5 - Resume Penelitian Kolektor
5 - Resume Penelitian Kolektor
2. M. Wirawan, R. Memaksimal Mula-mula air dialirkan -Laju perpindahan kalor pada jumlah Pengaruh jumlah haluan
Kurniawan, kan dari kran menuju bak pipa 7 lebih besar dari pada jumlah pipa paralel pada kolektor
Mirmanto pemanfaatan bawah. Dari bak bawah pipa 5, surya plat datar
udara panas air dialirkan ke bak atas - Energi yang digunakan ( Q use ) pada absorber batu kerikil
2016 dan dengan menggunakan penelitian ini yang paling tinggi terjadi terhadap laju perpindahan
memaksimal pompa. Untuk menjaga pada jam 13.00 dengan debit 300 panas
kan permukaan air di bak cc/min pada pipa haluan 7 sebesar 600
pemakaian atas tetap maka diberi Watt.
ruang over
pengering, flow. Selanjutnya air
sehingga alat mengalir dari bak atas
pengering menuju
menjadi lebih kolektor secara alami
kompak dan akibat adanya gravitasi
efisien dalam bumi. Pada sisi masuk
penerimaan dan keluar kolektor
udara panas. diberi
Pemanfaatan termokopel untuk
udara panas mengukur suhu air pada
pada rak bagianbagian tersebut.
bertingkat Air keluar dari kolektor
lebih merata diukur
dan dengan menggunakan Gambar: Hubungan antara kalor yang
menyentuh gelas ukur dan stop digunakan terhadap waktu pengamatan
keseluruhan watch. untuk debit 300 cc/min.
bahan dan Akhirnya air dibuang ke
produk yang lingkungan.
akan
dikeringkan. Langkah kerja:
1. Meletakkan 2 buah
kolektor surya di bawah
sinar matahari dan
memposisikan kolektor
surya sesuai dengan
arah matahari.
2. Mengatur sudut
kemiringan kolektor
surya
sebesar 15o
4. Melakukan
pengukuran temperatur
lingkungan,
permukaan kaca,
temperatur absorber,
temperatur air masuk
dan keluar pada Gambar: Hubungan antara kalor yang
masingmasing kolektor. digunakan
terhadap waktu pengamatan untuk
5. Pencatatan suhu debit 350
lingkungan, permukaan cc/min
kaca,
suhu absorber,
temperatur air masuk
dan
keluar yang dilakukan
dari jam 10.00 hingga
18.00 WITA
(Tin=Tout).
6. Pengambilan data
dilakukan setiap 15
menit.
7. Mengulang langkah
pengujian untuk debit
350
cc/menit dan 400
cc/menit pada hari
berikutnya
pada jam yang sama
dengan menggunakan
kolektor yang sama.
8. Masing-masing
variasi debit diuji
sebanyak tiga
kali, sehingga total
waktu pengujian adalah
sembilan hari. Gambar: Hubungan antara kalor yang
digunakan
terhadap waktu pengamatan untuk
debit 400
cc/min
3. Syamsul Bahri Tujuan Yaitu alat pengering KAJI EKSPERIMENTAL
Widodo, Nasruddin pengeringan ikan yang PENGERING IKAN TIPE
, Muhammad Alfi, ini untuk memanfaatkan energi LORONG HIBRID
Fazri menghindari DENGAN
surya dan
dari proses MENGGUNAKAN
2015 pembusukan menggunakan kompor ENERGI SURYA –
pada ikan atau tungku sebagai BIOMASSA
sumber energi DARI SEKAM PADI
tambahan, pengering
ikan yang digunakan Gambar 5 di atas dapat dilihat bahwa
berupa pengering
surya tipe lorong, dari pengukuran radiasi matahari pada
hasil penelitian Bala pukul 09:00 WIB hingga pukul 14:00
(Bala B.K, 1999) WIB mengalami naik dan sedikit turun
dan kemudian naik kembali tetapi pada
menyatakan bahwa
saat mengalami penurunan tersebut
pengeringan ikan panas yang dibutuhkan untuk
energi surya tipe mengeringkan ikan pada saat proses
lorong seri yang pengeringan masih dikatakan stabil
dilakukan selama 5 karena temperatur ruang pada alat
hari menghasilkan pengering masih berkisar antara 40OC
ikan kering dengan hingga 50OC, puncak radiasi matahari
kadar air 16,7 % terjadi pada pukul 10:30 WIB yaitu
sedangkan pada 499 W/m2 . Selanjutnya radiasi
waktu yang sama matahari mulai sedikit turun dan naik
kembali pada pukul 14:00
dalam proses
penjemuran di bawah
sinar matahari secara
tradisional
menghasilkan ikan
kering dengan kadar
air 32,84 %. Tungku
biomassa
dioperasikan apabila
sumber panas dari
energi matahari tidak
cukup panas untuk
dapat mengeringkan
ikan, pemanasan
tungku dilakukan
sampai tercapainya
suhu udara yang ada
di dalam pipa tungku
meningkat mencapai
suhu dan RH yang
sesuai untuk proses
pengeringan, dan
biomassa merupakan
salah satu sumber
energi alternatif yang
sangat potensial.
Biomassa dapat
berasal dari tanaman
perkebunan atau
pertanian, hutan,
peternakan atau
bahkan sampah, misal
sekam padi, sekam
kayu, plastik, dan
daun kering.
Biomassa (bahan
organik) dapat
digunakan untuk
menyediakan panas.
