Anda di halaman 1dari 57

TP·01 =KESELAMATAN DAN KESEHATAN

KERJA (K3)

Mempresentasikan Kode I Judul Unit Kompetensi

Kode : I NA.S230.223.60.01.07

Judul : Menerapkan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3)

PELATIHAN

TUKANGPLESTER (PLASTERER)

2007

TP-01 = KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

Mempresentasikan Kode I Judul Unit Kompetensi

Kode : INA.S230.223.60.01.07 - Judul : Menerapkan

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

PELATIHAN

TUKANG PLESTER (PLASTERER)

2007

If 341 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM


BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA
PUSAT PEMBUNAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI
MODUL TP-Ol
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)

KATA PENGANTAR

Memperhatikan laporan UNoP (Human Development Report, 2004) yang mencantumkan


Indeks Pengembangan SoM (Human Development Index HOI), Indonesia pada urutan
111, satu tingkat diatas Vietnam urutan 112, jauh dibawah negara-negara ASEAN
terutama Malaysia urutan 59, Singapura urutan 25 dan Australia urutan 3.

Bagi para pemerhati dan khususnya bagi yang terlibat langsung pengembangan Sumber
oaya Manusia (SoM), kondisi tersebut merupakan tantangan sekaligus sebagai modal
untuk berpacu mengejar ketinggalan dan obsesi dalam meningkatkan kemampuan SoM
paling tidak setara dengan negara tetangga ASEAN, terutama menghadapi era
globalisasi.

Untuk mengejar ketinggalan telah banyak dayaupaya yang dilakukan termasuk perangkat
pengaturan melalui penetapan undang-undang antara lain :
UU. No 18 Tahun 1999, tentang : Jasa Konstruksi beserta peraturan pelaksanaannya,
mengamanatkan bahwa per orang tenaga : perencana, pelaksana dan pengawas
harus memiliki sertifikat, dengan pengertian sertifikat kompetensi keahlian atau
ketrampilan, dan perlunya "Bakuan Kompetensi" untuk semua tingkatan kualifikasi
dalam setiap klasifikasi dibidang Jasa Konstruksi
UU. No 13 Tahun 2003, tentang : Ketenagakerjaan, mengamanatkan (pasal 10 ayat
2). Pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu
pada standar kompetensi kerja
UU. No 20 Tahun 2003, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan
pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan
pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).
PP. No 31 Tahun 2006, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peratu'ran
pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan
pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).

Mengacu pada amanat undang-undang tersebut diatas, diimplementasikan kedalam


konsep Pengembangan Sistem Pelatihan Jasa Konstruksi yang oleh PUSBIN KPK (Pusat
Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi) pelaksanaan programnya didahului
dengan mengembangkan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia), SLK
(Standar Latih Kompetensi), dimana keduanya disusun melalui analisis struktur
kompetensi sektorlsub-sektor konstruksi sampai mendetail, kemudian dituangkan dalam
jabatan-jabatan kerja yang selanjutnya dimasukkan kedalam Katalog Jabatan Kerja.

Tukang Plester (Plasterer) -1­


MODUL TP-Ol
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)

Modul pelatihan adalah salah satu unsur paket pelatihan sang at pnting karena menyentuh
langsung dan menentukan keberhasilan peningkatan kualitas SOM untuk mencapai
tingkat kompetensi yang ditetapkan, disusun dari hasil inventarsisasi jabatan kerja yang
kemudian dikembangkan berdasarkan SKKNI dan SLK yang sudah disepakati dalam
suatu Konvensi Nasional. dim ana modul-modulnya maupun materi uji kompetensinya
disusun oleh Tim PenyusunfTenaga Profesional dalam bidangnya masing-masing,
merupakan suatu produk yang akan dipergunakan untuk melatih dan meningkatkan
pengetahuan dan kecakapan agar dapat mencapai tingkat kompetensi yang
dipersyaratkan dalam SKKNI, sehingga dapat menyentuh langsung sasaran pembinaan
dan peningkatan kualiatas tenaga kerja konstruksi agar menjadi lebih berkompeten dalam
melaksanakan tugas pada jabatan kerjanya.

Oengan penuh harapan modul pelatihan ini dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga
cita-cita peningkatan kualitas SOM khususnya dibidang jasa konstruksi dapat terwujud.

Jakarta, November 2007


Kepala Pusat
Pembinaan Kompetensi Petatihan Konstruksi

Ir. Dioko Subarkah, Dipt HE


NIP. 110016435

Tukang P/ester (Plasterer) -ii­


MODUL TP-Ol
Keselamatan Dan Kesehatan Kerla (K3)

PRAKATA

Usaha dibidang Jasa Konstruksi merupakan salah satu bidang usaha yang telah
berkembang pesat di Indonesia, baik dalam bentuk usaha perorangan maupun sebagai
badan usaha skala kecil, menengah dan besar. Untuk itu perlu diimbangi dengan kualitas
pelayanannya. Pad a kenyataannya saat ini mutu prod uk. ketepatan waktu penyelesaian,
dan efisiensi pemanfaatan sumber daya relatif masih jauh dari yang diharapkan. Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain adalah kesediaan tenaga ahli I terampil dan
penguasaan manajemen yang efisien, kecukupan permodalan serta penguasaan
teknologL

Masyarakat sebagai pemakai prod uk jasa konstruksi semakin sadar akan kebutuhan
terhadap produk dengan kualitas yang memenuhi standar mutu yang dipersyaratkan.

Untuk memenuhi kebutuhan produk sesuai kualitas standar tersebut SDM. standar mutu,
metode kerja dan lain-lain.

Salah satu upaya untuk memperoleh produk konstruksi dengan kualitas yang diinginkan
adalah dengan cara meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang menggeluti
pekerjaan konstruksi baik itu desain pekerjaan jalan dan jembatan. desain hidro mekanik
pekerjaan sumber daya air maupun untuk desain pekerjaan di bidang bangunan gedung.
Kegiatan inventarisasi dan analisa jabatan kerja di bidang Gipta Karya telah menghasilkan
sekitar 9 (sembitan) Jabatan Kerja. dim ana Jabatan Kerja Tukang Plester (Plasterer)
merupakan salah satu jabatan kerja yang diprioritaskan untuk disusun materi
pelatihannya mengingat kebutuhan yang sangat mendesak dalam pembinaan tenaga
kerja yang berkiprah dalam bidang cipta karya.

Materi pelatihan pada jabatan kerja Tukang Plester (Plasterer) ini terdiri dari 1 (satu)
kompetensi umum dan 4 (em pat) modul kompetensi inti, yang merupakan satu kesatuan
yang utuh yang diperlukan dalam melatih tenaga kerja yang menggeluti Tukang Plester
(Plasterer).

Untuk itu dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik, saran dan masukan
guna perbaikan dan penyempurnaan modul ini.

Jakarta. November 2007

Tim Penyusun

---.~------
Tukang Plester (Plasterer)
--------.------- -iii­
MODUL TP-Ol
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)

DAFTAR lSI

Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................... .

PRAKATA ............................................................................................... iii

DAFTAR lSi............................................................................................. iv

DAFTAR GAMBAR.................................................................................. vii

DAFTAR TABEL..... ................................................................................. viii

SPESIFIKASI PELATIHAN ...................................................................... ix

PANDUAN PEMBELAJARAN.................................................................. X

BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Umum ...................................................................................... 1-1

1.2. Ringkasan Modul............................ ....... ....... ....... ..................... 1-1

1.3 Batasan I Rentang Variabel....................................................... 1-4

1.4 Panduan Penilaian.................................................................... 1-4

1.4.1 Kualifikasi Penilaian. ..................................................... 1-4

1.4.2 Pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku untuk

mendemonstrasikan kompetensi.................................... 1-5

1.4.3 Konteks Penilaian.. ............. ....... ................ ........ ........ ... 1-5

1.4.4 Aspek Penting Penilaian........................................... ...... 1-6

1.5 Sumber Daya Pembelajaran............ ......................................... 1-6

BAB II : RAMBU-RAMBU K3
2.1 Umum ...................................................................................... 11-1

2.2 Rambu-rambu Tanda Larangan .................................................. 11-1

2.3. Rambu-rambu Tanda Perintah.............................. ............. ..... . 11-2

2.4. Rambu-rambu Tanda Aman.. ................. ....................... ........... 11-3

RANGKUMAN ........................................... ....................................... 11-5

LATIHAN I PENILAIAN MANDIRI..................... ............ .................... 11-6

BAB III: ALAT PELINDUNG DIRI (APD)


3.1 Umum .............. ....... ......... ................. ....... ................................ 111-1

3.2 Mengenal Alat pelindung diri (APD) ............................. ............... 111-1

Tukang Plester(Plasterer) -iv­


MODUL TP-Ol
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja ('!L:CK3:.::..)'--_--'-_ _ _ _ _ _~_ _ _ _ _ _ _ _ __

3.2.1 Sepatu Kerja .............................................. :.................. 111-1

3.2.2 Topi Keras (Helmet). ..................................................... 111-1

3.2.3 Sarung Tangan. .............. ................... ............. .............. 111-2

3.2.4 Tali Pengaman. ............................................................. 111-2

3.2.5 Baju Kerja. ........ .................................................... ........ 111-2

3.2.6 Jaring-jaring ........................................................................ 111-3

3.2.7 Tangga ............................................................................... 111-3

3.3 Memeriksa Alat Pelindung Diri (APD)........................................... 111-3

3.4 Memilih Alat Pelindung Diri (APD) '" ........................................... 111-4

3.4.1 Memilih Alat Berdasarkan Standar Mutu......................... 111-4

3.4.2 Memilih Alat Berdasarkan Jenis Pekerjaan. .... ................ 111-5

RANGKUMAN ................................................................................... 111-6

LATIHAN I PENILAIAN MANDIRI....................................................... 111-7

BAB IV: PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)


4.1 Umum ............................................................................................. IV-1

4.2 Menggunakan Sepatu Kerja ............................................................ IV-1

4.3 Menggunakan Topi Keras (Helmet) ................................................. IV-1

4.4 Menggunakan Sarung Tangan ........................................................ IV-2

4.5 Menggunakan Tali Pengaman I Full Body Harness ......... ................ IV-2

4.6 Menggunakan Baju Kerja ................................................................ IV-3

4.7 Merawat Alat Pelindung Diri {APD).................................................. IV-4

4.8 Memperbaiki Kerusakan Ringan Pada Alat Pelindung Diri (APD).... IV-4

RANGKUMAN .................... .......... ..................................................... IV-5

LATIHAN I PENILAIAN MANDIRI....................................................... IV-6

BAB V: PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)


