Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL RISET PROYEK AKHIR

ANALISA EKONOMIS PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA


SURYA (PLTS) TERPUSAT DESA DUNGUS

Disusun Oleh:
Aisah Rochaini (40040218650019)

Proposal ini disusun sebagai bagian dari Mata Kuliah Metodologi


Penelitian Terapan pada Kurikulum Program Studi Sarjana Terapan
Rekayasa Perancangan Mekanik Semester V

PROGRAM STUDI
SARJANA TERAPAN REKAYASA PERANCANGAN MEKANIK
SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS DIPONEGORO
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan
nikmat, rohmat, serta hidayahnya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan
Proposal Riset Proyek Akhir dengan judul “Listrik Tenaga Surya”.
Proposal ini disusun untuk memenuhi syarat mata kuliah Metodologi
Penelitian Terapan. Tidak lupa penyusun mengucapkan terimakasih kepada pihak
yang telah membantu menyusun dalam menyelesaikan serta penyusunan proposal
ini, sehingga dapat berjalan dengan lancar, yaitu :
1. Tuhan Yang Maha Esa
2. Bapak Dr. Seno Darmanto, S.T, M.T selaku dosen Mata Kuliah
Metodologi Penelitian Terapan.
3. Teman-teman DIV Rekayasa Perancangan Mekanik Sekolah Vokasi
Universitas Diponegoro.
Penulis berharap proposal ini bisa berguna serta bermanfaat dalam
meningkatkan pengetahuan sekaligus wawasan terutama tentang Listrik Tenaga
Surya. Selain itu penyusun juga sadar bahwa pada makalah ini terdapat banyak
kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, penyusun
mengharapkan kritik dan saran kepada semua pihak yang bersifat membangun
demi kesempurnaan proposal selanjutnya.
Akhirnya penulis berharap proposal ini dapat dimengerti oleh semua pihak
yang membaca. Apabila dalam proposal ini terdapat perkataan yang tidak
berkenan, penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya.

Semarang, 02 November 2020

Penulis

2|Metodologi Penelitian Terapan


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
BAB I...................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................4
1.1. Latar Belakang....................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah..............................................................................................4
1.3. Batasan Masalah................................................................................................5
1.4. Tujuan................................................................................................................5
1.5. Manfaat..............................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................6
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................................6
2.1. Pemanfaatan Energi Matahari............................................................................6
2.2. Pembangkit Listrik Tenaga Surya........................................................................6
2.3. Komponen – Komponen Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)......................7
2.3.1. Sel (Modul) Surya.......................................................................................7
2.3.2. Solar Charge Controller..............................................................................8
2.3.3. Baterai........................................................................................................9
2.3.4. Inverter.....................................................................................................10
BAB III...............................................................................................................................11
METODOLOGI PENELITIAN...............................................................................................11
BAB IV..............................................................................................................................12
PEMBAHASAN DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA...........................................................12
4.1. Pembahasan.....................................................................................................12
4.1.1. Temperatur Dan Insolasi Matahari...........................................................12
4.1.2. Kebutuhan Energi Desa Dungus...............................................................13
4.2. Rencana Anggaran Biaya (RAB)........................................................................14
PENUTUP..........................................................................................................................16
5.1. KESIMPULAN....................................................................................................16
5.2. SARAN..............................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................17

3|Metodologi Penelitian Terapan


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Listrik merupakan kebutuhan primer manusia saat ini, sesuai


dengan kemajuan zaman semakin pesat kebutuhan listrik hampir semua
kalangan mulai dari daerah perkotaan hingga pedesaan, mulai dari rumah
tangga sampai industri membutuhkan energi listrik. Di Indonesia untuk
kebutuhan listrik masyarakatnya disuplai oleh PLN. Selama pertumbuhan
penduduk yang semakin pesat dan industri yang semakin bertambah,
kebutuhkan akan energi listrik juga akan semakin besar.

