Anda di halaman 1dari 11

SUSUNAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Dosen Pengampuh : Juli Gladis Claudia, S.ST, M.Kes

GIZI DALAM KESEHATAN REPRODUKSI

(SATUAN ACARA PENYULUHAN)

NAMA : Eka Pratiwi Teha

NIM : 751540120011

KELAS : 1A Kebidanan

PRODI : D-III Kebidanan

POLTEKKES KEMENKES GORONTALO

JURUSAN KEBIDANAN

TP. 2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

GIZI SEIMBANG BALITA

Pokok bahasan : Gizi Seimbang

Sub pokok bahasan : Gizi seimbang pada balita

Penyuluh : Eka Pratiwi Teha

Hari/tanggal : Jumat / 02-April-2021

Waktu : Pukul 09.00 WITA sampai selesai

Tempat : Balai kelurahan wonggaditi timur

Sasaran : Ibu dan Keluarga

A. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah mendapat penyuluhan tentang gizi seimbang pada balita
selama 30 menit, harapkan ibu yang mempunyai balita dapat
mengetahui dan memahami tentang manfaat gizi seimbang.
2. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
a. Setelah mendapat penyuluhan diharapkan peserta dapat
menjelaskan gizi seimbang terhadap balita
b. Setelah mendapat penyuluhan diharapkan keluarga peserta
lebih paham tentang pentingnya gizi seimbang bagi balita
B. Materi
1. Pengertian menu gizi seimbang balita
2. Manfaat gizi seimbang balita
3. Dampak kekurangan gizi pada balita
4. Faktor yang mempengaruhi gizi balita
5. Sumber – sumber gizi seimbang
6. Anjuran makan sehat balita
7. Contoh menu balita
C. Media
1. leaflet
D. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
E. Proses Pemberian Penyuluhan
No. Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan
1. Pembukaan 5 menit a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam
b. Perkenalan b. Memperhatikan
c. Menjelaskan tujuan c. Memperhatikan
2. Penyampaian 20 menit a. Menyampaikan a. Memperhatikan dan
materi materi menyimak
 Pengertian menu
gizi seimbang b. Bertanya hal yang
balita belum dipahami atau
 Manfaat gizi kurang jelas
seimbang
 Dampak c. Memperhatikan
kekurangan gizi
pada balita
 Faktor yang
mempengaruhi
gizi balita
 Sumber–sumber
gizi seimbang
 Anjuran makan
sehat balita
 Contoh menu
balita
b. Memberikan
kesempatan
bertanya
c. Menjawab
pertanyaan
3. Penutup 5 menit a. Evaluasi dan a. Menjawab
menyimpulkan pertanyaan untuk
materi evaluasi
b. Mengucapkan salam b. Menjawab salam dan
mengucapkan
terimakasih
F. Lampiran Materi
a. Pengertian Menu Gizi Seimbang Balita
Nutrisi atau gizi seimbang merupakan faktor terpenting dalam
organ tubuh manusia agar berfungsi dengan baik, nutrisi memberikan
energi bagi aktivitas tubuh serta memelihara kesehatan dan menambah
daya tahan tubuh terhadap penyakit. Masa balita merupakan masa
penentu atau dasar untuk pertumbuhan selanjutnya mencapai
kedewasaan sempurna. Masa ini ditandai oleh pertumbuhan dan
perkembangan yang cepat serta perubahan dalam kebutuhan gizi
pertumbuhan badan terjadi maksimal pada tahun pertama kehidupan
gizi merupakan salah satu faktor penting untuk menentukan kesehatan
dan kesejahteraan manusia.
Pada masa balita anak merupakan golongan konsumen pasir, yaitu
belum dapat mengambil dan memilih makanan sendiri di titik maka
bila terjadi kesalahan pemberian gizi pada anak balita akan
mengganggu perkembangan otak anak tersebut. Untuk itu, pemberian
makan pada anak hendaknya lebih memperhatikan kandungan gizi
agar-agar kebutuhan gizi yang diperlukan oleh tubuh anak dapat
terpenuhi sehingga perkembangan dan pertumbuhan anak tidak
mengalami hambatan dan gangguan.
b. Manfaat Gizi Seimbang Balita
Pada 2 tahun pertama kehidupan tersebut terjadi proses
pertumbuhan dan perkembangan tubuh yang dimulai sejak dini jika
pemenuhan gizi pada masa tersebut baik maka proses pertumbuhan
dan perkembangan dapat optimal namun on jika kebutuhan zat gizi
kurang maka dapat beresiko menimbulkan gangguan pertumbuhan dan
perkembangan pada seluruh organ dan sistem tubuh sehingga akan
berdampak pada masa yang akan datang.
Gizi yang optimal sangat penting untuk pertumbuhan normal serta
perkembangan fizik dan kecerdasan anak. Dengan gizi yang seimbang
maka diharapkan anak memiliki tubuh sehat, tidak mudah terserang
