Anda di halaman 1dari 8

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….
KATA PENGHANTAR………………………………………………………..
BAB 1
PENDAHULUAN
A latar belakang……………………………………………………………………………………….
B Tujuan……………………………………………………………………….

Bab 2
Pembahasan
A PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN USIA LANJUTAN
1 Pengertian usia lanjutan………………………………………………………………………………………………
2 Ciri-ciri perkembangan usia lanjutan………………………………………………………………………………..
B Faktor perubahan yang pemempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan usia lanjutan
1 Faktor fisiologis…………………………………………………………………………………………………….
2 Fungsional…………………………………………………………………………………………………………….
3 Kognitif………………………………………………………………………………………………………………..
4 Psikososial………………………………………………………………………………………………………
Masalah pada lansia
1 masalah ekonomi…………………………………………………………………………………………………
2 masalah social……………………………………………………………………………………………………….
3 masalah kesehatan……………………………………………………………………………………………………
4 masalah psikososial…………………………………………………………………………………………………..
Bab 3
C PENUTUPAN
1 Kesimpulan……………………………………………………………………………….
Kata pengantar

Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa segala rahmatnya sehingga makalah tentang
perkembangan dan pertumbuhan usia lanjutan dapat tersusun hingga selesai
Harapan saya semoga makalah ini dapat menambah ilmu dan pengetauan kepada pembaca
Karena keterbatasan pengetauan maupun pengalaman saya.saya yakin banyak kekurangan dari
makalah ini.oleh karena itu saya mengharapkan saran dan kritikan demi sempurnanya makalah
saya
Bab 1
Pendahuluan
LATAR BELAKANG
Lansia merupakan proses penuaan dengan bertambahnya usia individu yang ditandai dengan
penurunan fungsi organ tubuh seperti otak, jantung, hati dan ginjal serta peningkatan
kehilangan jaringan aktif tubuh berupa otot-otot tubuh. Penurunan fungsi organ tubuh pada
lansia akibat dari berkurangnya jumlah dan kemampuan sel tubuh, sehingga kemampuan
jaringan tubuh untuk mempertahankan fungsi secara normal menghilang, sehingga tidak dapat
bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita

TUJUAN
Mengetaui perkembangan dan pertumbuhan lansia serta faktor yang mempengaruhi
perkembangan manusia lanjut usia (LANSIA)
Bab 2
Pembahasan
PENGERTIAN USIA LANJUTAN
pengertian Dewasa akhir (lansia) menurut ahli:
1. Menurut J.W. Santrock (J.W.Santrock, 2002, h.190), ada dua pandangan tentang definisi
orang lanjut usia atau lansia, yaitu menurut pandangan orang barat dan orang
Indonesia. Pandangan orang barat yang tergolong orang lanjut usia atau lansia adalah
orang yang sudah berumur 65 tahun keatas, dimana usia ini akan membedakan
seseorang masih dewasa atau sudah lanjut. Sedangkan pandangan orang Indonesia,
lansia adalah orang yang berumur lebih dari 60 tahun. Lebih dari 60 tahun karena pada
umunya di Indonesia dipakai sebagai usia maksimal kerja dan mulai tampaknya ciri-ciri
ketuaan.
CIRI-CIRI PERKEMBANGAN USIA LANJUTAN.
C. CIRI–CIRI LANSIA
Ciri-ciri lansia adalah sebagai berikut :
a. Lansia merupakan periode kemunduran.
Kemunduran pada lansia sebagian datang dari faktor fisik dan faktor psikologis.
Motivasi memiliki peran yang penting dalam kemunduran pada lansia. Misalnya lansia
yang memiliki motivasi yang rendah dalam melakukan kegiatan, maka akan
mempercepat proses kemunduran fisik, akan tetapi ada juga lansia yang memiliki
motivasi yang tinggi, maka kemunduran fisik pada lansia akan lebih lama terjadi.
b. Lansia memiliki status kelompok minoritas.
Kondisi ini sebagai akibat dari sikap sosial yang tidak menyenangkan terhadap lansia
dan diperkuat oleh pendapat yang kurang baik, misalnya lansia yang lebih senang
mempertahankan pendapatnya maka sikap sosial di masyarakat menjadi negatif, tetapi
ada juga lansia yang mempunyai tenggang rasa kepada orang lain sehingga sikap sosial
masyarakat menjadi positif.
c. Menua membutuhkan perubahan peran.
Perubahan peran tersebut dilakukan karena lansia mulai mengalami kemunduran
dalam segala hal. Perubahan peran pada lansia sebaiknya dilakukan atas dasar
keinginan sendiri bukan atas dasar tekanan dari lingkungan. Misalnya lansia
menduduki jabatan sosial di masyarakat sebagai Ketua RW, sebaiknya masyarakat
tidak memberhentikan lansia sebagai ketua RW karena usianya.
d. Penyesuaian yang buruk pada lansia.
Perlakuan yang buruk terhadap lansia membuat mereka cenderung mengembangkan
konsep diri yang buruk sehingga dapat memperlihatkan bentuk perilaku yang buruk.
Akibat dari perlakuan yang buruk itu membuat penyesuaian diri lansia menjadi buruk
pula. Contoh : lansia yang tinggal bersama keluarga sering tidak dilibatkan untuk
pengambilan keputusan karena dianggap pola pikirnya kuno, kondisi inilah yang
menyebabkan lansia menarik diri dari lingkungan, cepat tersinggung dan bahkan
memiliki harga diri yang rendah.

