Anda di halaman 1dari 9

PRA PROPOSAL PROGRAM HIBAH BINA DESA

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA KALONGAN DUSUN


KAJANGAN MELALUI KEGIATAN PRODUKSI SABUN SUSU SAPI
SERTA PEMANFAATAN BIOGAS DARI KOTORAN SAPI MENUJU
DESA MANDIRI ENERGI

Oleh:
Ilham Nur Hakim Rambe (21030116120050-Angkatan 2016)
Rizki Aji Pangestu (21030114120086-Angkatan 2014)
Novita Anggraeny (21030114120018-Angkatan 2014)
Fredy Arief Senjaya (21030115120018-Angkatan 2015)
Nida Tsuroya (21030115120005-Angkatan 2015)
Yuly Anggianto (21030115120097- Angkatan 2015)
Bayu Aji Pratama (21030115130136-Angkatan 2015)
Fahmi Rifaldi (21030115120050- Angkatan 2015)
Erwin Setya Kurniawan (21030115130177- Angkatan 2015)
Tri Ningrum (21030116120032- Angkatan 2016)
Iftitania Ardita Putri U. (21030116120036- Angkatan 2016)
Fisia Aqrorina (21030116120040-Angkatan 2016)
M. Fahmi Zakaria (21030117130097- Angkatan 2017)
Widhiyanto Enggartyasto (21030117130133- Angkatan 2017)
Sri Yustika (21030117120052- Angkatan 2017)

UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2018
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ........................................................................................... i


DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................... 1
B. Perumusan Masalah .......................................................................................... 2
C. Tujuan ................................................................................................................. 2
D. Indikator Keberhasilan Program ....................................................................... 3
E. Luaran yang Diharapkan .................................................................................... 3
F. Manfaat .............................................................................................................. 3
G. Gambaran Umum Masyarakat Sasaran ............................................................. 4
H. Metode Pelaksanaan .......................................................................................... 4
I. Jangka Waktu Pelaksanaan ................................................................................. 6
J. Biaya ................................................................................................................... 6

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jadwal Kegiatan ...................................................................................... 6


Tabel 2. Rincian Anggaran ................................................................................... 6

iii
1

A. Latar Belakang Masalah


Desa Kalongan merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan
Ungaran, Kabupaten Semarang. Berdasarkan data dari BPS Semarang tahun
2014, jumlah penduduk Desa Kalongan sebesar 9473 jiwa. Mayoritas penduduk
disana bekerja sebagai buruh pabrik di kawasan industri Ungaran dengan
penghasilan sesuai UMR yang masih tergolong rendah. Desa Kalongan memiliki
13 dusun dimana tiap dusun memiliki potensi yang berbeda, seperti potensi
wisata, pertanian dan peternakan. Dusun Kajangan merupakan salah satu dusun
yang memiliki potensi di sektor peternakan. Berdasarkan data dari Kepala Desa
Kalongan, jumlah ternak yang ada di Dusun Kajangan sekitar 43 ekor sapi.
Potensi terbesar yang dapat kami kembangkan ada pada produksi susu sapi
segar, dimana masyarakat biasanya menyetorkan susu sapi yang mereka perah
ke Koperasi Unit Desa (KUD) dengan setoran rata-rata 14,5 liter pada pagi hari
dan 12,2 liter pada sore hari. Harga susu sapi yang disetor berkisar antara Rp
3.000,00 – Rp 4.500,00 tiap liter.
Harga jual susu sapi tergolong rendah karena masyarakat hanya
menyetor susu tanpa diolah terlebih dahulu. Oleh karena itu, perlu adanya
pengolahan susu sapi sebelum dijual dengan tujuan untuk meningkatkan harga
jual dari susu sapi. Salah satu produk olahan dari susu sapi yaitu sabun susu.
Menurut data dari salah satu toko online, harga sabun susu kemasan 135 gram
seharga Rp 22.500,-. Hal ini menunjukkan bahwa harga sabun susu 5 kali lebih
tinggi daripada susu sapi segar (tanpa pengolahan). Selain itu, sapi perah juga
menghasilkan kotoran rata-rata sebesar 96 kg per hari dengan jumlah sapi 32
ekor. Dengan kotoran tersebut berpotensi untuk diolah menjadi biogas.
. Pengolahan kotoran sapi menjadi biogas di Dusun Kajangan
sebelumnya sudah pernah dilaksanakan, namun proses pembuatan biogas
tersebut kurang optimal dikarenakan kurangnya pengawasan dan sosialisasi.
Sehingga selama ini, kotoran sapi hanya dibuang dan menjadi limbah.
Mengingat potensi besar dari pengolahan biogas di masyarakat Dusun Kalongan,
kami bermaksud mengangkat kembali pengolahan biogas dari kotoran sapi
dengan proses pembuatan yang mudah diterapkan oleh masyarakat dan
berkelanjutan. Oleh karena itu, dengan memanfaatkan eksistensi Desa Kalongan
2

di sektor wisata, pembuatan sabun susu dan biogas ini dapat dijadikan objek
wisata edukasi, dengan harapan mampu meningkatkan kesejahteraan serta
perekonomian masyarakat setempat.