Pemanfaatan energi matahari yang dikonversikan menjadi energi


listrik atau disebut dengan pembangkit lisrik tenaga surya (PLTS)
merupakan salah satu potensi energi baru dan terbarukan yang bisa
dibangun. Pada umumnya, dalam pembanguan suatu pembangkit listrik
tenaga surya masih relatif mahal dibandingkan dengan pembangkit listrik
lainnya atau dengan home solar system. Perbedaan dengan home solar
system sendiri adalah tidak perlu membutuhkan lahan dan jaringan
distribusi dalam pembangunannya, karena home solar system ini cukup
dipasang diatap rumah beda dengan Pembangkits Listrik Tenaga Surya
Terpusat yang membutuhkan lahan yang cukup besar untuk peletakan
panel surya, rumah pembangkit dan perlu jaringan distribusi. oleh karena
itu, dalam pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terpusat
perlu adanya kajian dan perencanan yang konkrit secara ekonomis
maupun secara teknis, sehingga bisa memberikan penjelasan mengenai
berapa jumlah panel surya, baterai, inverter, kontroler yang dibutuhkan
dan bisa memberikan estimasi berapa besar biaya yang dibutuhkan,
berapa besar harga per kWh yang harus dibayar.

1.2. Rumusan Masalah

1) Apa itu Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)?


2) Apa saja komponen yang ada pada pembuatan Pembangkit Listrik
Tenaga Surya (PLTS)?

4|Metodologi Penelitian Terapan


3) Bagaimana sistem kinerja pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya
(PLTS)?
4) Berapa biaya untuk pembuatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya
(PLTS)?

1.3. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam proposal ini adalah mengetahui pembuatan


Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpadu.

1.4. Tujuan

1) Mengetahui apa itu Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).


2) Mengetahui apa saja komponen yang ada pada pembuatan Pembangkit
Listrik Tenaga Surya (PLTS).
3) Mengetahui bagaimana sistem kinerja pada Pembangkit Listrik
Tenaga Surya (PLTS).
4) Mengetahui berapa biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

1.5. Manfaat

1) Memberikan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan bagi peneliti


maupun masyarakat yang menggunakan.
2) Memberikan kontribusi yang baik dalam dunia Pendidikan di bidang
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

5|Metodologi Penelitian Terapan


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1. Pemanfaatan Energi Matahari

Pemanfaatan energi matahari dilakukan dengan mengubah sinar


matahari menjadi energi panas atau listrik untuk memenuhi kebutuhan
energi manusia. Pemanfaatan tenaga surya dilakukan dengan mengubah
sinar matahari secara langsung menjadi panas atau energi listrik. Dua tipe
dasar tenaga matahari adalah sinar matahari dan photovoltaic, yaitu
tenaga matahari.
Bahan dasar untuk menangkap sinar matahari dan mengubahnya
menjadi energi adalah bahan semi konduktor. Umumnya bahan yang
digunakan adalah bahan silikon. berwarna hitam. Bahan dasar silikon ini
dibuat menjadi lempengan dan dipasangi tiang agar bisa diarahkan
langsung pada matahari. Silikon adalah bahan yang dapat merefleksikan
matahari seperti kaca.
Cara memanfaatkan energi matahari dapat dibedakan dengan tiga
cara yaitu:
1. Pemanasan secara langsung yaitu dengan memanasi langsung benda
yang akan dipanaskan seperti medium menjemur pakian atau benda
lainnya.
2. Memamfaatkan energi matahari untuk memenasi suatu medium
dengan menggunakan kolektor cahaya.
3. Memanfaatkan energi matahari sebagai energi listrik dengan
menkonversikannya.

