Anda di halaman 1dari 18

TUGAS INDIVIDU PENDIDIKAN PANCASILA

KONSEP DAN URGENSI PENDIDKAN PANCASILA DI PT


(pertemuan 1,2 dan 3)

DI SUSUN OLEH:

Nama : Maria clarisa elna koe


Nim :2001060073
JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2020
SOAL:
1) Jelaskan urgensi pendidikan pancasila bagi mahasiswa di prodi anda!
2) Sebutkan bentuk kearifan lokal yang berkaitan dengan dinamika pendidikan
pancasila!
3) Sebutkan bentuk kearifan lokal yang berkaitan dengan tantangan pendidikan
pancasila!
4) Sebutkan sumber yuridis pendidikan pancasila!
5) Jelaskan pendapat anda model pendidikan pancasila yang di ajarkan PT!

Jawaban:

1) Menurut saya,mata kuliah pendidikan pancasila memiliki peran yang penting dan
berguna untuk setiap mahasiswa dan mahasiswi di program studi pendidikan kimia .
Dimana,pendidikan pancasila adalah sumber nilai dalam kehidupan bermasyarakat
,berbangsa ,dan bernegara terutama bagi mahasiswa dan mahasiswi.Sebab itu seluruh
tatanan kehidupan mahasiswa dan mahasiswi menggunakan pancasila sebagai dasar
moral atau norma dan sebagai acuan untuk mengukur baik buruknya ,benar salahnya
sikap,perubahan dan tingkah laku sebagai mahasiswa dan mahasiswi.
Contoh konkret pentingnya mata kuliah pendidikan pancasila ialah:
Mahasiswa dan mahasiswi diharapkan mampu memahami
,menganalisis dan mengaplikasikan nilai –nilai pancasila dalam kehidupan
sehari-hari
1) Mahasiswa dan mahasiswi dapat berpartisipasi dalam upaya mencegah
dan menghentikan berbagai tindakan kekerasan dengan cara yang cerdas
dan damai
2) Mahasiswa dan mahasiswi menjadi warga yang memiliki presepsi yang
benar terhadap nilai-nilai demokrasi dan HAM
3) Mahasiswa berpikir kritis dan obyektif terhadap persoalan kenegaraan
,HAM ,dan demokrasi
2) Bentuk-bentuk kearifan lokal yang berkaitan dengan dinamika pendidikan
Pancasila.
Kearifan lokal adalah pandangan hidup dan ilmu pengetahuan serta
berbagai straregi kehidupan yang berwujud aktivitas yang dilakukan
olehmasyarakat lokal dalam menjawab berbagai masalah.Dinamika pendidikan
pancasila adalah sebuah konsesus nasional karena memuat nilai-nilai yang di
junjung tinggi oleh semua golongan dan lapisan masyarakat Indonesia.
Adapun bentuk-bentuk kearifan lokal yang berkaitan dengan dinamika
pendidikan pancasila: seperti yang kita ketahui kearifan itu sendiri berwujud
aktivitas yang di lakukan masyarakat dan hubungannya ialah bentuk aktivitas
masyrakat itu berpatok pada nilai –nilai yang dijunjung tinggi oleh semua
golongan dan nilai-nilai itu menyangkut nilai moral,etika .

3) Bentuk Kearifan Lokal Yang Berkaitan Dengan Tantangan Pancasila


Kearifan lokal sebenarnya hadir bersamaan dengan terbentuknya
masyarakat kita ,masyarakat Indonesia.Eksistensi kearifan lokal menjadi cermin
nyata dari apa yang kita sebut sebagai hukum yang tumbuh dalam
masyarakat.keberagaman yang multi cultural dan plurallistik yang menampung
berbagai perbedaan budaya,etnis,agama,dan ideology.karena itu prinsip bernegara
yang kita kenal adalah bhineka tunggal ika.sejalan dengan perkembangan
zaman ,banyak hal yang mengalami perubahan ,termasuk nilai-nilai social
kultural ,presepsi politis ideologis .disisi lain warisan cultural dari nenek moyang
berupa nilai dan akar tradisi dan penggerusan.

4) Sumber Yuridis Pendidikan Pancasila


Pancasila sebagai dasar Negara merupakan landasan dan sumber dalam
membentuk dan menyelenggarakan Negara hukum.hal tersebut berarti pendekatan
yuridis hokum merupakan salah satu pendekatan utama dalam pengembnagan dan
pengayaan materi mata kuliah pendidikan pancasila.penegakan hokum ini hanya
akan efektif apabila didukung oleh kesadran hokum warga Negara terutama dari
kalangan intelektualnya .dengan demikian ,melalaui pendekatan yuridis tersebut
mahasiwa dan mahasiswi dapatberperan serta dalam mewujudkan Negara hokum
formil dan sekaligus Negara hokum materiel ,sehigga dapat mewujudkan
keteraturan social order sekaligus 22 terbangun suatu kondisi bagi terwujudnya
peningkatan kesejahteraan rakyat ,sebagaimana yang dicita-citakan oleh para
pendiri bangsa .

5) Model Pendidikan Pancasila Yang Diajarkan Perguruan Tinggi


Menurut saya model pendidikan pancasila yang diajarkan perguruan tinggi
pada zaman sekarang ini memberikan dampak yang besar bagi warga bagi warga
Negara dan kurangnya kesadaran akan pentingnya nilai-nilai pancasila dalam
kehidupan.Tidak hanya itu,rendahnya pengetahuan tentang nilai-nilai pancasila
dalam warga Negara ,pelajar dan mahasiswa akan dapat menimbulkan aliran-
aliran akstremisme yang akan berakibat tindakan –tindakan yang tidak sesuai
dengan nilai pancasila atau bisa di sebut tindakan-tindakan radikal.oleh karena
itu ,pendidikan pancasila perlu di ajarkan di perguruan tinggi untuk dapat menjadi
motivasi dan dapat meningkatkan pengetahuan pengetahuan lebih tentang nilai-
nilai pancasila,dan warga Negara juga perlu mengetahui tentang nilai-nilai
pancasila.
Pertemuan 2

1. Jelaskan periode perumusan pancasila dalam siding BPUPKI yang pertama dan kedua!
Sidang pertama BPUPKI berlangsung pada 29 Mei-1 Juni 1945. Pada sidang
pertama BPUPKI tersebut membahas perumusan dasar negara Republik Indonesia.Untuk
mendapatkan rumusan dasar negara Republik Indonesia yang tepat, selama masa
persidangan pertama BPUPKI ini, agendanya adalah mendengarkan pidato dari tiga
orang tokoh utama pergerakan nasional Indonesia.
Ketiga tokoh yang menyampaikan gagasannya mengenai dasar negara Republik
Indonesia, ialah Prof. Mohammad Yamin, S.H., Prof. Dr. Soepomo, dan Ir. Soekarno.
Pada sidang 29 Mei 1945, Prof. Mohammad Yamin, S.H., mengemukakan
gagasan tentang rumusan lima asas dasar negara Republik Indonesia, yakni:
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat
Kemudian pada sidang 31 Mei 1945, Prof. Dr. Soepomo mengemukakan
gagasannya mengenai rumusan lima prinsip dasar negara Republik Indonesia, yang
dinamakan '
Dasar Negara Indonesia Merdeka', yaitu:
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir batin
4. Musyawarah
5. Keadilan Sosial
Sementara itu, pada sidang 1 Juni 1945, Ir. Soekarno menyampaikan gagasan
perihal rumusan lima sila dasar negara Republik Indonesia, yang dinamakan 'Pancasila',
yaitu:

1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme dan Peri Kemanusiaan
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan Yang Maha Esa

Dari beberapa usulan, milik Ir. Soekarno yang diterima dan diberi nama
Pancasila. Rumusan ini kemudian digunakan sebagai fondasi dan ideologi negara
Indonesia.

 Sidang kedua BPUPKI

Sidang Ke-2 BPUPKI 10-16 Juli 1945


Bogor (17/7) Pada tanggal 10-16 Juli 1945 dilaksanakan Sidang Ke-2
BPUPKI
Sidang ke-2 Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
( BPUPKI). Sidang dibuka dengan agenda pembacaan 2 laporan Sukarno :

 Hasil inventarisasi usul dan pendapat para anggota BPUPKI.


