Studi Kasus
Studi Kasus
Oleh
AHMAD SANTOSO
NIM. 200108220004
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah kecerdasan emosional berpengaruh terhadap prestasi belajar?
2. Apakah kecerdasan intelektual berpengaruh terhadap prestasi belajar?
3. Apakah kecerdasan spiritual berpengaruh terhadap prestasi belajar?
C. HIPOTESIS
Secara teoretis, dikatakan bahwa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi
belajar seseorang bersumber dari dua hal, yakni internal dan eksternal. Pada sumber
internal terdiri dari dua faktor secara garis besar, yakni faktor fisiologis yang meliputi
keadaan jasmani dan faktor psikologis yang meliputi kemampuan (kecerdasan), minat
dan bakat. Kemudian sumber eksternal yang meliputi faktor lingkungan masyarakat,
keluarga, dan lingkungan sekolah. Dikaitkan dengan fokus penelitian ini, kecerdasan
jelas merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi seseorang. Hal ini
ditunjukkan dari faktor internal pada teori yang telah dijelaskan sebelumnya. Berdasarkan
penjelasan tersebut, maka dapat digambarkan kerangka pemikiran sebagai berikut:
1. Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Prestasi Belajar
Seseorang yang memiliki kecerdasan emosional tinggi, mengetahui persis
kelemahannya dirinya, memiliki motivasi dan sanggup berkomunikasi dengan baik.
Siswa yang memiliki kecerdasan emosional tinggi tentu memiliki dorongan untuk meraih
prestasi tinggi di kelasnya sehingga ia akan berusaha lebih giat daripada yang lain untuk
meraih tujuannya. Oleh karena itu, kecerdasan emosional merupakan syarat bagi mereka
yang ingin memperbaiki diri dan ingin meningkatkan prestasi, kualitas serta potensi diri.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat diajukan hipotesis kedua yakni sebagai
belikut :
H0 = Kecerdasan emosional tidak berpengaruh positif signifikan terhadap prestasi
belajar.
H1 = Kecerdasan emosional berpengaruh positif signifikan terhadap prestasi belajar.
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Sesuai hasil uji t (parsial) padat tabel Coefficientsa menunjukan bahwa nilai
signifikansi pengaruh Kecerdasan emosional (X1) terhadap prestasi belajar (Y) adalah
0,00 < 0,05 dan nilai t hitung 4,482 > nilai t tabel 1,973 maka H0 ditolak dan H1
diterima. Artinya terdapat pengaruh pengaruh Kecerdasan emosional (X1) terhadap
prestasi belajar (Y) secara signifikan.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat diajukan hipotesis kedua yakni sebagai
belikut:
H0 = Kecerdasan intelektual tidak berpengaruh positif signifikan terhadap prestasi
belajar.
H1 = Kecerdasan intelektual berpengaruh positif signifikan terhadap prestasi belajar.
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Sesuai hasil uji t (parsial) tabel Coefficientsa menunjukan bahwa nilai signifikansi
pengaruh Kecerdasan emosional (X2) terhadap prestasi belajar (Y) adalah 0,00 < 0,05
dan nilai t hitung 6,047 > nilai t tabel 1,973 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya
terdapat pengaruh pengaruh Kecerdasan emosional (X2) terhadap prestasi belajar (Y)
secara signifikan.
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Sesuai hasil uji t (parsial) tabel Coefficientsa menunjukan bahwa nilai signifikansi
pengaruh Kecerdasan emosional (X3) terhadap prestasi belajar (Y) adalah 0,00 < 0,05
dan nilai t hitung 6,447 > nilai t tabel 1,973 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya
terdapat pengaruh pengaruh Kecerdasan emosional (X3) terhadap prestasi belajar (Y)
secara signifikan.
Jika nilai r1 hitung 0,522 > r table 0,1435 maka pernyataan dinyatakan valid.
Jika nilai r2 hitung 0,625 > r table 0,1435 maka pernyataan dinyatakan valid.
Jika nilai r3 hitung 0,582 > r table 0,1435 maka pernyataan dinyatakan valid.
Jika nilai r4 hitung 0,641 > r table 0,1435 maka pernyataan dinyatakan valid.
Jika nilai r5 hitung 0,501 > r table 0,1435 maka pernyataan dinyatakan valid.
Jika nilai r6 hitung 0,404 > r table 0,1435 maka pernyataan dinyatakan valid.
Jika nilai r7 hitung 0,505 > r table 0,1435 maka pernyataan dinyatakan valid.
Jika nilai r8 hitung 0,516 > r table 0,1435 maka pernyataan dinyatakan valid.
1.1.2 Validitas kuesioner kecerdasan intektual
Jika nilai r1 hitung 0,487 > r table 0,1435 maka pernyataan dinyatakan valid.
Jika nilai r2 hitung 0,394 > r table 0,1435 maka pernyataan dinyatakan valid.
