THYROID
I. PENDAHULUAN
Faktor risiko terjaidnya karsinoma tiroid adalah paparan radisai, intake yodium, stimulasi yang
kronik dari thyroid stimulating hormone ( di daerah endemi). Dari segi molekuler biologi adalah
perubahan pada RET-proto-oncogen dan ras oncogen memegang peran penting utuk terjadinya
karsinoma tiroid dan karsinoma medulare.
Kanker tiroid bersasal dari sel-sel folikuler mempunyau tingkat keganasan yang ber “range”
luas, mulai karsinoma tiroid berdiferensiasi sangat baik, tingkat keganasan yang rendh dan
berprognosis baik sampai pada tingkat yang berdiferensiasi buruk dan mempunyai prognosis yang
sangat buruk.
Kanker tiroid berasal dari se monoklonal, yang dalam pertumbuhannya akan membenetuk jaringan
tumor yanag heterogen (poli selular), artinya tidak semua sel kanker (tiroid) mempunyai sifat ,
kemampuan yang berbeda-beda, dan juga berbeda dalam ketergantungan pada hormon TSH
(thyroid stimulating hormone)
Penentuan prognosis dan manajemen karsinoma tiroid berdiferensiasi baik dibuat dalam
beberapa faktor:
18
Tumor / Kanker Tiroid
masih merupakan kontroversi apakah diperlukan sebagai adjuvant terapi ataukah sebagai terapi
substitusi.
Rosai J membedakan tumor tiroid atas adenoma folikulare, karsinoma papilare, karsinoma
folikulare, “hurthle cell tumors“ , “clear cell tumors“, tumor sel skuamous, tumor musinus,
karsinoma medulare, karsinoma berdiferensiasi buruk dan “undifferentiated carcinoma “.
Untuk menyederhanakan penatalaksanaan Mc Kenzie membedakan kanker tiroid atas 4 tipe yaitu :
karsinoma papilare, karsinoma folikulare, karsinoma medulare dan karsinoma anaplastik.
19
Tumor / Kanker Tiroid
T-Tumor Primer
Tx Tumor primer tidak dapat dinilai
T0 Tidak didapat tumor primer
T1. Tumor dengan ukuran terbesar 2cm atau kurang masih terbatas
pada tiroid
T2 Tumor dengan ukuran terbesar lebih dari 2 cm tetapi tidak lebih dari 4 cm masih
terbatas pada tiroid
T3 Tumor dengan ukuran terbesar lebih dari 4 cm masih terbatas pada
tiroid atau tumor ukuran berapa saja dengan ekstensi ekstra tiroid
yang minimal (misalnya ke otot sternotiroid atau jaringan lunak
peritiroid)
T4a Tumor telah berkestensi keluar kapsul tiroid dan menginvasi ke tempat berikut :
jaringan lunak subkutan, laring, trakhea, esofagus, n.laringeus recurren
T4b Tumor menginvasi fasia prevertebra, pembuluh mediastinal atau arteri karotis
T4a* (karsinoma anaplastik) Tumor (ukuran berapa saja) masih terbatas pada tiroid #
T4b* (karsinoma anaplastik) Tumor (ukuran berapa saja) berekstensi keluar kapsul
tiroid$
Catatan :
Tumor multifokal dari semua tipe histologi harus diberi tanda (m) (ukuran
terbesar menentukan klasifikasi), contoh : T2(m)
*Semua karsinoma tiroid anaplastik/undifferentiated termasuk T4
#
Karsinoma anaplastik intratiroid – resektabel secara bedah
$
Karsinoma anaplastik ekstra tiroid irresektabel secara bedah
20
Tumor / Kanker Tiroid
M Metastasis jauh
Mx Metastasis jauh tidak dapat dinilai
M0 Tidak terdapat metastasis jauh
M1 Terdapat metastasis jauh
21
Tumor / Kanker Tiroid
Stadium klinis
Stadium I T1 N0 M0
Stadium II T2 N0 M0
Stadium III T3 N0 M0
T1,T2,T3 N1a M0
Stadium IVA T1,T2,T3 N1b M0
T4a N0,N1 M0
Stadium IVB T4b Tiap N M0
Stadium IVC Tiap T Tiap N M1
22
Tumor / Kanker Tiroid
B. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium
Human thyroglobulin, suatu penanda tumor (“tumor marker”) untuk keganasan tiroid;
jenis yang berdiferensiasi baik, terutama untuk follow up.