PERUBAHAN PADA LANSIA DI BAGI MENJADI 4 YAITU:


1) Perubahan Fisiologis
Pemahaman kesehatan pada lansia umumnya bergantung pada persepsi pribadi atas
kemampuan fungsi tubuhnya. Lansia yang memiliki kegiatan harian atau rutin biasanya
menganggap dirinya sehat, sedangkan lansia yang memiliki gangguan fisik, emosi, atau
sosial yang menghambat kegiatan akan menganggap dirinya sakit. Perubahan fisiologis
pada lansia bebrapa diantaranya, kulit kering, penipisan rambut, penurunan
pendengaran, penurunan refleks batuk, pengeluaran lender, penurunan curah jantung
dan sebagainya. Perubahan tersebut tidak bersifat patologis, tetapi dapat membuat
lansia lebih rentan terhadap beberapa penyakit. Perubahan tubuh terus menerus terjadi
seiring bertambahnya usia dan dipengaruhi kondisi kesehatan, gaya hidup, stressor, dan
lingkungan. 14
2) Perubahan Fungsional
Fungsi pada lansia meliputi bidang fisik, psikososial, kognitif, dan sosial. Penurunan
fungsi yang terjadi pada lansia biasanya berhubungan dengan penyakit dan tingkat
keparahannya yang akan memengaruhi kemampuan fungsional dan kesejahteraan
seorang lansia. Status fungsional lansia merujuk pada kemampuan dan perilaku aman
dalam aktivitas harian (ADL). ADL sangat penting untuk menentukan kemandirian lansia.
Perubahan yang mendadak dalam ADL merupakan tanda penyakit akut atau perburukan
masalah kesehatan.
3) Perubahan Kognitif
Perubahan struktur dan fisiologis otak yang dihubungkan dengan gangguan kognitif
(penurunan jumlah sel dan perubahan kadar neurotransmiter) terjadi pada lansia yang
mengalami gangguan kognitif maupun tidak mengalami gangguan kognitif. Gejala
gangguan kognitif seperti disorientasi, kehilangan keterampilan berbahasa dan
berhitung, serta penilaian yang buruk bukan merupakan proses penuaan yang normal.
4) Perubahan Psikososial
Perubahan psikososial selama proses penuaan akan melibatkan proses transisi
kehidupan dan kehilangan. Semakin 15 panjang usia seseorang, maka akan semakin
banyak pula transisi dan kehilangan yang harus dihadapi. Transisi hidup, yang mayoritas
disusun oleh pengalaman kehilangan, meliputi masa pensiun dan perubahan keadaan
finansial, perubahan peran dan hubungan, perubahan kesehatan, kemampuan
fungsional dan perubahan jaringan sosial. Menurut Ratnawati (2017) perubahan
psikososial erat kaitannya dengan keterbatasan produktivitas kerjanya. Oleh karena itu,
lansia yang memasuki masa-masa pension

MASALAH PADA LANSIA


1) Masalah ekonomi Usia lanjut ditandai dengan penurunan produktivitas kerja, memasuki
masa pensiun atau berhentinya pekerjaan utama. Disisi lain, usia lanjut dihadapkan pada
berbagai kebutuhan yang semakin meningkat seperti kebutuhan akan makanan yang bergizi
seimbang, pemeriksaan kesehatan secara rutin, kebutuhan sosial dan rekreasi. Lansia yang
memiliki pensiun kondisi ekonominya lebih baik karena memiliki penghasilan tetap setiap
bulannya. Lansia yang tidak memiliki pensiun, 17 akan membawa kelompok lansia pada kondisi
tergantung atau menjadi tanggungan anggota keluarga (Suardiman, 2011).
2) Masalah sosial Memasuki masa lanjut usia ditandai dengan berkurangnya kontak sosial, baik
dengan anggota keluarga atau dengan masyarakat. kurangnya kontak sosial dapat
menimbulkan perasaan kesepian, terkadang muncul perilaku regresi seperti mudah menangis,
mengurung diri, serta merengek-rengek jika bertemu dengan orang lain sehingga perilakunya
kembali seperti anak kecil (Kuntjoro, 2007).
3) Masalah kesehatan Peningkatan usia lanjut akan diikuti dengan meningkatnya masalah
kesehatan. Usia lanjut ditandai dengan penurunan fungsi fisik dan rentan terhadap penyakit
(Suardiman, 2011).
4) Masalah psikososial Masalah psikososial adalah hal-hal yang dapat menimbulkan gangguan
keseimbangan sehingga membawa lansia kearah kerusakan atau kemrosotan yang progresif
terutama aspek psikologis yang mendadak, misalnya, bingung, panik, depresif, dan apatis. Hal
itu biasanya bersumber dari munculnya stressor psikososial yang paling berat seperti, kematian
pasangan hidup, kematian sanak saudara dekat, atau trauma psikis. (Kartinah, 2008). 18 2

KESIMPULAN
Jadi pada intinya perkembangan dan pertumbahan lansia atau lanjut usia sangat berpengaruh
dalam kehidupan .perubahan tersebut semua manusia akan mengalaminya dari segi
Menurunnya kesehatan dll

Anda mungkin juga menyukai