Anda di halaman 1dari 11

PENGANTAR BISNIS

“FUNGSI KEUANGAN”

Kelompok 3 :
 Nasrani Ginting (2007511080)
 Yohana Feradila Indah Teren (2007511077)
 Tristia Izzatunnisa azzahra (2007011081)
 I Gusti Ayu Agung Wulan Ardia Paramitha(2007511082)

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2021
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa,
Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami
mampu menyelesaikan makalah ini. Dalam penyusunan tugas pengantar bisnis dengan
materi “Fungsi Keuangan” penulis dibantu oleh banyak pihak.
Melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu penulisan makalah ini. Penulis menyadari, bahwa
tidak ada sesuatu yang sempurna. Begitu pula dengan karya tulis ilmiah ini, tentu masih ada
hal – hal yang kurang dan masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat konstruktif, untuk
kesempurnaan karya tulis ini. Akhir kata, penulis berharap agar karya tulis ini bermanfaat
bagi kita semua.

Denpasar, April 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

Cover
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................1
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................2
BAB I......................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.........................................................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.....................................................................................................................................2
2.1 KEBUTUHAN FINANSIAL.......................................................................................................2
2.2 PENGERTIAN PEMBELANJAAN PERUSAHAAN...............................................................2
2.3 PENGERTIAN MODAL.............................................................................................................3
2.4 INVESTASI DALAM AKTIVA TETAP...................................................................................3
2.5 RASIO-RASIO KEUANGAN DALAM PERUSAHAAN.........................................................4
2.6 SUMBER PANAWARAN MODAL ATAU DANA..................................................................4
2.7 CARA PEMENUHAN KABUTUHAN MODAL......................................................................5
BAB III...................................................................................................................................................7
PENUTUP..............................................................................................................................................7
3.1 KESIMPULAN............................................................................................................................7
3.2 SARAN.........................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masalah pengelolaan keuangan sangat penting bagi kelangsungan hidup perusahaan.
Keuangan suatu perusahaan berkaitan dengan pengelolaan penggunaan dana
(pembelanjaan aktif) dan pengelolaan sumber-sumber dana (pembelanjaan pasif).
Semakin tepat pengalokasian dana ke berbagai aktiva, maka semakin besar kesempatan
perusahaan untuk memperoleh keuntungan. Dengan kata lain, semakin efisien
penggunaan dana, tentunya semakin baik bagi perusahaan.
Tersedia dana yang cukup merupakan suatu syarat agar perusahaan dapat
melaksanakan berbagai kegiatan sehari-hari dengan lancar. Cukup berarti tidak
kekurangan dana dan tidak kelebihan dana. Kekurangan dana dapat mengakibatkan
pembelian bahan baku atau barang dagangan serta pembayaran lainnya dapat terganggu.
Akibat selanjutnya adalah kekecewaan langganan tidak terlayani dengan baik.
Sebaliknya, apabila kelebihan dana dapat mengakibatkan investasi perusahaan terlalu
besar. Hal itu selanjutnya menimbulkan beban tetap yang besar dari waktu ke waktu.
          Agar dana dalam perusahaan dapat dipenuhi secara cukup, maka sisi lain dituntut
adanya pengelolaan dan penentuan secara tepat terhadap sumber-sumber dana. Jadi pada
hakekatnya fungsi Manajer Keuangan adalah menyeimbangkan kebutuhan dana dalam
operasi perusahaan dengan tersedianya dana dengan berbagai sumber dana. Dalam arti
lebih luas ; meningkatkan “nilai” perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksudkan dengan kebutuhan finansial?
2. Bagaimanakah pengertian pembelanjaan perusahaan?
3. Bagaimanakah pengertia modal?
4. Apa yang dimaksud dengan investasi dalam aktiva tetap?
5. Apa yang dimaksud dengan rasio-rasio keuangan dalam perusahaan?
6. Apa yang dimaksud dengan sumber penawaran modal atau dana?
7. Bagaimana cara pemenuhan kebutuhan modal?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui maksud dari kebutuhan finansial
2. Untuk mrngetahui pengertian pembelanjaan perusahaan
3. Untuk mengetahui pengertian modal
4. Untuk mengetahui maksud dari investasi dalam aktiva tetap
5. Untuk megetahui maksud dari rasio-rasio keuangan dalam perusahaan
6. Untuk mengetahui maksud dari sumber penawaran modal dan dana
7. Untuk mengetahui cara pemenuhan kebutuhan modal