Bioenergi berada
pada level kedua
setelah tenaga air
dalam produksi energi
primer terbarukan di
Amerika Serikat. Alat
pengering hibrid tipe
lorong ini bisa
digunakan untuk
jangka waktu yang
lama, karena
menggunakan bahan
alumunium sebagai
bahan dasar, sehingga
mudah dibersihkan
dan mudah dalam
penyimpanan.
8. Efi Afrizal, ST. Penggunaan Metode yang dilakukan Hasil Pengujian Massa Bahan (Pisang) Pengembangan Perangkat
MT. rak dalam penelitian ini Pengering Surya (Solar
bertingkat adalah: Dryer) Jenis
Azridjal Aziz, ST. pada 1. Tahap Persiapan Pemanasan Langsung
MT. pengering Penelitian dengan Penyimpan Panas
surya jenis Berubah Fasa
2008 pemanasan Pada tahapan ini Menggunakan Rak
langsung dilakukan studi literatur Bertingkat.
bertujuan dan pendalaman
memaksimal pemahaman
kan sebagai dasar Persentase Massa Bahan Yang
pemanfaatan perencanaan terhadap Menguap
udara panas konsep pengering surya
dan dengan rak
pemakaian bertingkat
ruang memanfaatkan
pengering, penyimpan panas,
sehingga alat dengan mempelajari Massa bahan terhadap lama
pengering buku buku, internet dan pengeringan
menjadi lebih jurnal-jurnal penelitian
kompak dan terbaru yang relefan.
efisien dalam
penerimaan 2. Tahap Persiapan Alat
udara Uji
panas.
Pemanfaatan Pada tahapan ini
penyimpan dilakukan persiapan
panas perangkat pengering
berubah fasa surya dengan rak
pada bertingkat hasil
pengering penelitian sebelumnya.
surya ini Perangkat pengering
Temperatur pengujian maksimum
akan surya ini
terjadi pada pelat absorber yang
menjaga nantinya dapat melayani
berwarna hitam
panas lebih berbagai pengujian yang
kabur dengan temperatur antara 109,1
merata ke dibutuhkan untuk
0 C sampai 114,5 0 C yang terjadi pada
seluruh pengambilan data yang
pukul
bahan dan diperlukan untuk
12.00 WIB sampai 14.00 WIB
penurunan mengetahui unjuk kerja
temperatur alat.
Hasil Pengujian Temperatur.
tidak
terjadi secara 3. Tahap Pengumpulan
drastis pada Data
saat Pada tahapan ini
intensitas dilakukan pengambilan
cahaya data-data yang
matahari diperlukan dengan
Keterangan :
yang menggunakan beberapa
berkurang macam alat ukur antara T1 : Temperatur udara masuk (Tin).
lain: termometer, T2 & T3 : Temperatur plat absorber.
temperatur bola kering T4,T5,T6,T7 : Temperatur rak pada
dan bola basah, ruang pengering.
timbangan digital, T8 : Temperatur keluar (Tout).
multimeter, T : Temperatur lingkungan.
stopwatch. Data-data
yang diambil meliputi
temperatur bola basah,
temperatur bola kering
masuk perangkat
pengering dan
temperatur bola
basah, temperatur bola
kering keluar perangkat
pengering, temperatur
ruang
pengering, distribusi
temperatur dalam ruang
pengering, lama
pengeringan
dan massa produk yang
dikeringkan.
Pengambilan data
dilakukan baik tanpa
produk yang akan
dikeringkan maupun
dengan produk yang
akan
dikeringkan.
Pengambilan data
pengeringan produk
yang dikeringkan
dengan penjemuran
langsung dilakukan
bersamaan dengan
pengambilan
data produk yang
dikeringkan dalam
perangkat pengering
surya. Hal ini
dilakukan untuk
mengetahui unjuk kerja
perangkat pengering
surya.
4. Tahap Analisis Data
dan kesimpulan
Data yang diperoleh
ditabulasikan dan
dilakukan perhitungan
sesuai prinsipprinsip
termodinamika yang
berlaku, selanjutnya
akan diplot dalam
berbagai
grafik yang dapat
memberikan berbagai
informasi. Informasi
mengenai
pengaruh temperatur
bola basah, temperatur
bola kering masuk dan
keluar
perangkat pengering
surya, distribusi
temperatur dalam ruang
pengering,
lamanya pengeringan
terhadap perubahan
jarak antar rak
pengering dari
bahan yang dikeringkan
untuk jumlah massa
yang sama, perubahan
beban
pengeringan terhadap
kapasitas pengeringan
rencana, serta pengaruh
pemanfaatan penyimpan
panas. Dari hasil
analisis ini disimpulkan
hasil
penelitian yang
dilakukan, dan saran
untuk perbaikan pada
penelitian
lanjutan.
9. Yunita Djamalu Untuk Pengambilan data Pengukuran suhu-suhu pada Analisa Perpindahan Panas
menurunkan dilakukan dengan variasi 2 Keadaan Tunak Pada
2016 kadar air memasukkan bahan uji Pengering Jagung Tipe
jagung dengan masa 5 Kg Rumah Kaca Variasi
hingga kemudian dilakukan Lubang Ventilasi Dan Rak
mencapai pengukuran kadar air Alumunium
keadaan yang bahan uji sebelum dan
aman dari setelah pengeringan.
kerusakan Pengambilan data
untuk jangka dilakukan selama 9 jam
waktu setiap hari selama 18
tertentu. hari pengujian. Data
yang diambil
adalah kelembapan
relatif pengering, suhu
dalam ruang pengering,
suhu dalam dan luar
atap pengering, bak
pengering bagian atas Pengukuran suhu-suhu pada
dan bawah, variasi 6
suhu jagung dan
kelembaban relatif pada
ruang.pengering.
10