Anda di halaman 1dari 4

NAMA : Lusi Nopianti

NIM : 855754661
Kelas : 1a
Mapel : Strategi Pembelajaran di SD
Tutor : Meri Puspasari, S.Pd., M.M
JAWABAN

1). a). Menurut saya mengenai pendapat Gangne (1985) mengenai konsep belajar
ini, bahwa belajar adalah suatu proses di mana suatu organisme berubah perilakunya
sebagai akibat pengalaman itu memang benar. Dikarnakan seseorang bisa belajar dari
pengalaman, baik itu pengalaman orang lain maupun pengalaman diri sendiri. bahwa
pengalaman dapat merubah seseorang menjadi lebih baik. Dengan adanya pengalaman,
seseorang akan mencoba sesuatu yang baru agar mereka memperoleh kemajuan dan
keberhasilan dalam hidup di masa mendatang. Selain Belajar juga dapat diartikan suatu
kegiatan untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Dan juga merupakan sesuatu yang
dilakukan untuk menguasai hal tertentu.

b). 1). faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah faktor dari dalam diri siswa yang
mempengaruhi hail belajar diantaranya adalah:
kecakapan,minat,bakat,usaha,motivasi,perhatiaankelemahan,dan kesehatan fisik serta
kebiasaan siswa. 2). faktor dari luar diri siswa yang mempengaruhi hasil belajar
diantaranya adalah lingkungan fisik, lingkungan nonfisik, lingkungan sosial budaya,
lingkungan keluarga, program dan dsiplin sekolah, program dan sikap guru, pelaksaan
pembelajaran, dan teman sekolah.

2). a). pendekatan,strategi,metode,dan teknik pembelajaran merupakan satu kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan,karena suatu pendekatan tertentu yang digunakan dalam implementasi 
kurikulum membawa implikasi terhadap penggunaan strategi, metode,dan teknik
pembelajaran tertentu pula. perbedaan pendekatan,strategi,metode,teknik
pembelajaran,walaupun secara konseptual dapat kita kemukakan,akan tetapi istilah-istilah
tersebut sering digunakan secara berganti-ganti untuk hal yang sama.
Contoh Penerapan
Pendekatan : Contextual Teaching and Learning
Metode : Cooperative Learning
Teknik : Diskusi Kelompok, Inquiry Kepustakaan, Tanya Jawab
Model : Jigsaw

b) . Tujuan pembelajaran, jenis dan tingkat kesulitan, materi pembelajaran, sarana, waktu yang
tersedia, siwa, dan guru.

3). Karakteristik pembelajaran di kelas rendah adalah pembelajaran konkret yaitu suatu
pembelajaran konkret.pembelajaran dilaksanakan berdasarkan (silabus) yang telah
dikembangkan oleh guru. Pembelajaran ini bersifat konkret. Proses pembelajaran ini harus
dirancang oleh guru sehingga kemampuan siswa, bahan ajar, proses belajar dan sistem
penilaian sesuai dengan taraf perkembangan siswa, hal lain yang harus dipahami yaitus
proses belajar harus dikembangkan secara interaktif.
Contoh kegiatannya:
 Menggolongkan peran anggota keluarga
 Menulis dengan jelas dan rapi
 Membilang dan menyebutkan banyak benda
 Mengkomonikasikan gagasan dengan satu kalimat
Karakteristik Pembelajaran Di Kelas Tinggi. proses pembelajaran di kelas tinggi adalah
suatu pembelajaran yang dilaksanakan secara logis dan sistematis untuk membelajarkan
siswa tentang konsep dan generalisasi sehingga penerapannya (menyelesaikan soal,
menggabungkan, menghubungkan, memisahkan, menyusun, menderetkan, melipat, dan
membagi).
Contoh kegiatan belajarnya:
 Melakukan diskusi kelompok tentang jual beli
 Memperagakan rangkaian gerak dengan alat music
 Menafsirkan peninggalan-peninggalan sejarah
 Mendesain model konstruksi

4). a). Model pembelajaran adalah kerangka kerja yang memberikan gambaran sistematis untuk
melaksanakan pembelajaran agar membantu belajar siswa dalam tujuan tertentu yang
ingin dicapai. Artinya, model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang dirancang
sedemikian rupa dan dilaksanakan dari awal hingga akhir kegiatan belajar mengajar.
Model pembelajaran bertujuan untuk mencapai tujuan khusus dengan menerapkan
langkah yang sudah ditentukan merupakan gambaran umum namun tetap mengerucut
pada tujuan khusus.
ciri-ciri model pembelajaran adalah sebagai berikut.
1. Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar tertentu.
2. Mempunyai misi atau tujuan pendidikan tertentu.
3. Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan pembelajaran di kelas.
4. Memiliki perangkat bagian model.
5. Memiliki dampak sebagai akibat penerapan model pembelajaran baik langsung maupun
tidak langsung.

b) .Rumpun model mengajar:

1. Rumpun model sosial yang dirancang untuk menilai keberhasilah dan tujuan akademik
termasuk studi tentang nilai-nilai sosial, kebijakan publik dan memecahkan konflik.
Model belajar ini diciptakan untuk membentuk masyarakat belajar.

2. Rumpun model pemprosesan informasi yang melakukan pada cara meningkatkan


pembawaan seseorang dalam memahami dunia dengan memperoleh dan
mengorganisasikan data, memakai masalah dan mencari pemecahannya, serta
mengembangkan konsep-konsep dan bahasa untuk mencapainya.
3. Rumpun model personal dimulai dari pandangan tentang harga diri individu. Seseorang
berusaha memahami diri sendiri dengan lebih baik, bertanggung jawab atas
pendidikannya sendiri, dan belajar mencapai pengembangan yang baru dengan lebih kuat,
lebih sensitif, dan lebih kreatif dalam meraih kehidupan yang berkualitas tinggi.

4. Model sistem perilaku sering disebut teori belajar sosial, modifikasi perilaku, therapy
perilaku, dan cybernic. Manusia memiliki sistem komunikasi koreksi diri yang
memodifikasi perilaku dalam merespons informasi tentang seberapa jauh keberhasilan
tugas-tugas yang dikehendaki.

5). Agar pembelajaran berlangsung efektif dan bermakna ada beberapa langkah dasar yang
harus dilakukan. Langkah-langkah terdiri dari tiga kegiatan, yaitu kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti, kegiatan ahir dan tindak lanjut..

1. Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan ini kadang juga disebut kegiatan pembuka atau pijakan awal. Setiap memulai
kegiatan pembelajaran atau kegiatan apapun, seharusnya guru melakukan beberapa
langkah strategis yang bertujuan mengkondisikan mental siswa agar siap untuk belajar.
2. Kegiatan Inti
Ini merupakan kegiatan pokok dalam proses pembelajaran, yaitu usaha membuat
peserta didik menguasai materi pelajaran dalam mencapai tujuan pembelajarn yang
telah ditetapkan dalam kurikulum.
3. Kegiatan ahir dan tindak lanjut
Kegiatan ahir dan tindak lanjut pembelajarn dilakukan untuk meyakinkan guru
terhadap penguasaan kompetensi oleh siswa. Yang harus direncanakan dan
dilaksanakan secara sistematis, efisien, dan fleksibel. Dalam kegiatan ini guru harus
memastikan seluruh siswa berhasil menguasai materi pelajaran, baik melalui kuis,
tanya-jawab, refleksi atau evaluasi ,bahkan memberikan motivasi dan bimbingan
belajar, mengemukakan topik bahasan yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai