Anda di halaman 1dari 2

Nama : Aditya Baskara Surya

NIM : G72219039
Kelas : 4AK B

Analisis CVP mendeskripsikan ikatan antara unit yang dijual, bayaran, harga jual, serta
profit, yang bisa menarangkan sebagian isu berarti dalam pengambilan keputusan manajemen
semacam akibat pengurangan bayaran senantiasa total terhadap profit, akibat kebijakan
peningkatan harga jual produk terhadap profit, serta lain- lain. Manajer bisa memakai analisis
CVP buat analisis sensitivitas atas sebagian alternatif skenario sebab resiko pergantian harga
jual, pergantian bayaran senantiasa, pergantian bayaran variabel, serta pergantian tarif pajak.
Komponen utama analisis CVP adalah:
1. Rasio CM dan rasio biaya variabel
2. Break-even point (dalam satuan atau dolar)
3. Margin keamanan
4. Perubahan laba bersih
5. Tingkat leverage operasi
Analisis CVP dirumuskan dari konsep simpel perhitungan profit. Profit dihitung dari
pengurangan antara pemasukan total( total revenue) dengan bayaran total( total cost).
Profit = Total Revenue – Total Cost
Profit = (Price x Quantity) – Variabel Cost – Fixed Cost
Profit = (P x Q) – (vc x Q) - FC
Pada kondisi Break-even, profit sama dengan nol, maka;
Profit = (P x Q) – (vc x Q) – FC = 0
(P x Q) – (vc x Q) = FC
Keterangan:
P = Price
vc = Variabel cost per unit
FC = Fixed Cost
Pada keadaan break- even point, total revenue sama dengan total cost. Begitu break- even
point sudah dicapai, hingga seluruh total fixed cost telah tertutupi oleh contribution margin yang
dihasilkan. Tiap bonus unit yang dijual cuma membutuhkan bonus bayaran variabel.
Contribution margin yang dihasilkan dari tiap bonus unit di atas break- even ialah profit yang
dihasilkan.
Penerapan analisis CVP untuk pengambilan keputusan manajemen:
1. Memastikan unit yang wajib dijual supaya industri tidak rugi ataupun profit sama dengan
nol.
2. Memastikan jumlah penjualan minimun supaya industri tidak rugi ataupun profit sama
dengan nol.
3. Memastikan unit yang wajib dijual ataupun berapa jumlah penjualan supaya industri
menggapai sasaran laba pembedahan( operating income) yang di idamkan.
4. Memilah alternatif skenario kebijakan iklan, otomasi mesin pabrik, menaikkan harga jual
produk ataupun jasa, serta lain- lain, dengan opsi skenario yang bisa membagikan profit
optimal.
5. Menganalisis sensitivitas atas resiko ketidakpastian harga jual, bayaran, serta market.
6. Menganalisis margin of safety serta leverage.
Cost volume profit analysis atau analisis biaya volume laba memperkirakan bagaimana
perubahan biaya (baik biaya variabel maupun tetap), volume penjualan, dan harga memengaruhi
laba perusahaan. CVP adalah salah satu alat yang paling adaptif dan paling luas penerapannya
yang digunakan oleh akuntan manajerial untuk memabantu para manajer dalam mengambil
keputusan yang lebih baik.
Perusahaan-perusahaan menggunakan analisis CVP untuk meraih tolak ukur yang penting,
seperti titik impas. Titik impas (Break-Event Point) adalah titik di mana total pendapatan sama
dengan total biaya. Perusahaan-perusahaan baru biasanya mengalami kerugian (laba operasi
yang negatif) di awal kegiatan operasinya dan memandang periode titik impas mereka sebagai
awal yang signifikan.
Analisis CVP dapat mengarahkan banyak permasalahan lainnya, termasuk:
1. Jumlah unit harus terjual untuk memperoleh titik impas.
2. Pengaruh dari pengurangan biaya tetap pada titik impas.
3. Pengaruh dari peningkatan harga atas laba.
Margin kontribusi (Contributin Margin) adalah selisih antara penjualan dan beban variabel.
Margin kontibusi adalah jumlah dari pendapatan penjualan yang tersisa setelah seluruh beban
variabel terpenuhi yang dapat digunakan untuk berkontribusi ke beban tetap dan laba operasi.
Titik impas dalam unit, jika laporan laba rugi margin kontribusi diubah sebagai sebuah
persamaan maka laporan laba rugi margin kontribusi akan lebih bermanfaat dan memcahkan
persoalan CVP. Persamaan laba operasi adalah “Laba Operasi = Penjualan – Total Beban
Variabel – Total Beban Tetap”.
Secara spesifik, pendapatan penjualan sama dengan harga jual per unit dikalikan dengan
jumlah unti yang terjual, dan total biaya variabel sama dengan biaya variabel per unit dikalikan
dengna jumlah unit yang terjual. Oleh katena itu, persamaan laba operasi menjadi “Laba Operasi
= (Harga x Jumlah Unit Yang Terjual) – (Biaya Variabel per Unit x Jumlah Unit Yang Terjual) –
Total Biaya Teta”.
Rasio biaya variabel untuk menghitung titik impas penjualan dalam dolar, total biaya
varaibel ditetapkan sebagai sebuah persentase penjualan, bukan ksebagai jumlah per unit yang
terjual. Variabel cost ratio adalah proporsi dari setiap dolar penjnualan ayng harus digunakan
untuk menutupi biaya variabel. Rasio biaya variabel dapat dihitung dengan menggunakan data
dalam total atau unit.
Rasio margin kontribusi, merupakan persentase dari penjualandalam dolar yang tersisa
setelah biaya variabel terpenuhi adalah rasio margin kontibusi. Rasio margin kontribusi
(Contribution Margin Ratio) adalah proporsi dari setiap penjualan dalam dolara yang tersedia
untuk menutupi biaya tetap dan memberikan laba.
Hubungan dari biaya tetap ke margin kontribusi memengaruhi laba operasi terdapat tiga
kemungkinan:
1. Biaya tetap sama dengan margin kontribusi; laba operasi = 0; perusahaan berada di titik
impas.
2. Biaya tetap lebih rendah dari margin kontribusi; laba operasi > 0; perusahaan
memperoleh laba.
3. Biaya tetap lebih besar dari margin kontribusi; laba operasi < 0; perusahaan memperoleh
kerugian.

Anda mungkin juga menyukai