2. Pembangkit Listrik Tenaga Surya

PLTS (pembangkit listrik tenaga surya) merupakan pembangkit


tenaga listrik yang memerlukan sinar matahari sebagai sumber energinya.
Sinar matahari tersebut akan diserap oleh solar panel dan dikonversi
menjadi energi listrik. PLTS mempunyai alat utama untunk menangkap,

6|Metodologi Penelitian Terapan


mengubah, dan menghasilkan listrik yaitu photovoltaic atau yang disebut
modul solar cell. Komponen utama dari pembangkit ini adalah solar cell,
lapisan lapisan tipis ini umumnya terbuat dari bahan semi konduktor
silikon (si). PLTS membutuhkan sinar matahari untuk menghasilkan
listrik DC yang akan di konversi menjadi listrik AC oleh inverter.
PLTS ini merupakan energi terbarukan di mana salah satu bentuk
dari energi alam ini tidak ada habisnya. Solar cell ini dapat menghasilkan
energi listrik dalam jumlah yang tidak terbatas langsung diambil dari
matahari tanpa memerlukan sesuatu yang berputar yang memerlukan
bahan bakar sebagai pengeraknya.

Gambar 1. Sistem Kerja Sel Surya

3. Komponen – Komponen Pembangkit Listrik Tenaga Surya


(PLTS)

1. Sel (Modul) Surya

Komponen utama dalam sistem PLTS adalah panel surya


yang merupakan rakitan dari beberapa sel surya. Sel surya tersusun
dari dua lapisan semi konduktor dengan muatan berbeda. Lapisan
atas sel surya itu bermuatan negatif sedangkan lapisan bawahnya
bermuatan positif. Sel-sel itu dipasang dengan posisi sejajar dan

7|Metodologi Penelitian Terapan


seri dalam sebuah panel yang terbuat dari alumunium ataupun baja
anti karat yang dilindungi oleh kaca atau plastik. Kemudian pada
tiap-tiap sel diberi sambungan listrik untuk dapat disambungkan
dengan sel lain.

Gambar 2. Panel Surya

2. Solar Charge Controller

Solar Charge Controller adalah alat yang digunakan untuk


mengontrol proses pengisian muatan listrik dari panel surya ke
betarai dan inverter. Terdapat setidaknya dua jenis solar charge
controller yaitu yang menggunakan teknologi PWM (pulse width
modulation) dan MPPT (maximum power point tracking). Solar
controller PWM akan melakukan pengisian muatan listrik ke
baterai dengan arus yang besar ketika baterai kosong, dan
kemudian arus pengisian diturunkan secara bertahap ketika
baterai/aki semakin penuh. Teknologi ini memungkinkan baterai
akan terisi dalam kondisi yang benar-benar penuh tanpa
menimbulkan ‘stress’ pada baterai. Ketika baterai penuh solar
charge controller ini akan menjaga baterai tetap penuh dengan
tegangan float tertentu.

8|Metodologi Penelitian Terapan


Gambar 3. Charge Controller

3. Baterai

Baterai adalah alat yang menyimpan daya yang dihasilkan


oleh panel surya yang tidak segera digunakan oleh beban. Daya
yang disimpan dapat digunakan saat periode radiasi matahari
rendah atau pada malam hari. Baterai yang cocok digunakan untuk
PV adalah baterai deep cycle lead acid yang mampu menampung
kapasitas 100 Ah, 12 V, dengan efisiensi sekitar 80%. Waktu
pengisian baterai/aki selama 12 jam - 16 jam.

Gambar 4. Baterai

9|Metodologi Penelitian Terapan


4. Inverter

Inverter adalah perangkat elektrik yang digunakan untuk


mengubah arus listrik searah (DC) menjadi arus listrik bolak balik
(AC). Inverter mengkonversi DC dari perangkat seperti baterai,
panel surya/solar sel menjadi AC. Penggunaan inverter dari dalam
pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) adalah untuk perangkat
yang menggunakan AC (Alternating Current).

