Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. Latar belakang
inflamasi akut dinding kandung empedu disertai keluhan nyeri perut kanan
atas, nyeri tekan dan panas badan kolesistis menjadi penyebab 95% kasus
kolesistis akut. Kolesistis akut biasa terjadi pada wanita dengan kegemukan
untuk terkena penyakit ini. Sejauh ini belum ada data epidemiologis pendudu,
negara barat.
statsis cairan empedu, infeksi kuman dan iskema dinding kandung empedu.
empedu diikuti oleh reaksi inflamasi dan supurasi. Kolesistitis dapat terjadi
sebagai akibat dari jejas kimiawi oleh sumbatan batu empedu yang menjadi
kimia.
1
B. Tujuan
mengerti akan pengertian anatomi dan fisiologi, penyebab, tanda dan gejala,
C. Sasaran
2
ANATOMI DAN FISIOLOGI
Kandung empedu terbagi dalam sebuah fundus, badan dan leher dan terdiri atas
tiga pembungkus:
empedu.
mesin dan cepat mengabsoprsi air dan elektrolit, tetapi tidak garam emepedu atau
3
Kandung empedu berfungsi sebagai tempat persediaan getah empedu, juga
melakukan fungsi penting yaitu getah empedu yang tersimpan didalamnya dibuat
pekat.
Didalam waktu setengah jam setelah makanan masuk segera sesudah sfinkter oddi
berkontraksi. Demikianlah maka aliran getah empedu tidak kontinyu tetapi sesuai
Getah empedu adalah cairan alkali yang disektatkan oleh sel hati. Jumah
yang setiap hari dikeluarkan dalam seorang ialah dari 500 sampai 1.000 ccm.
pencernaan, khususnya sewaktu perncernaan lemak 80% dari getah empedu terdiri
atas air, garam empedu, pigmen empedu, kolesterol musim dan zat lainnya.
hemoglobin yang berasal dari sel darah merah yang rusak dan yang dialirkan
kehati dan kemudian dieksreksikan kedalam empedu. Ubar ini diantarkan oleh
empedu ke usus halus. Beberapa menjadi starkolobin yang mewarnai fases dan
beberapa diabsorpsi kembali oleh aliran darah dan membuat warna pada urine,
yaitu urobilin. Ubar empedu hanya merupakan bahan ekskresi dan tidak
4
mempunyai pengaruh atas pencernaan garam empedu bersifat digastif dan
memperlancar kerja enzim lipase dalam memecah lemak. Garam empedu juga
membantu pengasorpsian lemak yang telah dicernakan (glisarin dan asam lemak)
5
BAB II
ISI
KOLESISTITIS
A. Pengertian
keluhan nyeri perut kanan atas, nyeri tekan dan panas badan (prof. dr.
B. Etiologi
sistitis dapat menyebabkan kolesistitis dalam belum jelas. Banyak factor yang
yang dirawat cukup lama dan mendapat nutrisi secara parentesal pada
6
sumbatan karena keganasan kandung empedu, batu disaluran emepedu atau
merupakan salah satu komplikasi penyakit lain seperti demam tipoid dan IOM
C. Klasifikasi Kolesistitis
yaitu:
1. Kolesistitis Kalkulus
Terdapat pada lebih dari 90% pasien kolesistitis akut. Pada kolesistitis
Getah emedu yang tetap berada pada kandung empedu akan menimbulkan
suatu reaksi kimia: terjadi otolisis serta edema, dan pembuluh darah
akut, meskipun demikian, infeksi sekunder oleh E. coli dan kuman enteric
2. Kolesistitis Akalkulus
trauma brat atau luka baker. Factor-faktor lain yang berkaitan dengan tipe
primer bacterial pada kandung empedu dan tranfusi darah yang dilakukan
7
Kejadiannya yang menyertai tindakan bedah mayor atau trauma
Tanda dan gejala untuk kolesistitis akut adalah nyeri perut kanan atas
scapula kanan dan dapat berlangsung selama 60 menit tanpa reda. Pada
E. Pathofisiologi
Ada 2 tipe utama batu empedu: batu yang terutama tersusun dari
sehingga terjadi batu. Batu ini bertanggung jawab atas sepertiga dari pasien-
ini semakin besar pada pasien sirosis, hemolisis dan infeksi percabangan
bilier. Batu ini tidak dapat dilarutkan dan harus dikeluarkan dengan jalan
operasi.
8
pembentuk empedu bersifat tidak larut dalam air. Kelarutannya bergantung
pada asam-asam empedu dan lesitin (fosfolipid) dalam empedu. Pada pasien
yang cenderung menderita batu empedu akan terjadi penurunan sintosis asam
keluar dari getah empedu, mengendap dan membentuk batu. Getah empedu
kandung empedu.
F. Test diagnostic
dan saluran empedu ekstra hepatic. Nilai kepekatan dan ketetpatan USG
mencapai 90 – 95%.
mempunyai niai sedikit lebih rendah dari USG tapi teknik ini tidak mudah.
9
empedu pada pemeriksaan kolesistografi oral atau scintigrafi sangat
adanya abses perikolestik yang masih kecil yang mungkin tidak terlihat
G. Penatalaksaan
berlemak.
2. Farmakoterapi
10
Mekanisme kerja ursodeoksikolat dan konodeoksikolat adalah
Dosis yang efektif bergantung pada berat pasien, cara terapi ini
H. Diagnosa Keperawatan
jaringan / naktosis.
Intervensi :
a) Observasi dan catat lokasi (sala 0 – 10) dan karakter nyeri rasionalnya:
11
b) Nyeri respon terhadap obat, dan laporkan pada dokter bila nyeri hilang.
nyaman.
ketidaknyamanan kulit.
pembekuan
Intervensi
12
Rasionalnya : memberikan informasi tentang status cairan/volume
ketidakseimbangan.
Intervensi
bergerak.
gangguan pencernaan.
13
d. Diberikan dukungan nutrisi total sesuai kebutuhan
penyakitnya
program pengobatan.
pengobatan.
Intertevensi :
simpatis.
14
PENUTUP
inflamasi akut dinding kandung empedu disercal keluhan nyeri perut kanan
Kolesistitis dapat disebabkan oleh statis cairan empedu infeksi kuman dan
scan abdomen
15
DAFTAR PUSTAKA
Pearce, Evelyn C. 2006. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. PT. Gramedia
www.geogle.com
16