5.1 Umum ..... ...... ................. .............. ..... ...... .......... ............ ......... ......... V-1

5.2 Jenis Dan Fungsi Obat Luka Sobek ................................. .............. V-2

5.3 Jenis Dan Fungsi Obat Luka Bakar ..... ................. ...... ..................... V-2

5.4 Jenis CairanPembersih Luka.......................................................... V-2

5.5 Fungsi Cairan Pembersih Luka .............. .......... ......... .............. ....... V-2

5.6 . Cara Membersihkan Luka ............................................................... V-3

5.7 Jenis-Jenis Kain Kasa/Perban Pembalut Luka Ringan .................... V-3

5.8 Cara Membalut Luka ...... ..... ................. .............. ............. ...... ...... .... V-3

5.9 Tindak Lanjut Penanganan Kecelakaan ....... ................. ........... ....... V-5

Tukang Plester(Plasterer) -v­


MODUL TP-Ol
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)

RANGKUMAN ........................................................ :.......................... V-9


LATIHAN I PENILAIAN MANDIRI....................................................... V-10

KUNCI JAWABAN
DAFTAR PUSTAKA

Tukang
MODUL ·rp-~Ol
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)

DAFTAR GAMBAR

Ha/aman
Gambar 2.1 Akibat Kecelakaan Kerja............................................................. 11-1

Gambar 2.2 Dilarang Masuk ............................................................................... 1/-1

Gambar 2.3 Dilarang Merokok ...... ........... ........... .............................................. 11-2

Gambar 2.4 Dilarang Menyalakan Api................................................................. 11-2

Gambar 2.5 Wajib Pakai 8aju Kerja... ......... ............ ...... ............................... ....... 11-2

Gambar 2.6 Wajib Pakai Pelindung Telinga ........................................................ 11-2

Gambar 2.7 Wajib Pakai Sarung Tangan ............................................................ 11-3

Gambar 2.8 Wajib Pakai Masker..................................................... ................... 1/-3

Gambar 2.9 Wajib Pakai Helmet ......................................................................... 11-3

Gambar 2.10 Wajib Pakai Sepatu ......................................................................... 11-3

Gambar 2.11 Fasilitas P3K ....... ............................................................................ 11-3

Gambar 2.12 Lokasi Telepon Darurat ................................................................... 11-4

Gambar 3.1 Alat Pelindung Diri ........................................................................... 111-1

Gambar 3.2 Sepatu Kerja ................................................................................... 111-1

Gambar 3.3 Topi Keja (Helmet) .......................................................................... 111-1

Gambar 3.4 Sarung Tangan......................... ................. ....... ............ ..... ..... ......... 111-2

Gambar 3.5 Sabuk Pengaman.... ........ ......... .......... .................. ....... .... ....... .... ..... 111-2

Gambar 3.6 Harness........................................................................................... 111-2

Gambar 4.1 Cara Mengikatkan Tali Sabuk Pengaman........................................ IV-3

Gambar 4.2 Cara Menggunakan Harness........................................................... IV-3

Gambar 5.1 Akibat Kecelakaan Kerja ................................................................. V-1

Gambar 5.2 Menghentikan Pendarahan..... ............. .... .... ...... ............ ....... ...... ..... V-3

Gambar 5.3 Pembalut Cepat..... ........ .................................................................. V-3

Gambar 5.4 Membalut Luka Dengan Perekat Pleister Diantara Jari Tangan....... V-4

Gambar 5.5 Membalut Luka Dengan Perekat Pleister Pada Sikut............. .......... V-4

Gambar 5.6 Membalut Luka Dengan Perekat Pleister Diantara Pergelangan

Dan Sikut......................................................................................... V-4

Gambar 5.7 Cara Membuka Pembalut Dari Pembungkusnya ............. . ............. V-4

Gambar 5.8 Cara Menempelkan Pembalut ......................................................... V-4

Gambar 5.9 'Cara Mengikatkan Pembalut ....... ....... ............ .................. ............... V-4

Gambar 5.10 Cara Mengikatkan Pembalut Lepas................................................. V-5

Tukang Plester (Plasterer) -vii­


MODUL TP-Ol
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)

DAFTAR TABEL

Ha/aman
Tabel3.1 Daftar Pemeriksaan Alat Sepatu Kerja ......................................... 111-3
Tabel3.2 Daftar Pemeriksaan Alat Topi Keras (Helmet) ................................. 111-3
Tabel3.3 Daftar Pemeriksaan Alat Sabuk Pengaman..................................... 111-4
Tabel3.4 Daftar Pemeriksaan Alat Harness..... ............................................... 111-4

Tukang Plester (Plasterer)


MODUL TP-Ol
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (1<3)

SPESIFIKASI PELATIHAN

A. TUJUAN UMUM

• Tujuan Urn urn Pelatihan


Pada akhir pelatihan ini peserta diharapkan mampu melaksanakan pekerjaan
plesteran bideng dan sudut serle finishing plesteran pada bangunan.

• Tujuan Khusus Pelatihan

Pada akhir pelatihan ini peserta diharapkan mampu:

1. Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


2. Membaca Gambar Sederhana
3. Mengarahkan Layanan/Kenek untuk membuat Adukan Plesteran
4. Menggunakan Peralatan
5. Mengerjakan Plesteran

B. TUJUAN PEMBELAJARAN

Kode I Judul Modul : TP-01lKeselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


mempresentasikan unit kompetensi : llMenerapkan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) ".

• Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul, peserta mampu menerapkan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3).

• Kriteria Penilaian

Pada akhir pelatihan peserta mampu :

1. Mengenal Rambu-Rambu K3
2. Menyiapkan Alat Pelindung Oiri (APO).
3. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APO)
4. Melaksanakan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)

Tukang Plester (Plasterer) -ix­


MODUl TP-Ol
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)

PANDUAN PEMBELAJARAN

A. KUALIFIKASI PENGAJAR IINSTRUKTUR

• Instruktur harus mampu mengajar, dibuktikan dengan serfitikat TOT (Training of


Trainer) atau sejenisnya.
• Menguasai substansi teknis yang diajarkan secara mendalam.
• Konsisten mengacu SKKNI dan SLK
• Pembelajaran modul-modulnya disertai dengan inovasi dan improvisasi yang
relevan dengan metodologi yang tepat.

B. PENJELASAN SINGKAT MODUL

B.1 Modul-modul yang diajarkan di program pelatihan ini :

, No.
I Kode Judul Modul
• Modul
1 TP-01 Keselamatan dan Kesehatan Ketja (K3)
2 TP-02 Gambar Sederhana

3 TP-D3 Pembuatan Adukan Plesteran

4 TP-D4 Penggunaan Peralatan Plesteran


I

5 TP-D5 Pelaksanaan Pekerjaan Plesteran

B.2 Uraian Modul


• Seri / Judu/ : TP-01 I Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
• Deskripsi Modul : Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
merupakan salah satu modul untuk membekali seorang Tukang Plester
(Plasterer) dengan harapan dapat : mengenal rambu-rambu K3, menyiapkan
Alat Pelindung Oiri (A PO), menggunakan Alat Pelindung Oiri (A PO),
me/aksanakan Pert%ngan Pertama Pada Kece/akaan (P3K).

Tukang -x­
MODUL TP-Ol
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)

C. PROSES PEMBELAJARAN

KEGIATAN INSTRUKTUR KEGIATAN PESERTA PENDUKUNG

1. Ceramah : Pembukaanl
Bab I, Pendahuluan

• Menjelaskan Tujuan • Mengikuti penjelasan, OHT


Pembelajaran yang meliputi uraian atau bahasan
Tujuan Umum Pelatihan instruktur dengan tekun
(TUP) dan Tujuan Khusus dan aktif.
Pelatihan (TKP) • Mengajukan pertanyaan
• Merangsang motivasi peserta apabila ada yang kurang
dengan pertanyaan atau jelas.
pengalaman.

Waktu : 5 menit

2. Ceramah : Bab II, Rambu-


Rambu K3
Memberikan penjelasan, uraian • Mengikuti penjelasan, OHT
atau-pun bahasan mengenai : uraian atau bahasan
• Umum instruktur dengan tekun
• Rambu-rambu tanda larangan dan aktif.
• Rambu-rambu tanda perintah • Mengajukan pertanyaan
• Rambu-rambu tanda kondisi apabila ada yang kurang
am an jelas.
Waktu : 15 menit

3. Ceramah : Bab III, Menyiapkan


Alat Pelindung Diri (APD)
Memberikan penjelasan, uraian • Mengikuti penjelasan, OHT
atau-pun bahasan mengenai : uraian atau bahasan
• Umum instruktur dengan tekun
• Mengenali alat pelindung diri dan aktif.
(APD) • Mengajukan pertanyaan
• Memeriksa alat pelindung diri apabila ada yang kurang
(APD) jelas.
• Memilih alat pelindung diri
(APD)
Waktu : 25 menit

4. Ceramah : Bab IV,


Menggunakijn Alat Pelindung
Diri (APD)
Memberikan penjelasan, uraian • Mengikuti penjelasan, OHT
atau-pun bahasan mengenai : uraian atau bahasan
• Umum instruktur dengan tekun
• Menggunakan alat pelindung dan aktif.
diri (APD) • Mengajukan pertanyaan

Tukang Plester (Plasterer) -xi­


MODUL TP-Ol
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)

KEGIATAN INSTRUKTUR KEGIATAN PESERTA PENDUKUNG


• Memelihara alat pelindung diri apabila ada yang kurang
(APD) jelas.
• Memperbaiki kerusakan ringan
alat pelindung diri (APD)
Waktu : 35 menit

5. Ceramah : Bab V, Pertolongan


Pertama Pada Kecelakaan
(P3K)
Memberikan penjelasan, uraian • Mengikuti penjelasan, OHT
atau-pun bahasan mengenai : uraian atau bahasan
• Umum instruktur dengan tekun
• Mengengenali macam-macam dan aktif.
obat luka • Mengajukan pertanyaan
• Membersihkan luka apabila ada yang kurang
• Membalut luka jelas.
Waktu : 10 menit

Tukang Plester (Plasterer) -xii­


MODUL TP-Ol BAB-I
Ke~amabnDanK~abnKe~alK~3~)____~__________________________~~~nd~a~hu=l=ua~n~

BABI

PENDAHULUAN

1.1. Umum
Modul TP-01: Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja mempresentasikan
salah satu unit kompetensi dari program pelatihan Tukang Plester (Plasterer).

Modul ini terdiri dari lima bab yang terdiri dari:Bab I, menguraikan tentang hal-hal
yang berkaitan dengan unit kompetensi yang berkaitan dengan keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) serta penilaiannya.; Bab II, menguraikan tentang rambu-rambu
K3; Bab III, menguraikan tentang alat pelindung diri (APD); Bab IV, menguraikan
tentang cara penggunaan alat pelindung diri (APD), dan Bab V, menguraikan
tentang cara melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan khususnya luka
ringan.

Sebagai salah satu unsur, maka pembahasannya selalu memperhatikan unsur­


unsur lainnya, sehingga terjamin keterpaduan dan saling mengisi tetapi tidak terjadi
tumpang tindih (over/apping) terhadap unit-unit kompetensi lainnya yang
dipresentasikan sebagai modul-modul yang relevan.

Adapun unit-unit kompetensi untuk mendukung kinerja efektif yang diperlukan dalam
pekerjaan plesteran adalah :

I
NO. Kode Unit Judul Unit Kompetensi
..-
I. Kompetensi Umum
Menerapkan Keselamatan dan
1. INA.5230.223.60.01.07
Kesehatan Kerja (K3)
i

i II. Kompetensi Inti


2. INA.5230.223.60.02.07 Membaca gam bar sederhana
Mengarahkan layanan/kenek untuk membuat
3. INA.5230.223.60.03.07 i
adukan plesteran
~~. INA.5230.223.60.04.07
, Menggunakan peralatan

~
5. INA.5230.223.60.05.07 Mengerjakan plesteran

i III. Kompetensi Pilihan ­


I

Tukang Plester (Plasterer)


MODUL TP:'Ol BAB-I
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Pendahuluan

1.2. Ringkasan Modul


Ringkasan modul ini disusun konsisten konsisten dengan tuntunan atau isi unit
kompetensi ada judul unit, elemen kompetensi dan KUK (Kriteria Unjuk Kerja)
dengan uraian sebagai berikut:

a. Judul unit:
Sebuah unit mengacu kepada kebutuhan kompetensi yang apabila digunakan
dalam suatu situasi kerja secara logika dapat berdiri sendiri, judul I title unit
dapat diungkapkan dalam istilah hasil yang harus dicapai (biasanya
menggunakan kata kerja operasional)

b. Deskripsi unit:
Merupakan informasi tambahan terhadap judul unit yang menjelaskan atau
mendeskripsikan pengetahuan, ketrampilan. dan sikap perilaku ke~a yang
dibutuhkan dalam rangka mencapai standar kompetensi seperti yang
diungkapkan dalam judul unit

c. Elemen kompetensi :
Mengidentifikasikan tugas-tugas yang harus dikerjakan untuk mencapai
kompetensi berupa pernyataan yang menunjukkan komponen-komponen
pendukung unit kompetensi.

d. Kriteria unjuk kerja :


Menggambarkan kegiatan yang harus dikerjakan untuk memperagakan
kompetensi secara jelas dan terukur disetiap elemen. apa yang harus dikerjakan
pada waktu dinilai dan apakah syarat-syarat dari elemen dipenuhi (berbentuk
kalimat pasif dan berfungsi alat penilaian).

Adapun unit kompetensi yang dipresentasikan dalam modul ini sebagai berikut:

KODE UNIT INA.S230.223.60.01.07


JUDUL UNIT : I Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3)
DESKRIPSI UNIT .. Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan .
keterampilan dan sikap/perilaku yang diperlukan untuk
mampu menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
i (K3)

Tukang PIester (Plasterer)


MODUL TP~Ol BAB-I
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Pendahuluan

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Mengenal rambu-rambu K3 1.1 Rambu-rambu tanda larangan dikenal
secara benar
1.2 Rambu-rambu tanda perintah dikenal
secara benar
1.3 Rambu tanda kondisi aman dikenal
secara benar
2. Menyiapkan alat pelindung diri 2.1 Alat pelindung diri (APD) dikenal
(APD). secara benar
2.2 Alat pelindung diri APD diperiksa
secara teliti
2.3 Alat pelindung diri (APD) dipilih sesuai
kebutuhan
3. Menggunakan Alat Pelindung Diri 3.1 Sepatu digunakan dengan benar
(APD) 3.2 Topi kerja/helm digunakan dengan
benar
3.3 Sarung tangan digunakan dengan
benar
3.4 Tali pengamanl full body harness
digunakan dengan benar
3.5 8aju kerja digunakan dengan benar
3.6 Alat pelindung diri (APD) diraw~t

dengan baik
3.7 Kerusakan ringan pad a alat pelindung
diri (APD) diperbaiki
4. Melaksanakan pertolongan 4.1 Macam-macam obat luka <tikenal
pertama pada kecelakaan (P3K) secara teliti
4.2 Luka ringan dibersihkan terlebih
dahulu

1
4 .3 Luka ringan dibalut bila perlu

Sewaktu menulis dan menguraikan isi modul secara detail betul-betul konsisten
mengacu tuntutan elemen kompetensi dan masing-masing KUK (Kriteria Unjuk
kerja) yang sudah dianalisis indikator kinerja I keberhasilan (IUK).

Tukang Plester (Plasterer) 1-3


MODUL TP-Ol BAB-I
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja!"-"K3~)_ _------,_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _---.!P:....::e::.!nd=a:!!h::=!ul::=!ua=-n!...-

Berangkat dari IUK (Indikator Unjuk ke~a/keberhasilan) yang pada dasarnya


sebagai tolok ukur alat penilaian, diharapkan uraian detail setiap modul pelatihan
berbasis kompetensi betul-betul menguraikan pengetahuan keterampilan dan sikap
ke~a yang mendukung terwujudnya IUK sehingga, dapat dipergunakan untuk
melatih tenaga kerja yang hasilnya jelas, lugas dan terukur.

Tukang Plester {PI8$rerer


MODUL TP";Ol BAB-I
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Pendahuluan

1.3. Batasan I Rentang Variabel

Adapun batasan atau rentang variable untuk unit kompetensi ini adalah :

1) Kompentensi ini diterapkan secara perorangan

2) Rambu-rambu K3 harus tersedia secara lengkap

3) APD tersedia ditempat kerja

4) Kotak P3K dan obat-obatan tersedia di tempat kerja

1.4. Panduan Penilaian


Untuk membantu menginterpresentasikan dan menilai unit kompetensi dengan
mengkhususkan petunjuk nyata yang perlu dikumpulkan untuk memperagakan
kompetensi sesuai tingkat kecakapan yang digambarkan dalam sikap kriteria unjuk
kerja yang meliputi :
Pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk seseorang

dinyatakan kompeten pada tingkatan tertentu.

Ruang lingkup pengujian menyatakan dimana, bagaimana dan dengan metode

apa pengujian seharusnya dilakukan .

Aspek penting dari pengujian menjelaskan hal-hal pokok dari pengujian dan

kunci pokok yang perlu dilihat pada waktu pengujian.

1.4.1. Kualifikasi Penilaian


a. Penilaian harus kompeten paling tidak tentang unit-unit kompetensi
sebagai asses or (penilai) antara lain :
• Merencanakan penilaian, termasuk mengembangkan MUK (Materi Uji
Kompetensi)
• Melaksankan penilaian dan
• Mereview Penilaian.

b. Penilaian juga harus kompeten tentang teknis substansi dari unit-unit


yang akan didemonstrasi dan bila ada syarat-syarat industri
perusahaannya lainnya muncul bias disyartkan untuk :
• Mengetahui praktek-praktek I kebiasaan industri I perusahaan yang
ada sekarang dalam pekerjaan atau peranan yang kinerjanya sedang
dinilai.
• Memperaktekkan kecakapan inter-personal seperlunya yang
diperukan dalam proses penilaian.

Tukang Plester (Plasterer)


MODUL TP':'Ol BAB-I
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (10) Pendahuluan

c. Rincian Opsi-opsi untuk menggunakan penilai yang memenuhi syarat


dalam berbagai konteks tempat kerja dan institusi. Opsi-opsi terse but
termasuk:
• Penilai di tempat kerja yang kompeten substansi yang relevan dan
dituntut memiliki pengetahuan tentang praktek-praktek I kebiasaan
industri I perusahaan yang ada sekarang
• Suatu panel penilai yang didalmnya termasuk paling sedikit satu
orang yang kompeten dalam kompetensi subtansial yang relevan
• Pengawas tempat kerja dengan kompetensi dan pengalaman
subtansial yang relevan yang disarankan oleh penilai eksternal yang
kompeten menu rut standar penilai .

Ikhtisar (gambaran umum) tentang proses untuk mengembangkan sumber


daya penilaian berdasar pada Standar Kompetensi Kerja (SKK) perlu
dipertimbangkan untuk memasukan sebuah flowchart padapross tersebut
Sumber daya penilaian harus divalidasi untuk menjamin bahwa penilaian
dapat mengumpulkan informasi yang cukup valid dan terpercaya untuk
membuat keputusan penilaian berdasar standar kompetensi.

Adapun acuan untuk melakukan penilaian yang tertuang dalam SKKNI


adatah sebagai berikut :

1.4.2. Pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku untuk


mendemonstrasikan kompetensi
terdiri dari :
1) Mengenal rambu-rambu K-3
2) Mengenal alat pelindung diri (APD)
3) Mengenal perlengkapan P3K

1.4.3. Konteks penilaian


1) Penilaian harus mencakup melakukan peragaan dan mernpraktekkan
pekerjaan sebenarnya atau simulasi
2) Unit ini dapat dinilai di dalam maupun di luar tempat kerja yang
·menyangkut pengetahuan teori
3) Unit ini harus didukung oleh serangkaian metode untuk menilai
pengetahuan dan ketrampilan yang ditetapkan dalam Materi Uji
Kompetensi (MUK).

Tukang Plester (Plasterer)


MODUL TP-Ol BAB-I
Keselamatan Dan Kesehatan Kega (K3) Pendahuluan

1.4.4. Aspek Penting Penilaian


1) Kecermatan dalam mengenali rambu-rambu K-3
2) Ketelitian dan kecermatan dalam mengenal, memeriksa dan memilih alat
pelindung diri (APD) yang sesuai dengan standar
3) Kemampuan menggunakan alat pelindung diri (APD) yang sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilakukan
4) Kecermatan dan ketelitian dalam mengenal macam-macam obat luka,
membersihkan luka dan membalut luka

1.5. Sumber Oaya Pembelajaran


Sumber daya pembelajaran di kelompokkan menjadi 2 (dua) yaitu :
a. Sumber daya pembelajaran teori :

OHT dan OHP {Over Head Projector} atau LCD dan Lap top.