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 KEBUTUHAN FINANSIAL


 KEBUTUHAN OPERASIONAL 
Kebutuhan operasional merupakan kebutuhan terhadap barang modal yang
dipergunakan untuk menjalankan kegiatan operasional sehari–hari. Jadi secara ringkas
kebutuhan operasionalperusahaan terdiri dari :
a. Kebutuhan Modal Kerja
b. Kebutuhan Modal Tetap
c. Kebutuhan Nama Baik (Goodwill)

 KEBUTUHAN SUMBER DANA


 Dalam hal ini kita dapat mengambil atau menarik dana dari sumber dana yang berupa
utang (modal asing) ataupun modal sendiri. Baik modal asing ataupun modal sendiri tersebut
merupakan sumber dana yang akan dipergunakan dalam membelanjakan kebutuhan modal
kerja tersebut. Di tinjau dari segi alasannya sumber dana dapat dibagi menjadi 2 macam
yaitu:
a. Sumber Dana Ekstern
b. Sumber Dana Intern

2.2 PENGERTIAN PEMBELANJAAN PERUSAHAAN


Perkembangan Pembelanjaan dalam perusahaan dapat berubah-ubah setiap saat harus
mengikuti perkembangan perusahaan dalam dunia bisnis. Dalam mempelajari keadaan
pembelanjaan pada saat ini, kita harus melihat latar belakang untuk mengetahui sejarah
pemikiran dan praktek pembelanjaan. Perspektif sejarah sejaumana untuk mengerti
mengapa praktek-praktek pembelanjaan yang sekarang terjadi seperti yang kita lihat.
Pengkajian sejarah juga akan membantu kita untuk melihat kemungkinan-kemungkinan
adanya perkembangan di masa yang akan datang.    
Salah satu fungsi pembelanjaan perusahaan yaitu bagaimana usaha untuk mendapatkan
dana yang dibutuhkan oleh perusahaan dengan cara yang menguntungkan dan juga
bagaimana menggunakan dana yang ada secara efektif dan efisien di dalam perusahaan.
Untuk memperoleh pengertian yang lebih jelas mengenai pembelanjaan perusahaan,
sdebaiknya terlebih dahulu kita menelaah tentang pengertian pembelanjaan sebagaimana
yang diperhadapkan  kepada berbagai persoalan yang menyangkut masalah keputusan di
bidang keuangan.
      Mengenai fungsi-fungsi pembelanjaan perusahaan menurut James  Van Horne
mengemukakan bahwa the function of finance can be broken down into the three major
decisions the firm must make the investment decision, the financing decision and the
devidend decision. Each mush beconsidered in relation to objective of the firm.
       Definisi tersebut dimaksudkan bahwa fungsi pembelanjaan perusahaan mencakup tiga
jenis pengambilan keputusan, yaitu pengambilan keputusan investasi (investment
decision), keputusan pembelanjaan (financing decision) dan keputusan mengenai
kebijaksanaan deviden. Dengan demikian, dari pengertian tersebut bahwa fungsi
pembelanjaan perusahaan  adalah masalah yang utama perusahaan dalam usahanya untuk
mencapai sasaran/ tujuan yang diharapkan.
Pembelanjaan perusahaan diartikan sebagai seluruh aktivitas yang bersangkutan dengan
usaha untuk mendapatkan dana yang diperlukan dengan biaya minimal dan syarat-syarat
yang paling menguntungkan dan menggunakan atau mengalokasikan dana tersebut
seefisien mungkin. Dalam hal ini manajer keuangan perusahaan harus dapat melaksanakan
efisiensi baik dalam fungsi pengalokasian dana maupun fungsi pemenuhan kebutuhan
dana. Dengan demikian manajer keuangan harus dapat memilih beberapa alternatif
investasi yang menguntungkan perusahaan (alokasi dana).
1. Pembelanjaan Pasif
Merupakan aktivitas perusahaan dalam mencari sumber dana di mana dana yang
akan diperoleh tersebut dipilih yang syarat-syaratnya paling menguntungkan.
2. Pembelanjaan Aktif
Merupakan upaya untuk menyerahkan dana kepada debitur atau menanamkannya
dalam surat-surat berharga secara efisien.

