Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KERJA (K3)
Kode : I NA.S230.223.60.01.07
PELATIHAN
TUKANGPLESTER (PLASTERER)
2007
PELATIHAN
2007
KATA PENGANTAR
Bagi para pemerhati dan khususnya bagi yang terlibat langsung pengembangan Sumber
oaya Manusia (SoM), kondisi tersebut merupakan tantangan sekaligus sebagai modal
untuk berpacu mengejar ketinggalan dan obsesi dalam meningkatkan kemampuan SoM
paling tidak setara dengan negara tetangga ASEAN, terutama menghadapi era
globalisasi.
Untuk mengejar ketinggalan telah banyak dayaupaya yang dilakukan termasuk perangkat
pengaturan melalui penetapan undang-undang antara lain :
UU. No 18 Tahun 1999, tentang : Jasa Konstruksi beserta peraturan pelaksanaannya,
mengamanatkan bahwa per orang tenaga : perencana, pelaksana dan pengawas
harus memiliki sertifikat, dengan pengertian sertifikat kompetensi keahlian atau
ketrampilan, dan perlunya "Bakuan Kompetensi" untuk semua tingkatan kualifikasi
dalam setiap klasifikasi dibidang Jasa Konstruksi
UU. No 13 Tahun 2003, tentang : Ketenagakerjaan, mengamanatkan (pasal 10 ayat
2). Pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu
pada standar kompetensi kerja
UU. No 20 Tahun 2003, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan
pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan
pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).
PP. No 31 Tahun 2006, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peratu'ran
pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan
pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).
Modul pelatihan adalah salah satu unsur paket pelatihan sang at pnting karena menyentuh
langsung dan menentukan keberhasilan peningkatan kualitas SOM untuk mencapai
tingkat kompetensi yang ditetapkan, disusun dari hasil inventarsisasi jabatan kerja yang
kemudian dikembangkan berdasarkan SKKNI dan SLK yang sudah disepakati dalam
suatu Konvensi Nasional. dim ana modul-modulnya maupun materi uji kompetensinya
disusun oleh Tim PenyusunfTenaga Profesional dalam bidangnya masing-masing,
merupakan suatu produk yang akan dipergunakan untuk melatih dan meningkatkan
pengetahuan dan kecakapan agar dapat mencapai tingkat kompetensi yang
dipersyaratkan dalam SKKNI, sehingga dapat menyentuh langsung sasaran pembinaan
dan peningkatan kualiatas tenaga kerja konstruksi agar menjadi lebih berkompeten dalam
melaksanakan tugas pada jabatan kerjanya.
Oengan penuh harapan modul pelatihan ini dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga
cita-cita peningkatan kualitas SOM khususnya dibidang jasa konstruksi dapat terwujud.
PRAKATA
Usaha dibidang Jasa Konstruksi merupakan salah satu bidang usaha yang telah
berkembang pesat di Indonesia, baik dalam bentuk usaha perorangan maupun sebagai
badan usaha skala kecil, menengah dan besar. Untuk itu perlu diimbangi dengan kualitas
pelayanannya. Pad a kenyataannya saat ini mutu prod uk. ketepatan waktu penyelesaian,
dan efisiensi pemanfaatan sumber daya relatif masih jauh dari yang diharapkan. Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain adalah kesediaan tenaga ahli I terampil dan
penguasaan manajemen yang efisien, kecukupan permodalan serta penguasaan
teknologL
Masyarakat sebagai pemakai prod uk jasa konstruksi semakin sadar akan kebutuhan
terhadap produk dengan kualitas yang memenuhi standar mutu yang dipersyaratkan.
Untuk memenuhi kebutuhan produk sesuai kualitas standar tersebut SDM. standar mutu,
metode kerja dan lain-lain.
Salah satu upaya untuk memperoleh produk konstruksi dengan kualitas yang diinginkan
adalah dengan cara meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang menggeluti
pekerjaan konstruksi baik itu desain pekerjaan jalan dan jembatan. desain hidro mekanik
pekerjaan sumber daya air maupun untuk desain pekerjaan di bidang bangunan gedung.