Ruang kelas lengkap dengan fasilitasnya.

Materi pembelajaran.

b. Sumber daya pembelajaran praktek :

Gambar-gambar rambu K3

Alat Pelindung Oiri (APO)

Macam-macam obat luka, membersihkan luka dan membalut luka

Alat tulls, kertas dan lain-lain.

Tukang Plester (Plasterer)


MODUL TP';'Ol BAB-II
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Rambu-Rambu K3

BABJJ

RAMBU-RAMBU K3

2.1. UMUM
Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang selanjutnya disebut K3, adalah suatu
konsep tentang cara kerja yang aman dan sehat di lingkungan pekerjaan seperti di
pabrik, bengkel, pekerjaan konstruksi dan
sebagainya.
Kegunaan K3 pad a suatu lingkungan pekerjaan
pada dasarnya adalah untuk
melindungi/menghindarkan tenaga kerja dari
kecelakaan atau penyakit yang diakibatkan oleh
pekerjaan yang dilakukannya. Setiap pekerjaan
sudah tentu mengandung suatu resiko/bahaya
yang sewaktu-waktu dapat menimpa setiap tenaga
kerja, sekecil apapun resiko/bahaya tersebut
tentunya akan .menimbulkan dampak yang tidak
baik terhadap diri pekerja, misalnya cacat tubuh
yang dapat menghilangkan kesempatan kerja atau t Gb.2.1 Akibat Kecelakaan Kerja

2.2. RAMBUwRAMBU TANDA LARANGAN


,

Rambu-rambu tanda larangan memberi peringatan kepada para pekerja untuk tidak
melakukan sesuatu sesuai dengan simbol yang ada pada rambu-rambu tersebut.
Berikut adalah rambu-rambu tanda larangan yang sering dipasang di lingkungan
proyek konstruksi.

1. Tanda dilarang masuk.


Tanda di samping kanan adalah peringatan dilarang
memasuki ruangan atau lokasi pekerjaan dimana tanda
ini dipasang.
Tanda seperti ini biasanya dipasang pada daerah yang
dapat rpengakibatkan kecelakaan atau alasan keamanan
lainnya. Gb. 2.2 Dilarang Masuk

Tukang PIester (Plasterer) II - 1


MODUL TP-Ol BAB-II
Keselarnatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Rambu-Rambu K3

2. Tanda dilarang merokok.

Tanda di samping adalah peringatan dilarang merokok di

sekitar ruangan atau lokasi pekerjaan dimana tanda ini

dipasang.

Tanda seperti ini biasanya dipasang pada daerah dimana

disimpan benda-benda yang mudah terbakar atau

ruangan yang dipasang perangkat penyejuk udara (AG).

Gb. 2.3 Oilarang Merokok


3. Tanda dilarang menyalakan api.

Tanda di sam ping adalah peringatan dilarang

menyalakan api di sekitar ruangan atau lokasi pekerjaan

dimana tanda ini dipasang.

Tanda seperti ini biasanya dipasang pada lokasi atau

ruangan dengan benda-benda yang mudah terbakar.


Gb. 2.4 Oilarang
Menyalakan Api

2.3. RAMBU-RAMBU TANDA PERINTAH


1. Tanda perintah menggunakan baju kerja

Tanda perintah menggunakan baju kerja dipasang hanya

pada tempat kerja yang memang memerlukan baju kerja

khusus, seperti: bengkel las, jatan raya, Jaboratorium

kimia atau beke~a pada kondisi hujan.

Bentuknya pun tidak ada yang standar tergantung tempat

dan kondisi kerjanya.

Gb. 2.5 Wajib Pakai Baju Kerja

2. Tanda perintah menggunakan penutup telinga.

Tanda seperti ini biasanya dipasang di lokasi pekerjaan

dengan suara yang sangat bising sehingga mengganggu

pendengaran. Jika kita bekerja di sekitar lokasi dimana

tanda ini dipasang, maka kita harus mengenakan penutup

teJinga.

Gb.2.6 Wajib Pakai Pelindung Telinga

Tukang P'Iester (Plasterer)


MODUL TP-Ol BA8-II
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) R.ambu-Rambu K3

3. Tanda perintah menggunakan sarung tangan.

Tanda seperti ini biasanya dipasang di laboratorium


kimia, di tempat pekerjaan dengan mesin gerinda, mesin
amplas atau tempat lain yang dianggap perlu. Jika
bekerja di sekitar lokasi dimana tanda ini dipasang, maka
kita harus mengenakan sarung tangan. Gb. 2.7 Wajib Pakai
Sarung Tangan
4. Tanda perintah menggunakan penutup hidung (masker,-

Tanda seperti gambar di samping biasanya dipasang di

laboratorium kimia, atau di lokasi pekerjaan yang penuh

dengan debu. Jika beke~a di sekitar lokasi dimana tanda

ini dipasang, maka kita harus mengenakan penutup

hidung (masker) supaya debu tidak terhisap ke dalam

Gb. 2.8 Wajib


paru-paru kita. Pakai Masker
5. Tanda perintah menggunakan helm.
Tanda perintah menggunakan helm biasanya dipasang
di lokasi peke~aan yang berbahaya atau rawan tertimpa
benda jatuh, seperti pada pembangunan gedung
bertingkat atau galian tanah dengan kedalaman lebih dari
1 meter.
Gb. 2.9 Wajib
Pakai Helmet
6. Tanda perintah menggunakan sepatu kerja.
Tanda perintah menggunakan sepatu biasanya dipasang
di lokasi pekerjaan yang bisa mengakibatkan luka pada
kaki.

Gb.2.10 Wajib
Pakai Sepatu
2.4. RAMBU-RAMBU TANDA AMAN
1. Tanda fasilitas pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)
Tanda fasilitas pertolongan pertama pada kecelakaan
(P3K) seperti gambar di samping menginformasikan
kepada kita tempat untuk melakukan P3K atau tempat
per1engkapan P3K.
Di proyek konstruksi tanda ini biasanya dipasang di area
Gb. 2.11 Fasilitas
terbuka khusus atau di dalam ruang kantar prayek P3K
(direksi keet).
MODUL TP-Ol BAB-I1
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Rambu-Rambu K3

2. Tanda lokasi telepon darurat


Di proyek konstruksi tanda lokasi telepon darurat
dipasang di dekat area telepon umum, maksudnya adalah
supaya siapa pun mudah menghubungi unsur-unsur
terkait jika terjadi kecelakaan I€ i lokasi proyek.

Gb. 2.12 Lokasi

Telepon Darurat

Tukang Plester (Plasterer)

I
MODUL TP-Ol BAB-II
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Rambu-Rambu K3

RANGKUMAN

1. Fungsi rambu-rambu keselamatan dan kesehatan kerja adalah untuk mengingatkan


pekerja supaya bertindak dan bekerja dengan hati-hati
2. Rambu-rambu keselamatan dan kesehatan kerja bisa dikelompokkan menjadi tanda
larangan, tanda perintah, tanda aman, dan tanda perintah
3. Tanda larangan yang biasa dipasang di lingkungan pekerjaan adalah: tanda dilarang
masuk, tanda dilarang merokok, dan tanda dilarang menyalakan api
4. Tanda perintah yang biasa dipasang di lingkungan pekerjaan adalah: tanda wajib
menggunakan baju kerja, pelindung telinga, sarung tangan, masker, helm, dan
sepatu
5. Tanda aman yang biasa dipasang di lingkungan pekerjaan adalah: fasilitas P3K, dan
tanda lokasi telepon darurat

Tukang Plester (Plasterer) 11-5


MODUL TP-Ol BAB-II
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Rambu-Rambu K3

•. " 1~r9$11l KRltE~'A


LATrWAN I PSNtLAIAN MANDIRI
.HERJfA4KUK}
Mengenal rambu-rambu K3
1 Rambu-rambu tanda 1. Jelaskan dimana biasanya rambu tanda
larangan dikenal secara dilarang masuk dipasang?
2. Jelaskan dimana biasanya rambu tanda
benar
dilarang merokok biasanya dipasang?
3. Jelaskan dimana rambu tanda dilarang
menyalakan api biasanya dipasang?

2 Rambu-rambu tanda 1. Jelaskan dimana biasanya rambu tanda


perintah dikenal secara perintah menggunakan baju kerja
benar dipasang?
2. Jelaskan dimana biasanya rambu tanda
perintah menggunakan penutup telinga
dipasang?
3. Jelaskan dimana biasanya rambu tanda
perintah menggunakan sarung tangan
dipasang!
4. Jelaskan dimana biasanya rambu tanda
perintah menggunakan masker dipasang!
5. Jelaskan dimana biasanya rambu tanda
perintah menggunakan helm dipasang!

3 Rambu tanda kondisi


1. Apa fungsi rambu tanda fasilitas
aman dikenal secara pertolongan pertama pad a kecelakaan
benar (P3K)?
2. Jelaskan dimana biasanya rambu tanda
fasilitas pertolongan pertama pada
kecelakaan (P3K) dipasang?
3. Jelaskan dimana biasanya rambu tanda
lokasi telepon darurat dipasang?

Tukang Plester (Plasterer)


MODUL TP-Ol BAB-III
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Alat Pelindung Diri (APO)

BAB III

ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

3.1 UMUM
Alat pelindung diri (APD) berfungsi untuk
mencegah agar pekerja tidak mengalami cedera
akibat kecelakaan kerja. Dalam rangka
menghindarkan dan memperkecil kemungkinan
terjadinya kecelakaan atau penyakit akibat kerja ,
maka tenaga . kerja perlu melengkapi dirinya
dengan alat pelindung diri yang sesuai dengan
bidang pekerjaan yang ditekuninya serta
persyaratan yang berlaku.
Gb. 3.1 Alat Pelindung Diri

3.2 MENGENAL ALAT PELlNDLING DIRI (APD)

3.2.1 Sepatu Kerja

Sepatu kerja digunakan untuk melindungi kaki dari luka akibat terjepit, benda-benda
tajam dan sejenisnya .

,., I

Gb. 3.2 Sepatu kerja

3.2.2 Topi Keras (Helmet)

Topi keras (helm) sangat berguna

untuk melindungi kepala dari benturan

benda-benda yang mungkin jatuh .