B. Perumusan Masalah
Melihat latar belakang di atas, maka masalah yang akan dibahas pada
program ini adalah :
1. Bagaimana cara mengolah susu sapi segar menjadi sabun susu siap jual yang
mudah dan aplikatif guna meningkatkan nilai ekonomi dari susu sapi segar?
2. Bagaimana cara pembuatan biogas dari kotoran sapi serta pemberdayaan
masyarakat dalam mengikuti kegiatan sosialisasi dan pengawasan sehingga
kegiatan tersebut dapat berkelanjutan?
3. Bagaimana cara mempromosikan dan mempublikasikan produk sabun susu
sebagai sebuah industri kreatif baru serta memiliki nilai jual yang tinggi?

C. Tujuan
1. Mengolah susu sapi segar menjadi sabun susu sebagai produk olahan susu
yang bernilai jual tinggi
2. Mengolah kotoran sapi menjadi biogas sebagai sumber energi bagi
masyarakat Dusun Kajangan.
3. Memberdayakan masyarakat Dusun Kajangan untuk meningkatkan
penghasilan melalui penjualan sabun susu serta menurunkan pengeluaran
dengan pemanfaatan biogas.
4. Mempromosikan dan mempublikasikan kepada masyarakat umum bahwa
Dusun Kajangan menghasilkan produk sabun susu dari hasil pengolahan
susu sapi segar serta mandiri secara energi sebagai hasil pengolahan kotoran
sapi menjadi biogas.
5. Mengembangkan desa eduwisata sebagai desa percontohan yang memiliki
industri baru dalam hal pengolahan potensi desa tersebut yang dapat
meningkatkan penghasilan bagi masyaraktnya.
3

D. Indikator keberhasilan Program


1. Antusias masyarakat dalam mengikuti petunjuk dan pelatihan pembuatan
sabun susu dari susu sapi segar menjadi produk dengan nilai jual tinggi.
2. Adanya tambahan pengetahuan dan penghasilan dari masyarakat Dusun
Kajangan melalui pengolahan susu segar menjadi sabun susu.
3. Kepedulian masyarakt terhadap lingkungan sekitar dengan pengolahan
limbah kotoran sapi menjadi biogas sebagai sumber energi bagi masyarakat
setempat.
4. Keterlibatan mahasiswa dan dosen dalam melakukan pengabdian
masyarakat akan semakin tinggi dengan memberikan pengarahan dan
pelatihan dalam pengolahan susu sapi segar serta pembuatan biogas dari
kotoran sapi.
5. Dengan meningkatnya ketrampilan dan penghasilan dari masyarakat
diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di lingkungan
sekitar Dusun Kajangan.

E. Luaran yang Diharapkan


1. Mengembangkan potensi dari pengolahan susu sapi segar menjadi sabun
susu agar semakin inovatif dan berani bersaing dengan produk sejenis di
pasaran.
2. Pengolahan susu sapi segar menjadi sabun susu akan dipublikasikan melalui
situs website dan sosial media agar masyarakat umum dapat mengenal
produk sabun susu.
3. Mempublikasikan Dusun Kajangan sebagai desa percontohan sebagai desa
mandiri eduwisata dalam Majalah Kinetika Teknik Kimia.

F. Manfaat Program
1. Masyarakat Dusun Kajangan mendapatkan pengetahuan mengenai
pengolahan susu sapi segar menjadi sabun susu serta pengolahan biogas dari
kotoran sapi.
2. Meningkatkan penghasilan dari masyarakat Dusun Kajangan dengan
penjualan produk sabun susu.
4

3. Menurunkan biaya sehari-hari untuk pembelian bahan bakar LPG karena


adanya produk biogas.
4. Mengurangi dampak lingkungan dengan adanya limbah kotoran sapi yang
dibuang tanpa adanya pengolahan.
5. Memberikan pengetahuan kepada masyarakat Dusun Kajangan tentang cara
memasarkan dan mempublikasikan produk sabun susu agar dikenal oleh
masyarakat umum.

