PENDAHULUAN
1
2
dihasilkan oleh turbin angin. Baterai memerlukan tegangan searah yang konstan
untuk menyuplainya. Disinalah peran rangkaian kendali (controller) sebagai
penyerarah tegangan yang dihasilkan turbin angin dan sebagai proteksi baterai.
1.4. TUJUAN
Adapun maksud tujuan dari pelaksanaan kerja praktek ini, antara lain :
1. Sebagai salah satu syarat menyelesaikan studi pada Program Studi D3
Teknik Elektro Universitas Riau.
2. Mengetahui dan mengenal secara langsung kondisi pembangkit energi
listrik terbarukan yang berfokus kepada energi angin di PT. Lentera Bumi
Nusantara.
3. Dapat mengembangkan pengetahuan, sikap, keterampilan dan kemauan
bekerja melalui penerapan ilmu pengetahuan, latihan kerja dan
pengamatan teknik yang diterapkan di PT. Lentera Bumi Nusantara
3
1. Metode observasi
Merupakan cara pengumpulan data dengan cara melihat secara langsung
pekerjaan di lapangan.
2. Metode dokumentasi
Pengumpulan data yang bersifat objektik, guna mendapatkan gambaran
secara nyata tentang bentuk-bentuk objek terkait.
4. Metode wawancara
Dilakukan dengan menggali informasi secara langsung kepada narasumber
dan pihak perusahaan, melalui diskusi maupun wawancara.
5. Metode partisipasi
Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melibatkan diri
secara langsung dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan di lapangan,
terutama dalam kegiatan yang berhubungan dengan permasalahan.
BAB I : PENDAHULUAN
Menguraikan tentang latar belakang pelaksanaan Kerja Praktek (KP), batasan
masalah, tujuan pelaksanaan KP, serta metode dan sistematika penulisan
BAB IV : PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan membahas mengenai alur pengendalian turbin
angin TSD-500 berdasarkan analisa dan pengamatan yang telah penulis
lakukan.
BAB V : PENUTUP
Berisikan kesimpulan berdasarkan pembahasan yang telah penulis lakukan
5
DAFTAR PUSTAKA
Berisi literar-literatur yang penulis gunakan dalam penulisan Laporan Kerja
Praktek ini.
LAMPIRAN
Berisikan data-dara yang perlu dilampirakan sehubungan dengan Kerja
Praktek yang telah penulis lakukan serta penulisan laporan ini.
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
6
7
1. Virgin Coconut Oil (VCO), teh daun kelor, dan sari mengkudu
2. Minyak atsiri
3. Madu
4. Domba, ikan lele, dan ikan nila
DIREKTUR
Inayah N. Zahra
FIELD ENGINEER FIELD ENGINEER FIELD ENGINEER FIELD ENGINEER FIELD ENGINEER FIELD ENGINEER
5. HRD Manager
Bertugas untuk mengatur serta mangembangkan sumber daya atau
kemampuan pekerja yang ada dalam suatu perusahaan.
6. Chief of Engineering Research and Development
Mengepalai dan bertanggung jawab atas semua field engineer, serta
bartanggung jawab dalam bidang riset dan pengembangan.
7. Field Engineer
Melaksanakan pekerjaan lapangan, seperti: survei, maintenance, serta
pemasangan dan perbaikan alat.
BAB III
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
Angin atau tenaga angin pada dasarnya merupakan bentuk tenaga surya
yang dikonversi. Radiasi matahari memanas di berbagai tempat di bumi dengan
kecepatan yang berbeda pada siang dan malam hari. Hal ini menyebabkan
berbagai bagian atsmosfer memanas dalam waktu yang berbeda. Udara panas
mearik dan udara yang lebih sejuk tertarik untuk mengantikannya. Inilah yang
menyebabkan angin. Dengan kata lain, angin merupakan gerakan molekul udara
di atmosfer, berasal dari energi matahari. Semua benda statis termasuk molekul
udara menyimpan energi laten yang disebut dengan energi potensial. Pada saat
molekul udara mulai bergerak, maka energi potensialnya dikonversi menjadi
energi kinetik (energi gerakan) sebagai akibat dari kecepatan molekul udara.
