Anda di halaman 1dari 3

Mata Kuliah: Prespektif Global

Nama : Tiara Farashinta


NPM : 1953053006
Absen: 28
Kelas: Semester 3C
Prodi: PGSD

Jawaban:

1. Globalisasi secara fisik ditandai dengan perkembangan kota-kota yang menjadi


bagian dari jaringan kota dunia. Hal ini dapat dilihat dari infrastruktur
telekomunikasi, jaringan transportasi, perusahaan-perusahaan berskala
internasional serta cabang-cabangnya. Dampak positif dari globalisasi adalah
terjadinya perubahan tata nilai dan sikap, berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi, tingkat kehidupan yang lebih baik. Sedangkan dampak negatif dari
globalisasi adalah, pola hidup konsumtif, sikap individualistik, gaya hidup
kebarat-baratan serta kesenjangan sosial. Bagi Indonesia, proses globalisasi
telah begitu terasa sekali sejak awal dilaksanakan pembangunan. Dengan
kembalinya tenaga ahli Indonesia yang menjalankan studi di luar negeri dan
datangnya tenaga ahli (konsultan) dari negara asing, proses globalisasi yang
berupa pemikiran atau sistem nilai kehidupan mulai diadopsi dan dilaksanakan
sesuai dengan kondisi di Indonesia. Globalisasi secara fisik ditandai dengan
perkembangan kota-kota yang menjadi bagian dari jaringan kota dunia. Hal ini
dapat dilihat dari infrastruktur telekomunikasi, jaringan transportasi, perusahaan-
perusahaan berskala internasional serta cabang-cabangnya.

2. Perspektif adalah cara pandang atau cara berpikir seseorang tentang suatu obyek.
Perspektif global adalah suatu cara pandang dan cara berpikir terhadap suatu masalah,
kejadian atau kegiatan dari sudut kepentingan global, yaitu dari sisi kepentingan dunia
atau internasional. Oleh karena itu, sikap dan perbuatan kita juga diarahkan untuk
kepentingan global. Dengan kata lain, perspektif global adalah suatu pandangan yang
timbul akibat suatu kesadaran bahwa hidup ini adalah untuk kepentingan global yang
lebih luas. Dengan kita mempelajari prespektif global kitadapat:
a. Memberikan pengalaman yang mengurangi rasa kedaerahan dan kesukuan.
b. Memberikan pengalaman yang dapat mendekatkan diri dengang keragaman global.
Kegunaan dari tujuan ini adalah untuk mendiskusikan tentang relatifisme budaya dan
keutamaan etika.
c. Memberikan pengalaman untuk berpikir tentang mereka sendiri sebagai individu,
warga negara dan masyarakat secara keseluruhan.
d. Menambah dan memperluas pengetahuan kita tentang dunia, sehingga dapat megikuti
perkembangan dunia dalam berbagai aspek terutama perkembangan iptek.
e. Mengkondisikan kita para mahasiswa untuk berpikir integral bukan general, sehingga
suatu gejala atau masalah dapat ditanggulangi dari berbagai aspek.
f. Melatih kepekaan dan kepedulian terhadap perkembangan dunia dengan segala
aspeknya.

3. Negara berkembang yaitu negara yang rakyatnya mempunyai tingkat


kesejahteraan atau kualitas hidup taraf sedang atau dalam perkembangan.
Rata-rata, taraf hidup masyarakat di negara berkembang tergolong ke dalam
taraf menengah ke bawah. Di mana kesenjangan sosial soal ekonomi masih
sering dijumpai. Jadi, tak heran kalau di negara berkembang masih sering kita
jumpai penjahat yang disebut koruptor. Tingkat kemiskinan tinggi, Kualitas
kesehatan masih rendah pendapatan perkapita rendah. Dinegara berkembang
dampak globalisasi sepertinya memiliki banyak keuntungan karena sebagaian
besar masyarakat sudah paham akan apa itu globalisasi, bagaimana menyaring
dampak baik dan buruknya. Seperti memajukan sektor perekonomian dengan
membuat taman taman wisata. Karna kecanggihan telepon gengam dan
mudahnya komunikasi saat ini, hal itu akan cepat menyebar sehingga
memungkin bnyak orang mengetahuinnya.

Sedangkan Negara Terbelakang adalah negara tidak mampu berdiri sendiri


industri besar tidak ada, biasanya banyak utang, sumber alam sama sekali
belum terolah.karena tidak memiliki sistem ekonomi yang dapat memenuhi dan
menstabilkan tingkat perekonomian negaranya sehingga dapat memengaruhi
keadaan kehidupan masyarakat di negaranya. Selain itu, negara terbelakang
memiliki tingkat kemiskinan yang tinggi dan terjadi hampir di seluruh wilayah
negaranya. Sehingga dampak dari globalisasinya akan berdampak positif dan
negatif. Posistifnya negara tersebut akan cepat naik karena memudahkannya
dalam berhubungan dengan negara lain. Dampak negatifnya mungkin banyak
nilai nilai kebudayaan negaranya yang tersingkirkan dan tergantikan dengan arus
globalisasi saat ini.

4. Kesatuan sosial budaya seharusnya akan memperkaya Indonesia, karena keberagaman ras
dan suku bangsa Indonesia demikian banyak sehingga sistem sosial dan budaya yang ada
juga sangat beragam. Seharusnya dengan kekayaan budaya yang demikian besar maka
Indonesia bisa menjadi Negara yang menarik dari sisi turisme sehingga dapat menjadi
salah satu tujuan wisata dunia, meskipun di sisi yang lain keragaman budaya bukannya
tanpa resiko yaitu rawan konflik. Akan tetapi kalau kita cerdas mengelolanya maka
potensinya justru akan bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat. Diharapkan dengan
menerapkan konsep tersebut Indonesia akan memiliki kebudayaan baru yang unggul dan
tampil percaya diri menjadi bangsa yang besar dan disegani oleh bangsa-bangsa lain dan
yang lebih penting semua anak bangsa akan merasa memilikinya, sehingga pada
gilirannya dapat meminimalkan konflik budaya antar sesama anak bangsa.
Indonesia memang ditakdirkan sebagai Negara yang plural sebagaimana yang tercantum
dalam slogan Bhineka Tunggal Ika. Kebhinekaan merupakan realitas bangsa yang
obyektif dan tidak dapat dipungkiri keberadaannya. Untuk mendorong terciptanya
kesatuan dan persatuan bangsa agar tetap lestari sekaligus agar jati diri bangsa terbentuk
maka Kebhinekaan harus dimaknai oleh masyarakat melalui pemahaman
multikulturalismedengan berlandaskan spiritualitas. Tanpa spiritualitas masyarakat sulit
menerima dan saling memahami perbedaan yang ditemuinya apalagi pengaruh globalisasi
telah masuk ke segenap sendi-sendi kehidupan masyarakat dan bisa mengancam
kebaradaan negara kebangsaan.

Anda mungkin juga menyukai