Gb. 3.3 Topi keja (helmet)

Tukang Plester (Plasterer) III - 1


MODUL TP-Ol BAB-III
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Alat Pelindung Diri (APD)

3.2.3 Sarung Tangan

Sarung tangan digunakan untuk melindungi

kulit tangan dari luka akibat serpihan besi ,

batu-batu tajam atau cairan semen dari

adukan.

Sarung tangan biasanya dibuat dari: kulit,

karet, plastik, kain dan benang

Gb.3.4 Sarung tangan

3.2.4 Tali Pengaman

Tali perigaman adalah perlengkapan

yang sangat penting dan harus

digunakan terutama pada saat


melakukan pekerjaan pad a
ketinggian, sehingga jika pekerja
terpeleset tidak akan langsung jatuh
akan tetapi dapat tertahan oleh tali Gb. 3.5 Sabuk pengaman
pengaman sehingga terhindar dari
kecelakaan yang lebih fatal.Tali
pengaman ada dua jenis, yakni :
a. Sabuk pengaman, terdiri dari
sabuk dan tali .
b. Harness, terdiri dari tali-tali yang
dapat mengikat punggung,
pinggang dan paha serta
dilengkapi tali Gb. 3.6 Harness

3.2.5 8aju Kerja

8aju kerja berfungsi untuk melindungi bag ian badan dari percikan benda-benda

yang mungkin mengenai badan saat bekerja .

8aju kerja bisa dibuat dari bahan kain biasa , kain tidak tembus air (water proof),

plastik atau kulit tergantung jenis pekerjaan yang akan dilakukan .

Tukang Plester (Plasterer) III - 2


MODUL TP-Ol BAB-III
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Alat Pelindung Diri (APD)

3.2.6 Jaring-jaring (net)


Pada pelaksanaan pekerjaan bagian luar bangunan bertingkat biasanya digunakan
perancah sebagai tempat bekerja yang dapat mengakibatkan berbagai benda jatuh
dan menimpa benda atau manusia yang ada di bawahnya. Kejadian ini tentu dapat
mengakibatkan kerusakan dan kecelakaan kerja dengan resiko cukup tinggi.

Jaring-jaring (net) dari tali nilon yang dipasang pada bagian luar perancah sekeliling
bangunan merupakan salah satu cara untuk menghindarkan bahaya tersebut karena
jaring-jaring (net) akan menahan semua bend a yang jatuh.

3.2.7 Tangga
Naik dan turun dar; perancah harus selalu menggunakan tangga. Naik dan turun
dari perancah dengan cara memanjat tiang perancah sangat berbahaya karena
dapat mengakibatkan jatuh dari ketinggian yang bisa mengakibatkan cedera bahkan
kematian

3.3 MEMERIKSA ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

Alat pelindung diri harus diperiksa terlebih dahulu sebelum digunakan untuk
meyakinkan apakah kondisinya sesuai dengan standar atau tidak. Pemeriksaan
biasanya menggunakan daftar (check list) seperti contoh berikut:

Tabel 3.1 Daftar Pemeriksaan Alat Sepatu kerja


Nama a at: Sepatu k '
erJa
Kondisi
No. Tanggal Komponen yang diperiksa Rekomendasi Petugas
Baik Rusak
Bagian atas '-I
Bagian bawah (sole) '-I
3 Tali sepatu '-I

Tabel 3.2 Daftar Pemeriksaan Alat Topi Keras (Helmet)


Nama alat: Topi keras (helmet)
Kondisi
No. Tanggal Komponen yang diperiksa Rekomendasi Petugas
! Baik Rusak
1 Topi v
2 . Penahan topi '-I
i

3 Tali penahan 'oJ diganti

Tukang Plester (Plasterer)


MODUL TP-Ol BAB-III
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Alat Pelindung Diri (APO)

Tabel 3.3 Daftar Pemeriksaan Alat Sabuk Pengaman

Nama a at: Sabuk pengaman

Kondisi
No. Tanggal Komponen yang diperiksa Rekomendasi Petugas
Baik Rusak
1
2
Sabuk
Tali pengait ""
3

Tabel 3.4 Daftar Pemeriksaan Alat Harness


Nama alat" Harness
Kondisi
No. Tanggal Komponen yang diperiksa Rekomendasi Petugas
Baik Rusak
1 Pengikat punggung v
2
3
Pengikat pinggang
Pengikat paha ""
4 Tali pengait
"
Langkah pemeriksaan:
1. Siapkan daftar sesuai alat yang akan diperiksa
2. Amati kondisi setiap komponen alat sesuai daftar
3. Berikan tanda (..J) pada kolom kondisi alat
4. Laporkan hasil pemeriksaan kepada atasan

3.4 MEMILIH ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

3.4.1 Memilih alat berdasarkan standar mutu:


a. Sepatu harus dipilih dengan kriteria:
1) Bagian atas (dari kulitlkain/karetlplastik) lentur, tidak mudah sobek
dan bag ian di atas jari dilapisi logam (untuk pekerjaan tertentu)
2) Bagian bawah harus lentur tetapi cukup keras
b. Topi keras (helmet) harus dipilih dengan kriteria:
1) Plastik penutup kepala keras dan tidak mudah pecah (heavy duty)
2) Tali-tali lentur dan kuat (tidak mudah putus)
c. Sarung tangan harus dipilih dengan kriteria: bahan
(kulit/kain/karet/plastik) lentur dan tidak mudah sobek
d. Tali pengaman harus dipilih dengan kriteria:
1) tali-tali lentur, kuat (tidak mudah putus) dapat menerima beban
minimum 200 kg
2) gesper/pengait kuat (tidak mudahpatah) dapat menerima beban
minimum 200 kg

Tukang Plester (Plasterer) 111-4


MODUL TP~01 BAB-III
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Alat Pelindung Oiri (APO)

3.4.2 Memilih alat berdasarkan jenis pekerjaan


a. Pekerjaan yang berhubungan dengan air sepatu harus dipilih dari
karetlplastik lentur, tidak mudah sobek dan waterproof
b. Pekerjaan dengan aktivitas turun-naik yang dominan sepatu harus dipilih
dari kulitlkain/karetlplastik lentur, tidak mudah sobek
c. Pekerjaan di bagian bawah konstruksi harus dipilih topi keras (helmet)
dengan plastik penutup kepala keras dan tidak mudah pecah (heavy
duty)
d. Pekerjaan yang berhubungan dengan bahan kimia sarung tangan harus
dipilih sarung tangan dengan dari bahan karet lentur dan tidak mudah
sobek
e. Pekerjaan di atas ketinggian lebih dari 3 meter harus dipilih tali
pengaman jenis harness

Tukang Plester (Plasterer)


MODUL TP-Ol BAB-III
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Alat Pelindung Diri CAPD)

RANGKUMAN

1. Sepatu kerja digunakan untuk melindungi kaki dari luka


2. Topi keras (helmet) digunakan untUk melindungi kepala dari bahaya benda jatuh
3. Fungsi sarung tangan adalah untuk melindungi telapak tangan
4. Tali pengaman digunakan jika beke~a pada ketinggian
5. Pakaian kerja yang dikenakan tidak boleh terlalu sempit karena bisa mengganggu
gerakan pada saat bekerja
6. Pemeriksaan kondisi alat pelindung diri biasanya menggunakan daftar (check list)
7. Pemilihan alat pelindung diri bisa dilakukan berdasarkan standar mutu dan jenis
pekerjaan

Tukang Plester (Plasterer)


MODUL TP-Ol BAB-III
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Alat Pelindung Diri (APD)

" ..... . ....


et$tl.ta... KQMPETEN$I &.K.RlfERtA lATIHAN I PENILAJAN MANDIRI
UNJUt(KERJA (KUK)
2. Menyiapkan alat pelindung diri
(APD)
1 Alat pelindung diri (APD) 1. Sebutkan alat pelindung diri yang umum
dikenal secara benar digunakan pad a pekerjaan konstruksi!
2. Jelaskan fungsi sepatu kerja!
3. Jelaskan fungsi to pi keras (helmet)!
4. Jelaskan fungsi sarung tangan!
5. Jelaskan fungsi tali pengaman!
6. Jelaskan fungsi baju kerja!
2 Alat pelindung diri APD 1. Sebutkan cara memeriksa alat pelindung
diperiksa secara teliti diri (APD) dengan menggunakan daftar
(check list)

3 Alat pelindung diri (APD) 1. Jelaskan cara memilih sepatu berdasarkan


dipilih sesuai kebutuhan standar mutu!
2. Jelaskan cara memilih sepatu berdasarkan
jenis pekerjaan yang akan dilakukan!

Tukang Plester (Plasterer)


MODUL TP-Ol BAB-IV
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)

BAB IV

PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

4.1 UMLIM
Untuk menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dalam melaksanakan pekerjaan
seorang tukang harus dapat mengidentifikasi dan memilih jenis APD, memilih
ukuran, memeriksa kondisi, dan cara menggunakannya.

4.2 MENGGUNAKAN SEPATU KERJA

1. jenis sepatu
Berdasarkan bahan bakunya jenis sepatu terdiri dari:
a. Sepatu kulit baik dengan atau tanpa pengeras metal pada bagian
mUkanya
b. Sepatu plastik/casual
c. Sepatu karet
d. Sepatu katun
2. Fungsi sepatu
Pada dasarnya sepatu kerja berfungsi untuk melindungi kaki dari kemungkinan
luka akibat kecelakaan kerja.
3. Urutan langkah menggunakan sepatu kerja:
a. Mengidentifikasi jenis pekerjaan yang akan dilakukan
b. Memilih jenis sepatu kerja yang harus digunakan
c. Memilih ukuran sepatu kerja yang sesuai/cocok
d. Memeriksa kondisi sepatu
e. Mengenakan sepatu

4.3 MENGGUNAKAN TOPI KERAS (HELMEn

1. Jenis topi keras (helmet)


Berdasarkan bentuknya helmet dibedakan dalam dua jenis, yakni bentuk
helmet dengan pelindung cahaya dan helmet tanpa pelindung cahaya pada
bagiar depannya.
2. Fungsi topi keras (helmet)
Helmet berfungsi untuk melindungi kepala dari akibat benturan benda jatuh
pada saat bekerja yang mungkin dapat mengakibatkan cedera.