Pemeriksaan kadar FT4 dan TSHS untuk menilai fungsi tiroid
Kadar calcitonin hanya untuk pasien yang dicurigai karsinoma meduler.
2. Pemeriksaan radiologis
23
Tumor / Kanker Tiroid
3. Pemeriksaan ultrasonografi
Diperlukan untuk mendeteksi nodul yang kecil atau nodul di posterior yang secara klinis belum
dapat dipalpasi. Disamping itu dapat dipakai untuk membedakan nodul yang padat dan kistik
serta dapat dimanfaatkan untuk penuntun dalam tindakan biopsi aspirasi jarum halus.
6. Pemeriksaan Histopatologi
Merupakan pemeriksaan diagnostik utama jaringan diperiksa setelah dilakukan tindakan
lobektomi atau isthmolobektomi
Untuk kasus inoperabel, jaringan yang diperiksa diambil dari tindakan biopsi insisi
24
Tumor / Kanker Tiroid
Pertama-tama dilakukan pemeriksaan klinis untuk menentukan apakah nodul tiroid tersebut suspek
maligna atau suspek benigna.
Bila nodul tersebut suspek maligna dibedakan atas apakah kasus tersebut operabel atau
inoperabel. Bila kasus yang dihadapi inoperabel maka dilakukan tindakan biopsi insisi dengan
pemeriksaan histopatologi secara blok parafin. Dilanjutkan dengan tindakan debulking dan
radiasi eksterna atau khemoradioterapi.
Bila nodul tiroid suspek maligna tersebut operabel dilakukan tindakan isthmolobektomi dan
pemeriksaan potong beku (VC ).
Bila nodul tiroid secara klinis suspek benigna dilakukan tindakan FNAB ( Biopsi Jarum Halus ).
Ada 2 kelompok hasil yang mungkin didapat yaitu :
25
Tumor / Kanker Tiroid
26
Tumor / Kanker Tiroid
27
Tumor / Kanker Tiroid
NODUL SOLID
DENGAN FITUR KEGANASAN ( > = 1CM)
TANPA FITUR KEGANASAN ( > = 1,5CM)
NODUL KISTIK-SOLID
DENGAN FITUR KEGANASAN (KOMPONEN SOLID >1CM)
TANPA FITUR KEGANASAN (KOMPONEN SOLID (>1,5CM)
NODUL SPONGIFORM DENGAN UKURAN >= 2CM
SIMPLE CYST TIDAK DI-INDIKASIKAN UNTUK FNA KECUALI SEBAGAI TINDAKAN TERAPEUTIK
NODUL LIMFATIK LEHER YANG CURIGA GANAS (DILAKUKAN FNA PADA NODUL LIMFATIK DAN
NODUL THYROID)
28
Tumor / Kanker Tiroid
Nodul Tiroid
Klinis
Inoperabel Operabel
FNAB
Risiko Risiko
Rendah Tinggi Membesar Mengecil
29
Tumor / Kanker Tiroid
Tidak ada
Perubahan
Debulking
Bila di pusat pelayanan kesehatan tidak terdapat fasilitas pemeriksaan potong beku
maupun maka dilakukan tindakan lobektomi/isthmolobektomi dengan pemeriksaan blok
parafin dan urutan penanganan nodul tiroid dapat mengikuti bagan dibawah ini.
Bagan Penatalaksanaan Alternatif Nodul Tiroid
Bagan II
Nodul Tiroid
Klinis
Inoperabel Operabel
Observasi
30
Tumor / Kanker Tiroid
-Terapi konservatif
Blok paraffin supresi TSH gagal
-Kosmetik
Lesi jinak Ganas
Operasi selesai
Risiko Risiko
Rendah Tinggi
Debulking
Observasi Tiroidektomi total
Radiasi eksterna
/Khemotherapi
31
Tumor / Kanker Tiroid
Dipastikan terlebih dahulu apakah kasus yang dihadapi operabel atau inoperabel. Bila inoperabel
tindakan yang dipilih adalah dengan radioterapi eksterna atau dengan khemoradioterapi dengan
memakai Adriamicin. Dosis 50-60mg/m2 luas permukaan tubuh ( LPT )
Bila kasus tersebut operabel dilakukan penilaian infiltrasi kelenjar getah bening terhadap jaringan
sekitar.