Kegiatan inventarisasi dan analisa jabatan kerja di bidang Gipta Karya telah menghasilkan
sekitar 9 (sembitan) Jabatan Kerja. dim ana Jabatan Kerja Tukang Plester (Plasterer)
merupakan salah satu jabatan kerja yang diprioritaskan untuk disusun materi
pelatihannya mengingat kebutuhan yang sangat mendesak dalam pembinaan tenaga
kerja yang berkiprah dalam bidang cipta karya.
Materi pelatihan pada jabatan kerja Tukang Plester (Plasterer) ini terdiri dari 1 (satu)
kompetensi umum dan 4 (em pat) modul kompetensi inti, yang merupakan satu kesatuan
yang utuh yang diperlukan dalam melatih tenaga kerja yang menggeluti Tukang Plester
(Plasterer).
Untuk itu dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik, saran dan masukan
guna perbaikan dan penyempurnaan modul ini.
Tim Penyusun
---.~------
Tukang Plester (Plasterer)
--------.------- -iii
MODUL TP-Ol
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)
DAFTAR lSI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................... .
DAFTAR lSi............................................................................................. iv
PANDUAN PEMBELAJARAN.................................................................. X
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Umum ...................................................................................... 1-1
1.4.3 Konteks Penilaian.. ............. ....... ................ ........ ........ ... 1-5
BAB II : RAMBU-RAMBU K3
2.1 Umum ...................................................................................... 11-1
4.5 Menggunakan Tali Pengaman I Full Body Harness ......... ................ IV-2
4.8 Memperbaiki Kerusakan Ringan Pada Alat Pelindung Diri (APD).... IV-4
5.2 Jenis Dan Fungsi Obat Luka Sobek ................................. .............. V-2
5.3 Jenis Dan Fungsi Obat Luka Bakar ..... ................. ...... ..................... V-2
5.5 Fungsi Cairan Pembersih Luka .............. .......... ......... .............. ....... V-2
5.8 Cara Membalut Luka ...... ..... ................. .............. ............. ...... ...... .... V-3
5.9 Tindak Lanjut Penanganan Kecelakaan ....... ................. ........... ....... V-5
KUNCI JAWABAN
DAFTAR PUSTAKA
Tukang
MODUL ·rp-~Ol
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)
DAFTAR GAMBAR
Ha/aman
Gambar 2.1 Akibat Kecelakaan Kerja............................................................. 11-1
Gambar 2.5 Wajib Pakai 8aju Kerja... ......... ............ ...... ............................... ....... 11-2
Gambar 3.4 Sarung Tangan......................... ................. ....... ............ ..... ..... ......... 111-2
Gambar 3.5 Sabuk Pengaman.... ........ ......... .......... .................. ....... .... ....... .... ..... 111-2
Gambar 5.2 Menghentikan Pendarahan..... ............. .... .... ...... ............ ....... ...... ..... V-3
Gambar 5.4 Membalut Luka Dengan Perekat Pleister Diantara Jari Tangan....... V-4
Gambar 5.5 Membalut Luka Dengan Perekat Pleister Pada Sikut............. .......... V-4
Gambar 5.7 Cara Membuka Pembalut Dari Pembungkusnya ............. . ............. V-4
Gambar 5.9 'Cara Mengikatkan Pembalut ....... ....... ............ .................. ............... V-4
DAFTAR TABEL
Ha/aman
Tabel3.1 Daftar Pemeriksaan Alat Sepatu Kerja ......................................... 111-3
Tabel3.2 Daftar Pemeriksaan Alat Topi Keras (Helmet) ................................. 111-3
Tabel3.3 Daftar Pemeriksaan Alat Sabuk Pengaman..................................... 111-4
Tabel3.4 Daftar Pemeriksaan Alat Harness..... ............................................... 111-4
SPESIFIKASI PELATIHAN
A. TUJUAN UMUM
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
• Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul, peserta mampu menerapkan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3).
• Kriteria Penilaian
1. Mengenal Rambu-Rambu K3
2. Menyiapkan Alat Pelindung Oiri (APO).
3. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APO)
4. Melaksanakan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
PANDUAN PEMBELAJARAN
, No.
I Kode Judul Modul
• Modul
1 TP-01 Keselamatan dan Kesehatan Ketja (K3)
2 TP-02 Gambar Sederhana
Tukang -x
MODUL TP-Ol
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)
C. PROSES PEMBELAJARAN
1. Ceramah : Pembukaanl
Bab I, Pendahuluan
Waktu : 5 menit
BABI
PENDAHULUAN
1.1. Umum
Modul TP-01: Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja mempresentasikan
salah satu unit kompetensi dari program pelatihan Tukang Plester (Plasterer).
