Anda di halaman 1dari 3

Definisi Wawasan Nusantara

Wawasan nusantara merupakan kata wawasan yang berasal dari kata “wawas” ( bahasa Jawa ) yang
berarti melihat atau memandang. Jika ditambah dengan akhiranan maka secara harfiah berarti cara
penglihatan, cara tinjau, cara pandang. Sedangkan nusantara adalah sebuah kata majemuk yang
diambil dari bahasa Jawa Kuno yakni nusa yang berarti pulau, dan antara artinya lain. Wawasan
nasional suatu bangsa dibentuk dan dijiwai oleh paham kekuasaan dan geopolitik yang dianutnya.
Beberapa teori paham kekuasaan dan teori geopolitik. Perumusan wawasan nasional lahir berdasarkan
pertimbangan dan pemikiran mengenai sejauh mana konsep operasionalnya dapat diwujudkan dan
dipertanggungjawabkan.
Kedudukan wawasan nusantara
Kedudukan Wawasan Nusantara berdasarkan paradigma nasional dapat dilihat dari hirarkhi
paradigma nasional sebagai berikut:

 Pancasila (dasar negara) >> Landasan Idiil


 UUD 1945 (Konstitusi negara) >>Landasan Konstitusional
 Wasantara (Visi bangsa) >>Landasan Visional
 Ketahanan Nasional (KonsepsiBangsa) >>Landasan Konsepsional
 GBHN (Kebijaksanaan Dasar Bangsa) >>Landasan Operasional
Fungsi wawasan nusantara
Fungsi dari wawasan nusantara terbagi atas:
1. Wawasan nusantara sebagai konsepsi pertahanan nasional, yaitu wawasan nusantara konsep
yang digunakan dalam pembangunan nasional, pertahanan dan keamanan, dan teritorial.
2. Wawasan nusantara sebagai memiliki cakupan wawasan pengembangan kesatuan politik,
kesatuan ekonomi, kohesi sosial dan kesatuan ekonomi, sosial dan politik, dan kesatuan
pertahanan dan keamanan.
3. Wawasan wawasan nusantara sebagai pertahanan dan keamanan nasional merupakan
pandangan geopolitik lingkup tanah air Indonesia di Indonesia sebagai satu kesatuan yang
meliputi seluruh wilayah dan semua kekuasaan negara.
4. Wawasan nusantara sebagai wawasan regional, sehingga berfungsi dalam pembatasan negara,
agar tidak terjadi sengketa dengan negara tetangga. Keterbatasan dan tantangan Republik
Indonesia adalah: Risalah sidang BPUPKI 29 Mei-1 Juni, 1945 dari Republik Indonesia dari
beberapa pendapat para pejuang nasional.
Hingga Dr Supomo mengatakan Indonesia meliputi batas Hindia Belanda, Muh. Yamin mengatakan,
Indonesia termasuk Sumatera, Jawa, Sunda, Kalimantan, Sulawesi, Maluku Ambon, Semenanjung
Malaya, Timor, Papua, Ir. Sukarno menyatakan bahwa kepulauan Indonesia merupakan satu kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan.
Pada masa Ordonantie (UU Belanda) pada tahun 1939, yaitu penentuan laut sepanjang 3 mil laut luas
dengan menarik garis dasar oleh garis pasang surut atau countour pulau / tanah. Ketentuan ini
membuat Indonesia bukan negara kesatuan, karena di setiap wilayah laut terdapat laut yang berada di
luar wilayah yurisdiksi nasional.
Deklarasi Juanda, 13 Desember 1957 pengumuman pemerintah Indonesia dari wilayah perairan
Republik Indonesia, yang berisi : Bagaimana batas penarikan laut teritorial tidak lagi berdasarkan
garis pasang surut (garis air rendah), tetapi sistem penarikan garis lurus (garis dasar lurus) diukur dari
garis yang menghubungkan titik – titik ujung terluar pulau-pulau yang termasuk dalam RI.
Penentuan lebar wilayah laut dari 3 mil laut sampai 12 mil laut. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
sebagai rezim hukum internasional, yang membatasi nusantara 200 mil yang diukur dari garis pangkal
laut teritorial Indonesia. Dengan Deklarasi Juanda, secara yuridis formal, Indonesia menjadi utuh dan
tidak terpecah lagi.