Gambar 5. Inventer

10|Metodologi Penelitian Terapan


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Dalam penyusunan proposal tentang Analisa Ekonomis Pembangkit Listrik


Tenaga Surya (PLTS) Desa Dungus, penulis menempuh metodologi penelitian
dengan cara:
1. Metode Observasi

Penulis melaksanakan penelitian dan pengamatan dilapangan untuk


menemukan masalah yang harus diatasi dan komponen-komponen untuk
mengamati masalah tersebut.
2. Metode Pengumpulan Data

Penulis melakukan pendataan spesifikasi komponen dan pengumpulan


data-data tentang sistem transmisi otomatis.
3. Metode Literatur

Penulis melakukan pengumpulan literatur-litelatur yang berhubungan


dengan pembuatan.
Berikut merupakan uraian tentang prosedur atau langkah-langkah yang
akan dilakukan oleh peneliti dalam upaya mengumpulkan dan menganalisa data.
Skema flowchart penelitian dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini:

Tabel 1. Skema Flowchart

11|Metodologi Penelitian Terapan


BAB IV
PEMBAHASAN DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA

4.1. Pembahasan

4.1.1. Temperatur Dan Insolasi Matahari

Berikut ini adalah data temperatur dan lama penyinaran matahari


per hari yang diambil dari BMKG Juanda.

Tabel 2. Data Temperatur Dan Insolasi Matahari

Insolasi
Matahari
Tahun Bulan Temperature (0C)
(kWh/𝑚2/
hari)
2019 Desember 29,5 6,3
Januari 29,2 6,3
Februari 29,2 6,6
Maret 28,7 9
April 27,5 8,6
Mei 27,3 8,2
2020 Juni 27,6 8,1
Juli 28,4 6
Agustus 28,4 6,3
September 28,2 5,5
Oktober 27,7 4,8
November 28,4 5
Maksimum 29,5 9
Minimum 27,3 4,8
Rata-rata 28,3 6,7

4.1.2. Kebutuhan Energi Desa Dungus

Berikut ini adalah total kebutuhan energi desa Dungus dapat dilihat
pada tabel 3 berikut.
Tabel 3. Kebutuhan Energi Desa Dungus

12|Metodologi Penelitian Terapan


Beban
Jumlah Beban
Beban Listrik Terpasang Energi (Wh)
Terpasang
(W)
Rumah 60 Buah 250 15.000 73.500
Rumah Ibadah 2 215 430 2.290
Sekolah 20 20 120
PJU 20 30 600 2.400
Total 16.050 78.310

4.1.2.1. Total Watt-hour Input PV Array

Total watt-hour input sisi input kontroller, 𝑆𝑆𝐶𝑑, adalah


sama dengan watt-hour keluaran sisi output rangkaian
modul PV yaitu 123.521 Wh. Total watt-hour array PV,
𝐴𝑃𝑉𝑑 dihitung dengan menggunakan derating faktor
sebesar 0,8 untuk daerah suhu tinggi. Derating faktor
untuk memperhitungkan pengaruh debu, temperatur,
bayangan, dan lain-lain terhadap keluaran array PV. Total
watt-hour sisi input array PV adalah:
SSC d
APV d =
0,8
123.521
APV d =
0,8
APV d =154.402 Wh

Kapasitas array PV, 𝑊𝑃𝑉𝑑 adalah energi surya yang


datang pada array PV, 𝐴𝑃𝑉𝑑, dibagi dengan rata-rata lama
penyinaran matahari. Berdasarkan data dari BMKG, rata-
rata penyinaran matahari dalam sehari adalah 4,8 jam,
maka besar kapasitas array PV adalah:
APV d
WPV d =
4,8
154.402
WPV d =
4,8
WPV d =32.167 Watt=32 kW

13|Metodologi Penelitian Terapan


Jadi besar kapasitas array PV PLTS Terpusat di desa Dungus
adalah sebesar 32.167 Watt atau sebesar 32 kW.

4.2. Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Tabel 4. Biaya Elektrikal

Uraian Harga Satuan Total Harga


Kuantitas
Pekerjaan (Rp) (Rp)
Solar Panel 300
117 3.600.000 421.200.000
wp
Baterai BR
277 4.000.000 118.000.000
SURYA
Inventer 2 12.000.000 24.000.000
Solar Charge
24 20.000.000 480.000.000
Contorller
Penangkal Petir 1 set 55.500.000 55.500.000
Panel
1 57.000.000 57.000.000
Distribusi
Remote
Monitoring 1 45.000.000 45.000.000
System
Jaringan
Distribusi 1 115.000.000 115.000.000
Tegangan
Jumlah Total 1.315.700.000

Jadi, rancangan anggaran biaya untuk pembuatan pembangkit listrik


tenaga surya di desa Dungus kurang lebih sebesar Rp 1.315.700.000.