Bila tidak ada infiltrasi dilakukan tiroidektomi total( TT) dan “ Functional RND”
Bila ada infiltrasi pada n.Ascesorius dilakukan TT + RND standar.
Bila ada infiltrasi pada vena Jugularis interna tanpa infiltrasi pada n. Ascesorius dilakukan TT +
RND modifikasi 1.
Bila ada infiltrasi hanya pada m. Sternocleidomastoideus dilakukan TT + RND modifikasi 2.
KT + Metastasis Regional
Inoperabel Operabel
Infiltrasi ke
32
Tumor / Kanker Tiroid
terapi
Dibedakan terlebih dahulu apakah kasus yang dihadapi berdiferensiasi baik atau buruk.
Bila berdiferensiasi buruk dilakukan khemoterapi dengan adriamicin.
Bila berdiferensiasi baik dilakukan TT + radiasi interna dengan I 131 kemudian dinilai dengan sidik
seluruh tubuh, bila respon (+) dilanjutkan dengan terapi supresi / subtitusi.
Syarat untuk melakukan radiasi interna adalah : tidak boleh ada jaringan tiroid normal yang akan
bersaing dalam afinitas terhadap jaringan radioaktif. Ablatio jaringan tiroid itu bisa dilakukan
dengan pembedahan atau radio ablatio dengan jaringan radioaktif .
KT + Metastasis Jauh
TT + Radiasi interna
33
Tumor / Kanker Tiroid
Terapi supresi
& substitusi
V. FOLLOW UP
Bila terdapat metastasis jauh, dilakukan radiasi interna I131 dilanjutkan terapi
substitusi/supresi.
Bila tidak ada metastasis terapi substistusi /supresi dilanjutkan dan pemeriksaan sidik
seluruh tubuh diulang setiap tahun selama 2 -3 tahun dan bila 2 tahun berturut –turut
hasilnya tetap negatif maka evaluasi cukup dilakukan 3-5 tahun sekali.
Dalam follow up KT diferensiasi baik, pemeriksaan kadar human tiroglobulin dapat dipakai
sebagai petanda tumor untuk mendeteksi kemungkinan adanya residif tumor.
34
Tumor / Kanker Tiroid
Tiroidektomi Total
4 minggu
Sidik tiroid
6 bulan
Sidik seluruh tubuh
Tiga bulan setelah tindakan tiroidektomi total atau tiroidektomi total + diseksi leher sentral,
dilakukan pemeriksaan kalsitonin.
35
Tumor / Kanker Tiroid
1. Tidak didapatkan tanda-tanda residif, maka cukup di observasi untuk 3 bulan kemudian
diperkirakan kadar kalsitenin
2. Terdapat residif lokal, maka harus dilakukan re eksisi
3. Terdapat metastasis jauh harus dinilai apakah operabel atau inoperabel. Bila operabel
dilakukan eksisi, bila inoperbel tindakan yang dilanjutkan hanya paliatif
Tiroidektomi Total
Eksisi Paliatif
36
Tumor / Kanker Tiroid
KEPUSTAKAAN
1. Burch H.B, Evaluation and Management of The Solid Thyroid Nodule, in Burman K.D;
Endocrinology and Metabolism Clinics of North America 1995, 24: 4 pp 663 – 710
2. Cady B, Rossi RL., Differentiaded Carcinoma of Thyroid Gland in. Cady B., Surgery of
The Thyroid and Parathyroid Blands, 3rd ed, with Saunders Philadelphia, 1991, pp 139-151.
3. Collin SL. Thyroid Cancer: Controversies and Etiopathogenesis in Falk S.A. Thyroid
4. Donovan DT, Gabel R.F. Medullary Thyroid Carcinoma and The Multiple Endocrine
5. Fraker D.L, Skarulis M., Livolsi V, Thyroid Tumors in De vita Jr. V.T., Hellen S.
Rosenberg SA; Cancer Principles Practise of Oncology, 6 th ed, Lippincott Williams &
Endokrinologi Klinik II. Masjhur JS dan Kariadi SHK ( Eds). Kelompok Studi
37
Tumor / Kanker Tiroid
10. Strong E.W; Evaluation and Surgical Treatment of Papillary and Follicular Carcinoma in
Falk S.A. Thyroid Disease Endocrinology, Surgery, Nuclear Medicine and Radiotherapy,
11. St. Lous J.D et al, Follicular Neoplasm: Dec Role for Observation, Fine Needle Aspiration
Biopsy, Thyroid Susppressions and Surgery, Seminars in Surgical Oncology 1999, 16:5-
11.