Pembangkit listrik tenaga angin adalah suatu pembangkit listrik yang
menggunakan angin sebagai sumber energi untuk menghasilkan energi listrik.
Pembangkit ini dapat mengkonversikan energi angin mcnjadi energi listrik
dengan turbin angin atau kincir angin. Angin akan dikonversi menjadi energi
gerak oleh bilah. Energi gerak akan di konversi menjadi energi listrik oleh
generator. Tegangan keluaran dari generator akan teruskan ke rangkaian kendali,
dimana tegangan tersebut akan disearahkan dan disesuaikan level tegangannya
sesuai dengan tegangan kerja baterai, agar kemudian dapat disimpan kebaterai.
10
11
3.2.3. Baterai
Baterai adalah sebuah alat yang dapat merubah dapat menyimpan energi
listrik dalam bentuk energi kimia serta dapat mengkonversikannya kembali
menjadi energi listrik sehingga dapat digunakan oleh suatu alat elektronik.
Diperlukannya baterai pada pembangkit listrik tenaga angin adalah karena tidak
tetapnya kecepatan angin. Sedangkan perangkat listrik memerlukan sumber
tegangan yang stabil.
Baterai adalah suatu proses kimia listrik, dimana pada saat pengisian
(charge) energi listrik diubah menjadi kimia dan saat pengeluaran (discharge)
energi kimia diubah menjadi energi listrik. Antara satu sel dengan sel lainnya
dipisahkan oleh dinding penyekat yang terdapat dalam bak baterai, artinya tiap
ruang pada sel tidak berhubungan karena itu cairan elektrolit pada tiap sel juga
tidak berhubungan (dinding pemisah antar sel tidak boleh ada yang
bocor/merembes). Baterai yang menerima arus adalah baterai yang sedang diisi
15
dengan cara mengalirkan listrik DC, dimana kutub positif baterai dihubungkan
dengan arus listrik positif dan kutub negatif dihubungkan dengan arus listrik
negatif.
3.2.4. Inverter
Inverter adalah suatu sirkuit atau rangkaian yang berfungsi untuk
mengkonversi tegangan DC ke tegangan AC. Lebih tepatnya, inverter
mentransfer daya dari sumber DC ke beban AC. Inverter diperlukan karena
umunya beban yang digunakan (peralatan elektronik) adalah beban AC
sedangkan energi listrik yang disimpan dari pembangkit listrik tenaga angin
adalah dalam bentuk tegangan DC pada baterai.
Dalam menentukan energi angin di suatu daerah tidak cukup hanya dengan
mengetahui kecepatan angin rata-rata pada daerah tersebut karena kecepatan angin
sangat fluktuatif setiap waktunya maka yang terpenting adalah perhitungan
lama/durasi kecepatan angin produktif tersebut setiap harinya dan energi listrik
yang dapat dihasilkannya. Misalnya dengan kecepatan angin 3 m/s bila konstan
terjadi dalam 8 jam, maka mampu menghasilkan energi 415 Wh/hari dengan
asumsi panjang bilah 1 meter dan densitas udara 1,255 bar/inchi. Oleh sebab itu,
pengukuran angin dan pengajian ini perlu dilakukan langsung di tempat yang akan
dijadikan site energi angin selama beberapa waktu (bulan atau tahun bila
diperlukan).
BAB IV
PEMBAHASAN
18
19
dengan tegangan kerja 2 Volt. Baterai tersebut disusun secara seri sebanyak 12
buah sehingga memiliki tegangan 24 Volt.
