Sistem akuntasi pertanggung jawaban( responsibility accounting system) merupakan
sistem yang mengukur bermacam hasil yang dicapai tiap pusat pertanggungjawaban bagi data yang diperlukan para manajer buat mengoperasikan pusat pertanggungjawaban mereka. Idealnya, sistem akuntansi pertanggungjawaban mencerminkan serta menunjang struktur dari suatu organisasi. Perusahaan yang mempunyai sebagian pusat pertanggungjawaban umumnya memilah salah satu dari 2 pendekatan pengambilan keputusan buat mengelolah aktivitas mereka yang rumit serta bermacam- macam: tersentralisasi ataupun terdesentralisasi. Pengambilan keputusan tersentralisasi( centralized decision making), bermacam keputusan terbuat pada tingkatan manajemen puncak serta manajer pada jenjang yang lebih rendah bertanggung jawab atas pengimplementasian keputusan- keputusan tersebut. Pengambilan keputusan terdesentralisasi( decentralized decision making) memperkenankan manajer pada jenjang yang lebih rendah buat membuat serta mengimplementasikan keputusankeputusan berarti yang berkaitan dengan daerah pertanggungjawaban mereka. Pusat laba dinilai bersumber pada laporan laba- rugi. Hendak namun, laporan laba- rugi industri secara totalitas tidak sangat bermanfaat buat tujuan ini. Oleh karena itu, meningkatkan laporan laba- rugi segmen buat tiap pusat laba merupakan sesuatu perihal yang berarti. 2 tata cara penghitungan laba yang sudah dibesarkan, ialah bersumber pada perhitungan variabel serta bersumber pada bayaran penuh ataupun absorpsi. Keduanya ialah tata cara perhitungan bayaran yang berkaitan dengan metode memastikan bayaran produk. Pengukuran kinerja pusat investasi dengan menggunakan Return on Investment (ROI). Pengembalian atas investasi (ROI) + Laba Operasi / Aktiva Operasi Rata-Rata. Aktiva Operasi Bersih Rata-Rata = (Nilai Buku Bersih Awal + Nilai Buku Bersih Akhir) / 2. Margin dan perputaran, ROI = Margin x Perputaran. ROI = Laba Operasi/Penjualan x Penjualan/Aktiva Operasi Rata-Rata. Pengukuran kinerja pusat menggunakan laba residu dan EVA. Laba Residu = Laba Operasi – (Tk. Pengembalian min x Aktiva Operasi Rata-Rata). Eva = Laba Operasi – (Persentase Biaya Modal Aktual x Total Modal Yang Dipakai). Harga transfer adalah harga yang dibebankan untuk suatu komponen oleh divisi penjual pada divisi pembeli di perusahaan yang sama. Penerapan harga transfer adalah masalah yang rumit. Dampak dari harga transfer terhadap divisi-divisi dan perusahaan secara keseluruhan. Ketika satu divisi dari suatu perusahaan menghasilkan produk yang digunakan dalam proses produksi divisi lain, timbul proses penetapan harga transfer merupakan pendapatan bagi dicisi yang menjual dan biaya bagi divisi yang membeli. Jadi, harga yang dikenakan terhadap barang antara tersebut memengaruhi laba operasi kedua divisi. Karena kedua dicisi dievaluasi menurut profitabilitasnya, harga yang dikenakan terhadap barang antara dapat menjadi masalah yang sangant serius. Ada tiga kebijakan penetapan harga transfer yang lazim digunakan: harga pasar, harga transfer berdasarkan biaya, dan harga transfer yang dinegosiasikan.