penyakit infeksi dan lain sebagainya.
c. Dampak Kekurangan Gizi Pada Balita
Malnutrisi memiliki dampak yang buruk baik jangka pendek
maupun jangka panjang. Anak dengan malnutrisi lebih rentan
terhadap penyakit. Hal ini akan menyebabkan peningkatan biaya
perawatan kesehatan meningkat sehingga kesenjangan ekonomi pun
semakin meningkat. Anak dengan malnutrisi juga dapat mengalami
penurunan kecerdasan yang menyebabkan produktifitasnya akan
menurun di masa depan keadaan keadaan tersebut akan menjadi
penghambat pembangunan nasional
Data WHO menunjukkan malnutrisi masih menjadi masalah
kesehatan didunia dimana pada tahun 2018 didapati 22.2%
terdiagnosis stunting yang merupakan manifestasi klinis dari
malnutrisi kronis.3 Di Indonesia Pada tahun 2013 didapati 4.9%
balita mengalami gizi buruk dan 13.0% balita mengalami gizi kurang.1
Pada tahun 2018 didapati 3.9 % balita di Indonesia mengalami gizi
buruk dan 13.8% balita mengalami gizi kurang.4 Di Sumatera
Utara pada tahun 2017 didapati 18.4% balita mengalami gizi buruk
dan kurang.
Akibat status gizi kurang pada masa balita dapat menyebabkan
terhambatnya pertumbuhan, menyebabkan balita menjadi malas
melakukan aktivitas terkait dengan produksi tenaga, terganggunya
sistem imunitas balita sehingga mudah terserang penyakit infeksi,
terhambatnya pertumbuhan otak yang optimal, serta perubahan
perilaku yang ditunjukkan balita seperti tidak tenang, mudah menangis
dan dampak berkelanjutannya adalah perilaku apatis
d. Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Balita
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi asupan makan
seseorang adalah pengetahuan gizi yang akan berpengaruh terhadap
status gizi seseorang. Pengetahuan gizi adalah pengetahuan terkait
makanan dan zat gizi. Sikap dan perilaku ibu dalam memilih makanan
yang akan dikonsumsi oleh balita dipengaruhi oleh berbagai faktor,
diantaranya adalah tingkat pengetahuan seseorang tentang gizi
sehingga dapat mempengaruhi status gizi seseorang tersebut.
Pengetahuan gizi ibu yang kurang dapat menjadi salah satu penentu
status gizi balita karena menentukan sikap atau perilaku ibu dalam
memilih makanan yang akan dikonsumsi oleh balita serta pola makan
terkait jumlah, jenis dan frekuensi yang akan mempengaruhi asupan
makan pada bayi tersebut.
Pentingnya ketahanan pangan di antaranya dikarenakan ketahanan
pangan mempengaruhi status gizi masyarakat itu sendiri. Jika
ketahanan pangan kurang maka status gizi otomatis menjadi kurang
dan menyebabkan turunnya derajat kesehatan. Dengan demikian maka
ketahanan pangan sangat erat kaitannya dengan aspek gizi dan
kesehatan. Apabila ketahanan pangan yang selalu kurang dari
kecukupan dalam jangka waktu tertentu dapat mengakibatkan kurang
gizi walaupun tidak menderita penyakit. Akan tetapi, ketahanan
pangan yang cukup, namun masyarakat terjangkit penyakit, dapat
menyebabkan kurang gizi. Hasil penelitian Soblia (2009) menunjukkan
bahwa tingkat ketahanan pangan rumah tangga memiliki korelasi yang
positif dan signikan dengan tingkat konsumsi energi dan protein
balita
e. Sumber – Sumber Gizi Seimbang
Pedoman umum gizi seimbang atau PUGS menganjurkan agar
kebutuhan energi atau karbohidrat rata-rata sekitar 60 - 70%, protein
10 -15%, dan lemak 10- 25%. Sementara vitamin dan mineral harus
dipenuhi antara lain vitamin A, B, C, D, E, zat besi, seng, tembaga,
mangan, dan lain-lain . Menurut Santosa ada 5 fungsi zat gizi yaitu
sebagai:
1. Sumber energi dan tenaga, jika fungsi ini terganggu orang akan
menjadi kurang geraknya atau kurang giat dan merasa cepat
lelah.
2. Menyokong pertumbuhan badan, yaitu penambahan sel baru
pada sel yang sudah ada.
3. Memelihara jaringan tubuh, mengganti yang rusak atau habis
terpakai, yaitu mengganti sel yang nampak jelas pada luka
tubuh yang terjadinya jaringan penutup luka.
4. Mengatur metabolisme dan berbagai keseimbangan dalam
cairan tubuh (keseimbangan air, asam basa dan mineral).
5. Berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap
berbagai penyakit sebagai antioksidan dan antibodi lainnya.

