Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

SAFE MOTHERHOOD DI INDONESIA SELAMA PANDEMI

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU TUGAS MATA


KULIAH

KESEHATAN REPRODUKSI

Dosen Pengampu : Dini Marlina,SKM.,M.Kes

Disusun Oleh :

DIANA (113118028

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI

2021-2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul motherhood di
Indonesia selama pandemic. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas Ibu dini marlina. SKM., M. KES pada mata kuliah kesehatan
reproduksi.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu dini marlina. SKM., M. KES
selaku dosen pada mata kuliah kesehatan reproduksi. Kesehatan program studi
sarjana Kesehatan Masyarakat yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Dan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya
menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Karawang , 20 April 2021

Penulis

i
Daftar isi
KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
Daftar isi...................................................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.............................................................................................3
C. TUJUAN MAKALAH.................................................................................................3
1. Tujuan Umum..........................................................................................................3
2. Tujuan Khusus.........................................................................................................3
BAB II.....................................................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................................4
A. Pengertian safe motherhood........................................................................................4
BAB III....................................................................................................................................7
PEMBAHASAN......................................................................................................................7
A. mengetahui epidemiolodi motherhood.........................................................................7
B. 4 pilar motherhood.......................................................................................................8
C. Peningkatan kesehatan ibu...........................................................................................9
D. Faktor yang mempengaruhi kematian ibu....................................................................9
BAB IV..................................................................................................................................11
PENUTUP.............................................................................................................................11
A. KESIMPULAN..........................................................................................................11
B. SARAN......................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Safe Motherhood adalah upaya yang dilakukan untuk menekan angka


kematian ibu. Di Indonesia upaya Safe Motherhood diartikan sebagai upaya
untuk kesejahteraan atau keselamatan ibu. Gerakan yang digunakan untuk
menyelamatkan wanita agar kehamilan dan persalinanya berjalan dengan
sehat, aman dan mendapatkan bayi yang sehat. Safe Motherhood merupakan
upaya global untuk mencegah atau menurunkan kematian ibu dengan slogan
Making Pregnancy Safer (MPS). Pelaksanaan Safe Motherthood terdapat 3
pesan kunci dalam MPS yaitu setiap persalinan ditolong oleh tenaga
kesehatan terlatih, setiap komplikasi obstetrik dan neonatal mendapat
penanganan adekuat, dan setiap perempuan usia subur mempunyai akses
terhadap pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan dan penanganan
komplikasi keguguran. Empat strategi utama dalam MPS yaitu meningkatkan
akses dan cakupan pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir yang
berkualitas, membangun kemitraan yang efektif melalui kerja sama lintas
program, lintas sektor dan mitra lainnya, mendorong pemberdayaan
perempuan dan juga keluarga melalui peningkatan pengetahuan, mendorong
keterlibatan masyarakat dalam menjamin penyediaan dan pemanfaatan
pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir (Martaadisoebrata, 2005).
Strategi MPS yaitu mendorong pemberdayaan dan juga keluarga
melalui peningkatan pengetahuan seperti pemberian penyuluhan pendidikan
kesehatan tentang kehamilan dan persalinan. Merupakan tugas tenaga
kesehatan khususnya perawat dalam memberikan pendidikan kesehatan
kehamilan sebab kematian dan kesakitan pada ibu hamil dan bersalin serta
bayi baru lahir sejak lama menjadi masalah terutama di negara-negara

1
berkembang. Sekitar 25-50% kematian perempuan usia subur
disebabkan oleh hal yang berkaitan dengan kehamilan. Kematian saat
melahirkan menjadi penyebab utama mortalitas perempuan pada masa puncak
produksinya. World Health Organization (WHO) memperkirakan setiap tahun
210 juta kehamilan diseluruh dunia. Dari jumlah ini 20 juta perempuan
mengalami kesakitan sebagai akibat kehamilan (Martaadisoebrata, 2005).
Kehamilan dan proses persalinan merupakan pengalaman yang sangat
berharga bagi seorang wanita, apalagi bagi ibu yang baru bersalin. Bagi
wanita primigravida merupakan hal yang pertama dialami, sedangkan pada
ibu multigravida mereka telah mempunyai riwayat dan pengalaman tentang
proses melahirkan yang mempengaruhi proses persalinanya (Salmah, 2007).
Persalinan dan kelahiran normal merupakan proses kelahiran tanpa
komplikasi pada ibu dan janin, janin pada usia cukup bulan (37-42 minggu),
lahir spontan dengan presentasi kepala berlangsung selama 18 jam
(Prawirohardjo, 2008).

2
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut diatasnamakan penelitian
membuat rumusan masalah sebagai berikut: safe motherhood di Indonesia
selama masa pandemic

C. TUJUAN MAKALAH
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui safe motherhood di Indonesia selama masa pandemic

2. Tujuan Khusus
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui safe motherhood di Indonesia selama pandemic ini
dan mengetahui penjelasan dari motherhood.

