum, angka pemeriksaan tekanan darah menurun saat tidur dan
meningkat diwaktu beraktivfitas atau berolahraga. (JNC 8: Evidence-based
Guideline,2014)
Bila seseorang mengalami tekanan darah tinggi dan tidak mendapatkan
pengobatan dan pengontrolan secara teratur (rutin), maka hal ini dapat membawa si
penderita kedalam kasus-kasus serius bahkan dapat menyebabkan kematian. Tekanan
darah tinggi yang terus menerus meneyebabkan jantung seseorang bekerja ekstra keras.
Akhirnya kondisi ini berakibat terjadinya kerusakan pada pembuluh darah
jantung,ginjal,otak dan mata.
Penyakit hipertensi ini merupakan penyebab umum terjadinya stroke dan
serangan jantung ( heart attack ). Penyakit darah tinggi merupakan suatu gangguan
pada pembuluh darah dan jantung menagkibatkan supalai oksigen dan nutrisi yang
dibawa oleh darah terhambat sampai kejaringan tubuh yang membutuhkannya.
Penaykit darah tidak asing lagi bagi masyarakat, tapi apakah masyarakat
mengetahui bahwa penyakit dengan nama lain hipertensi dan sering tidak dsiadari
penderitanya juga pemicu penyakit kelas berat seperti gagal jantung bahkan stroke yang
mematikan.
Tekanan darah tinggi atau hipertensi berarti berarti tekanan tinggi di dalam
arteri-arteri. Arteri-arteri adalah pembuluh-pembuluh yang mengangkut darah dari
jantung yang memompa keseluruh jaringan dan oragan tubuh.
Tekanan darah sering disebut sebagai pembunuh gelap/silent killer karena
termasuk penyakit yang mematikan. Hipertensi adalah penyakit yang menyerang siapa
saja, baik muda maupun tua. Hipertensi merupakan salah satu penayakit paling
mematikan di dunia. Sebanyak 1 milyar orang di dunia atau dari 4 orang dewasa
menderita penyakit ini. Diperkirakan jumlah penderita hipertensi akan meningkat
menjadi 1,6 milyar menjelang tahun 2025.(WH0,2013).
Hipertensi tidak secara langsung membunuh penderitanya, akan tetapi hipertensi
memicu munculnya penyakit lain yang mematikan. Laporan komite nasional
pencegahan, deteksi, evaluasi dan penangan hipertensi menyatakan bahwa tekanan
darah yang tinggi dapat dapat meningkatkan resiko serangan jantung,stroke, dan gagal
ginjal (WHO,2013).
Seiring berubahnya gaya hidup mengikuti era globalisasi, kasus hiepertensi terus
meningkat. Gaya hidup gemar makanan fast food yang kaya lemak, asin, malas
berolahraga dan mudah tertekan ikut berperan dalam menambah jumlah pasien
hipertensi.
Peneyebab hipertensi primer terdiri dari faktor genetik dan keturunan dan
lingkungan. Faktor keturunan dapat dilihat dari riwayat penyakit kardiovaskuler dalam
keluarga yang dapat berupa sensitivitas terhadap natrium, kepekaan terhadap stress,
peningkatan reaktifitas vaskular (terhadap vasokontriktor) dan resistensi insulin.
Konsumsi garam (natrium) berlebihan,stress psikis dan obesitas diyakini sebagai
penyebab hipertensi yang berasal dari lingkungan. penyakit darah tinggi atau sering
disebut juga hipertensi dikelompokan dalam 2 tipe klasifikasi, yakni :
a. Hipertensi primary. Hipertensi adalah suatu kondisi terjadinya tekanan darah
tinggi sebagai akibat dampak dari gaya hidup seseorang yang pola makanya tidak
dikontrol dan mengakibatkan kelebihan berat badan atau obesitas, hal ini
merupakan pemicu awal ancaman penyakit tekanan darah tinggi. Begitu pula
seseorang yang berada dalam lingkungan atau kondisi stressor tinggi. Sangat
mungkin terkena penyakit tekanan darah tinggi termasuk pula orang yang kurang
olahraga pun dapat mengalami tekanan darah tinggi.
Tekanan darah tinggi yang bersifat abnormal setidaknya diukur pada tiga kesempatan
dengan perbedaan waktu. Menurut WHP dan ISH batas hipertensi ditetapkan >140/90
mmHg
3. Penyabab
2. Faktor lingkungan
a. Faktor psikososial : kebiasaan hidup, pekerjaan, stress mental, aktifitas fisik status
sosial ekonmi, keturanan, kegemukan , dan konsumsi minuman keras
b. Faktor konsumsi garam
c. Pengguna obat-obatan seperti golongan kortikosteroid (cortision) dan beberapa
obat hormon, termasuk beberapa obat antiradang (anti-inflamasi) secara terus
menerus (sering) dapat meningkatkan tekanan darah seseorang . Merokok juga
merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya peningkatan tekanan darah
tinggi dikarenakan temabakau yang berisi nikotin. Minuman yang mengandung
alkohol juga termasuk salah satu faktor yang dapat menimbulkan terjadinya
tekanan daraha tinggi . stop menjadi alcholic!