Berikut gambar dan karakteristik dari Baterai Lead-Acid yang digunakan
pada PT.Lentera Bumi Nusantara :
Maximum Charging
160 A
Current Limit
Self discharge ratio less than 2% per month at
Self Discharge
25C. Please charge the batteries before using
Terminal Thread insert & Bolt (F10-MB)
Containe and Cover Container A.8.S (UL94-HBL) and UL94-VO is
Material optional
Cycle Use D00 80% 1200 Cycle
Optimal
25°C± 5°C
Temperature Range
Cycle Service 2.37 to 2.40 VDC/unit Average at 25°C
dari AC menjadi DC dan pengatur sistem tegangan masukan yang fluktuatif dari
generator. untuk distabilkan sebelum disimpan ke baterai.
Pada controller, rectifier berperan dalam mengkonversi tegangan AC
menjadi DC sehingga sesuai dengan media penyimpanan listrik, yaitu baterai DC.
Hasil dari rectifier ini kemudian diolah oleh sistem MPPT dengan bantuan
transformer dan mosfet yang mengkonversi DC power untuk dipecah-pecahkan
menjadi tegangan DC yang lebih kecil dan arus yang disesuaikan sehingga cocok
dengan kapasitas baterai. Misalnya saja, tegangan dan arus AC dari sumber
awalnya bernilai 160V dari 3A (P=V.I , maka nilai powernya 480W) dilalirkan ke
controller untuk di konversi menjadi listrik DC yang sesuai dengan kapasitas
baterai, maka tegangan dan arusnya menjadi 24V dan 20A.(P=480W). Untuk
memenuhi tujuan tersebut maka dalam kontroller turbin angin TSD-500 terdapat
rangkaian penyearah, rangkaian filter, rangkaian DC-DC converter, rangkaian
sensor, rangkain driver dan mikrokontroller.
4.3. PENYEARAH
Fungsi penyearah atau rectifier didalam rangkaian catu daya adalah untuk
mengubah tegangan listik AC dari turbin angin menjadi listrik arus searah atau
DC. Pada umumnya tegangan yang dihasilkan oleh rangkaian penyearah masih
belum rata dan masih memiliki riak atau ripple tegangan yang cukup besar.
Pada rangkaian kendali penyearah tutbin angin TSD-500 ini digunakan
penyearah tiga fasa gelombang penuh atau dikenal juga sebagai penyearah enam
pulsa (six pulse rectifier).
2 π /3
6
V dc = ∫ √3 V m sin θ dθ
2π π /3
3 √3
V dc =V m =1,654 V m
π
Dengan persamaan yang lain dapat dihitung tengangan terukur pada beban.
2π/3
V L=
9
π√ ∫ (V m sinθ)2 dθ
π/3
3 9 √3
V L=V m
√ +
2 4π
=1,655 V m
Gambar 4.8. Gelombang Tegangan Input dan Output Penyearah Tiga Fasa
Gelombang Penuh pada Simulasi PSIM
4.4. FILTER C
Tegangan keluaran dari suatu rangkaian penyearah pada akan
menimbulkan tegangan ripple (riak). Untuk menkompensasinya dibutuhkan
sebuah komponen elektrionika yang dipakai untuk mengurangi bahkan
menghilangkan tegangan tersebut karena dapat mempengaruhi keluaran.
Komponen tersebut disebut filter. Fungsi filter pada catu daya adalah sebagai
penyaring arus ripple sehingga bentuk tegangan keluaran akan mendekati DC
murni. Filter yang umum dipakai adalah filter dengan kapasitor.
Filter tipe kapasitor menghasilkan tegangan keluaran DC yang sama
dengan nilai puncak tegangan rectifier. Tipe ini umum dipakai dalam sistem DC
power supply. Prinsip filter kapasitor adalah proses pengisian dan pengosongan
kapasitor. Saat dioda forward, kapasitor terisi dan tegangannya sama dengan
periode ayunan tegangan sumber. Pengisian berlangsung sampai nilai maksimum,
pada saat itu tegangan C sama dengan Vp.