2.3 PENGERTIAN MODAL


Secara umum modal diartikan sebagai semua barang kongkrit yang terdapat pada neraca
sebelah debet dan daya beli atau nilai tukar dari barang-barang tersebut yang tercatat di
sebelah kredit. Modal yang menunjukkan bentuknya dengan modal aktif dan modal yang
menunjukkan sumbernya disebut modal pasif.

2.4 INVESTASI DALAM AKTIVA TETAP


Apabila perusahaan melakukan investasi dalam aktiva tetap, harus memperhatikan
beberapa konsep agar penggunaan dana perusahaan dapat efektif dan efisien. Beberapa
konsep itu antara lain :
1. Nilai Uang (Time Value of Money)
Apabila kita cermati, maka sebetulnya Rp. 10.000,00 yang dimiliki sekarang tidak
sama dengan Rp. 10.000,00 yang akan diterima satu tahun yang akan datang. Nilai
tersebut berbeda karena umumnya kita mendahulukan kebutuhan saat ini. Dari sisi lain,
uang yang ada pada kita saat ini dapat disimpan di bank, sehingga karena unsur bunga
satu tahun kemudian bertambah sebesar tingkat bunga yang berlaku. Misalnya tingkat
bunga sebesar 1% per bulan, maka diperoleh bunga sebesar : (1% x Rp. 100.000,00) x
12 = Rp. 1.200,00 dalam satu tahun. Hal ini berkaitan dengan konsep Nilai Majemuk
(Compound Value). Sebaliknya, apabila saat ini dimiliki uang sejumlah Rp. 11.200,00
dengan tingkat bunga 1% per bulan, maka nilai uang tersebut satu tahun yang lalu
adalah sebesar Rp. 10.000,00. Hal ini berkaitan erat dengan konsep Nilai Sekarang
(Present value).
2. Nilai Majemuk (Compound Value)
Nilai majemuk adalah nilai uang pada suatu saat di masa yang akan datang, sebagai
hasil penjumlahan uang pada saat ini (permulaan periode penilaian) dengan jumlah
bunga yang diterima selama periode tersebut. Apabila dibuat secara matematis, tampak
sebagai berikut :
P = uang yang ada saat ini (awal periode penilaian)  
i   = tingkat bunga per tahun
I   = jumlah (rupiah) bunga yang diterima
V = nilai pada akhir periode penilaian
Dengan demikian bila periode penilaian selama n tahun maka rumus di atas menjadi :
Contoh : Diketahui, telah disimpan uang sebesar Rp. 1.000,00 tingkat bunga 5% per
tahun. Maka pada akhir tahun pertama dapat dihitung sebagai berikut :
                                            V1  = 1000 (1 + 0,005)1
                                                  = Rp. 1.050,00
Akhir tahun ke4      :           V4  = 1000 (1 + 0,005)4
                                              = Rp. 1.216,00
3. Nilai Sekarang (Present Value)
            Nilai sekarang adalah nilai uang pada awal periode penilaian dari sejumlah uang
atas dasar tingkat bunga tertentu yang akan diterima beberapa waktu yang akan datang.
Dengan menggunakan contoh, nilai sekarang dari Rp. 1.216,00 yang akan diterima 4
tahun yang akan datang dengan tingkat bunga 5% tiap tahun adalah Rp.10.000,00.
Rumusnya adalah :
P         = modal pokok
i          = tingkat bunga
V         = jumlah modal tahun ke-n/akhir periode
n         = tahun

