Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“KONSEP DASAR PENGELOLAHAN KELAS”

OLEH:

ADIKA NUR RAMADHAN

105401110619

SD 3 d

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020
:::AYO BELAJAR:::

KATA PENGANTAR

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini disusun
berdasarkan pengumpulan dari berbagai sumber, dan untuk memehuni tugas mata kuliah
Pengelolaan Kelas.

Penulis menyadari bahwa tugas ini sangat jauh dari sempurna, masih banyak kelemahan
dan kekurangan. Setiap saran, kritik, dan komentar yang bersifat membangun dari pembaca
sangat penulis harapkan untuk meningkatkan kualitas dan menyempurnakan tugas ini.

Makassar, 3 Desember 2020

ADIKA NUR RAMADHAN


Daftar Isi

Kata Pengantar………………………………………………………….........................….……i

Daftar Isi…………………………………………………………………............................…..ii

Bab 1 Pendahuluan

A. Latar Belakang………………………………………………………………….....…….1
B. RumusanMasalah……………….....…………………………………….……........……1
C. Tujuan……………………………………………………………………….…………..1

Bab 2 Pembahasan

A. Pengertian Pengelolaan Kelas…………………………………………………………...2


B. Tujuan Pengelolaan Kelas….................................…………………….……......……….3
C. Tahapan Pengelolaan Kelas………………………………………..………...…………4
D. manfaat Pengelolaan Kelas……………………………….…………................………..5
E. Faktor- Faktor Pengelolaan Kelas…………………………………........………………6

Bab 3 Penutup

A. Simpulan………………………………………………………….……..........................9
B. Saran……………………………………………………………………………….........9
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kelas merupakan lingkungan belajar yang diciptakan untuk mewadahi kepentingan


pembelajaran dan digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Penanggung jawab kelas
termasuk pengelolaannya adalah guru. Pengelolaan kelas mengarah pada peran guru untuk
menata pembelajaran secara kolektif atau klasikal dengan cara mengelola perbedaan-perbedaan
kekuatan individual menjadi sebuah aktifitas belajar bersama. Pengelolaan kelas merupakan
suatu usaha yang dilakukan guru untuk membantu menciptakan kondisi belajar yang optimal.

Selain itu, pengelolaan kelas merujuk pada penyediaan fasilitas bagi bermacam-macam
kegiatan belajar siswa yang berlangsung pada lingkungan sosial, emosional, dan intelektual anak
dalam kelas, menjadi sebuah lingkungan belajar yang membelajarkan. Dengan kata lain, masalah
pengelolaan kelas itu perlu diatur sedemikian rupa sehingga dapat menciptakan atau
mempertahankan kondisi optimal yang memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar yang
kondusif.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan pengelolaan kelas ?


2. Apa tujuan pengelolaan kelas ?
3. Apa tahapan pengelolaan kelas ?
4. Apa manfaat pengelolaan kelas ?
5. Apa saja faktor- faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas ?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan pengelolaan kelas.


2. Untuk mengetahui tujuan pengelolaan kelas.
3. Untuk mengetahui tahapan pengelolaan kelas.
4. Untuk mengetahui manfaat pengelolaan kelas.
5. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengelolaan Kelas

