Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Antropologi Sebagai Ilmu Sosial

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah : Wawasan lmu Sosial
Dosen : Dr. Asnar M.Si

Oleh :

1. Novita Sari Sasmita (1905056013)


2. Widya Elpira (1905056023)
3. Novelina (1905056031)
4. Nanda Nur Hasanah (1905056032)
5. Ade Fani Ifanti (1905056036)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Wawasan Ilmu
Sosial ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak Dr.
Warman M.Si pada mata kuliah wawasan ilmu sosial. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang wawasan ilmu sosial bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Warman M.Si, selaku dosen
mata kuliah wawasan ilmu sosial yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Ucapan terima kasih juga diucapkan kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Samarinda, 28 Agustus 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

JUDUL .......................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................... 1
1.3 Tujuan ........................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Antropologi.................................................. 2
2.2 Perkembangan Antropologi .......................................... 3
2.3 Ruang Lingkup Antropologi ......................................... 5
2.4 Hubungan Antropologi dengan ilmu sosial lainnya...... 6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ................................................................... 7
3.2 Saran ............................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA ................................................................... 8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Antropologi merupakan ilmu penting dalam perjalanan manusia. Beberapa orang
mungkin mempunyai ide-ide tentang Antropologi yang didapat melalui berbagai media baik
media cetak maupun media elektronik. Beberapa orang lagi bahkan mungkin sudah pernah
membaca literature-literature atau tulisan-tulisan tentang Antropologi. Antropologi membahas
tentag ilmu-ilmu tentang benda-benda masa lalu, namun pada masa ini antropologi juga mulai
membahas mengenai tingkah laku manusia. Ilmu antropologi memiliki berbagai ruang
lingkup yang meliputi asal muasal manusia, perkembangan struktur fisik, serta ruang
lingkupnya di lingkungan sekitar. Ilmu antropologi pun tidak berdiri sendiri, ilmu antropologi
juga memiliki kaitan dengan ilmu-ilmu lain, seperti Ilmu Geografi, Sosiologi, Psikologi, ilmu
Sejarah, Ekonomi, dan Ilmu Hayat.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan penjelasan pada latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan
dibahas dalam makalah ini adalah :
1. Apa sejarah perkembangan antropologi ?
2. Meliputi apa saja ruang lingkup antropologi ?
3. Bagaimanakah hubungan antropologi dengan ilmu lainnya ?

1.3 Tujuan
Terdapat beberapa tujuan dari penyusunan makalah ini, yaitu sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui bagaimana sejarah perkembangan Antropologi
2. Untuk mengetahui lebih lanjut ruang lingkup antropologi dan hubungan antropologi
dengan ilmu lainnya beserta contohnya.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Antropologi


Antropologi adalah salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang
budaya masyarakat suatu etnis tertentu. Antropologi lahir atau muncul berawal dari
ketertarikan orang-orang Eropa yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat, budaya yang
berbeda dari apa yang dikenal di Eropa.
Antropologi lebih memusatkan pada penduduk yang merupakan masyarakat
tunggal, tunggal dalam arti kesatuan masyarakat yang tinggal daerah yang sama,
antropologi mirip seperti sosiologi tetapi pada sosiologi lebih menitik beratkan pada
masyarakat dan kehidupan sosialnya.
Pengertian antropologi menurut para ahli :
a. Conrad Phillip Kottak
Antropologi adalah ilmu yang mempelajari keragaman manusia secara holistik meliputi
aspek sosial budaya, biologis, kebahasaan dan lingkungannya dalam dimensi waktu
lampau, saat ini, dan di masa yang akan datang. Kottak membagi antropologi dalam
empat subdisiplin, yaitu: antropologi sosial budaya, arkeologi, antropologi biologi dan
linguistik antropologi.
b. David Hunter
Antropologi adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan yang tidak terbatas tentang umat
manusia.
c. Koentjaraningrat
Antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya dengan
mempelajari aneka warna, bentuk fisik masyarakat serta kebudayaan yang dihasilkan.
d. William A. Haviland

2
Antropologi adalah studi tentang umat manusia, berusaha menyusun generalisasi yang
bermanfaat tentang manusia dan perilakunya serta untuk memperoleh pengertian yang
lengkap tentang keanekaragaman manusia.

2.2 Perkembangan Antropologi


Praktik antropologi dimulai begitu manusia mulai berfikir tentang masyarakat dan
keyakinan-keyakinan mereka, dan secara sadar memutuskan untuk
membandingan diri mereka sendiri dengan masyarakat-masyarakat lain yang
melakukan kontak dengan mereka.
Ahli sejarah Yunani, Herodotus (484-425 SM) menghabiskan bertahun-tahun
untuk melakukan perjalanan di Asia, Mesir dan Yunani, dan menuliskan
gambaran terperinci tentang pakaian, panen, etiket dan ritual dari orang-orang
yang ia jumpai. Ibn Khaldun (13326-1406) adalah seorang ahli politik dan sejarah
yang tinggal beberapa tahun. Ia menghasilkan karya ilmiah yang menakjubkan,
karena mengelompokkan orang-orang yang diamatinya menjadi dua kelompok
masyarakat, yaitu suku Bedouin yang dianggap liar, nomaden serta agresif, dan
masyarakt kota yang menetap, berpendidikan dan kadang-kadang korup, yang
menggantungkan hidup mereka pada pertanian lokal.
Antropologi mengemukakan setelah melewati serangkaian perkembangan yang
kompleks, dan saat ini mencakup minat-minat dan bidang-bidang ilmu yang
sangat beragam. Kita akan meninjau beberapa diantaranya untuk memahami
bagaimana antropologi sampai saat pada perkembangannya saat ini.
Setidaknya sejak abad kelima belas, dengan dilengkapinya pe;ayaran-pelayaran
besar untuk menemukan dan menaklukan wilayah baru, muncul berbagai
perdebatan tentang sifat dan adat istiadat orang-orang biadab yang digambarkan
oleh orang pelaut dan pedagang. Di akhir abad keenam belas sastrawan Perancis,
Michael De Montaigne (1533-1529), memadukan pengetahuannya tentang karya-
karya penulis klasik seperti Xenophon, Lucretius dan virgil dengan penjelajahan-
penjelajahan dunia baru.
Selama zaman pertengahan, makhluk didunia dikelompokkan kedalam beberapa
ordo yang statis, diciptakan oleh tuhan yang disebut rantai kehidupan (chain of

3
being). Pada abad ketujuh belas dan delapan belas ‘Rantai’ tersebut kerat teramati
dalam kondisi-kondisi yang lebih dinamis. Dengan demikian, kebudayaan dapat
dianggap sebagai kemajuan, dengan masyarakat eropa sebagai titik puncak
perkembangan, baik secara moral maupun cultural.
Antropologi menjadi sebuah subjek akademis yang berdiri sendiri pada abad
kesembilan belas, sebagian besar memusatkan perhatian pada penelitian sifat-sifat
fisik, bahasa dan budaya masyarakat yang belum beradab. Sir Edward Tylor
menjadi dosen antropologi di Oxford pada tahun 1884, maka mulai disinilah
antropologi dikembangkan diberbagai Negara. Hampir disepanjang abad
kesembilan belas, status pasti antropologi mencakup segala hal, mulai dari
mengukur bentuk dan ukuran kepala sampai mengumpulkan artefak untuk
mengisi museum-museum dikota-kota yang kaitannya dengan sains, terutama
zoology dan biologi.
Goerge Stocking, seorang ahli antropologi sejarah dari Amerika membedakan
perilaku banyak warga Inggris Victoria dengan masyarakat non Eropa, secara
jelas gambaran yang dimunculkan adalah gambaran seorang yang bukan saja
terasing secara geografis, tapi juga kebalikan dari gambaran ideal dari seorang
pria Victoria; berkulit putih, menarik bersih (sifat ini bisa dikatakan mendekati
sifat saleh). Gagasan itu jelas menggambarkan evolusi budaya, sebuah gagasan
yang berhasil menjadi sebuah teori dominan di abad kesembilan belas.
Gagasan ini didukung oleh hasil penelitian beberapa disiplin ilmu, bukti-bukti
geologi menunjukan bahwa bumi lebih tua daripada yang diungkapkan oleh injil,
sementara penemuan-penemuanarkeologi seperti peralatan yang ditemukan di
tanah berlumpur Denmark dianggap mendukungteori yang menyatakan bahwa
umat manusia telah melewati berturut-turut, zaman-zaman batu, perunggu, dan
besi.