Modul ini terdiri dari lima bab yang terdiri dari:Bab I, menguraikan tentang hal-hal
yang berkaitan dengan unit kompetensi yang berkaitan dengan keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) serta penilaiannya.; Bab II, menguraikan tentang rambu-rambu
K3; Bab III, menguraikan tentang alat pelindung diri (APD); Bab IV, menguraikan
tentang cara penggunaan alat pelindung diri (APD), dan Bab V, menguraikan
tentang cara melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan khususnya luka
ringan.
Adapun unit-unit kompetensi untuk mendukung kinerja efektif yang diperlukan dalam
pekerjaan plesteran adalah :
I
NO. Kode Unit Judul Unit Kompetensi
..-
I. Kompetensi Umum
Menerapkan Keselamatan dan
1. INA.5230.223.60.01.07
Kesehatan Kerja (K3)
i
~
5. INA.5230.223.60.05.07 Mengerjakan plesteran
a. Judul unit:
Sebuah unit mengacu kepada kebutuhan kompetensi yang apabila digunakan
dalam suatu situasi kerja secara logika dapat berdiri sendiri, judul I title unit
dapat diungkapkan dalam istilah hasil yang harus dicapai (biasanya
menggunakan kata kerja operasional)
b. Deskripsi unit:
Merupakan informasi tambahan terhadap judul unit yang menjelaskan atau
mendeskripsikan pengetahuan, ketrampilan. dan sikap perilaku ke~a yang
dibutuhkan dalam rangka mencapai standar kompetensi seperti yang
diungkapkan dalam judul unit
c. Elemen kompetensi :
Mengidentifikasikan tugas-tugas yang harus dikerjakan untuk mencapai
kompetensi berupa pernyataan yang menunjukkan komponen-komponen
pendukung unit kompetensi.
Adapun unit kompetensi yang dipresentasikan dalam modul ini sebagai berikut:
dengan baik
3.7 Kerusakan ringan pad a alat pelindung
diri (APD) diperbaiki
4. Melaksanakan pertolongan 4.1 Macam-macam obat luka <tikenal
pertama pada kecelakaan (P3K) secara teliti
4.2 Luka ringan dibersihkan terlebih
dahulu
1
4 .3 Luka ringan dibalut bila perlu
Sewaktu menulis dan menguraikan isi modul secara detail betul-betul konsisten
mengacu tuntutan elemen kompetensi dan masing-masing KUK (Kriteria Unjuk
kerja) yang sudah dianalisis indikator kinerja I keberhasilan (IUK).
Adapun batasan atau rentang variable untuk unit kompetensi ini adalah :
Aspek penting dari pengujian menjelaskan hal-hal pokok dari pengujian dan
OHT dan OHP {Over Head Projector} atau LCD dan Lap top.
Materi pembelajaran.
Gambar-gambar rambu K3
BABJJ
RAMBU-RAMBU K3
2.1. UMUM
Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang selanjutnya disebut K3, adalah suatu
konsep tentang cara kerja yang aman dan sehat di lingkungan pekerjaan seperti di
pabrik, bengkel, pekerjaan konstruksi dan
sebagainya.
Kegunaan K3 pad a suatu lingkungan pekerjaan
pada dasarnya adalah untuk
melindungi/menghindarkan tenaga kerja dari
kecelakaan atau penyakit yang diakibatkan oleh
pekerjaan yang dilakukannya. Setiap pekerjaan
sudah tentu mengandung suatu resiko/bahaya
yang sewaktu-waktu dapat menimpa setiap tenaga
kerja, sekecil apapun resiko/bahaya tersebut
tentunya akan .menimbulkan dampak yang tidak
baik terhadap diri pekerja, misalnya cacat tubuh
yang dapat menghilangkan kesempatan kerja atau t Gb.2.1 Akibat Kecelakaan Kerja
Rambu-rambu tanda larangan memberi peringatan kepada para pekerja untuk tidak
melakukan sesuatu sesuai dengan simbol yang ada pada rambu-rambu tersebut.