Manajemen kelas adalah suatu upaya yang dilakukan guru dalam rangka
menciptakan, mengkondisikan kelas seoptimal mungkin agar tercipta kelas yang kondusif
untuk proses belajar mengajar. Penciptaan suasana kelas yang kondusif guna menunjang
proses pembelajaran yang optimal menuntut kemampuan guru untuk mengetahui,
memahami, memilih, dan menerapkan pendekatan yang dinilai efektif menciptakan suasana
kelas yang kondusif dalam menunjang proses pembelajaran yang optimal. Jadi jelas betapa
pentingnya pengelolaan kelas guna menciptakan suasana kelas yang kondusif demi
meningkatkan kualitas pembelajaran. Pengelolaan kelas menjadi tugas dan tanggung jawab
guru dengan memberdayakan segala potensi yang ada dalam kelas demi kelangsungan
proses pembelajaran. Hal ini berarti setiap guru dituntut secara profesional mengelola kelas
sehingga tercipta suasana kelas yang kondusif mulai dari awal hingga akhir pembelajaran.
Manajemen kelas merupakan bagian integral pengajaran efektif yang mencegah
masalah perilaku melalui perencanaan, pengelolaan, dan penataan kegiatan belajar yang
lebih baik, pemberian materi pengajaran yang lebih baik, dan interaksi guru siswa yang lebih
baik, membidik pada pengoptimalan keterlibatan dan kerjasama siswa dalam belajar. Teknik
kontrol perilaku atau pendisiplinan pada akhirnya akan tidak terlalu efektif karena teknik
tersebut tidak mendorong perkembangan disiplin diri atau tanggung jawab anak sendiri atas
tindakannya. Nilai-nilai dan ketrampilan sosial harus diajarkan dan dicontohkan oleh guru.
Seorang pendidik atau guru perlu menguasai banyak faktor yang mempengaruhi
motivasi, prestasi dan perilaku siswa mereka. Lingkungan fisik di kelas, level kenyamanan
emosi yang dialami siswa dan kualitas komunikasi antar guru dan siswa merupakan faktor
penting yang bisa memampukan atau menghambat pembelajaran yang optimal. Guru
bertanggung jawab untuk berbagai siswa, termasuk mereka dari keluarga yang tidak mampu
atau kurang beruntung, siswa yang mungkin harus bekerja setelah sekolah, atau mereka yang
berasal dari kelompok minoritas etnis, agama atau bahasa atau mereka dengan berbagai
kesulitan atau kecacatan belajar. Tak satupun dari situasi atau faktor ini harus menyebabkan
masalah pendidikan, namun anak-anak ini mungkin beresiko mendapatkan pengalaman
sekolah yang negatif dan tak bermakna jika guru tidak responsif terhadap kebutuhan dan
kemampuan mereka atau mampu menggunakan pengajaran dan strategi kelas yang efektif
dan disesuaikan menurut individu.
Guru sebagai pengelola kelas merupakan orang yang mempunyai peranan yang
strategis yaitu orang yang merencanakan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan di kelas,
orang yang akan mengimplementasikan kegiatan yang direncanakan dengan subjek dan
objek siswa, orang menentukan dan mengambil keputusan dengan strategi yang akan
digunakan dengan berbagai kegiatan di kelas, dan guru pula yang akan menentukan
alternatif solusi untuk mengatasi hambatan dan tantangan yang muncul; maka dengan tiga
pendekatan-pendekatan yang dikemukakan, akan sangat membantu guru dalam
melaksanakan tugas pekerjaannya.

B. Tujuan Pengelolaan Kelas

Tujuan pengelolahan kelas yaitu agar setiap anak di kelas dapat belajar dengan tertib
sehinga tercapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efesien.
Adapun tujuan pengelolahan kelas pada hakikatnya telah terkandung dalam tujuan
pendidikan. Secara umum tujuan pengelolahan kelas adalah penyedian fasilitas bagi
bermacam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingungan sosial, emosianal, dan
intelektual dalam kelas
Adapun tujuan pengelolahan kelas lainnya adalah:
 Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya
lingungan sosial, emosional dan intelektual siswa di kelas.
 Membina dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang ekonomi, sosial,
budaya serta sifat-sifat individunya.
 Terciptanya suasana atau kondisi belajar mengajar yang kondusif(lancar,di
siplin, dan bergairah)
 Terjadinya hubungan baik antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa.
Dengan menerapkan pengelolaan kelas diharapkan siswa mampu untuk menjadi peserta
yang aktif dan mandiri dalam proses pembelajaran, yang bertanggung jawab dan
berinisiatif untuk mengenali kebutuhan belajar, yang menemukan informasi untuk
menjawab pertanyaannya, dan yang membangun serta sumber-sumber yang didapatinya.
Dengan demikian pengelolaan kelas yang berorientasi pada siswa adalah suatu langkah
yang efektif dan efisien yang mengembalikan serta menunjang cara belajar ke proses yang
aktif ke setiap anak.