4
2.3 Ruang Lingkup Antropologi
1.       Antropologi Fisik
Antropologi fisik mempelajari manusia sebagai organisme biologis yang melacak
perkembanhan manusia menurut evolusinya dan menyelidiki variasi biologisnya dalam
berbagai jenis (spesies). Melalui aktivitas analisis yang mendalam terhadap fosil-fosil dan
pengamatan pada primate-primata yang pernah hidup, para ahli antrpologi fisik berusaha
melacak nenek moyang jenis manusia untuk mengetahui bagaimana, kapan, dan mengapa
kita menjadi makhluk seperti sekaran ini (Haviland, 1999: 13)

2. Antropologi Budaya
Antropologi budaya memfokuskan perhatianya kepada kebudayaan manusia ataupun
cara hidupnya dalam masyarakat. menurut Haviland (1999:12) cabang antropologi
budaya ini dibagi-bagi lagi menjadi tiga bagian, yakni arkeologi, antroplogi linguistic,
dan etnologi. Antropologi budaya juga merupakan studi tentang praktik-praktik
social, bentuk-bentuk ekspresif, dan penggunaan bahasa, dimana makna diciptakan
dan diujui sebelum digunakan oleh masyarakat manusia (Burke,2000:193).
Biasanya, istilah antropologi budaya dikaitkan dengan tradisi riset dan penulisan
antropologi di Amerika. pada awal abad ke-20, Franz Boas (1940) mengajukan
tinjauan kirtisnya terhadap asumsi-asumsi antropologi evolusioner serta inflikasi yang
cendrung bersifat rasial. Dalam hal itu, boas menyoroti keberpihakan pada komparasi
dan generalisasi antropollgi tradisional ytang dinilainnya kurang tepat, selanjutnya ia
mengembangkan alitan baru yang sering disebut antropologi boas. dalam hal ini, boas
merumuskan konsep kebudayaan yang bersifat relative. plural dan holistic saat ini,
kajian antropologi budaya lebih menekankan pada empat aspek yang tersusun.

5
2.4 Hubungan Antropologi dengan Ilmu-ilmu sosial lainnya
a. Hubungan antropologi dengan sosiologi
Sepintas lalu lebih banyak ke arah kesamaannya antara antropologi dan sosiologi.
Dalam antropologi budaya mempelajari gambaran tentang perilaku manusia and
kontekssocial budaya.
b. Hubungan antropologi dengan psikologi
psikolog membahas factor-factor penyebab perilaku manusia secara internal
seperti motivasi , minat, sikap, konsep diri, dan lain-lain.
c. Hubungan antropologi dengan ilmu sejarah
hubungan antara ilmu arkeologi dengan antropologi. sebab sejarah itu diperlukan,
terutama untuk memecahkan masalah-masalah yang terjadi karena masyarakat
yang diselidikinya mengalami pengaruh dari suatu kebudayaan dari luar.

d. Hubungan antropologi dengan ilmu geografi


Di antara berbagai macam bentuk hidup di bumi yang berupa flora dan fauna.
e. Hubungan antropologi dengan ilmu ekonomi
kekuatan, prosese dan hukum-hukum ekonomi yang berlaku alam aktivitas
kehidupan ekonominya sangat dipengaruhi system kemasyarakatan, carabeerfikit,
pandang dan sikap hidupdarei warga masyarakat pedesaan tersebut.
f. Hubungan antara antropologi dengan ilmu politik.
sampai masalah yang menyangkut latar belakang social budaya dari kekuatan-
kekuatan politik tersebut.

6
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Antropologi adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari tentang
budaya masyarakat suatu etnis tertentu. Antropologi lahir atau muncul berawal dari ketertarikan
orang-orang Eropa yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat, budaya yang berbeda dari apa yang
dikenal di Eropa. Terbentuklah ilmu antropologi dengan melalui beberapa fase. Antropologi
lebih memusatkan pada penduduk yang merupakan masyarakat tunggal, tunggal dalam arti
kesatuan masyarakat yang tinggal daerah yang sama, antropologi mirip seperti sosiologi tetapi
pada sosiologi lebih menitik beratkan pada masyarakat dan kehidupan sosialnya. Di antara ilmu-
ilmu sosial, dan alamiah, antropologi memiliki kedudukan, tujuan, manfaat yang unik karena
bertujuan dan bermanfaat dalam merumuskan penjelasan-penjelasan tentang perilaku manusia
yang didasarkan pada studi atas semua aspek biologis manusia dan perilakunya di semua
masyarakat. Objek kajian sosiologi adalah masyarakat manusia terutama dari sudut hubungan
antar manusia dan proses- proses yang timbul dari hubungan manusia dalam masyarakat. Dalam
antropologi budaya mempelajari gambaran tentang perilaku manusia dan konteks sosial
budayanya.

3.2 Saran
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan dalam
makalah ini, tentunya banyak kelemahan dan kekurangan karenaterbatasnya pengetahuan,
kurangnya rujukan dan referensi yang kami peroleh hubungannya dengan makalah ini. Semoga
makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

7
DAFTAR PUSTAKA

http://maristiaerning.blogspot.com/2016/10/makalah-antropologi.html

http://muhtarasngari.blogspot.com/2016/10/antropologi.html

Anda mungkin juga menyukai