Berikut adalah rambu-rambu tanda larangan yang sering dipasang di lingkungan
proyek konstruksi.
dipasang.
teJinga.
Gb.2.10 Wajib
Pakai Sepatu
2.4. RAMBU-RAMBU TANDA AMAN
1. Tanda fasilitas pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)
Tanda fasilitas pertolongan pertama pada kecelakaan
(P3K) seperti gambar di samping menginformasikan
kepada kita tempat untuk melakukan P3K atau tempat
per1engkapan P3K.
Di proyek konstruksi tanda ini biasanya dipasang di area
Gb. 2.11 Fasilitas
terbuka khusus atau di dalam ruang kantar prayek P3K
(direksi keet).
MODUL TP-Ol BAB-I1
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Rambu-Rambu K3
Telepon Darurat
I
MODUL TP-Ol BAB-II
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Rambu-Rambu K3
RANGKUMAN
BAB III
3.1 UMUM
Alat pelindung diri (APD) berfungsi untuk
mencegah agar pekerja tidak mengalami cedera
akibat kecelakaan kerja. Dalam rangka
menghindarkan dan memperkecil kemungkinan
terjadinya kecelakaan atau penyakit akibat kerja ,
maka tenaga . kerja perlu melengkapi dirinya
dengan alat pelindung diri yang sesuai dengan
bidang pekerjaan yang ditekuninya serta
persyaratan yang berlaku.
Gb. 3.1 Alat Pelindung Diri
Sepatu kerja digunakan untuk melindungi kaki dari luka akibat terjepit, benda-benda
tajam dan sejenisnya .
,., I
adukan.
8aju kerja berfungsi untuk melindungi bag ian badan dari percikan benda-benda
8aju kerja bisa dibuat dari bahan kain biasa , kain tidak tembus air (water proof),
Jaring-jaring (net) dari tali nilon yang dipasang pada bagian luar perancah sekeliling
bangunan merupakan salah satu cara untuk menghindarkan bahaya tersebut karena
jaring-jaring (net) akan menahan semua bend a yang jatuh.
3.2.7 Tangga
Naik dan turun dar; perancah harus selalu menggunakan tangga. Naik dan turun
dari perancah dengan cara memanjat tiang perancah sangat berbahaya karena
dapat mengakibatkan jatuh dari ketinggian yang bisa mengakibatkan cedera bahkan
kematian
Alat pelindung diri harus diperiksa terlebih dahulu sebelum digunakan untuk
meyakinkan apakah kondisinya sesuai dengan standar atau tidak. Pemeriksaan
biasanya menggunakan daftar (check list) seperti contoh berikut:
Kondisi
No. Tanggal Komponen yang diperiksa Rekomendasi Petugas
Baik Rusak
1
2
Sabuk
Tali pengait ""
3
RANGKUMAN
BAB IV
4.1 UMLIM
Untuk menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dalam melaksanakan pekerjaan
seorang tukang harus dapat mengidentifikasi dan memilih jenis APD, memilih
ukuran, memeriksa kondisi, dan cara menggunakannya.
1. jenis sepatu
Berdasarkan bahan bakunya jenis sepatu terdiri dari:
a. Sepatu kulit baik dengan atau tanpa pengeras metal pada bagian
mUkanya
b. Sepatu plastik/casual
c. Sepatu karet
d. Sepatu katun
2. Fungsi sepatu
Pada dasarnya sepatu kerja berfungsi untuk melindungi kaki dari kemungkinan
luka akibat kecelakaan kerja.
3. Urutan langkah menggunakan sepatu kerja:
a. Mengidentifikasi jenis pekerjaan yang akan dilakukan
b. Memilih jenis sepatu kerja yang harus digunakan
c. Memilih ukuran sepatu kerja yang sesuai/cocok
d. Memeriksa kondisi sepatu
e. Mengenakan sepatu
C. Overall
d. 8aju biasalumum
2. Fungsi baju ketja
8aju kerja berfungsi untuk melindungi badan dari percikan serpihan logam, api
las, adukan, air, debu, atau kotoran lainnya akibat kerja yang mung kin dapat
mengakibatkan luka atau penyakit.