Tukang Plester (Plasterer)


MODUL TP-Ol BAB-IV
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Penggunaan Alat Pelindung Diri (APO)

3. Urutan langkah menggunakan topi keras (helmet):


a. Mengidentifikasi jenis pekerjaan yang akan dilakukan
b. Memeriksa kondisi helmet
c. Mengenakan helmet

4.4 MENGGUNAKAN SARUNG TANGAN

1. Jenis sarung tangan


Berdasarkan bahan bakunya jenis sarung tangan terdiri dari:
a. Sarung tangan kulit baik dengan atau tanpa pengeras metal pada bagian
mUkanya
b. Sarung tangan plastiklcasual
c. Sarung tangan karet
d. Sarung tangan katun.
2. Fungsi sarung tangan
Sarung tangan berfungsi untuk melindungi telapak tangan dari luka akibat
kerja.
3. Urutan langkah menggunakan sarung tangan:
a. Mengidentifikasi jenis pekerjaan yang akan dilakukan
b. Memilih jenis sarung tangan yang harus digunakan
c. Memeriksa kondisi sarung tangan
d. Mengenakan sarung tangan.

4.5 MENGGUNAKAN TALI PENGAMAN I FULL BODY HARNESS

1. Jenis tali pengaman


Ada dua jenis tali pengaman yang biasa digunakan dalam pekerjaan
konstruksi, yakni: sabuk pengaman dan harness.
2. Fungsi tali pengaman
Tali pengaman berfungsi untuk melindungi anggota tubuh dari cedera akibat
jatuh dari ketinggian pada saat bekerja.
3. Urutan langkah menggunakan sabuk pengaman:
a. Memeriksa kondisi sabuk pengaman
b. Mengenakan sabuk pada pinggang dan kuatkan kaitnya
c. Memasang pengait pada bagian konstruksi atau perancah yang
diperkirakan kuat menahan beban (Iihat gam bar 4.1)

Tukang Plester (Plasterer)


MODUL TP-Ol BAB-IV
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)

Gb. 4.1 Cara mengikatkan tali sabuk pengaman

4. Urutan /angkah menggunakan harness:


a. Memeriksa kondisi harness
b. Memasang tali pada pinggang dan kuatkan kaitnya
c. Memasang tali pad a paha dan kuatkan kaitnya
d. Memasang tali pad a punggung dan kuatkan kaiitnya
e. Memasang pengait pada bagian konstruksi atau perancah yang
diperkirakan kuat menahan beban (Iihat gambar 4.2)

Gb.4.2 Cara menggunakan harness

4.6 MENGGUNAKAN BAJU KERJA

1. Jenis baju kerja


Berdasarkan bentuk dan peruntukkannya nya baju kerja dibedakan dalam
em pat jenis,seperti berikut:
a. Jas/ab
b. Apron

Tukang Plester (Plasterer) IV - 3


MODUL TP-Ol BAB-IV
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)

C. Overall
d. 8aju biasalumum
2. Fungsi baju ketja
8aju kerja berfungsi untuk melindungi badan dari percikan serpihan logam, api
las, adukan, air, debu, atau kotoran lainnya akibat kerja yang mung kin dapat
mengakibatkan luka atau penyakit.
3. Urutan /angkah menggunakan baju kerja:
a. Mengidentifikasi jenis pekerjaan yang akan dilakukan
b. Memilih jenis baju kerja yang harus digunakan
c. Memeriksa kondisi baju kerja
d. Mengenakan baju kerja

4.7 MERAWAT ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

Usia pakai peralatan sangat dipengaruhi oleh tindakan perawatan terhadap


peralatan tersebut. Pada umumnya tindakan perawatan terhadap setiap jenis alat
pelindung diri sama, yakni:
1. Membersihkan alat setelah digunakan sesuai dengan jenis dan sifat bahan
alat-alat tersebut, seperti:
a. Membersihkan sepatu plastik atau karet dengan cara dicuci dengan air
b. Membersihkan sepatu kulit dengan cara dilap dengan kain basah
c. Membersihkan topi (helmet) dengan cara dilap dengan kain basah
d. Membersihkan tali pengaman dengan cara disikat ijuk
2. Menyimpan alat pada tempat yang aman
3. Memeriksa kondisi alat setiap akan digunakan

4.8 MEMPERBAIKI KERUSAKAN RINGAN PADA ALAT PELINDUNG DIRI (APD)


Perbaikan ringan alat pelindung diri adalah penting karena kalau kerusakan tesebut
dibiarkan, alat akan menjadi tidak nyaman atau bahkan tidak am an ketika
digunakan.
Urutan langkah perbaikan secara umum terdiri:
1. Mengidentifikasi kerusakan
2. Melepas komponen
3. Meniperbaiki atau mengganti komponen

Tukang Plester (Plasterer)


MODUL TP-Ol BAB-IV
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Penggunaan Alat Pelindung Oiri (A PO)

RANGKUMAN

1. Urutan langkah menggunakan sepatu kerja: mengidentifikasi jenis pekerjaan,


memilih jenis, memilih ukuran, memeriksa kondisi, dan mengenakan sepatu
2. Urutan langkah menggunakan topi keras (helmet): mengidentifikasi jenis pekerjaan,
memeriksa kondisi, dan mengenakan topi
3. Urutan langkah menggunakan sarung tangan: mengidentifikasi jenis pekerjaan,
memilih jenis, memeriksa kondisi dan mengenakan sarung tangan
4. Urutan langkah menggunakan sabuk pengaman: memeriksa kondisi sabuk dan
mengenakan sabuk pada pinggang dan memasang pengait pada bag ian konstruksi
atau perancah
5. Urutan langkah menggunakan harness: memeriksa kondisi harness, memasang tali
pada pinggang, memasang tali pada paha, memasang tali pada punggung dan
memasang pengait pada bagian konstruksi atau perancah
6. Urutan langkah menggunakan baju kerja: mengidentifikasi jenis pekerjaan, memilih
jenis baju, memeriksa kondisi baju dan mengenakan baju kerja
7. Tindakan perawatan alat: membersihkan, menyimpan, dan memeriksa kondisi alat
8. Tindakan perbaikan alat: mengidentifikasi kerusakan, melepas komponendan
memperbaiki atau mengganti komponen

Tukang Plester (Plasterer) IV - 5


MODUL TP':'Ol BAB-IV
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Penggunaan Alat Pelindung Diri (A PO)

ELEMEN KOMPETEN$I & KRITERIA LATIHAN I PENILAIAN MANDIRI


l1NJUK KERJA (KUK)
3. Menggunakan Alat Pelindung
Diri (APD)

1 Sepatu digunakan dengan 1. Sebutkan jenis sepatu kerja berdasarkan


benar bahan bakunya!
2. Jelaskan fungsi sepatu kerja dalam
kaitannya dengan K-3!

2 T opi kerja/helm digunakan 1. Sebutkan jenis helmet berdasarkan


dengan benar bentuknya!
2. Jelaskan fungsi helmet dalam kaitannya
dengan K-3!

3 Sarung tangan digunakan 1. Sebutkan jenis sarung tangan berdasarkan


dengan benar bahan bakunya!
2. Jelaskan fungsi sarung tangan dalam
kaitannya dengan K-3!

4 Tali pengamanl full body 1. Sebutkan jenis tali pengaman yang


harness digunakan digunakan dalam pekerjaan konstruksi!
dengan benar 2. Jelaskan fungsi tali pengaman dalam
kaitannya dengan K-3!

5 8aju kerja digunakan 1. Sebutkan jenis baju kerja berdasarkan


dengan benar bentuknya!
2. Jelaskan fungsi baju kerja dalam kaitannya
dengan K-3!

6 Alat pelindung diri (APD)


1. Sebutkan cara merawat APD secara
dirawat dengan baik umum!

7 Kerusakan ringan pad a 1. Sebutkan cara memperbaiki APD secara


alat pelindung diri (APD) umum!

diperbaiki

Tukang Plester (Plasterer) IV - 6


MODUL TP-Ol BABV
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K)

BABV

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)

5.1 UMUM
Keeelakaan yang sering terjadi pada pekerjaan konstruksi pada umumnya adalah
jatuh dari ketinggian, tertimpa benda-benda jatuh dan terbentur benda-benda kerja
yang kemungkinan diakibatkan oleh kelalaian, keeerobohan dan keengganan
pekerja untuk menggunakan pakaian dan perlengkapan K-3. Hal-hal tersebut di
bawah merupakan peringatan bagaimana harusnya seseorang bekerja agar
terhindar dari keeelakaan.

Gb. 5.1 Akibat Kecelakaan Kerja

Luka adalah akibat keeelakaan yang paling banyak ditemukan di tempat kerja.
Luka bisa saja terjadi akibat benturan, tertimpa benda jatuh atau kena benda
tajam .

Penanganan luka keeil sebenarnya bisa saja dilakukan di tempat kerja oleh
pekerja itu sendiri atau dengan bantuan pekerja yang lainnya. Tetapi tentu saja
pekerja yang bersangkutan harus memiliki dasar-dasar pengetahuan dan
keterampilan untuk menangani luka terse but sehingga tidak menimbulkan akibat
yang leblh buruk (infeksi) terhadap luka tersebut. Dasar-dasar pengetahuan dan
keterampilan yang diperlukan adalah :

Tukang Plester (Plasterer) v -1


MODUL TP-Ol BAB V
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K)

5.2 JENIS DAN FUNGSI OBAl LUKA SOBEK

Obat luka yang umum digunakan adalah :


a. Jodium tinctuur, warnanya merah tua digunakan untuk mengobati luka baru
yang keci!.
Jodium tinctuur menimbulkan rasa perih pada luka sehingga sebaiknya tidak
digunakan pada luka dekat mata karena berbahaya.
b. Mercurochroom, sama dengan jodium tinctuur digunakan untuk mengobati
luka baru yang keci!'
Warnanya merah muda dan tidak menimbulkan rasa perih pada luka. Karena
warnanya yang merah, maka jodium tinctuur dan mercurochroom biasa disebut
dengan obat merah .
c. Betadine, warnanya coklat digunakan untuk mengobati luka baru yang kecil ,
tidak menimbulkan rasa perih pada luka .

5.3 JENIS DAN FUNGSI OBAl LUKA BAKAR

Obat luka bakar yang umum dan aman digunakan adalah:


1. Combushio zalf, digunakan untuk mengobati luka bakar akibat terkena api
pada umumnya
2. Bioplacenton zalf, warnanya hitam bening digunakan untuk mengobati luka
bakar akibat terkena api atau benda panas.

5.4 JENIS CAl RAN PEMBERSIH LUKA

Untuk membersihkan luka bisa digunakan :


1. Air bersih , baik air dingin maupun air hangat. Tetapi air hangat lebih baik
karena lebih steril (bebas dari kuman)
2. Alkohol , disamping sebagai pembersih alkohol juga bisa membantu
menyembuhkan luka.
3. Larutan pembersih khusus (H 20 2) , digunakan untuk membersihkan luka yang
disertai kotoran seperti karat, bram dan sebagainya .

5.5 FUNGSI CAl RAN PEMBERSIH LUKA

Fungsi cairan pembersih luka adalah :


1. Untuk menjaga agar luka bebas dari kotoran yang mungkin dapat
menimbulkan infeksi pada luka terse but
2. Sebagian pembersih juga berfungsi sebagai obat seperti alkohol

Tukang Plester (Plasterer) V-2


MODUL TP-Ol BAB V
----=..:cKes=e'=am:..:..:a=.:ta=":..:....=.Da=".:....:K:..:.:e=se=h=a=ta::..:.;":...:.K=e:...trj=-a..>..:(K=3:..L)_ _ _ _ _ _ _~P-=e:..:
rt.::..:
ol-=.:
o"c:.>g..::a"-'."-"-P=erta:::.:m
= :.:.::.- a 2~da K~celakaan (P3K)

5.6 CARA MEMBERSIHKAN LUKA

1) Orang yang akan melakukan pertolongan


terlebih dahulu harus mencuci tangannya
dengan air dan sabun sampai kuku-kukunya
2) Menghentikan pendarahan dengan cara
mengangkat bag ian yang luka ke atas Uika
terjadi pendarahan)
3) Membersihkan luka dengan mengucurkan
cairan pembersih pada sampai luka benar­

benar bebas dari kotoran . Jangan

Gb.5.2 Menghentikan pendarahan


membersihkan dengan cara menggosok luka.

5.7 JENIS-JENIS KAIN KASAJPERBAN PEMBALUT LUKA RINGAN

1. Kain kasa steril, biasanya berlapis dua dan dibungkus tersendiri


2. Pembalut kasa, digunakan untuk membalut luka yang telah ditutup dengan
kain kasa steril
3. Pembalut cepat terdiri dari dua bagian, yakni

bag ian tengah berbentuk segi empat berfungsi

sebagai penutup luka dan bagian tepi

berbentuk pembalut gulung

4. Plester digunakan untuk merekatkan kain kasa


Gb.5.3 Pembalut cepat
pada kulit

5.8 CARA MEMBALUT LUKA

1. Perlengkapan
Gunting, digunakan untuk memotong kelebihan kain kasa atau pembalut
cepat
2. Cara membalut
a. Membalut luka dengan pleister (lihat gambar)
1) Membersihkan luka dengan air atau cairan pembersih
2) Meneteskan obat merah atau betadine
3) Menempelkan kasa steril di atas luka
4) Melekatkan pleister di atas kasa steril

Tukang Plester (Plasterer) V-3


MODUL TP-Ol BAS V
Keselamata" Da" Kesehata:.:..:"-=-K=elJ:...L·a=->.:e(K3:.L)_
= _ _ _ _ _ _---'-Pe=rt..;;.0o,.:.lo=-::"-'-"9=a'-'.
" -,--P=ert...::.:a::..:.m=a=.-,pc...:a=-=d=a-=-K=ec=-=e:.:..;:la=k=aa=",-,(o..:...P.=.-3K",,),­

Gb. 5.4 Membalut luka dengan perekat Gb. 5.5 Membalut luka dengan
pleister diantara jari tangan perekat pleister pada sikut

Gb. 5.6 Membalut luka dengan


perekat pleister diantara pergelangan dan sikut

b. Membalut luka dengan pembalut cepat (Iihat gambar)


1) Membersihkan luka dengan air atau cairan pembersih
2) Meneteskan obat merah atau betadine
3) Membuka pembalut dari kertas pembungkusnya
4) Menempelkan pembalut dengan bagian tengah berbentuk segi
empat di atas luka
5) Mengikatkan pembalut dengan cara melingkarkan pembalut pada
lengan yang luka

Gb.5.7 Cara membuka pembalut dari


pembungkusnya

Gb. 5.8 Cara menempelkan pembalut

Gb. 5.9 Cara mengikatkan pembalut

Tukang Plester (Plasterer) V-4


MODUL TP-Ol BAB V
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K)

c. Membalut luka dengan pembalut kasa


a) Membersihkan luka dengan air atau cairan pembersih
b) Meneteskan obat merah atau betadine
c) Menempelkan kasa di atas luka
d) Mengikatkan pembalut dengan cara melingkarkan pembalut pada
lengan yang luka, mulai dari atas pergelangan tangan
e) Melingkarkan pembalut ke arah atas sampai di bawah sikut
f) Mengencangkan pembalut dengan menggunakan pleister atau peniti

Gb.5.10 Cara mengikatkan pembalut lepas

5.9 TINDAK LANJUT PENANGANAN KECELAKAAN

Luka sekecil apapun mempunyai resiko untuk terkena infeksi yang diakibatkan oleh
kuman yang mungkin masuk melalui sentuhan tangan pada saat diobati, sirkulasi
udara, atau pun lingkungan yang kotor.
Salah satu kuman yang sangat berbahaya adalah kuman tetanus karena acapkali
dapat menyebabkan kematian sehingga walaupun sudah mendapatkan pengobatan
di lokasi kerja sebaiknya tetap dilanjutkan dengan pemeriksaan oleh dokter. Dokter
akan menentukan apakan si penderita memerlukan suntikan anti tetanus atau ATS
atau tidak tidak.

Namun perlu diingat untuk selalu memberitahukan dokter jika penderita pernah
mendapat suntikan ATS atau tidak. Informasi ini sangat penting karena mereka yang
pernah mendapatkan suntikan ATS sangat peka untuk mendapatkan suntikan ulang
sehingga si penderita mengalami keadaan berat. Berikut adalah beberapa langkah
melakukan tindak lanjut dalam penanganan K3 .

Pertolongan Pertama Pad a Kecelakaan


Jika tenaga kerja mengalami kecelakaan atau diserang penyakit pada saat sedang
bekerja , maka sebaiknya segera menghubungi dokter atau membawa penderita ke
rumah sakit terdekat. Namun sebaiknya tindakan pertolongan diberikan kepada si

Tukang Plester (Plasterer) v-5


MODUL TP;.Ol BABV
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K)

penderitasambil menunggu kedatangan dokter atau ambulans untuk membawa

penderita ke rumah sakit.

Pengetahuan tentang pertolongan pertama pada kecelakaan yang sangat penting

dan perlu dikuasai minimal adalah cara:

a. Melakukan pernapasan buatan


Bila pernapasan penderita terhenti, maka dapat diatasi dengan memberikan
pernapasan buatan dari mulut ke mulut dengan eara :
1) Membuka mulut penderita dengan jari untuk menghindarkan hambatan dari
mulut
2) Memegang tengkuk atau leher penderita dengan hati-hati dan
menelentangkannya sambil kepalanya ditekan ke bawah
3) Menekan sudut rahangnya ke depan dari belakang untuk meyakinkan bahwa
lidahnya te~ulur dan jalan napasnya bebas
3) Membuka mulut kita lebar-Iebar sambil menarik napas dalam-dalam. Pijit
lubang hidung penderita dan tempelkan mulut kita ke mulutnya kemudian
tiup dengan keras ke dalam paru-parunya sampai penuh. Lepaskan mulut
kita dan perhatikan gerakan si penderita. Ulangi tiupan sampai si penderita
bernapas kembali.

Pernapasan buatan dari mulut ke mulut ini bisa diikuti dengan pijitan jantung
dengan cara :
1) Berlutut di sam ping penderita dekat dada penderita
2) Meletakkan tangan ksman pada tulang rusukldada penderita
3) Menumpangkan tangan kiri di atas tangan kanan
4) Menekan kedua tangan dengan kuat ke depan sedemikian rupa sehingga
berat badan menekan si penderita kira-kira 5 em (tidak boleh lebih dari 5 em)
5) Mengulangi pijitan sampai lima kali selang satu detik
Pernapasan buatan dilakukan berganti-ganti, yakni satu kali tiupan lima kali
pijitan jantung, sampai dokter datang. Pernapasan buatan dapat dilakukan oleh
satu orang atau dua orang (satu orang melakukan tiupan, satu orang melakukan
pijitan).

b. Menghentikan pendarahan
Jika penderita luka banyak mengeluarkan darah sehigga makin lama makin
lemah, maka harus diusahakan supaya pendarahannya cepat berhenti.
Pendarahan biasanya akan segera berhenti jika bagian anggota sebelah atas

Tukang Plester (Plasterer)


MODUL TP-Ol BABV
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K)

yimg berdarah ditekan selama kurang lebih lima menit atau lebih sedikit. Berikut
ini adalah cara menghentikan pendarahan akibat luka:
1) Baringkan penderita dengan kepala bersandar
2) Angkat bagian yang luka sehingga rata dengan badan ijika memungkinkan)
3) Tempelkan kain yang bersih pada lukanya, kemudian tekan sampai
darahnya membeku

c. Mengatasi penderita pingsan


Pingsan ialah keadaan tidak sadarkan diri untuk beberapa waktu, karena jantung
seketika mehjadi lemah sehingga darah yang mengalir ke otak berkurang akibat
ter/alu letih atau bekerja pada tempat yang panas.
Cara mengatasi penderita pingsan adalah :
1). Baringkan penderita dengan bagian kepala lebih rendah, agar darah yang
mengalir ke otaknya lebih banyak

2). Buka atau longgarkan baju penderita

3). Gosok kaki dan tangannya

4). Rendam kakinya dalam air hangat (suam kuku)

5). Setelah siuman beri minum air hangat

6). Biarkan istirahat

d. Mengangkat dan memindahkan penderita


Mengangkat orang yang luka parah atau sakit be rat harus dalam keadaan
berbaring dan badannya tidak boleh terkulai. Pengangkatan dilakukan oleh dua
orang dengan menggunakan usungan (brancar).
Memindahkan penderita ke atas usungan (brancar) harus dilakukan oleh tiga
orang, dengan cara seperti berikut :
1) Berlutut pad a bag ian kepala, badan dan kaki penderita
2) Mengangkat penderita perlahan-Iahan dan hati-hati secara bersamaan
3) Menarik badan penderita dalam posisi miring
4) Menarik kaki kanan ke belakang dan berlutut bersama-sama kemudian
membaringkan penderita di atas usungan (brancar) dengan hati-hati
5) Mengangkat usungan (brancar) oleh dua orang bersama-sama

Jika penderita tidak terlalu parah dapat dipapah oleh dua orang dengan cara
seperti berikut :
1) Berdiri pada bag ian kiri dan kanan penderita
2) Membelitkan tangan kiri dan tangan kanannya pada bahu kita