 Usaha mencari jalan tengah atas perbedaan pandangan golongan Islam dan
golongan nasionalis.

sidang ke-2 BPUPKI


Agenda Sidang:
 Rancangan undang-undang dasar.

 Rancangan bentuk negara, wilayah negara dan kewarganegaraan.


 Susunan pemerintahan, unitarisme, dan federalism

 Perbedaan Pendapat

Ketua BPUPKI Radjiman Wediodiningrat meminta anggota untuk


memperbaiki rumusan Piagam Jakarta dan undang-undang dasar. Parada Harahap
menyatakan setuju dengan rumusan, namun ditambah rasa terima kasih kepada
Jepang. Soemitro Kolopaking menyetujui usulan tersebut, dan meminta ada pasal
mengenai amandemen undang-undang dasar agar bisa diubah sesuai dengan
kebutuhan zaman. Kemudian Liem Koen Hian mempertanyakan status orang
Thionghoa yang pada masa kolonial disebut Timur Asing.

Sidang lanjutan tanggal 11 Juli 1945 ada perdebatan soal Piagam Jakarta.
Johannes Latuharhary keberatan dengan “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan
syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.” Ia mengingatkan ini bisa mengancam
penganut agama lain dan adat istiadat. Pandangan ini diamini oleh Wongsonegoro
dan Djajadiningrat. Menanggapi ini, Agus Salim menjamin masalah ini bisa
diselesaikan dengan baik. Kemudian KH Wahid Hasyim mengatakan pemaksaan
syariat kepada penganut Islam tak akan terjadi karena ada prinsip permusyawaratan.

 Akhir sidang BPUPK

Pada 16 Juli 1945, BPUPKI menyetujui undang-undang dasar negara. Rancangannya


memuat: Pernyataan Indonesia merdeka, Pembukaan yang memuat Pancasila, Batang tubuh
undang-undang dasar negara yang tersusun atas pasal-pasal. Sumber : kompas.com 20
Februari 2020 (Doni Fitra)

2. Jelaskan mengapa konsep perumusan pancasila dalam piagam Jakarta tidak dipakai
sendiri oleh pendiri bangsa
Undang-undang dasar 1945 adalah pedoman hukum yang sampai saat ini masih
dipakai oleh Bangsa Indonesia. Perumusan UUD ini ternyata harus melewati banyak
perjalanan yang panjang loh. Simak bagaimana kisahnya. Dalam sidang kedua BPUPKI
di tanggal 14 Juli 1945, Ir Sukarno sebagai ketua Panitia Perancang UUD mengatakan
bahwa ada tiga hasil, yaitu:
 Pernyataan Indonesia Merdeka
 Pembukaan UUD
 Batang Tubuh Undang-undang Dasar
Setelah itu, di tanggal 15 Juli 1945 BPUPKI kembali melakukan sidang untuk
membicarakan rangcangan UUD. Keesokan harinya, BPUPKI sudah menerima hasil
rancangan UUD secara utuh. Dengan begitu, selesailah tugas BPUPKI untuk menyelidiki
proses kemerdekaan Indonesia. Karena tugasnya sudah selesai, BPUPKI pun akhirnya
dibubarkan. Namun, para anggota mengusulkan tentang pembentukan PPKI atau Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia di tanggal 7 Agustus 1945. Meskipun dibentuk
tanggal 7, PPKI baru bisa mulai bekerja di tanggal 18 Agustus 1945.
Sidang pertama PPKI dilakukan di Pejambon. Sebelum rapat dimulai, Ir. Sukarno
dan Drs. Mohammad Hatta meminta kepada Ki Bagus Hadikusumo, KH Wahid Hasyim,
Mr Kasman Singodimedjo dan Mr. Teuku Mohammad Hasan untuk membahas lagi
tentang rancangan UUD. Hal itu dikarenakan adanya kelompok yang nggak mau
menerima kalimat pertama sila pertama naskah Piagam Jakarta. Untuk bisa menjaga
persatuan bangsa Indonesia, maka dilakukanlah perubahan terhadap isi sila itu.
Akhirnya, sila pertama Pancasila diubah menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa.
Nah, sekarang kamu sudah tahu tentang pembubaran BPUPKI dan penggantian kalimat
dari sila pertama Pancasila. Sampai saat ini, Pancasila masih mendapatkan tempat yang
khusus sebagai dasar negara Indonesia dan sebagai pedoman hidup berbangsa bernegara
bagi seluruh rakyat Indonesia.