G. Gambaran Umum Masyarakat Sasaran


Daerah yang menjadi sasaran pada program ini adalah Dusun
Kajangan, Desa Kalongan Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang.
Lokasinya yang strategis dengan potensi menonjol di sektor pertanian, wisata
dan peternakan. Sebagian besar penduduk masih menjadikan sektor pertanian
dan peternakan sebagai sumber penghasilan. masyarakat disana dengan potensi
rata-rata tiap rumah memiliki ternak sapi perah. Susu hasil sapi perah kemudian
didistribusikan ke Koperasi Unit Desa (KUD) dengan harga jual Rp.3000,-
sampai Rp.4500,- per liter. Susu sapi yang dijual ke KUD belum mengalami
proses pengolahan lebih lanjut, sehingga harga jualnya masih rendah. Daerah
di sekitar dusun Kajangan juga sedang dikerjakan pengelolaan dan penataan
desa wisata. Sehingga dengan adanya program desa binaan ini, produk susu
segar yang dihasilkan mampu untuk dijadikan sabun susu sapi sehingga nilai
jual dari susu sapi yang dihasilkan semakin tinggi. Program pengelolaan desa
wisata yang berada di sekitar dusun Kajangan juga bisa dijadikan media
promosi produk sabun susu sapi sehingga produk sabun ini bias semakin
dikenal luas oleh masyarakat.

H. Metode Pelaksanaan
1. Identifikasi Masalah
Sebagian besar masyarakat di Dusun Kajangan yang berprofesi sebagai
peternak berada dalam taraf kehidupan di bawah rata-rata. Hal ini dikarenakan,
produksi susu yang tidak tetap setiap harinya serta harga jual susu segar yang
murah yaitu berkisar Rp 3000,- sampai Rp 4.500,- per liter. Disamping itu,
5

kotoran sapi yang dihasilkan menjadi limbah bagi masyarakat dan


menimbulkan bau tidak sedap. Hal ini tentu menjadi masalah yang harus di
atasi. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan
mengolah susu sapi segar menjadi sabun susu dengan nilai jual yang tinggi
serta adanya pengolahan biogas dari kotoran sapi sebagai sumber energi
masyarakat.
2. Analisis Kebutuhan
a. Analisis kondisi masyarakat
Agar program ini dapat berjalan dengan baik maka perlu adanya
keterlibatan dari semua elemen terkait. Selain kondisi ideal yang diharapkan,
diperlukan juga pemahaman terhadap kondisi masyarakat di Dusun
Kajangan. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kesalahpahaman antara tim
peneliti dengan masyarakat. Hal pertama yang harus dilakukan adalah
melakukakan pemetaan terhadap karakteristik masyarakat di Dusun
Kajangan, setelah itu menentukan daerah Rukun Tetangga (RT) yang akan
dijadikan sebagai daerah sasaran. Daerah RT yang akan menjadi sasaran
adalah daerah dengan kepemilikan sapi terbesar dan masyarakatnya masih
bergantung pada hasil produksi susu sapi. Setelah pemetaan dilakukan,
penentuan prioritas langkah selanjutnya dapat ditentukan.
b. Pemetaan Kondisi Masyarakat
Dari analisis sebelumnya, ditemukan korelasi antar elemen yang
saling terkait satu dengan yang lain. Salah satunya adalah kesejahteraan,
dimana kesejahteraan ditentukan oleh pendidikan dan taraf ekonomi. Untuk
meningkatkan kesejahteraan dalam masyarakat perlu adanya factor eksternal
yaitu adanya kemauan, kreativitas dan kemandirian dari masyarakat
3. Penyusunan Program
Penyusunana program dimulai dari sosialisasi kepada masyarakat
daerah sasaran, pelatihan pembuatan sabun susu dan biogas dari kotoran sapi,
pelatihan manajemen organisasi masyarakat, pelatihan dan pemasaran dan
publikasi produk sabun susu, evaluasi program bersama tim dari desa sasaran
hingga pembuatan laporan akhir.
6

4. Pelaksanaan Program
Dari hasil penyusunan program di atas, maka langkah selanjutnya yaitu
melaksanakan semua program yang telah disusun.

I. Jangka Waktu Pelaksanaan


Tabel 1. Jadwal Kegiatan

Bulan ke-
Jenis Kegiatan 1 2 3 4 5
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Tahap Persiapan
Sosialisasi
Pembentukan kepanitiaan
Pelatihan 1
Pelatihan 2
Pelatihan 3
Pelatihan Manajemen Organisasi
Masyarakat
Pelatihan Publikasi dan Promosi
Evaluasi
Monitoring
Pelaporan

J. Biaya
Tabel 2. Rincian Anggaran
Keterangan Jumlah
A. Biaya Habis Pakai Rp 8.900.000,00
B. Peralatan Penunjang Rp 14.750.000,00
C. Transportasi Rp 5.450.000,00
D. Konsumsi Rp 14.550.000,00
Total Rp 43.650.000,00

Anda mungkin juga menyukai