Pada ayunan turun kearah reverse, kapasitor akan mengosongkan
muatannya. Jika tidak ada beban, maka nilainya konstan dan sama dengan Vp,
tetapi jika ada beban maka keluarannya (Vout) memliki sedikit ripple akibat
kondisi pengosongan.
mengatur besarnya duty cycle pada PWM yang kemudian mengatur mosfet.
Besarnya dutty cycle akan mempengaruhi tegangan keluaran (Vout) dari buck
converter. Nilai duty cycle akan bernilai fluktuatif tergantung pada tegangan input
generator. Besarnya duty cycle dirumuskan sebagai :
V out
D=
V¿
dimana :
D = duty cycle
Vout = tegangan keluaran (Volt)
Vin = tegangan masukan (Volt)
Berikut adalah perubahan nilai duty cycle (D) pada saat tegangan masukan (Vin)
berubah-ubah dan tegangan keluaran (Vout) tetap.
Tabel 4.4. Perubahan nilai duty cycle saat tegangan masukan berubah-ubah
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa semakin besar tegangan masukan (Vin) yang
diteruskan dari generator ke controller, maka akan semakin kecil duty cycle yang
digunakan pada controller tersebut.
31
R2
V out = ×V¿
R1 + R2
32
controller. Bagian pertama yang dilewati adalah relay. Relay digunakan untuk
mengatur tegangan yang masuk ke controller dengan tujuan untuk melindungi
komponen-komponen pada controller.
Pada controller TSD-500 terdapat dua jenis relay, yaitu break circuit relay
dan short circuit relay. Break circuit relay terdiri dari tiga buah relay yang
difungsikan untuk mengatur masuk atau tidaknya daya input dari generator
dengan dikendalikan oleh mikrokotroler. Relay ini akan aktif apabila tegangan
input yang dibaca oleh mikrokontroler melebihi ≥28 Volt dan akan memutus (off)
apabila tegangan input ≥160 Volt. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah
kerusakan komponen akibat tegangan lebih.
Short circuit relay digunakan untuk pengereman turbin angin. Short
circuit relay diatur agar aktif pada saat kecepatan angin lebih dari 12 m/s. Pada
kecepatan tersebut tegangan pada sisi input akan meningkat hingga pada level
yang membahayakan controller dan turbin angin itu sendiri. Pengereman
dilakukan dengan mengghubungkan dua fasa dari generator sehingga putaran dari
generetor akan melambat.
Gambar 4.18. Break Circuit Relay dan Short Circui Relay pada Rectifier
Controller TSD-500
4.9. MIKROKONTROLER
Mikrokontroler atau Micro Controller Unit (MCU) merupakan sebuah
komponen elektronika berupa chip yang berfungsi sebagai pengontrol rangkaian
34
5.1. KESIMPULAN
1. Fungsi rangkaian kontrol penyearah pada pembangkit litrik tenaga angin
adalah :
a. Sebagai penyearah tegangan keluaran turbin angin agar dapat mengisi
daya baterai
b. Sebagai pemabatas tegangan keluaran turbin agar sesuai dengan
tegangan kerja baterai
c. Sebagai pengaman apabila terjadi badai
2. Rangkaian kontrol penyearah turbin angin TSD-500 menggunakan
rangkaian kontrol dari perusahaan Nidec.
3. Rangkaian kontrol penyearah turbin angin TSD-500 memiliki beberapa
bagian antara lain :
a. Penyearah tiga fasa gelombang penuh
b. Filter C
c. Buck converter
d. Sensor Tegangan
e. Sensor arus
f. Relay pengaman
g. Mikrokontroler
5.2. SARAN
Dari kerja praktek yang telah dilakukan penulis merasa perlu memberikan
saran mengenai pelaksanaan kerja praktek ini. Yaitu perlunya koordinasi dan
komunikasi yang lebih baik lagi dalam pembimbingan di lapangan. Sehingga
peserta kerja praktek dapat lebih memahami kondisi lapangan saat pelaksanaan
kerja praktek.
35
DAFTAR PUSTAKA
36