C. Tahapan Pengelolaan Kelas

1. Merumuskan Kondisi Kelas Yang di Kehendaki


Manajemen kelas adalah proses yang bertujuan, yaitu guru menggunakan berbagai
strategi manajerial untuk mencapai tujuan yang telah di rumuskan dan di identifikasi
dengan baik. Oleh karena itu, tahap pertama yang harus dilakukanguru ialah merumuskan
spesifikasi kondisi kelas yang dikehendaki, sebagai suatu kondisi ideal. Untuk itu seorang
guru perlu memiliki konsep yang jelas tentang kondisi.
2. Menganalisis Kondisi Kelas Yang Ada Pada Saat Ini
Kondisi kelas aktual adalah kondisi pada saat ini. Analisis kondisi kelas pada saat ini
penting dilakukan untuk dibandingkan dengan kondisi ideal yang telah dirumuskan pada
tahap satu.
Analisis macam ini akan membantu guru untuk mengidentifikasi hal-hal berikut:
a. Kesenjangan antara kondisi nyata dengan kondisi ideal, dan menetapkan hal-hal
yang segera memerlukan perhatian.
b. Masalah-masalah potensial yang bisa muncul sekiranya guru tidak berhasil
mencegahnya.
c. Kondisi nyata yang perlu dipelihara, ditingkatan, dan dipertahankan karena
merupakan kondisi yang dikehendaki.
3. Memilih dan Mneggunakan Strategi Manajerial
Setelah mengidentifikasi kesenjangan kondisi aktual dengan kondisi deal yang
dirumuskan dalam masalah manajerial, langkah berikut adalah memilih dan
menggunakan strategi yang akan dilakukan untuk menjembatani kesenjangan tersebut
ataumemecahkan masalah, mencegah timbulnya masalah, dan memelihara kondisi positif
yang telah terjadi. Guru dapat memilih lebih dari satu pendekatan manajerial di dalam
mengembangkan kondisi kelas yang mendukung proses pembelajaran yang efektif.
4. Menilai Efektivitas Manajerial
Pada tahap keempat ini guru bernilai upayanya sendiri. Sampai dimana upaya yang
dilakukan itu dalam mengembangkan dan memelihara kondisi yang dikehendaki, serta
sampai dimana upaya itu dapat mempersempit kesenjangan antara kondisi aktual dengan
kondisi ideal. Penilaian ini difokuskan kepada dua perangkat perilaku, yaitu perilaku guru
dan perilaku peserta didik. Dalam hal pertama guru menilai sampai dimana perilaku dan
strategi manajerial yang digunakan dapat menumbuhkan kondisi yang dikehendaki. Dan
dalam hal kedua, guru menilai sampai dimana para peserta didik berperilaku sesuai
dengan cara-cara dikehendaki. Untuk keprluan penilaian yang dimaksud, data dapat
dikumpulkan dan dari tiga sumber, yaitu guru, peserta didik, dan pengamat luar.

D. Manfaat pengelolaan kelas

Dilihat dari sudut pandang pengelolaan kelas anak didik merupakan individu-individu yang
memiliki berbagai corak tingkah laku.Untuk menyatukan berbagai perbedaan-perbedaan
tersebut maka pengelolan kelas anak yang direncanakan guru harus benar-benar diterapkan
sebagai salah satu proses belajar sehingga dapat dipahami, pengelolaan kelas adalah usaha
untuk usaha agar anak didik mampu belajar secara efektif dan efesien. Hal selaras
disampaikan oleh Syarifudin yang menyatakan bahwa “tujuan pengelolaan kelas adalah agar
setiap anak dikelas dapat bekerja dengan tertip sehingga tercapai tujuan pengajaran yang
efektif.” Adapun manfaat pengelolaan kelas yang sejalan dengan kurikulum adalah sebagai
berikut:
1. Memupuk anak didik untuk berani mengeluarkan pendapat tentang suatu masalah
secara bebas.
2. Memupuk rasa kepercayaan diri sendiri.
3. Memupuk rasa toleransi sesama anak didik.
4. Memberi kesempatan untuk mengembangkan kebebasan intelektual anak didik.
5. Memberi kesempatan berpikir kepada anak didik untuk menguji dan mengubah serta
memperbaiki pandangan, nilai dan pertimbangan.
E.   Faktor-faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas

a. Kondisi fisik

Lingkungan fisik tempat belajar mempunyai pengaruh penting terhadap hasil


pembelajaran. Lingkungan fisik yang menguntungkan dan memenuhi syarat minimal
mendukung meningkatnya intensitas proses pembelajaran dan mempunyai pengaruh positif
terhadap pencapaian tujuan pengajaran. Lingkungan fisik yang dimaksud meliputi:

1)      Ruangan tempat berlangsungnya proses belajar mengajar Ruangan tempat belajar


harus memungkinkan semua siswa bergerak leluasa, tidak berdesak-desakan dan saling
menganggu antara siswa yang satu dengan lainnya pada saat melakukan aktivitas belajar.
Besarnya ruangan kelas tergantung pada jenis kegiatan dan jumlah siswa yang melakukan
kegiatan. Jika ruangan itu tersebut mempergunakan hiasan, pakailah hiasan-hiasan yang
mempunyai nilai pendidikan.

2)      Pengaturan tempat duduk. Dalam mengatur tempat duduk yang penting adalah
memungkinkan terjadinya tatap muka, dengan demikian guru dapat mengontrol tingkah
laku siswa. Pengaturan tempat duduk akan mempengaruhi kelancaran proses belajar
mengajar.

3)      Ventilasi dan pengaturan cahaya Suhu, ventilasi dan penerangan (kendati pun guru
sulit mengatur karena sudah ada) adalah aset penting untuk terciptamya suasana belajar
yang nyaman. Oleh karena itu, ventilasi harus cukup menjamin kesehatan siswa.

4)      Pengaturan penyimpanan barang-barang hendaknya disimpan pada tempat khusus


yang mudah dicapai kalau segera diperlukan dan akan dipergunakan bagi kepentingan
belajar. Barang-barang yang karena nilai praktisnya tinggi dan dapat disimpan di ruang
kelas seperti buku pelajaran, pedoman kurikulum, kartu pribadi dan sebagainya,
hendaknya ditempatkan sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu gerak kegiatan
siswa. Tentu saja masalah pemeliharaan juga sangat penting dan secara periodik harus
dicek. Hal lainnya adalah pengamanan barang-barang tersebut. Baik dari pencurian
maupun barang-barang yang mudah meledak atau terbakar.
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam penciptaan lingkungan fisik tempat belajar adalah
kebersihan dan kerapihan. Seyogyanya guru dan siswa turut aktif dalam membuat
keputusan mengenai tata ruang, dekorasi dan sebagainya.

b.   Kondisi sosio-emosional

Kondisi sosio emosional dalam kelas akan mempunyai pengaruh yang cukup besar
terhadap proses belajar mengajar, kegairahan siswa dan efektifitas tercapainya tujuan
pengajaran. Kondisi sosio-emosional tersebut meliputi :

1) Tipe kepemimpinan

Peranan guru dan tipe kepemimpinan guru akan mewarnai suasana emosional di dalam
kelas. Apakah guru melaksanakan kepemimpinannya secara demokratis. Kesemuanya itu
memberikan dampak kepada peserta didik.

2) Sikap guru

Sikap guru dalam menghadapi siswa yang melanggar peraturan sekolah hendaknya tetap
sabar, dan tetap bersahabat dengan suatu keyakinan bahwa tingkah laku siswa akan dapat
diperbaiki. Kalaupun guru terpaksa membenci, bencilah tingkah lakunya bukan
membenci siswanya. Terimalah siswa dengan hangat sehingga ia insyaf akan
kesalahannya. Berlakulah adil dalam bertindak. Ciptakan satu kondisi yang menyebabkan
siswa sadar akan kesalahannya sehingga ada dorongan untuk memperbaiki kesalahannya.