2. Tujuan Khusus
a. mampu mengetahui pengertian safe motherhood
b. mampu mengetahui epidemiolodi motherhood
c. mampu mengetahui 4 pilar safe motherhood

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian safe motherhood

Safe motherhood merupakan upaya untuk menyelamatkan wanita agar


kehamilan dan persalinannya sehat aman serta melahirkan bayi yang sehat.
Tujuan upaya safe motherhood adalah menurunkan angka kesakitan dan
kematian ibu hamil, bersalin, nifas, dan menurunkan angka kesakitan dan
kematian bayi baru lahir. WHO (World Health Organization)
mengembangkan “four pillars of safe motherhood” untuk mengembangkan
ruang lingkup upaya penyelamatan ibu dan bayi. Empat pilar upaya safe
motherhood tersebut adalah keluarga berencana, asuhan antenatal persalinan
bersih dan aman dan pelayanan obstetrik esensial, salah satu pilar safe
motherhood adalah pelayanan antenatal (Varney,2007;h.68). Namun pada
kenyataannya, upaya tersebut belum mampu menurunkan angka kematian ibu,
untuk itu pemerintah Provinsi Jawa Tengah melakukan upaya pada tahun
2017 dengan cara Program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5NG)
Selamatkan Ibu dan Anak. Program 5NG memiliki 4 fase yaitu Fase Pra
Hamil, Fase Kehamilan, Fase Persalinan dan Fase Nifas. Pada fase keempat
pemerintah Jawa Tengah mencanangkan program OSOC (One Student One
Client) dilakukan dengan cara melakukan pendampingan setiap ibu hamil
sampai masa nifas lewat secara terus menerus oleh satu mahasiswa bidan,
perawat bahkan bila perlu mahasiswa kedokteran secara komprehensif
(Continuity of Care/COC model) (Dinkes Provinsi Jawa Tengah, 2017).
Bidan merupakan mata rantai yang sangat penting karena kedudukannya
sebagai ujung tombak dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia
melalui kemampuannya untuk melakukan pengawasan, pertolongan dan
pengawasan neonatus dan pada persalinan ibu post partum (Manuaba,2010; h.

4
29). Berbagai upaya terus di usahakan dalam rangka menurunkan angka
kematian ibu. Salah satu nya adalah mengimplementasikan program Safe
Motherhood. Safe Motherhood adalah usaha usaha yang dilakukan agar
seluruh perempuan menerima perawatan yang mereka butuhkan selama
hamil dan bersalin. Program itu terdiri dari empat pilar yaitu:

1.Keluarga berencana,
2.Pelayanan antenatal,
3.Persalinan yang aman, dan
4.Pelayanan obstetri esensial.Menurut theInternational Classification of
Diseases and Related Health Problems, Tenth Revision 1992 (ICD10) WHO
mendefinisikan kematian ibu sebagai “kematian wanita hamil atau dalam 42
hari setelah persalinan, tanpa memandang lama dan tempat terjadinya
kehamilan yang disebabkan oleh atau dipicu oleh keha milannya atau
penanganan kehamilannya, tetapi bukan karena kecelakaan”. Menurut
pengertian ini penyebab kematian ibu dapat dibagi menjadi penyebab
langsung maupun tak langsung. Penyebab kematian langsung yaitu setiap
komplikasi persalinan disetiap fase kehamilan (kehamilan, persalinan
dan pasca persalinan), akibat tindakan, kesalahan pengobatan atau dari
kesalahan yang terjadi disetiap 4 rangkaian kejadian diatas. Contohnya
seperti perdarahan, preeklamsia/eklamsia, akibat komplikasi anestesi atau
bedah kaisar, perdarahan, sepsis, kelahiran prematur akibat hipertensi, lahir
mati, dan komplikasi akibat aborsi yang tidak aman menjadi penyebab
langsung yang berkontribusi pada 80% kematian 4 rangkaian kejadian diatas.
Contohnya seperti perdarahan, preeklamsia/eklamsia, akibat komplikasi
anestesi atau bedah kaisar, perdarahan, sepsis, kelahiran prematur akibat
hipertensi, lahir mati, dan komplikasi akibat aborsi yang tidak aman menjadi
penyebab langsung yang berkontribusi pada 80% kematian. Penyebab
kematian tak langsung yaitu akibat penyakit lain yang telah ada

5
sebelumnya atau berkembang selama kehamilan dan yang tidak
berhubungan dengan penyebab langsung tetapi dipicu secara fisiologis
oleh kehamilan. Contohnya seperti kematian akibat penyakit ginjal atau
jantung.

6
BAB III

PEMBAHASAN

A. mengetahui epidemiolodi motherhood


memastikan agar setiap komplikasi kehamilan dapat dideteksi secara
dini dan ditangani secara benar. Kegiatan intervensi dapat dilakukan melalui
upaya mengurangi kemungkinan seorang perempuan hamil mengalami
komplikasi dalam kehamilan, persalinan atau masa nifas dengan melakukan
asuhan antenatal yang benar. Pemerintah telah menetapkan kebijakan
pelayanan antenatal, yaitu bahwa pelayanan antenatal harus diberikan di
semua fasilitas kesehatan mulai di posyandu sampai di rumah sakit
pemerintah maupun swasta. Pelayanan antenatal harus diberikan sesuai
standar nasional, sekurang-kurangnya 4 kali selama kehamilan yaitu 1 kali
dalam trimester pertama, 1 kali dalam trimester ke dua dan 2 kali dalam
trimester ke tiga. Secara nasional, persentase ibu hamil yang mendapat
pelayanan antenatal minimal 1 kali sebesar 92% sedangkan persentase ibu
hamil yang mengunjungi klinik antenatal 4 kali sesuai standar lebih rendah
yaitu 81% (7) .
Data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2007 menunjukkan
bahwa cakupan pemeriksaan kehamilan (ANC) di Indonesia adalah 84,5%
sementara di provinsi Sumatera Selatan adalah 69,6%. Dibuktikan bahwa
cakupan pemeriksaan kehamilan berhubungan dengan tingkat pendidikan ibu
hamil dan tingkat pendapatan keluarga melalui proksi pengeluaran keluarga,
Menyempurnakan program Safe Motherhood, maka pada tanggal 12 Oktober
2000 telah dilakukan pencanangan Making Pregnancy Safer (MPS) sebagai
bagian program Safe Motherhood, sebagai strategi pembangunan kesehatan
masyarakat menuju Indonesia Sehat 2010. Tujuan Upaya Safe Motherhood

7
dan MPS sama, yaitu untuk melindungi hak reprodusi dan hak asasi manusia
serta pemberdayaan perempuan. Tujuan global MPS sesuai dengan target
internasional yaitu untuk menurunkan kesakitan dan kematian ibu dan bayi
baru lahir. MPS dilaksanakan berasarkan upaya-upaya yang telah ada dengan
penekanan pada pentingnya kemitraan antara sektor pemerintah,

B. 4 pilar motherhood
Upaya safe motherhood merupakan bentuk intervensi terhadap
beberapa determinan kematian ibu yang dikenal dengan 4 pilar yaitu
1) keluarga berencana (KB),
2) asuhan antenatal,
3) persalinan bersih dan aman, serta
4) pelayanan obstetri esensial.
Empat pilar tersebut didukung oleh 2 kegiatan mendasar yaitu 1) pelayanan
kesehatn primer dan 2) pemberdayaan perempuan, seperti dapat dilihat pada
bagan, Pilar KB bertujuan untuk memastikan agar setiap pasangan usia subur
mendapat informasi dan pelayanan tentang waktu, jumlah, dan jarak
kehamilan yang sebaik-baiknya. Intervensi dilakukan melalui program KB
untuk menanggulangan terjadinya “4 terlalu” sebagai faktor resiko kematian
ibu. Pengetahuan tentang KB khususnya metode kontrasepsi, telah cukup
tinggi pada perempuan maupun laki-laki di Indonesia. Data SDKI tahun 2003
menunjukkan bahwa 99% perempuan kawin dan 96% laki-laki kawin,
mengetahui paling sedikit 1 metode kontrasepsi modern. Metode yang paling
dikenal adalah komtrasepsi suntik dan pil (97%) (6) . Berdasar data
SUSENAS tahun 2007 menunjukkan bahwa prevalensi KB di Sumatera
Selatan pada kelomp wanita umur 15-49 tahun adalah 55,59% pernah ber-KB
dan 44,41% tidak pernah ber-KB(12) . Pilar Asuhan antenatal bertujuan untuk
mencegah komplikasi. Pilar persalinan bersih dan aman, bertujuan untuk

8
memastikan bahwa setiap petugas kesehatan yang akan menolong persalinan
mempunyai pengetahuan, keterampilan, dan alat untuk melaksanakan
persalinan yang bersih dan aman. Intervensi dapat dilakukan melalui upaya
mengurangi kemungkinan seorang perempuan hamil mengalami komplikasi
dalam kehamilan, persalinan atau masa nifas dengan melakukan asuhan
antenatal dan asuhan persalinan yang bersih dan aman. Pemerintah telah
membuat kebijakan tentang persalinan yaitu bahwa semua persalinan harus
ditolong oleh petugas kesehatan yang terampil. Berdasar data SUSENAS
tahun 2007 menunjukkan bahwa cakupan penolong persalinan di Sumatera
Selatan adalah 73,48% ditolong tenaga kesehatan, 25,16%.