Tujuan wawasan negara


Tujuan wawasan ialah untuk mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala aspek kehidupan rakyat
indonesia dengan mengutamakan kepentingan nasional, dan tujuan wawasan negara ini terdiri dalam
beberapa point yaitu:

 Tujuan Keluar (nasional), dapat dilihat dalam UUD 1945, menjelaskan bahwa tujuan
kemerdekaan Indonesia adalah “untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan negara
Indonesia dan untuk mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
ikut serta dalam pembentukan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian
abadi dan keadilan sosial”.
 Tujuan Kedalam adalah untuk membawa kesatuan ke dalam semua aspek kehidupan baik
alam dan sosial, dapat disimpulkan bahwa tujuan bangsa Indonesia adalah menjunjung tinggi
kepentingan nasional, serta kepentingan daerah untuk mengatur dan kemakmuran rakyat,
perdamaian dan bangsa dan martabat manusia di seluruh dunia.
 Tujuannya untuk mewujudkan kesatuan dan persatuan seluruh aspek kehidupan untuk
menjamin kelangsungan penyelenggaraan bangsa dan negara untuk mencapai masyarakat adil
dan makmur.
 Tujuannya untuk mewujudkan hubungan dengan dunia internasional berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial guna mendukung kepentingan nasional.
Unsur dasar wawasan nusantara
Unsur Dasar Wawasan Nusantara merupakan unsur-unsur yang terkandung dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Indonesia adalah sebuah negara kepualuan terbesar di dunia dengan
berbagai warisan yang terkandung di dalamnya banyak sekali adat budaya serta ciri khas bangsa
sehingga menjadikan Indonesia menganut paham multikulturalisme. Berbicara mengenai Indonesia.
Ada beberapa unsur dasar yang akan dibahas dalam tulisan ini. Ada tiga unsur dasar dari wawasan
nusantara yang terkandung di dalamnya.
1. Pertama adalah wadah wawasan nusantara. Unsur dasar yang satu ini memandang bahwa
wilayah lautan lebih penting daripada wilayah daratan sehingga muncul beberapa konsepsi
sebagai negara kepualuan mempunyai banyak pengertian. Arti klasik yakni memusatkan
perhatian pada wilayah lautan dan arti pengembangan yakni melindungi pulau-pulau kecil
yang ada di Indonesia sehingga tidak mengekploitasi secara berlebihan.
2. Kedua adalah Isi. Dalam unsur ini, wawasan nusantara mempunyai 2 bentuk komponen dasar.
Pertama adalah cita-cita bangsa negara Indonesia yang tertuang dalam pembukaan UUD
1945. Kedua adalah Asas-asar kesatuan dan pemerataan.
3. Ketiga adalah Unsur Tata Laku yang didalamnya diwujudkan dalam 2 unsur. Pertama adalah
Tata Laku Batiniah yang berlandaskan Pancasila sehingga melahirkan sikap mental dalam
berbangsa dan bernegara yang mempunyai kekuatan batin. Faktor yang mempengaruhi
perkembangannya adalah budaya, agama, tradisi, dan lingkungan hidup. Unsur tata laku yang
kedua adalah tata laku lahiriah yang merupakan kekuatan kata serta karya (perbuatan). Hal
tersebut akan terwujud di dalam tata perencanaan, tata pengendalian dalam sebuah proses
pembangunan nasional, serta tata pelaksanaan. Itulah Unsur Dasar Wawasan Nusantara.
Daftar Pustaka: buku kewarganegaraan dan masyarakat madani (2019) karya Heri Herdiawanto,
https://www.dosenpendidikan.co.id/wawasan-nusantara/,
https://hidayatiutami.wordpress.com/2015/04/08/hakikat-dan-unsur-dasar-wawasan-nusantara/ .

Anda mungkin juga menyukai