12. Whine RM Jr, : Thyroid in Myers EM; Head and Neck Oncology Diagnosis, Treatment
299-310
14. Sobin L H & Wittekind Ch (ed), TNM Classification of Malignant Tumours, 6 th ed, New
and Students, 8th ed, Philadelphia, W.B. Saunders Company, 2001, 649-764
38
Tumor / Kanker Tiroid
18. Strong E W, Evaluation and Surgical Treatment of Papillary and Follicular Carcinoma, in
Radiation in the Treatment of Local and Metastatic Thyroid Cancer, in Falk S A (ed),
20. Donovan D T, Gager R F, Medullary Thyroid Carcinoma and the Multiple Endocrine
Malignancies, and Chemotherapy for Thyroid Cancer, in Falk S A (ed), Thyroid Disease,
Pass H I, Thompson R W (ed), Surgery: Basic Science and Clinical Evidence, New York,
LAMPIRAN
39
Tumor / Kanker Tiroid
Dibedakan atas kelompok risiko tinggi dan risiko rendah berdasarkan klasifikasi AMES (age,
metastatic disease, extrathyroidal extension, size)
Risiko rendah :
a. - Laki-laki umur < 41 th, wanita < 51 th
- Tidak ada metastasis jauh
b. - Laki-laki umur > 41 th, wanita > 51 th
- Tidak ada metastasis jauh
- Tumor primer masih terbatas didalam tiroid untuk karsinoma
papilare atau invasi kapsul yang minimal untuk karsinoma folikulare
- Ukuran tumor primer < 5 cm
Risiko tinggi :
a. Semua pasien dengan metastasis jauh
b. Laki-laki umur < 41th, wanita < 51 th dengan invasi kapsul yang luas pada
karsinoma folikulare
c. Laki-laki umur > 41 th, wanita >51 th dengan karsinoma papilare invasi ekstra
tiroid atau karsinoma folikulare dengan invasi kaspul yang luas dan ukuran tumor
primer ≥ 5 cm.
3. Tiroidektomi totalis artinya semua kel. tiroid diangkat.
4. Near total thyroidectomy artinya isthmolobektomi dekstra dan lobektomi subtotal sinistra dan
sebaliknya, sisa jaringan tiroid masing-masing 1 – 2 gram
5. Tiroidektomi subtotal bilateral artinya mengangkat sebagian besar tiroid lobus kanan
dan sebagian besar lobus kiri sisa jaringan tiroid masing-masing 2 - 4 gram
6. Isthmolobektomi artinya mengangkat isthmus juga, karena batas isthmus itu “imaginer”
melewati pinggir tepi trachea c.l.(kontra lateral)
7. Lobektomi artinya mengangkat satu lobus saja atau secara rinci :
a. Lobektomi totalis dekstra atau lobektomi totalis sinistra.
b. Lobektomi subtotal dekstra artinya mengangkat sebagian besar lobus kanan, sisa 3
gram.
c. Lobektomi subtotal saja tidak dilakukan sendiri tanpa 7 a.
Catatan : pada pengangkatan kelenjar tiroid yang disebutkan diatas dengan sendirinya
bila ada tumor harus diangkat.
Istilah “strumectomy” tidak dipakai karena kemungkinan memberikan pengertian yang salah,
seolah-olah hanya benjolan saja yang diangkat.
Istilah “enukleasi” artinya pengangkatan rodulnya saja, dan cara ini tidak dibenarkan pada
pembedahan tiroid.
8. RND (Diseksi leher radikal) Standar
Pengangkatan seluruh jaringan limfoid didaerah leher sisi ybs dengan menyertakan
pengangkatan n. ascesorius, v. jugularis ekterna dan interna, m. sternocleidomastoideus dan
m.omohyodius dan kelenjar ludah submandibularis dan “tail parotis”
9. RND modifikasi 1 : RND dengan mempertahankan n.ascessorius
10. RND modifikasi 2 : RND dengan mempertahankan n.ascessorius dan v. jugularis interna
11. RND functional : RND dengan mempertahankan n.ascessorius ,v. jugularis interna dan m.
sternocleidomastoideus
40