C. Peningkatan kesehatan ibu


Peningkatan kesehatan ibu telah menjadi salah satu kometmen
negaranegara di dunia. Salah satu indikator untuk menggambarkan tingkat
kesehatan ibu di suatu wilayah adalah Angka Kematian Ibu (AKI). Data SKDI
2002/2003 menunjukkan bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) Indonesia tahun
2003 sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup. AKI Sumatera Selatan tahun
2003 jauh dari angka nasional, yaitu sebesar 472 per 100.000 kelahiran hidup,
turun menjadi 467 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2004 (2) . Keadaan
tersebut jauh dibawah target Sumatera Selatan Sehat 2008, yang menargetkan
penurunan AKI menjadi 175 per 100.000 kelahiran hidup.

D. Faktor yang mempengaruhi kematian ibu


1) determinan langsung (variabel medis) penyebab kematian,
2) determinan antara (Status kesehatan, status reproduksi, akses pelayanan
kesehatan, perilaku terhadap pelayanan kesehatan) dan
3) determinan jauh (status sosial ekonomi) (3) . Untuk merencanakan program
penurunan kasus kematian ibu di Sumatera Selatan, maka harus diketahui

9
penyebab atau faktor yang mempengaruhi kematian ibu di wilayah Sumatera
Selatan. Berdasar konsep Blum, faktor perilaku mempunyai pengaruh sangat
besar terhadap derajat kesehatan. Perilaku pencarian pertolongan kesehatan
saat ibu hamil melahirkan amatlah erat hubungannya dengan kematian ibu.
Pemerintah telah membuat kebijakan tentang persalinan yaitu bahwa semua
persalinan harus ditolong oleh tenaga kesehatan terampil. Tahun 1998 telah
diterbitkan Permenkes nomer 572/1996 yang isinya menyebutkan bahwa bidan
di desa telah diberi wewenang untuk menangani komplikasi kehamilan dan
persalinan tertentu.

10
BAB IV

PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Safe Motherhood adalah upaya yang dilakukan untuk menekan angka
kematian ibu. Di Indonesia upaya Safe Motherhood diartikan sebagai
upaya untuk kesejahteraan atau keselamatan ibu. Gerakan yang digunakan
untuk menyelamatkan wanita agar kehamilan dan persalinanya berjalan
dengan sehat, aman dan mendapatkan bayi yang sehat. Safe Motherhood
merupakan upaya global untuk mencegah atau menurunkan kematian ibu
dengan slogan Making Pregnancy Safer (MPS).

2. 4 pilar motherhood Upaya safe motherhood merupakan bentuk intervensi


terhadap beberapa determinan kematian ibu yang dikenal dengan 4 pilar
yaitu

1) keluarga berencana (KB),


2) asuhan antenatal,
3) persalinan bersih dan aman, serta
4) pelayanan obstetri esensial.

3. Peningkatan kesehatan ibu telah menjadi salah satu kometmen


negaranegara di dunia. Salah satu indikator untuk menggambarkan
tingkat kesehatan ibu di suatu wilayah adalah Angka Kematian Ibu
(AKI). Data SKDI 2002/2003 menunjukkan bahwa Angka Kematian
Ibu (AKI) Indonesia tahun 2003 sebesar 307 per 100.000 kelahiran
hidup. AKI Sumatera Selatan tahun 2003 jauh dari angka nasional,
yaitu sebesar 472 per 100.000 kelahiran hidup, turun menjadi 467 per
100.000 kelahiran hidup pada tahun 2004 (2) . Keadaan tersebut jauh
dibawah target Sumatera Selatan Sehat 2008, yang menargetkan
penurunan AKI menjadi 175 per 100.000 kelahiran hidup.

11
B. SARAN
1. Lakukannya penyluhan tentang pengetahuan kepada ibu tentang
safe motherhood
2. Mencegah / menurunkan angka kematian ibu
3. Meningkat kan kesehatan ibu dan anak

12
DAFTAR PUSTAKA

http://digilib.unimus.ac.id/files//disk1/141/jtptunimus-gdl-dhinanoorf-7033-2-
2.babi.pdf

http://repository.unissula.ac.id/9960/6/BAB%20I.pdf

https://pdfcoffee.com/makalah-safe-motherhood-keluarga-berencanadocx-pdf-
free.html

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan , Laporan Kematian Ibu dan Anak di
Peskesmas dan Rumah Sakit Tahun 2007, Palembang, 2008

Ekowati.,Pengembangan Sistem Informasi Kematian Ibu di Sumatera Selatan.


Makalah Bebas Kongres Nasional Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat (KONAS
IAKMI) Tahun 2007 di Palembang

file:///C:/Users/diana/Downloads/163-File%20Utama%20Naskah-539-1-10-
20200629.pdf

13

Anda mungkin juga menyukai