NIM : 042503892 Jawaban : 1. Menurut PSAK No.16 Revisi Tahun 2011, aset adalah semua kekayaan yang dipunyai oleh individu ataupun kelompok yang berwujud maupun tidak berwujud, yang memiliki nilai akan memiliki manfaat bagi setiap orang atau perusahaan.berikut merupakan aset keuangan : a. Aset Kredit,adalah aset brupa tagihan terhadap pihak yang melakukan kredit.Contoh :Bank A memberikan kredit kepada nasabah (misalnya Tuan X). Dalam perjanjian kredit ini telah disepakati bahwa Tuan X akan melakukan pembayaran kepada Bank A yang telah ditetapkan selama jangka waktu tertentu. Pembayaran ini berupa pembayaran pokok pinjaman dan bunga yang telah disepakati. Arus kas dalam aset kredit berupa pembayaran yang harus dilakukan oleh Tuan X (peminjam). Dalam kasus ini Tuan X adalah emiten, danBank A adalah investor. b. Obligasi (Bonds), merupakan asset keuangan yang berupa suatu pernyataan utang dari penerbit obligasi kepada pemegang obligasi,dimana penerbit (emiten) berjanji untuk membayar bunga (coupon) tiap periode yang dijanjikan dan membayar kembali pokok utang,ada saat jatuh tempo.Di Indonesia,obligasi bias dikeluarkan oleh pemerintah maupun perusahaan (corporate).Masyarakat atau siapapun yang memiliki adalah investor. c.Obligasi yang dikeluarkan Pemerintah Indonesia,yaitu menerbitkan berbagai macam surat utang yg disebut Surat Berharga Negara,salah satunya yaitu SUN (Surat Utang Negara).SUN merupakan asset keuangan,berupa surat pengakuan utang dalam mata uang rupiah maupun valuta asing yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh Negara Republik Indonesia,sesuai dengan masa berlakunya. d.Obligasi yang dikeluarkan oleh perusahaan (corporate),yaitu apabila perusahaan menerbitkan obligasi maka perusahaan merupakan emiten yang berjanji akan membayar kepada investor bunga obligasi (yield) secara rutin sesuai periode yang dijanjikan dan membayar pokok pinjaman pada saat jatuh tempo e.Obligasi Syariah/Sukuk,Sukuk Indonesia adalah investasi obligasi Indonesia dengan prinsip syariah,dimana obligasi syariah tidak mengenal bunga karena dalam Islam bunga/riba adalah haram hukumnya.Oleh karena telah memperoleh pinjaman uang,tentu saja emiten/penerbit obligasi harus memberikan imbalan kepada para investor pembeli obligasinya (investor) f.Saham, adalah penyertaan modal pada suatu perusahaan.Oleh karena itu,pemegang saham berhak atas keuntungan yang diperoleh perusahaan dan berhak atas aset perusahaan bila perusahaan dilikuidasi. 2.Berdasarkan Undang-Undang No. 2 Tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian, pengertian perusahaan asuransi adalah usaha jasa keuangan yang dengan menghimpun dan masyarakat melalui pengumpulan premi asuransi,memberikan perlindungan kepada anggota masyarakat pemakai jasa asuransi terhadap kemungkinan timbulnya kerugian karena suatu peristiwa yang tidak pasti atau terhadap hidup atau meninggalnya seseorang,dan usaha penunjang usaha jasa asuransi yang menyelenggarakan jasa ke perantaraan,penilaian kerugian asuransi dan jasa keaktuariaan.Usaha asuransi terdiri dari : a.Usaha asuransi kerugian yang memberikan jasa dalam penanggulangan risiko atas kerugian,kehilangan manfaat dan tanggungjawab hukum kepada pihak ketiga,yang timbul dari peristiwa yang tidak pasti. b.Usaha asuransi jiwa yang memberikan jasa dalam penanggulangan risiko yang dikaitkan dengan hidup atau meninggalnya seseorang yang dipertanggungkan c.Usaha asuransi yang memberikan jasa dalam pertanggungan ulang terhadap risiko yang dihadapi oleh Perusahaan Asuransi Kerugian dan/atau Perusahaan Asuransi Jiwa. 3.Ada beberapa faktor yang memacu timbulnya inovasi keuangan.Blatch (2011) mengklasifikasikan ada 2 kelompok besar pemicu munculnya inovasi keuangan,yaitu dari sisi internal dan sisi eksternal.Faktor internal muncul dari kebutuhan dan tujuan pengelola usaha,baik usaha di bidang keuangan,maupun entitas bisnis yang lain,disebut juga faktor permintaan,sedangkan factor eksternal muncul karena adanya pasar yang tidak sempurna,adanya perubahan lingkungan bisnis,dan adanya tantangan perkembangan ekonomi baru,faktor ini disebut juga faktor suplai. Faktor utama yang mendorong munculnya inovasi keuangan : a.Meningkatkan ketidakstabilan tingkat bunga,inflasi,harga ekuitas,dan nilai tukar.Meningkatnya ketidakstabilan ini mendorong para pelaku pasar untuk meningkatkan perlindungan sehingga memacu munculnya inovasi keuangan,terutama perlindungan risiko b.Kemajuan tekonologi informasi,teknologi komunikasi,dan teknologi komputer.Kemajuan teknologi ini memungkinkan melakukan inovasi keuangan untuk menciptakan produk-produk keuangan yang hanya bias dijalankan dengan bantuan teknologi. c.Meningkatnya kapasitas pelaku pasar profesional karena meningkatnya sangat rumit,namun karena pelaku pasar kapasitasnya sudah sangat tinggi maka memungkinkan mereka dengan cepat menerima dan menguasai produk tersebut. d.Ketatnya persaingan antar lembaga perantara keuangan.Hukum persaingan menyatakan bahwa semakin ketat persaingan dalam pasar akan menjadikan pelaku pasar tersebut semakin inovatif. e.Insentif untuk menghadapi peraturan-peraturan dan pajak.Karakter dasar dari pengusaha adalah mencari peluang untuk mendapatkan keuntungan. f.Perubahan pola global kekayaan keuangan.Perkembangan pendapatan dan kemakmuran masyarakat,menjadikan diversifikasi permintaan atas produk-produk keuangan agar mereka memilih lebih banyak pilihan dalam menyimpan kekayaannya. 4.Tugas pokok Bank Indonesia yang tertuang dalam Pasal 8 UU No.23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia yang telah diamandemen dnegan UU No.6 Tahun 2000 meliputi : a.Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter b.Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran c.Mengatur dan mengawasi bank Selanjutnya mengingat tugas mengatur dan mengawasi bank sudah menjadi tugas dan kewenangan OJK maka untuk mencapai tujuan tunggal,Bank Indonesia ditopang dengan tiga pilar utama yang merupakan tiga bidang tugas Bank Indonesia,yaitu pilar 1:Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter,pilar 2: Mengatur dan menjaga kelancaran system pembayaran,dan pilar 3: Stabilitas sistem keuangan. Selain tuga spokok tersebut pada Pasal 9 UU No.23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia yang telah diamandemen dnegan UU No.3 Tahun 2004 dan UU No.6 Tahun 2009 juga mengatur bahwa dalam rangka menjalankan tugas Bank Indonesia tersebut : a.Pihak lain dilarang melakukan segala bentuk campur tangan terhadap pelaksanaan tugas Bank Indonesia. b.Bank Indonesia wajib menolak dan/atau mengabaikan segala bentuk campur tangan dari pihak manapun dalam rangka pelaksanaan tugasnya.