3. Urutan /angkah menggunakan baju kerja:
a. Mengidentifikasi jenis pekerjaan yang akan dilakukan
b. Memilih jenis baju kerja yang harus digunakan
c. Memeriksa kondisi baju kerja
d. Mengenakan baju kerja
RANGKUMAN
diperbaiki
BABV
5.1 UMUM
Keeelakaan yang sering terjadi pada pekerjaan konstruksi pada umumnya adalah
jatuh dari ketinggian, tertimpa benda-benda jatuh dan terbentur benda-benda kerja
yang kemungkinan diakibatkan oleh kelalaian, keeerobohan dan keengganan
pekerja untuk menggunakan pakaian dan perlengkapan K-3. Hal-hal tersebut di
bawah merupakan peringatan bagaimana harusnya seseorang bekerja agar
terhindar dari keeelakaan.
Luka adalah akibat keeelakaan yang paling banyak ditemukan di tempat kerja.
Luka bisa saja terjadi akibat benturan, tertimpa benda jatuh atau kena benda
tajam .
Penanganan luka keeil sebenarnya bisa saja dilakukan di tempat kerja oleh
pekerja itu sendiri atau dengan bantuan pekerja yang lainnya. Tetapi tentu saja
pekerja yang bersangkutan harus memiliki dasar-dasar pengetahuan dan
keterampilan untuk menangani luka terse but sehingga tidak menimbulkan akibat
yang leblh buruk (infeksi) terhadap luka tersebut. Dasar-dasar pengetahuan dan
keterampilan yang diperlukan adalah :
1. Perlengkapan
Gunting, digunakan untuk memotong kelebihan kain kasa atau pembalut
cepat
2. Cara membalut
a. Membalut luka dengan pleister (lihat gambar)
1) Membersihkan luka dengan air atau cairan pembersih
2) Meneteskan obat merah atau betadine
3) Menempelkan kasa steril di atas luka
4) Melekatkan pleister di atas kasa steril
Gb. 5.4 Membalut luka dengan perekat Gb. 5.5 Membalut luka dengan
pleister diantara jari tangan perekat pleister pada sikut
Luka sekecil apapun mempunyai resiko untuk terkena infeksi yang diakibatkan oleh
kuman yang mungkin masuk melalui sentuhan tangan pada saat diobati, sirkulasi
udara, atau pun lingkungan yang kotor.
Salah satu kuman yang sangat berbahaya adalah kuman tetanus karena acapkali
dapat menyebabkan kematian sehingga walaupun sudah mendapatkan pengobatan
di lokasi kerja sebaiknya tetap dilanjutkan dengan pemeriksaan oleh dokter. Dokter
akan menentukan apakan si penderita memerlukan suntikan anti tetanus atau ATS
atau tidak tidak.
Namun perlu diingat untuk selalu memberitahukan dokter jika penderita pernah
mendapat suntikan ATS atau tidak. Informasi ini sangat penting karena mereka yang
pernah mendapatkan suntikan ATS sangat peka untuk mendapatkan suntikan ulang
sehingga si penderita mengalami keadaan berat. Berikut adalah beberapa langkah
melakukan tindak lanjut dalam penanganan K3 .
Pernapasan buatan dari mulut ke mulut ini bisa diikuti dengan pijitan jantung
dengan cara :
1) Berlutut di sam ping penderita dekat dada penderita
2) Meletakkan tangan ksman pada tulang rusukldada penderita
3) Menumpangkan tangan kiri di atas tangan kanan
4) Menekan kedua tangan dengan kuat ke depan sedemikian rupa sehingga
berat badan menekan si penderita kira-kira 5 em (tidak boleh lebih dari 5 em)
5) Mengulangi pijitan sampai lima kali selang satu detik
Pernapasan buatan dilakukan berganti-ganti, yakni satu kali tiupan lima kali
pijitan jantung, sampai dokter datang. Pernapasan buatan dapat dilakukan oleh
satu orang atau dua orang (satu orang melakukan tiupan, satu orang melakukan
pijitan).
b. Menghentikan pendarahan
Jika penderita luka banyak mengeluarkan darah sehigga makin lama makin
lemah, maka harus diusahakan supaya pendarahannya cepat berhenti.