3) Suara guru

Suara guru, walaupun bukan faktor yang besar, turut mempengaruhi dalam proses belajar
mengajar. Suara yang melengking tinggi atau senantiasa tinggi atau malah terlalu rendah
sehingga tidak terdengar oleh siswa akan mengakibatkan suasana gaduh, bisa jadi
membosankan sehingga pelajaran cenderung tidak diperhatikan. Suara hendaknya relatif
rendah tetapi cukup jelas dengan volume suara yang penuh dan kedengarannya rileks
cenderung akan mendorong siswa untuk memperhatikan pelajaran, dan tekanan suara
hendaknya bervariasi agar tidak membosankan siswa.

4) Pembinaan hubungan baik (raport)


Pembinaan hubungan baik (raport) antara guru dan siswa dalam masalah pengelolaan
kelas adalah hal yang sangat penting. Dengan terciptanya hubungan baik guru-siswa,
diharapkan siswa senantiasa gembira, penuh gairah dan semangat, bersikap optimistik,
relaistik dalam kegiatan belajar yang sedang dilakukannya serta terbuka terhadap hal-hal
yang ada pada dirinya.

c.     Kondisi organisasional

Kegiatan rutin yang secara organisasional dilakukan baik tingkat kelas maupun tingkat
sekolah akan dapat mencegah masalah pengelolaan kelas. Dengan kegiatan rutin yang telah
diatur secara jelas dan telah dikomunikasikan kepada semua siswa secara terbuka sehingga
jelas pula bagi mereka, akan menyebabkan tertanamnya pada diri setiap siswa kebiasaan
yang baik. Di samping itu mereka akan terbiasa bertingkah laku secara teratur dan penuh
disiplin pada semua kegiatan yang bersifat rutin. Kegiatan rutinitas tersebut antara lain:

1)   Pergantian pelajaran

2)   Guru berhalangan hadir

3)   Masalah antar siswa

4)   Upacara bendera

5)   Kegiatan lain.
BAB 3
PENUTUP
A. Simpulan
Pembelajar memiliki andil yang sangat besar terhadap keberhasilan pembelajaran
di kelas. Pembelajar sangat berperan dalam membantu perkembangan potensi belajar
untuk mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal. Di dalam kelas, pembelajar
melaksanakan dua kegiatan pokok yaitu kegiatan membelajarkan dan dan kegiatan
mengelola kelas.
Pengertian pengelolaan kelas adalah kegiatan yang terencana yang sengaja
dilakukan oleh guru dengan tujuan untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang
optimal, membangun iklim sosio-emosional yang positif serta menciptakan suasana
hubungan interpersonal yang baik. Sehingga diharapkan proses belajar dan mengajar
dapat berjalan secara efektif dan efesien, sehingga tercapailah tujuan pembelajaran.
Dengan menerapkan pengelolaan kelas diharapkan siswa mampu untuk menjadi
peserta yang aktif dan mandiri dalam proses pembelajaran, yang bertanggung jawab dan
berinisiatif untuk mengenali kebutuhan belajar, yang menemukan informasi untuk
menjawab pertanyaannya, dan yang membangun serta sumber-sumber yang didapatinya.
Dengan demikian pengelolaan kelas yang berorientasi pada siswa adalah suatu langkah
yang efektif dan efisien yang mengembalikan serta menunjang cara belajar ke proses
yang aktif ke setiap anak.
B. Saran
Pembahasan tentang pengelolaan kelas ini sangat penting bagi seorang tenaga
pendidik. Guru yang professional tidak hanya mampu di dalam menyampaikan materi
tetapi juga harus mampu untuk mengelolah kelas dengan baik. Semoga makalah ini dapat
berguna bagi diri saya sendiri dan orang-orang yang membacanya.

Anda mungkin juga menyukai