2.5 RASIO-RASIO KEUANGAN DALAM PERUSAHAAN


Analisis rasio keuangan digunakan untuk mengetahui posisi keuangan dan prestasi perusahaan
pada waktu tertentu. Dengan membandingkan elemen-elemen pasiva dilain pihak, maka
akan dapat diketahui gambaran tentang kondisi keuangan perusahaan, seperti tingkat
likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas pada waktu tertentu.
1. Rasio Likuiditas
Masalah likuiditas suatu perusahaan adalah berkaitan dengan kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban keuangannya dalam jangka pendek atau yang segera harus
dipenuhi.
2. Rasio Solvabilitas
Solvabilitas suatu perusahaan adalah kemampuan perusahaan tersebut untuk
kewajiban keuangannya baik kewajiban keuangan (hutang) jangka pendek maupun
hutang jangka panjang jika suatu perusahaan dilikuidasikan.
3. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan sumber dana
yang tersedia.
4. Rasio Profitabilitas
Rasio ini mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan sebagaimana ditunjukkan
dari keuntungan yang diperoleh dari penjualan dari investasi. Rumus rasio
profitabilitas (dinyatakan dalam persentase):
5. Pengelolaan Sumber Permodalan
Telah dikemukakan pada bagian terdahulu, bahwa pengelolaan dan penentuan secara tepat
sumber-sumber dana atau permodalan sangat menentukan cukup tidaknya dana yang
tersedia dalam perusahaan dengan biaya modal yang relatif ringan. Agar dapat
diperoleh secara tepat maka perlu dipertimbangkan berbagai persoalan dalam masalah
permodalan, seperti :
 Jenis dana/modal yang dapat digunakan
 Sumber-sumber penawaran dana/modal
 Cara pemenuhan kebutuhan dana/modal
2.6 SUMBER PANAWARAN MODAL ATAU DANA
1. Sumber-sumber Penawaran Modal Menurut Asalnya
 Sumber Intern (internal Sources)
Modal ini dihasilkan sendiri dalam perusahaan. Sumber intern yang utama dalam
perusahaan adalah laba yang ditahan dan akumulasi penyusutan.
 Sumber Ekstern (external sources)
Modal ini berasal dari luar perusahaan yakni dari para kreditur yang merupakan hutang bagi
perusahaan dan disebut modal asing. Modal ini berasal pula dari pemilik perusahaan
yang disebut modal sendiri. Maka modal dari sumber ekstern terdiri dari modal asing
dan modal sendiri.
 Penyedia Bank dan Pasar Modal sebagai Sumber Dana Ekstern Utama           
a. Penyedia
Pada dasarnya pihak-pihak pemberi dana atau modal yamg utama dapat digolongkan
menjadi :
1.    Penyedia
2.    Bank
3.    Pasar Modal
b. Bank
Dalam dunia perbankan kita mengenal 3R dan 5C dalam pemberian kredit disamping
syarat kredit yang biasa misalnya segi yuridisnya. Pedoman 3R itu adalah :
(1) Returns
      Menunjukkan hasil yang diharapkan dapat diperoleh dari penggunaan kredit.
(2) Repayment Capacity
Bank harus menilai kemampuan perusahaan untuk dapat melunasi pinjamannya pada
saat kredit harus dilunasi.
(3) Risk Bearing Ability
Bank pun harus menilai apakah perusahaan mempunyai cukup untuk menanggung
resiko kegagalan dengan penggunaan kredit tersebut.
Sedangkan pedoman 5C tersebut adalah :
1) Character
2) Capacity
3) Capital
4) Collateral
5) Conditions
c. Pasar Modal
    Pasar modal dalam arti abstrak adalah tempat bertemunya penawaran dan
permintaan dana jangka panjang. Fungsi pasar modal adalah mengalokasikan secara
efisien arus dana dari unit ekonomi yang mempunyai surplus tabungan kepada unit
ekonomi yang mempunyai defisit tabungan.
2. Sumber-sumber Penawaran Modal menurut Cara Terjadinya
    Menurut cara terjadinya dapat disebutkan sebagai berikut :
a) Tabungan
Tabungan adalah pendapatan yang tidak dikonsumsikan. Tabungan dapat digunaan
untuk keperluan konsumsi dan dapat pula untuk investasi. Tabungan yang digunakan
untuk konsumsi tidak akan memperbesar modal tapi tabungan yang digunakan untuk
investasi akan memperbesar modal.
b) Penciptaan atau kreasi uang/kredit oleh bank
Yang dapat menciptakan uang selain Bank Sirkulasi juga Bank Dagang dengan
menciptakan uang giral.
c) Intensifikasi daripada penggunaan uang
Cara ini dilakukan oleh Bank dengan meminjamkan kembali uang-uangnya yang
dipercayakan atau disimpan oleh masyarakat di bank.