Pendarahan biasanya akan segera berhenti jika bagian anggota sebelah atas
yimg berdarah ditekan selama kurang lebih lima menit atau lebih sedikit. Berikut
ini adalah cara menghentikan pendarahan akibat luka:
1) Baringkan penderita dengan kepala bersandar
2) Angkat bagian yang luka sehingga rata dengan badan ijika memungkinkan)
3) Tempelkan kain yang bersih pada lukanya, kemudian tekan sampai
darahnya membeku
Jika penderita tidak terlalu parah dapat dipapah oleh dua orang dengan cara
seperti berikut :
1) Berdiri pada bag ian kiri dan kanan penderita
2) Membelitkan tangan kiri dan tangan kanannya pada bahu kita
RANGKUMAN
1. Obat luka sobek yang umum digunakan: Jodium tinctuur, Mercurochroom, dan
Betadine
2. obat luka bakar yang sering digunakan dan mudah didapat adalah Bioplacenton
3. Cairan pembersih yang biasa digunakan: air bersih (dingin atau hangat), alkohol
4. Jenis kain pembalut: kain kasa, pembalut kasa, pembalut cepat, dan pleister
5. Cara membalut luka secara umum: bersihkan luka, teteskan obat, tempelkan kasa,
balut
LAT'HANI PENllAJANMANOIRI
4. Melaksanakan pertolongan
pertama pada kecelakaan
(P3K)
1 Macam-macam obat luka 1. Sebutkan jenis obat luka sobek yang
dikenal secara teliti umum digunakan di lapangan pekerjaan!
2. Jelaskan fungsi obat luka sobek!
3. Sebutkan jenis obat luka bakar yang umum
tersedia di lapangan pekerjaan!
4. Jelaskan fungsi obat luka bakar!
2 Luka ringan dibersihkan 1. Sebutkan jenis cairan pembersih luka yang
terlebih dahulu umumdigunakan!
2. Jelaskan fungsi cairan pembersih!
3. Jelaskan secara singkat cara
membersihkan luka sobek!
KRITBRI:AUNJUKKf;RJA(KUK) &
,
JAWABAN
1. Rambu-rambu tanda larangan dikenal secara benar
1 Oi daerah yang dapat mengakibatkan kecelakaan atau alasan keamanan
lainnya.
V;,;( ,
2 Di area terbuka khusus atau di dalam ruang kantor proyek (direksi keet)
2 Melindungi kaki dari luka akibat terjepit, benda-benda tajam dan sejenisnya
4 Untuk melindungi kulit tangan dari luka akibat serpihan besi, batu-batu tajam
atau cairan semen dari adukan
5 Untuk melindungi anggota tubuh dari cedera yang lebih parah akibat jatuh
dari ketinggian
6 Untuk melindungi bag ian badan dari percikan benda-benda yang mungkin
mengenai badan saat bekerja
,<:
JAWABAN
2. Alat Pelindung Diri APD diperiksa secara teliti
1 • Siapkan daftar sesuai alat yang akan diperiksa
• Amati kondisi setiap komponen alat sesuai daftar
• Berikan tanda C..J) pada kolom kondisi alat
• Laporkan hasil pemeriksaan kepada atasan
JAWABAN
2. Topi kerja/helm digunakan dengan benar.
1 Bentuk helmet dengan pelindung cahaya dan helmet tanpa pelindung
cahaya pada bagian depannya.
2 Melindungi kepala dari akibat benturan benda jatuh pada saat bekerja
,,:.. C,,'
JAW~&AN
3. Sarung tangan digunakan dengan benar.
1 • Sarung tangan kulit
• Sarung tangan plastiklcasual
• Sarung tangan karet
• Sarung tangan katun
.....
t :,
KRI'teR1A lINJUK KERJA (KUK) &
2.
JAWABAN
Luka ringan dibersihkan terlebih dahulu.
i
1 Air bersih, Alkohol, dan Larutan pembersih khusus (H 20 2 )
2 Menjaga agar luka bebas dari kotoran yang mungkin dapat menimbulkan
infeksi, dan obat
</
~RITB.IA U.NJUflKERJA (KtJK)·&
I
J~WaSAN
i 3. Luka ringan dibalut bila perlu
1 Kain kasa steril, pembalut kasa, pembalut eepat, dan plester
DAFTAR PUSTAKA
Binaan. 1998
Stam, H.N.C, Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Di Tempat Kerja, Jakarta, Katalis, 1989