14|Metodologi Penelitian Terapan


PENUTUP

5.1. KESIMPULAN

Hasil dan perhitungan yang telah dilakukan dari perancangan PLTS


Terpusat Desa Dungus adalah sebagai berikut:
 Kapasitas PLTS yang dibangkitkan adalah sebesar 32 kW.
 Kapasitas panel surya adalah 300 WP sebanyak 117 buah.
 Kapasitas kontroler (solar charge conttroller) 60 A Sebanyak 24
buah.

15|Metodologi Penelitian Terapan


 Kapasitas inverter 12/24 Vdc, 380/220 Vac. Dengan kapasitas yang
dibutuhkan sebesar 2 kW sebanyak 2 buah.
 Kapasitas bank baterai 2 Vdc 1000 Ah sebanyak 277 buah.
 Estimasi biaya pembangunan PLTS Terpusat Desa Dungus adalah
sebesar Rp. 1.315.700.000.

5.2. SARAN

 Dari hasil pembahasan dan kesimpulan dari penelitian yang telah


dilakukan berupa Perancangan PLTS Terpusat Desa Dungus sebagai
energi alternatif yang dapat diinformasikan dan rekomendasikan
sebagai saran kepada masyarakat dan pemerintah daerah untuk
digunakan sebagai referensi dalam rangka aplikasi pengembangan
pembangguan energi baru terbarukan di daerah terpencil.
 Pembangunan PLTS Terpusat adalah pembangunan padat modal.
Oleh kerena itu, pemeliharaan dan pengoperasian suatu PLTS harus
disiplin dan beranggung jawab sehingga PLTS dapat terus beroperasi
selama umur PLTS tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
http://ditjenppi.menlhk.go.id/kcpi/index.php/inovasi/334-pemanfaatan-
energi-surya-skala-rumah-tangga

http://dataonline.bmkg.go.id/dashboard_user

Ariefianto Jesi. 2001. Studi Tentang Peningkatan Kapasitas Energi


Pembangkit Surya Untuk Melayani Beban Harian Pada Pembangkit

16|Metodologi Penelitian Terapan


Listrik Hibrida Surya-Diesel Pulau Limbung Kabupaten Pontianak.
Skripsi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura,
Pontianak

Direktorat Aneka Energi Baru Dan Terbarukan, 2014. Panduan Penyusunan


Studi Kelayakan Pembangkit Lsitrik Tenaga Surya (PLTS) Terpusat,
Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral, Jakarta

Naim Muhamad. 2017. Rancangan Sistem Kelistrikan Plts Off Grid 1000
Watt di Desa Mahalona Kecamatan Towuti. Dinamika

Sianipar Rafael.2014. Dasar Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya.


Jakarta

Kemp, William H. The Renewable Energy Handbook, A Guide to Rural


Energy Independence, off-grid and suitainable living. 2005.

Mohan, Ned., Tore M. Undeland, William P. Robbins. Power Electronics:


Converters, Applications and Design. Third Edition. USA: John Wiley
& Sons, 2003.

http://openjurnal.unmuhpnk.ac.id/index.php/STek/article/viewFile/535/431

https://docplayer.info/54058947-Muchammad-abrori-sugiyanto-thaqibul-
fikri-niyartama-fakultas-sains-dan-teknologi-uin-sunan-kalijaga-
yogyakarta-indonesia.html

http://www.jurnalmudiraindure.com/wp-
content/uploads/2015/10/Pemanfaatan-Photovoltaic-Sebagai-
Pembangkit-Listrik-Tenaga-Surya.pdf

17|Metodologi Penelitian Terapan

Anda mungkin juga menyukai