Makanan yang dikonsumsi harusnya mengandung zat gizi yang


mempunyai tiga fungsi penting untuk tubuh yaitu: sebagai sumber
energi terdapat pada karbohidrat protein dan lemak. Memelihara
jaringan tubuh dan pertumbuhan terdapat pada protein mineral dan air.
Mengatur proses dalam tubuh: protein, mineral, air, dan vitamin.
Berikut tabel kandungan nutrisi pada setiap makanan.
No. Zat Gizi Bahan Makanan
1. Karbohidrat a. Monosakarida: glukosa fruktosa
dan laktosa.
b. Disakarida: sukrosa, maltosa dan
laktosa
c. Trisakarida dan polisakarida:
kanji dan selulosa.
2. Protein a. Hewani : daging, telur, susu, ikan
b. Nabati : kacang-kacangan, tahu
dan tempe.
3. Lemak Minyak, daging, keju, mentega,
margarine, dan kacang-kacangan.
4. Mineral a. Kalsium: susu, keju.
b. Zat besi: hati, daging, telur dan
sayuran sayuran hijau
5. Vitamin a. Vitamin A: hati, ganteng, wortel,
bayam, sayuran hijau, buah-
buahan berwarna merah dan
kuning susu dan keju.
b. Vitamin B: daging, ikan, telur,
susu, keju, kacang kedelai, dan
bayam.
c. Vitamin C: sayur-sayuran dan
buah-buahan.
d. Vitamin D: susu, minyak ikan
ikan sarden dan telur
e. Vitamin E: sereal, tomat, ubi jalar
dan kacang kering
f. Vitamin K: pete, taoge, bayam,
brokoli dan kol.