d. Adaptasi struktural jantung secara pembuluh darah
a. Pada Jantung : terjadi hyppertropi dan hyperlasia miosit
b. Pada pembuluh darah : terjadi vaskuler hypertropi
4. Tanda dan gejala
a. Penglihatan kabur karena kerusakan retina
b. Nyeri pada Kepala
c. Mual dan muntah akibat meningkatnya tekanan intra kranial
d. Adanya pembengkakan karean meninngkatnya tekanan kapiler
a. Pemeriksaan penunjang
Pemerikasaan penunjang yang sebaiknya dilakukan untuk memantapkan
diagnosa
b. Faktor Rrsiko
Orang yang mengidap penyakit tekanan darah tinggi berpotensi penyakit-
penyakit berikut antara lain:
1. Stroke
2. Serangan Jantung
3. Gagal Ginjal
4. Kebutaan
5. Pengobatan
Pengobatan pada hipertensi bertujuan mengurangi morbiditas dan mortalitas dan
mengontrol tekanan darah. Dalam pengobatan hipertensi ada 2 cara yaitu non
farmakolgi(perubahan gaya hidup) dan pengobatan farmakologi
1. Pengobatan nonfarmakologi
Pengobatan ini dilakukan dengan cara :
a. Pengurangan berat badan : penderita hipertensi yang obesitas dianjurkan untuk
menurunkan berat badan , membatasi asupan kalori dan peningkatan pemakaian
kalori dengan latihan fisik yang teratur
b. Menghentikan alkohol : alkohol dapat meningkatkan tekanan darah dan
menyebabkan resistensi terhadap obat anti hipertensi. Penderita yang minum
alkohol sebaiknya membatasi asupan etanol; sekitar satu ons seahari.
c. Menghentikan merokok : merokok tidak berhubungan langsung dengan
hipertensi tetapi merupakan faktor utama penyakit kardiovaskular. Penderita
hipertensi sebaiknya dianjurkan berhenti merokok.
d. Melakukan aktifitas Fisik : penderita hipertensi tanpa komplikasi dapat
meningkatkan aktifitas fisik secara aman. Penderita dengan penyakit jantung
atau masalah kesehatan lain yang serius memerlukan pemeriksaan yang lebih
lengkapa misalnya dengan excercise test dan bila perlu mengikuti program
rehabilitasi yang diawasi oleh dokter
e. Membatasi asupan garam : kurangi asupan garam sampai kurang dari 100mmol
perhari atau kurang dari 2,3 gr natrium atau kurang dari 6gr Nacl. Penderita
hipertensi dianjurkan juga untuk menjaga asupan kalsium dan magnesium
2. Pengobatan Farmakologi
Pengobatan farmakologi pada setiap penderita hipertensi memerlukan
pertimbngan berbagai faktor seperti beratnya hipertensi, kelaianan organ dan faktor
resiko lain. Hipertensi dapat diatasi dengan memodifikasi gaya hidup. Pengobatan
dengan anti-hipertensi diberikan jika modifikasi gaya hidup tidak berhasil. Dokter
pun memiliki alasan dalam memberikan obat mana yang sesuai dengan kondisi
pasien saat menderita hipertensi
Tujuan pengobatan farmakolgi untuk mencegah morbiditas dan mortalitas akibat
tekanan darah tinggi. Artinya tekanan darah diturunkan serendah meungkin yang
gtidak mengganggu fungsi ginjal, otak ,jantung, maupun kulitas hidup sambil
dilakukan pengendalian faktor resiko kardiovaskuler.
Berdasarkan cara kerjanya, obat hipertensi terbagi menjadi beberapa golongan,
yaitu diuretik yang dapat mengurangi curah jantung, beta bloker, penghamabat ACE,
antagonis kalsium yang dapat mencegah vasokontriksi. Mayoritas pasien dengan
tekanan darah tinggi akan memerlukan obat-obatan selama hidup mereka untuk
mengontrol tekanan darah mereka
6. Pencegahan
Aerobik yang melelahkan dilarang untuk penderita hipertensi dengan kelainan organ
target. Bila harus makan obat dimakan setelah latihan kira-kira 6 jam kemudian.
Sebaiknya penderita hihpertensi menjalani pemeriksaan pembebanan sebelum
melakukan program latihan yang bertujuan :
a. Mengetahui tekanan darah pada saat latihan fisik
b. Menilai tekanan darah yang aman untuk penderita sebelum terjadi keluhan
seperti pusing, rasa lemas, dan lain lain
c. Penilaian obat hipertensi.
Resiko yang bisa terjadi selama latihan adalah stroke apabila tekanan darah melebihi
250mmHg serta serangan jantunng terutama pada penderita yang sudah mempunyai
kelainan pada jantung
Pada orang dewasa yang menderita hipertensi mengalami berat badan berlebih
dan obesitas dapat meningkatkan faktor resiko penyakit kardiovaskuler dan beberapa
jenis kanker (WHO,2015). Hipertensi terjadi berkaitan dengan beragam faktor resiko,
baik yang tidak dapat di ubah.
Faktor resiko yang tidak dapat diubah meliputi genetik, keadaan gizi, dan
umur. Faktor resiko yang dapat di ubah adalah kegemukan, diet, dan aktifitas
fisik/olahraga.
Brisk walking exercise sebagai salah satu bentuk latihan aerobik merupakan
bentuk latihan aktifitas sedang pada pasien hipertensi dangan menggunakan tehnik jalan
cepat selama 20-30 menit dengan rerata kecepetan 4-6km/jam. Dalam seminggu bisa
dilakukan brisk walking exercise adalah 3x sehari perminggu nya.
Skema
Pengaruh2.1 brisk walking
Penurunan tekanan darah
exercise
Kerangka Konsep Penelitian
Keterangan :
Diteliti
Pengaruh
11. Hipotesis