Tukang Plester (Plasterer)


MODUl TP-Ol BABV
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K)

3) Memegang tangan penderita dengan satu tangan dan tangan lainnya


memegang pinggang penderita
4) Berjalan memapah penderita dengan perlahan dan hati-hati. Pada saat
memapah kaki diatur agar tidak beradu dengan kaki penderita sehingga tidak
saling mengganggu
5) Beristirahat, jika penderita menghendakinya

Tukang Plester (Plasterer)


MODUL TJ1-01 BABV
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K)

RANGKUMAN

1. Obat luka sobek yang umum digunakan: Jodium tinctuur, Mercurochroom, dan
Betadine
2. obat luka bakar yang sering digunakan dan mudah didapat adalah Bioplacenton
3. Cairan pembersih yang biasa digunakan: air bersih (dingin atau hangat), alkohol
4. Jenis kain pembalut: kain kasa, pembalut kasa, pembalut cepat, dan pleister
5. Cara membalut luka secara umum: bersihkan luka, teteskan obat, tempelkan kasa,
balut

Tukang Plester (Plasterer)


MODUL TP-Ol BABV
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K)

LAT'HANI PENllAJANMANOIRI

4. Melaksanakan pertolongan
pertama pada kecelakaan
(P3K)
1 Macam-macam obat luka 1. Sebutkan jenis obat luka sobek yang
dikenal secara teliti umum digunakan di lapangan pekerjaan!
2. Jelaskan fungsi obat luka sobek!
3. Sebutkan jenis obat luka bakar yang umum
tersedia di lapangan pekerjaan!
4. Jelaskan fungsi obat luka bakar!
2 Luka ringan dibersihkan 1. Sebutkan jenis cairan pembersih luka yang
terlebih dahulu umumdigunakan!
2. Jelaskan fungsi cairan pembersih!
3. Jelaskan secara singkat cara
membersihkan luka sobek!

3 Luka ringan dibalut bila 1. Sebutkan kain kasa/perban yang biasa


perlu digunakan!
2. Jelaskan cara membalut luka secara
umum!

Tukang Plester (Plasterer)


MODUl TP-Ol BAB-II
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Rambu-Rambu K3

KUNCI JAWASAN BAS II


"C';
J",'

KRITBRI:AUNJUKKf;RJA(KUK) &
,
JAWABAN
1. Rambu-rambu tanda larangan dikenal secara benar
1 Oi daerah yang dapat mengakibatkan kecelakaan atau alasan keamanan
lainnya.

2 Oi daerah dim ana disimpan benda-benda yang mudah terbakar atau


ruangan yang dipasang perangkat penyejuk udara (AC).

3 OJ lokasi atau ruangan dengan benda-benda yang mudah terbakar.

V;,;( ,

KR:lTEflIA,9NJUKKliRJA (t<UK) &


': JAWABAN
2. Rambu-rambu tanda perintah dikenal secara benar
1 Oi tempat kerja yang khusus seperti bengkellas atau kondisi kerja hujan

2 Oi lokasi pekerjaan dengan suara yang sangat bising

3 Oi laboratorium kimia, di tempat pekerjaan dengan mesin gerinda, mesin


amplas

4 Oi laboratorium kimia, atau di lokasi pekerjaan yang penuh dengan debl:l

5 Oi lokasi pekerjaan yang berbahaya atau rawan tertimpa benda jatuh

Tukang Plester (Plasterer)


MODUL TP-Ol BAB-II
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Rambu-Rambu K3

I' KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) &

1:<···· ........ JAWABAN


..

3. Rambu tanda kondisi aman dikenal secara benar.


1 Sebagai informasi tempat untuk melakukan P3K atau tempat perlengkapan
P3K

2 Di area terbuka khusus atau di dalam ruang kantor proyek (direksi keet)

3 Di dekat area telepon umum

Tukang Plester (Plasterer)


MODUL TP-Ol BAB-III
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Alat Pelindung Diri (APD)

KUNCI JAWABAN BAB '"

iT .' KRITERIA UNJUKKERJA (KUK) &


IF
i"'':' .. JAWABAN

1. Alat pelindung diri (APD) dikenal secara benar


1 Sepatu, topi keras (helmet), sarung tangan, tali pengaman dan baju kerja

2 Melindungi kaki dari luka akibat terjepit, benda-benda tajam dan sejenisnya

3 Untuk melindungi kepala dari benturan benda-benda yang mungkin jatuh

4 Untuk melindungi kulit tangan dari luka akibat serpihan besi, batu-batu tajam
atau cairan semen dari adukan

5 Untuk melindungi anggota tubuh dari cedera yang lebih parah akibat jatuh
dari ketinggian

6 Untuk melindungi bag ian badan dari percikan benda-benda yang mungkin
mengenai badan saat bekerja

KRtTERIA liJNJUK KERJA (KUK) &

,<:
JAWABAN
2. Alat Pelindung Diri APD diperiksa secara teliti
1 • Siapkan daftar sesuai alat yang akan diperiksa
• Amati kondisi setiap komponen alat sesuai daftar
• Berikan tanda C..J) pada kolom kondisi alat
• Laporkan hasil pemeriksaan kepada atasan

KR'TES~IA UN,JUK ~ERJA (KUK) &


JAWABAN
3. Alat pelindung diri (APD) dipilih sesuai kebutuhan.

1 • Bagian atas (dari kulitlkain/karetlplastik) harus lentur, tidak mudah sobek


dan bag ian di atas jari dilapisi logam (untuk pekerjaan tertentu)
• Bagian bawah harus lentur tetapi cukup keras

2 • Pekerjaan yang berhubungan dengan air sepatu harus dipilih dari


karetlplastik lentur, tidak mudah sobek dan waterproof
• Pekerjaan dengan aktivitas turun-naik yang dominan sepatu harus dipilih
dari kulit/kain/karet/plastik lentur, tidak mudah sobek

Tukang Plester (Plasterer)


MODUL TP-Ol BAB-IV
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Penggunaan Alat Pelindung Oiri CAPO)

KUNCI JAWABAN BAB IV

l<RJ~'~UN4"~KERJA (KUK) &


JAWABAN
1. Sepatu digunakan dengan benar .
1 Sepatu kulit, sepatu plastiklcasual, sepatu karet , dan sepatu katun.

2 Melindungi kaki dari kemungkinan luka akibat kecelakaan kerja

KRITERtA UNJYKKERJA (KUK) &

JAWABAN
2. Topi kerja/helm digunakan dengan benar.
1 Bentuk helmet dengan pelindung cahaya dan helmet tanpa pelindung
cahaya pada bagian depannya.

2 Melindungi kepala dari akibat benturan benda jatuh pada saat bekerja

,,:.. C,,'

<. ·'K.'J~'A U"J•• bf<f~41t (KUK) &


/ ,,~ " "; , ' ,

JAW~&AN
3. Sarung tangan digunakan dengan benar.
1 • Sarung tangan kulit
• Sarung tangan plastiklcasual
• Sarung tangan karet
• Sarung tangan katun

2 Melindungi telapak tangan dari luka akibat kerja

Tukang Plester (Plasterer)


MODUL TP-Ol BAB-IV
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)

KRITERtA UNJUK KERJA (KUK) &


, .. JAWABAN
4. Tali pengamanl full body harness digunakan dengan benar.
1 • Sabuk pengaman
• Harness

2 Melindungi anggota tubuh dari cedera akibat jatuh dari ketinggian

KRITERIA UNJUKKERJA (KUK) &


,. JAWABAN
5. Baju kerja digunakan dengan benar.
1 • Jaslab
• Apron
• Overall
• Baju biasa/umum
2 Melindungi badan dari percikan serpihan logam, api las, adukan, air, debu,
atau kotoran lainnya akibat kerja

.....

K~ITERtA UNJUK KERJA (KUK) &

" .... ., J~WABAN


! 6. Alat pelindung diri (APO) dirawat dengan baik.
1 • Membersihkan alat setelah digunakan
• Menyimpan alat pad a tempat yang aman
• Memeriksa kondisi alat setiap akan digunakan

KRFrERIA UNJUK KBRJA (KUK) &


JAWA8AN
7. Kerusakan ringan pada alat pelindung diri (APO) diperbaiki.
1 • Mengidentifikasi kerusakan
• Melepas kornponen
• Memperbaiki atau mengganti komponen

Tukang Plester (Plasterer)


MODUL TP-Ol BABY
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)

KUNCI JAWABAN BAB V

t(~J'1I,"f~ UN,JUKKI;RJA EKfJi<} &


J.~.A'Af4
1. Macam-macam obat luka dikenal secara teliti •
1 Jodium tinctuur, Mercurochroom, dan Betadine

2 Mengobati luka baru yang keeil

3 Combushio zalf dan BiopJacenton zalf

4 Mengobati luka bakar akibat terkena api atau benda panas

t :,
KRI'teR1A lINJUK KERJA (KUK) &

2.
JAWABAN
Luka ringan dibersihkan terlebih dahulu.
i
1 Air bersih, Alkohol, dan Larutan pembersih khusus (H 20 2 )

2 Menjaga agar luka bebas dari kotoran yang mungkin dapat menimbulkan
infeksi, dan obat

3 Meneuei tangan, menghentikan pendarahan, dan membersihkan luka .

</
~RITB.IA U.NJUflKERJA (KtJK)·&
I
J~WaSAN
i 3. Luka ringan dibalut bila perlu
1 Kain kasa steril, pembalut kasa, pembalut eepat, dan plester

2 1) Membersihkan luka dengan air ata eairan pembersih


Meneteskan obat merah atau betadine
3) . Membuka pembalut dari kertas pembungkusnya
4) Menempelkan pembalut dengan bagian tengah berbentuk segi empat d
atas luka
5) Mengikatkan pembalut dengan cara melingkarkan pembalut pada
lengan yang luka !

Tukang Plester (Plasterer))


MODUL TP-Ol
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)

DAFTAR PUSTAKA

Kloosterhuis G, IImu Membalut, Gravenhage, Jakarta, 1940

Lembaga Pembangunan Industri Pembinaan Malaysia, Panduan Kesefamatan Pekerja

Binaan. 1998

Stam, H.N.C, Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Di Tempat Kerja, Jakarta, Katalis, 1989

Sjofjan Rassad, Pert%ngan Pertama Pada Kecelakaan, Jakarta, Jambatan,1991

Tukang Plester (Plasterer)

Anda mungkin juga menyukai