f. Anjuran Makan Sehat Yang Baik


Program PIRING MAKANKU,SAJIAN SEKALI MAKAN,
dimaksudkan Sebagai panduan yang menunjukkan sajian makanan dan
minuman pada setiap kali makan (misal sarapan, makan siang dan
makan malam). Visual Piring Makanku ini menggambarkan anjuran
makan sehat dimana separoh (50%) dari total jumlah makanan setiap
kali makan adalah sayur dan buah, dan separoh (50%) lagi adalah
makanan pokok dan lauk-pauk. Piring Makanku juga menganjurkan
makan bahwa porsi sayuran harus lebih banyak dari porsi buah, dan
porsi makanan pokok lebih banyak dari porsi laukpauk. Piring
makanku juga menganjurkan perlu minum setiap kali makan, bisa
sebelum, ketika atau setelah makan. Meskipun gambar gelas hanya
satu buah dalam visual ini, tidak berarti bahwa minum dalam satu kali
makan Program PIRING MAKANKU,SAJIAN SEKALI MAKAN,
Dimaksudkan sebagai panduan yang menunjukkan sajian makanan dan
minuman pada setiap kali makan (misal sarapan, makan siang dan
makan malam). Visual Piring Makanku ini menggambarkan anjuran
makan sehat dimana separoh (50%) dari total jumlah makanan setiap
kali makan adalah sayur dan buah, dan separoh (50%) lagi adalah
makanan pokok dan lauk-pauk. Piring Makanku juga menganjurkan
makan bahwa porsi sayuran harus lebih banyak dari porsi buah, dan
porsi makanan pokok lebih banyak dari porsi laukpauk. Piring
makanku juga menganjurkan perlu minum setiap kali makan, bisa
sebelum, ketika atau setelah makan. Meskipun gambar gelas hanya
satu buah dalam visual ini, tidak berarti bahwa minum dalam satu kali
makan
g. Contoh Menu Balita
MENU MAKANAN BERGIZI SEIMBANG
Balita usia 12-24 bulan
SENIN SELASA RABU KAMIS
Asi Asi Asi Asi
Nasi lembek Nasi lembek Nasi lembek Nasi lembek
Sup sawi Sup brokoli Sup ikan laut Bobor ayam
Telor Brekedel tahu Jeruk Bendeng halus
Apel
JUMAT SABTU MINGGU KETERANGAN
Asi Asi Asi Makanan 3x
Nasi lembek Nasi lembek Nasi lembek sehari
Sup ayam Bobor bayam Brekedel kental
Pisang Papaya

MENU MAKANAN BERGIZI SEIMBANG


Balita usia 2 tahun lebih
SENIN SELASA RABU KAMIS
Nasi Nasi Nasi Nasi
Sup brokoli Sup jamur Bening bayam Tumis kangkung
Ayam goreng Telor goreng Sepotong tahu Brekedel ikan laut
Melon Semangka tempe Jus melon
Pisang
JUMAT SABTU MINGGU KETERANGAN
Nasi Nasi Nasi Makanan 3x
Oseng telor Sayur asem Semur daging sehari dengan
dan ayam Brekedel Jus alpukat kebutuhan kalori
Papaya kentang kurang lebih 100
Jus sirsak kkal/kg BB
h. Referensi
Pariona N. Status Gizi Balita (Studi Analitik Pada Balita Di Desa
Bulangita Kecamatan Marisa Kabupaten Pohuwato Provinsi
Gorontalo). Journal Health Community Enpowerment. Januari
2018. Vol. 1.
Arlius A. Hubungan Ketahanan Pengan Keluarga Dengan Status Gizi
Balita (Studi Di Desa Palasari Dan Puskesmas Kecamatan
Legok, Kabupaten Tangerang). Jurnal Ketahanan Nasional.
Desember 2017. Vol. 23(3).
Nopa I. faktor yang berhubungan dengan status gizi balita. Jurnal
ilmiah ilmu kesehatan. July 2019. Vol. 6(1).
Fadila R. N. Hubungan Dan Perilaku Ibu Tentang Gizi Seimbang
Dengan Status Gizi Anak Tk Di Desa Yosowilangun Lor
Kabupaten Lumajang. Jurnal Ksehatan. April 2017. Vol 5(1).
Mustika W. Analisis Permasalahan Status Gizi Kurang Pada Balita Di
Puskesmas Teupah Selatan Kabupaten Simeuleu. Jurnal
Kesehatan Global. Desember 2018. Vol. 1(3).
Siyoto H. peran nutrisi tumbuh dan kembang anak usia dini putri
rahmi. Jurnal buletin penelitian kesehatan. 2016. Vol.44(2).
i. Contoh Media Leaflet

Anda mungkin juga menyukai