2.7 CARA PEMENUHAN KABUTUHAN MODAL


Cara pemenuhan kebutuhan dana pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
Pemenuhan kebutuhan dana secara sendirisendiri sesuai dengan kebutuhan masing-masing
aktiva yang akan dibiayai, disebut juga Pembelanjaan Parsial.
Pemenuhan kebutuhan dana secara keseluruhan dengan memandang semua kebutuhan sebagai
satu kesatuan dana satu kelompok. Disebut juga sistem Pembelanjaan Total.
Modal dana yang sifatnya konstan disebut modal konstan dan modal dana yang berubah-ubah
disebut modal variabel. Faktor konstan dan variabel ini terdapat pada aktiva lancar dan
tetap. Faktor konstan dari dana yang ditanamkan dalam aktiva lancar disebut aktiva lancar
permanen/modal kerja permanen.
1. Pemenuhan Kebutuhan dana ditinjau dari sudut likuiditas dan rentabilitas
Pedoman Pembelanjaan sebagai berikut :
1. Untuk aktiva lancar hendaknya dibiayai dengan kredit jangka pendek yang jangka
waktu atau umurnya tak lebih pendek daripada terikatnya dana dalam aktiva lancar
tersebut.
2. Untuk aktiva tetap yang tidak berputar (tanah) pada prinsipnya dibiayai dengan modal
sendiri, karena untuk jenis aktiva ini tidak diadakan depresiasi.
3. Untuk aktiva tetap yang tidak berputar secara berangsur-angsur (gedung, mesin,
kendaraan dan sebagainya) dapat dibiayai dengan kredit jangka panjang atau modal
sendiri. Kalau digunakan kredit jangka panjang hendaknya jangka waktu atau umur
kreditnya yang akan ditarik itu jangan lebih pendek daripada waktu terikatnya dana
dalam aktiva tetap tersebut.

Pedoman Pembelanjaan ditinjau dari sudut likuiditas sebagai berikut :


1) Kebutuhan dana yang permanen (modal konstan)
Pada prinsipnya harus dibiayai dengan modal sendiri atau kredit jangka panjang.
2) Kebutuhan dana yang berubah-ubah jumlahnya di atas inti konstan (modal variabel).
Pada prinsipnya dibiayai dengan kredit jangka pendek yang jangka waktunya lebih
pendek daripada kebutuhannya.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Fungsi pembelanjaan perusahaan  adalah masalah yang utama perusahaan dalam usahanya
untuk mencapai sasaran/ tujuan yang diharapkan. Dalam hal ini manajer keuangan
perusahaan harus dapat melaksanakan efisiensi baik dalam fungsi pengalokasian dana
maupun fungsi pemenuhan kebutuhan dana. Dengan demikian manajer keuangan harus
dapat memilih beberapa alternatif investasi yang menguntungkan perusahaan (alokasi
dana). Pembelanjaan dapat dibedakan menjadi dua jenis, yakni pembelanjaan pasif dan
pembelanjaan aktif yang keduanya memiliki cara berbeda dalam prosesnya. Dalam
melakukan pembelanjaan perusahaan ada banyak faktor yang perlu diperhatikan, salah
satunya yaitu modal. Darimana suatu perusahaan memperoleh sumber dana guna
memenuhi semua kebutuhan perusahaan itu sendiri.

3.2 SARAN
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan mahasiswa serta menambah
wawasan tentang mata kuliah.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai