Senin, 3 Mei 2021 Pembangunan Ekonomi Kerakyatan dan Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) di Indonesia 8.1. Pengertian Ekonomi Kerakyatan Pasal 33 UUD 1945, Ekonomi Kerakyatan dimaknai sebagai sebuah sistem perekonomian yang bertujuan untuk merealisasikan kedaulatan rakyat dalam bidang ekonomi. Terkandung dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33, dengan bunyi: Ayat (3): “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat." Ayat (4): “Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional”. Sistem Ekonomi Kerakyatan adalah suatu sistem perekonomian yang berlandaskan pada ekonomi rakyat sebagai kekuatannya. Ekonomi rakyat sendiri merupakan kegiatan ekonomi yang dikerjakan oleh rakyat dengan pengelolaan berbagai sumber daya ekonomi secara swadaya, tergantung pada apa saja yang dapat mereka usahakan dan kuasai. Tujuan ekonomi kerakyatan di antaranya: 1. Membangun negara yang berdaulat secara politik dan ekonomi. 2. Mendorong pertumbuhan ekonomi negara Menaikkan pendapatan masyarakat secara merata. 3. Mebebaskan masyarakat dari oligarki kelompok elite yang pemegang modal. Sebutkan sifat sistem ekonomi kerakyatan Jawab : • Terbuka karena melalui sistem ini harus dapat dipastikan bahwa seluruh masyarakat dapat menjalankan usaha dan memiliki akses terhadap sumber daya yang tersedia. • Berkelanjutan yaitu kegiatan ekonomi yang dilakukan masyarakat dapat berkelanjutan tanpa batasan masa depan dan masyarakat sendiri dalam skala yang lebih . • Mandiri karena masyarakat yang melakukan kegiatan ekonomi dengan memanfaatkan sumber daya lokal yang tersedia dan fokusnya untuk mencukupi kebutuhan sesamanya pula. 8.2. Karekteristik Ekonomi Rakyat Karakteristik atau ciri-ciri ekonomi kerakyatan dapat dilihat sebagai berikut: 1. Sumber daya alam penting yang mencakup hajat hidup orang banyak dikuasai oleh pemerintah 2. Memerhatikan kemakmuran rakyat dengan meningkatkan kualitas hidup 3. Peluang usaha yang sama besar dalam memperoleh pekerjaan ataupun pembukaan usaha 4. Tidak adanya oligarki (penguasaan sumber daya alam) oleh kelompok elite 5. Mekanisme pasar yang adil dengan persaingan yang sehat 6. Adanya pembangunan ekonomi yang berkesinambungan 7. Adanya perlindungan hak konsumen 8. Pertumbuhan ekonomi yang menjungjung keadilan, kepentingan orang banyak, dan peningkatan kualitas hidup Bagimanakah konsep dari ekonomi kerakyatan Konsep ekonomi kerakyatan adalah sebuah konsep politik-perekonomian yang memusatkan pembangunannya pada rakyat. Konsep ini menempatkan koperasi sebagai medium pencapaian hasil, tanpa mengesampingkan peranan pasar dan negara. Sehingga konsep ekonomi kerakyatan terfokus pada kesejahteraan rakyat.
8.3. Ekonomi Kerakyatan, Sistem Ekonomi Rakyat dan Pemberdayaan Ekonomi
Rakyat Ekonomi rakyat sendiri adalah kegiatan ekonomi atau usaha yang dilakukan oleh rakyat kebanyakan yang dengan secara swadaya mengelola sumberdaya ekonomi apa saja yang dapat diusahakan dan dikuasainya, yang selanjutnya disebut sebagai Usaha Mikro, Kecil dan Menegah (UMKM) terutama meliputi sektor primer seperti pertanian, peternakan, perikanan, sektor sekunder seperti pengolahan paska panen, usaha kerajinan, industri makanan, dan sektor tertier yang mencakup berbagai kegiatan jasa dan perdagangan, yang ditujukan terutama untuk memenuhi kebutuhan dasar dan membangun kesejahteraan keluarga tanpa harus mengorbankan kepentingan masyarakat banyak. Sistem Ekonomi Kerakyatan dengan demikian adalah sistem ekonomi yang ditujukan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat banyak melalui kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat mempergunakan sumber daya ekonomi yang dimiliki atau dikuasai oleh masyarakat sendiri. Dalam rumusan lain sistem ekonomi kerakyatan adalah ekonomi yang mandiri, terbuka, dan berkelanjutan. • Mandiri karena kegiatan ekonomi dilakukan dengan mempergunakan sumber daya lokal yang ada dan melayani terutama untuk memenuhi kebutuhan lokal. • Terbuka karena harus memastikan bahwa semua anggota masyarakat dapat mencoba dan mengakses sumber daya yang tersedia. • Berkelanjutan berarti kegiatan ekonomi dilakukan tanpa kepentingan masa depan dan masyarakat yang lebih luas. Pemberdayaan ekonomi rakyat terdapat 4 konsep pemberdayaan ekonomi menurut Sumodiningrat (1999) : 1. Perekonomian rakyat adalah perekonomian yang diselenggarakan oleh rakyat. 2. Pemberdayaan ekonomi rakyat adalah usaha untuk menjadikan ekonomi yang kuat, besar, modern, dan berdaya saing tinggi dalam mekanisme pasar yang benar. 3. Perubahan struktural yang dimaksud adalah perubahan dari ekonomi tradisional ke ekonomi modern, dari ekonomi lemah ke ekonomi kuat, dari ekonomi subsisten ke ekonomi pasar, dari ketergantungan ke kemandirian. 4. ekonomi rakyat, tidak cukup hanya dengan peningkatan produktivitas, memberikan kesempatan berusaha yang sama, dan hanya memberikan suntikan modal sebagai stumulan, tetapi harus dijamin adanya kerjasama dan kemitraan yang erat antara yang telah maju dengan yang masih lemah dan belum berkembang. Bagaimana upaya pemberdayaan ekonomi msyarakat di Indonesia? Upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat tidak terlepas dari perluasan kesempatan kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat. Terkait dengan pemberdayaan masyarakat dalam memperluas kesempatan kerja, maka dipengaruhi salah satunya oleh kebijakan pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Pengembangan UMKM terutama Usaha Kecil Menengah (UKM), memiliki potensi yang strategis dalam rangka pemberdayaan masyarakat, mengingat pertumbuhan dan aktifnya sektor riil yang dijalankan oleh UKM mampu memberikan nilai tambah bagi masyarakat, yaitu tersedianya lapangan kerja dan meningkatnya pendapatan.
8.4. Pengertian UMKM di Indonesia
UMKM adalah singkatan dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Pemerintah telah menetapkan definisi UMKM dan kriterianya. Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam UU tersebut. Penjualan atau omzet dari usaha mikro dalam setahun paling banyak Rp 300 juta dan jumlah aset bisnisnya maksimal Rp 50 juta (di luar aset tanah dan bangunan). Contoh UMKM mikro adalah pedagang kecil di pasar, usaha pangkas rambut, pedangan asongan, dan sebagainya. Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil yang dimaksud dalam UU tersebut. UMKM kategori usaha kecil yakni memiliki kekayaan bersih antara Rp 50 juta sampai dengan Rp 500 juta, lalu penjualan per tahun antara Rp 300 juta sampai Rp 2,5 miliar. Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam UU tersebut. Sebutkan berapa omset minimum sebuah perusahaan dianngap sebagai usaha mikro? Penjualan atau omzet dari usaha mikro dalam setahun paling banyak Rp 300 juta dan jumlah aset bisnisnya maksimal Rp 50 juta (di luar aset tanah dan bangunan). Contoh UMKM mikro adalah pedagang kecil di pasar, usaha pangkas rambut, pedangan asongan, dan sebagainya.
8.5. Karekteristik UMKM
Usaha Mikro memiliki sumber daya sebagai berikut antara lain 1. Jenis komoditinya berubah-ubah dan sewaktuwaktu dapat mengubah produk / usaha, 2. Tempat usahanya tidak selalu menetap atau sewaktu-waktu dapat pindah 3. Belum adanya pencatatan keuangan usaha secara baik, 4. Sumber manusianya rata-rata sangat rendah yakni SD-SMP, 5. Pada umumnya belum mengenal perbankan dan lebih berhubungan dengan rentenir 6. Umumnya usaha ini tidak memilki ijin usaha. Usaha Kecil memiliki karakteristik : 1. Jenis barang atau komoditinya tidak gampang berubah, 2. Mempunyai kekayaan maksimal 200 Juta dan dapat menerima maksimal 500 Juta, 3. Lokasi atau tempat usaha sudah menetap, 4. Sudah memiliki pembukuan walaupun masih sederhana artinya pencatatan administrasi keuangan perusahaan sudah mulai dipisah. 5. Memiliki legalitas usaha atau perijinan lainnya, 6. Sumber daya manusianya sudah lumayan baik, dari aspek tingkat pendidikan yakni tingkat rata-rata SMU, 7. Sudah mulai mengenal perbankan. Usaha Menengah memiliki karakteristik : 1. Kekayaan 200 Juta sampai 10 Milyar, dan dapat menerima kredit antara 500 Juta sampai 5 Milyar. 2. Memiliki manajemen dan organisasi yang lebih teratur dan baik dengan pembagian tugas yang lebih jelas antar bagian / unit, 3. Telah memiliki sistem manajemen keuangan sehingga memudahkan untuk dilakukan audit termasuk oleh pihak auditor publik, 4. Telah melakukan kesalahan terhadap peraturan pemerintah dibidang ketenagakerjaan , Jamsostek dan lain-lain. 5. Memiliki persyaratan hukum secara lengkap, sering bermitra dengan perbankan dan pelaku usaha lainnya, dan 6. Sumber daya manusianya jauh lebih baik dan handal pada level Manager dan Supervisor. Sebutkan Karakteristik usaha kecil 1. Jenis barang atau komoditinya tidak gampang berubah, 2. Mempunyai kekayaan maksimal 200 Juta dan dapat menerima maksimal 500 Juta, 3. Lokasi atau tempat usaha sudah menetap, 4. Sudah memiliki pembukuan walaupun masih sederhana artinya pencatatan administrasi keuangan perusahaan sudah mulai dipisah. 5. Memiliki legalitas usaha atau perijinan lainnya, 6. Sumber daya manusianya sudah lumayan baik, dari aspek tingkat pendidikan yakni tingkat rata-rata SMU, 7. Sudah mulai mengenal perbankan.