Jika nilai r3 hitung 0,486 > r table 0,1435 maka pernyataan dinyatakan valid.
Jika nilai r4 hitung 0,523 > r table 0,1435 maka pernyataan dinyatakan valid.
Jika nilai r5 hitung 0,568 > r table 0,1435 maka pernyataan dinyatakan valid.
Jika nilai r6 hitung 0,458 > r table 0,1435 maka pernyataan dinyatakan valid.
Jika nilai r7 hitung 0,403 > r table 0,1435 maka pernyataan dinyatakan valid.
Jika nilai r8 hitung 0,523 > r table 0,1435 maka pernyataan dinyatakan valid.
Jika nilai r9 hitung 0,537 > r table 0,1435 maka pernyataan dinyatakan valid.
Jika nilai r10 hitung 0,454 > r table 0,1435 maka pernyataan dinyatakan valid.
1.1.3 Validitas kuesioner kecerdasan spiritual
Jika nilai r1 hitung 0,475 > r table 0,1435 maka pernyataan dinyatakan valid.
Jika nilai r2 hitung 0,452 > r table 0,1435 maka pernyataan dinyatakan valid.
Jika nilai r3 hitung 0,553 > r table 0,1435 maka pernyataan dinyatakan valid.
Jika nilai r4 hitung 0,436 > r table 0,1435 maka pernyataan dinyatakan valid.
Jika nilai r5 hitung 0,494 > r table 0,1435 maka pernyataan dinyatakan valid.
Jika nilai r6 hitung 0,392 > r table 0,1435 maka pernyataan dinyatakan valid.
Jika nilai r7 hitung 0,367 > r table 0,1435 maka pernyataan dinyatakan valid.
Jika nilai r8 hitung 0,480 > r table 0,1435 maka pernyataan dinyatakan valid.
Jika nilai r9 hitung 0,490 > r table 0,1435 maka pernyataan dinyatakan valid.
Jika nilai r10 hitung 0,554 > r table 0,1435 maka pernyataan dinyatakan valid.
1.1.4 Validitas kuesioner prestasi belajar
Jika nilai r1 hitung 0,530 > r table 0,1435 maka pernyataan dinyatakan valid.
Jika nilai r2 hitung 0,491 > r table 0,1435 maka pernyataan dinyatakan valid.
Jika nilai r3 hitung 0,548 > r table 0,1435 maka pernyataan dinyatakan valid.
Jika nilai r4 hitung 0,458 > r table 0,1435 maka pernyataan dinyatakan valid.
Jika nilai r5 hitung 0,512 > r table 0,1435 maka pernyataan dinyatakan valid.
Jika nilai r6 hitung 0,483 > r table 0,1435 maka pernyataan dinyatakan valid.
Jika nilai r7 hitung 0,429 > r table 0,1435 maka pernyataan dinyatakan valid.
Jika nilai r8 hitung 0,535 > r table 0,1435 maka pernyataan dinyatakan valid.
Jika nilai r9 hitung 0,568 > r table 0,1435 maka pernyataan dinyatakan valid.
Jika nilai r10 hitung 0,477> r table 0,1435 maka pernyataan dinyatakan valid.
2. Analisis
Teknik analisis ini digunakan untuk menjelaskan seberapa besar pengaruh
variabel bebas (independen) terhadap variabel terikat (dependen). Berikut adalah
formulasi dari variable penelitian berdasar teknik analisis regresi linear berganda:
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3
Dimana :
Y = Prestasi Belajar
X1 = Kecerdasan Emosional
X2 = Kecerdasan Intelektual
X3 = Kecerdasan Spiritual
a = Konstantan (intercept)
b = Koefisien Regresi
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
b. Uji Statistik F
Uji statistik F bertujuan untuk mengetahui apakah variabel independen secara
bersama-sama atau simultan berpengaruh terhadap variabel dependen, Ghozali
(2011).
Hasil dari uji F dapat dilihat pada tabel ANOVA pada kolom signifikansi
dengan ketentuan:
1) Jika probabilitas nilai F atau signifikansi < 0,05 (5%) maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama
antara variabel independen terhadap variabel dependen.
2) Jika probabilitas nilai F atau signifikansi > 0,05 (5%) maka dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama
antara variabel independen terhadap variabel dependen.
c. Uji Statistik t
Uji statistik t yaitu uji yang dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh
pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan
variasi variabel dependen Ghozali (2011). Ketentuan pengambilan keputusan
dalam pengujian hipotesis menggunakan uji statistik t adalah sebagai berikut:
1) Jika probabilitas nilai t atau signifikansi < dari 0,05 (5%) maka dapat
dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara variabel independen dengan
variabel dependen secara parsial.
2) Jika probabilitas nilai t atau signifikansi > dari 0,05 (5%) maka dapat
dikatakan bahwa tidak terdapat pengaruh antara variabel independen dengan
variabel dependen secara parsial.