Anda di halaman 1dari 6

NAMA : SYAFRINA YUNITA

NIM : 18075028

RESUME : PEDAGOGIK KEJURUAN

A.  Pengertian Desain Pembelajaran


Ada beberapa definisi tentang perencanaanyang rumusan nya berbeda-bedasatu
dengan yang lain. Cuningham, misalnya mengemukakan bahwaperencanaan ialah
menyeleksi dan menghubungkan pengetahuan, fakta,imajinasi, dan asumsi untuk
masa yang akan datang dengan tujuanmemvisualisasi dan memvormulasi hasil yang
di inginkan, urutankegiatan yang di perlukan, dan perilaku dalam batas-batas yang
dapatdi terima yang akan digunakan dalam penyelesaian. Perencanaan
disinimenekankan pada usaha menyeleksi dan menghubungkan sesuatu
dengankepentingan masa yang akan datang serta usaha untuk mencapainya.
Apawujud yang akan datang itu dan bagaimana usaha untuk mencapainyamerupakan
untuk perencanaan.
Definisi yang kedua mengemukakan bahwa perencanaan adalah hubungan antara apa
yang ada sekarang ( what is ) dengan bagaimana seharusnya (what should be ) yang
bertalian dengan kebutuhan, penentuan tujuan,prioritas,program, dan alokasi sumber
bagaimana seharusnya adalah mengacu pada masa yang akan datang.

B. Perencanaan Pembelajaran
Pembelajaran atau pengajaran menurut  Degeng adalah upaya untuk membelajarkan
siswa. Dalam pengertian ini secara implisit dalam pengajaran terdapat kegiatan
memilih, menetapkan, dan mengembangkan metode untuk mencapai hasil pengajaran
yang diinginkan. Pemilihan,penetapan, dan pengembangan metode ini di dasarkan
pada kondisi pengajaran yang ada. Kegiatan ini pada dasarnya merupakan inti dari
perencanaan pembelajaran. Pembelajaran yang akan di rencanakan memerlukan
berbagai teori untuk merancangnya agar rencana pembelajaran yang di susun benar-
benar dapat memenuhi harapan dan tujuan pembelajaran. Untuk itu pembelajaran
sebagai suatu di siplin ilmu. Menaruh perhatian pada perbaikan kualitas pembelajaran
dengan menggunakan teori pembelajaran deskriftif, sedangkan rancangan
pembelajaran mendekati tujuan yang sama dengan berpijak pada teori pembelajaran
deskriftif.
C.  Dasar Perlunya Perencanaan Pembelajaran
Perlunya perencanaan pembelajaran sebagaimana disebutkan diatas dimaksudkan agar
dapat dicapai perbaikan pembelajaran. Upaya perbaikan pembelajaran ini dilakukan
dengan asumsi sebagai berikut :
1. Untuk memeperbaiki kualitas pembelajaran perlu menggunakan pendekatan sistem.
2. Untuk merancang suatu kualitas pembelajaran perlu diawali dengan perencanaan
pembelajaran yang diwujudkan dengan adanya desain
pembelajaran.
3. Perencanaan desain pembelajaran diacukan pada bagaimana seseorang belajar.
4. Untuk merencanakan suatu desain pembelajaran diacukan pada siswasecara
perorangan.
5. Pembelajaran yang dilakukan akan bermuara pada ketercapaian tujuan
pembelajaran, dalam hal ini akan ada tujuan langsung pembelajaran, dan tujuan
pengiring dari pembelajaran.
6. Sasaran akhir dari perencanaan desain pembelajaran adalah mudahnya siswa untuk
belajar
7. Perencanaan pembelajaran harus melibatkan semua variabel pembelajaran
8. Inti dari desain pembelajaran yang dibuat adalah penetapan metode pembelajaran
yang optimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

D.  Fungsi  Desain Instruksional


Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, diperlukan berbagai fungsi yang
beraktivitas misalnya seorang manusia agar dapat hidup dan menunaikan tugasnya
didalam dirinya diperlukan adanya fungsi koordinasi dan penggerak, fungsi
pernapasan, fungsi perencanaan makanan, fungsi peredaran darah, fungsi
penginderaan, fungsi perlindungan terhadap penyakit dan berbagai bahaya, serta
fungsi pembiakan dll.
Semua komponen dalam sistem pembelajaran haruslah saling berhubungan satu sama
lain. Sebagai misal dalam proses pembelajaran disajikan penyampaian pesan melalui
media OHP, maka diperlukan adanya aliran listrik untuk membantu memberikan sinar
dalam jaringan OHP, jika aliran listrik tidak berfungsi, akan menimbulkan kesulitan
bagi guru dalam melangsungkan pembelajaran. Dengan dasar inilah desain
pembelajaran memerlukan keterhubungan antara komponen yang satu dengan
yang lain.
1.        Perencanaan, Manajemen dan Administrasi
Pada hakikatnya perencanaan adalah suatu rangkaian proses kegiatan menyiapkan
keputusan mengenai apa yang diharapkan terjadi (peristiwa,keadaan, suasana dan
sebagainya). Dan apa yang akan dilakukan (intensisfikasi, eksistensisfikasi, revisi,
renovasi,substitusi, kreasi dsb). Rangkaian proses kegiatan itu dilaksanakan agar
harapan tersebut dapat terwujud menjadi kenyataan dimasa yang akan datang. Kajian
tentang perencanaan pada dasarnya selalu terkait dengan konsep manajemen dan atau
administrasi. Hal itu dapat dimaklumi karena baik dalam konsep manajemen maupun
administrasi, perencanaan merupakan unsur dan fungsinya yang pertama dan utama.
2.        Konsep Dasar Perencanaan
Pendidikan merupakan upaya yang dapat mempercepat pengembangan potensi
manusia untuk mampu mengemban tugas yang dibebankan padanya karena hanya
manusia yang dapat dididik dan mendidik. Pendidikan dapat mempengaruhi
perkembangan fisik, mental, emosional, moral serta keimanan dan ketaqwaan
manusia. Proses dimana seorang mengembangkan kemampuan, sikap dan bentuk-
bentuk tingkah laku lainnya dalam masyarakat dimana dia hidup, proses sosial dimana
orang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol sehingga
mereka dapat memperoleh dan mengalami perkembangan kemampuan sosial dan
kemampuan individual yang optimum.
Menyusun kerangka materi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan instruksional dan
pencapaiannya sesuai dengan indikator-indikator yang telah ditetapkan, jadi dalam
penentuan kebijakan sampai kepada pelaksanaan desain instruksional ada beberapa
hal yang harus diperhatikan siapa yang memegang kekuasaan (penguasa), siapa yang
menentukan keputusan, dan faktor-faktor apa saja yang perlu diperhatikan dalam
pengambilan keputusan, terutama dalam hal pemegang kekuasaan sebagai sumber
lahirnya keputusan, perlu memperoleh perhatian misalnya mengenai sistem
kenegaraan yang merupakan bentuk dan sistem manajemennya, bagaimana dan siapa
atau kepada siapa
dibebankan tugas-tugas yang terkandung dalam kebijakan itu. Juga masalah bobot
untuk jaminan dapat terlaksananya desain instruksional. Hal-hal tadi dapat diketahui
melalui output atau hasil sistem dari pelaksanaan perencanaan pembelajaran itu
sendiri, ialah dokumen desain instruksional. Selanjutnya dalam masalah persiapan
perencanaan ada beberapa hal yang harus diperhatikan :
a)        Desain instruksional itu kegiatan untuk masa yang akan datang
b)        Suatu masalah kuncinya adalah bentuk dan isi strategis dan hal ini
yang harus mendapatkan perhatian.
c)        Desain instruksional bukan masalah kira-kira, manipulasi atau
teoritis tanpa fakta atau data yang kongkrit, maka dalam prinsipnya
harus telah benar-benar diperhatikan hal-hal tersebut.

E.        Ruang  Lingkup  Desain Instruksional


1.        Kebutuhan Akan Desain  Instruksional
Kebutuhan akan perencanaan muncul sebagai akibat semakin insentif dan
kompleksnya permasalahan yang muncul  dalam masyarakat modern. Suatumasalah
terjadi apabila suatu aktivitas atau kejadian menyimpang dari yang seharusnya terjadi.
Untuk mengatasi desain instruksional yang saat ini masih belum memadai maka
berikut ini usulan format aktifitas desain instruksional dengan dipandang dari
berbagai segi antara lain :
a)Dari segi umum, desain instruksional adalah suatu penelitian, pengembanganteori
dan teknik, penggambaran rencana pada tingkat lokal, regional maupun nasional dan
global.
b)Dari segi fisik, desain instruksional adalah perencanaan jangka panjang, jangka
menengah dan jangk pendek.
c)Dari segi sosial, desain instruksional adalah tinjauan yang merefleksikan orang,
perencanaan kurikulum, strategi instruksional
d)Dari segi administrasi, adalah kontrol pengembangan.

2. Pengertian  Permasalahan Desain  Instruksional Terdapat 3 (tiga) hal pokok yang


harus diketahui dan diperhatikan,untuk memberikan pemahaman tentang pengertian
desain instruksional yang meliputi :
•        Karakteristik desain instruksional
•        Dimensi desain instruksional
•        Hambatan desain instruksional

3.  Karakteristik  Desain  Instruksional


•  Suatu proses rasional, dikarakteristrikkan sebagai pengembangan yang terorganisasi
dari kegiatan pembelajaran.
•  Menyangkut tujuan sosial, cara dan tujuan, proses-proses dan kontrol
• Merupakan rancangan konseptual dimana kebijakan dan tindakan dibuat oleh
kelompok.
•Konsep dinamis yang menjamin suatu rencana dikonstruksikan dengan lentur
sehingga tidak mungkin terjadi penyimpangan. Perencanaan pendidikan harus
memiliki bidang pengetahuan khusus yaitu meliputi :
a)  Metode ilmiah yang komprehensif dan kemampuan menggunakannya dengan
fasilitas yang ada.
b) Pengetahuan akan nilai-nilai perbandingan dan sistem nilai dengan maksud dapat
memfasilitasi keputusan rasional dan tujuan.
c) Pemahaman akan berkelanjutan dan tidak berkelanjutan kecenderungan dan arah
dari segala urusan manusia sehingga dapat memahami
kemungkinan-kemungkinan yang muncul.
Pengertian desain instruksional melibatkan beberapa komponen proses seperti tujuan
yang akan dicapai, prosedur efiisien untuk mencapainya, alokasi sumber daya yang
tepat yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Desain instruksional hanya dapat
mengacu kepada persiapan kedalam oleh kelompok dan individu, yang biasa disebut
dengan pembelajaran. Intisari dari desain instruksional adalah kepedulian terhadap
pendidikan, oleh karena itu seorang desain harus mengetahui nilai-nilai, tujuan dan
struktur sosial dari komunitas dengan tujuan untuk melayaninya secara memadai.
Ada sembilan dimensi yang terkait dengan proses desain instruksional yakni :
1)        Significante, yaitu tingkat kebermaknaan dari tujuan desain instruksional
2)        Feasibility, yaitu kelayakan teknis dan perkiraan
3)   Relevance, yaitu konsep relevan mutlak perlu bagi implementasi desain
instruksional
4)        Definitivenees, yaitu untuk meminimumkan dari tujuan yang direncanakan.
5)        Parsimaniousness, yaitu desain haruslah digambarkan secara sederhana
6)     Adaptability, yaitu desain instruksional haruslah dinamis dan dapat berubah
sebagai informasi sebagai umpan balik sistem.
7)        Time, yaitu siklus alamiah pokok bahasan pada perencanaan
8)        Monitoring, yaitu melibatkan penegakkan criteria pendidikan untuk menjamin
berbagai komponen desain insruksional.
9)        Subject matter, yaitu pokok-pokok bahasan yang akan direncanakan.

Anda mungkin juga menyukai