3. Arus sejarah bangsa!sebutkan bentuk kearifan lokal yang menjadi dinamika bagi
pancasila dalam kajian
Seperti kita ketahui, bahwa pembangunan daerah merupakan bagian integral dari
sistem pembangunan nasional, yang pada hakikatnya merupakan upaya terencana untuk
meningkatkan kapasitas pemerintahan daerah sehingga tercipta satu kemampuan yang
handal dan profesional dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Selain itu,
dalam melaksanakan pembangunan daerah diperlukan kemampuan untuk mengelola
sumber daya ekonomi Jurnal Filsafat Vol.17, Nomor 2, Agustus 2007 206 daerah secara
berdaya dan berhasil guna untuk kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di
daerah. Pembangunan daerah dan otonomi daerah dalam konteks tata pemerintahan
merupakan dua entitas yang saling berkaitan, karena pembangunan daerah dilaksanakan
melalui pengembangan otonomi daerah dan pengaturan sumber daya yang memberikan
kesempatan bagi terwujudnya tata pemerintahan yang baik (good governance). Dengan
kata lain, pembangunan daerah juga merupakan upaya untuk memberdayakan masyarakat
seluruh daerah agar tercipta kehidupan yang lebih baik, maju, tenteram dan sekaligus
memperluas pilihan yang dapat dilakukan masyarakat bagi peningkatan harkat, martabat
dan harga diri. Dalam arti yang luas, pebangunan daerah mempunyai arah untuk
memandirikan masyarakat (pemberdayaan masyarakat).

4. Sebutkan bentuk kearifan lokal yang menjadi tantangan bagi pancasila dalam kajian arus
sejarah bangsa!
Sementara itu isu tentang Otonomi Daerah, sebagai bagian yang tidak terpisahkan
dari wacana pemberdayaan lokal (daerah) selama ini belum menyentuh bagian
masyarakat yang membutuhkan otonomi, terutama perdesaan. Pola pembangunan seperti
ini masih banyak ditemui khususnya di daerah yang berada di wilayah Indonesia Timur.
Daerah-daerah di pedalaman (daerah tertinggal) itu semua diakibatkan adanya orientasi
penentu kebijakan, baik di tingkat pusat maupun daerah, seringkali belum menyentuh
permasalahan secara mendasar (substansial). Kondisi ini sudah berlangsung lama, jauh-
jauh hari sebelum kebijakan desentralisasi pembangunan (otonomi daerah). Meskipun
selama lebih dari tiga dekade terakhir pembangunan telah banyak memberikan kemajuan
namun masih mengandung dua masalah besar, masalah tersebut menurut Mubyarto
(2002) adalah: pertama, perekonomian Indonesia masih sangat rentan terhadap kekuatan
eksternal, pasar finansial dan komoditas. Masalah yang kedua adalah, bahwa kemajuan
ekonomi yang telah dicapai selama lebih dari 30 tahun ternyata tidak merata, baik antar
daerah maupun antar kolompok sosial dan ekonomi. Dengan kata lain, kemajuan
pembangunan secara material yang sudah dicapai hingga saat ini tidak banyak
memberikan sumbangan terhadap peningkatan sumber daya manusia dan sumber daya
ekonomi di daerah. Hingga saat ini, implementasi otonomi daerah masih terkendala
karena belum adanya pembagian kewenangan yang jelas antara pemerintah, pemerintah
provinsi serta kabupaten kota, khususnya berkaitan dengan perencanaan dan pendanaan.
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
antara Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota baru saja disahkan oleh
pemerintah, merupakan regulasi untuk memotong kendala tersebut. Namun demikian
masih banyak Peraturan Daerah yang bermasalah. Data yang dilansir Komite Pemantau
Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD), pada tahun 2003 misalnya, menyebutkan 500
Perda dari Jurnal Filsafat Vol.17, Nomor 2, Agustus 2007 208 1300 Peraturan Daerah
(Perda) yang dianalisis merupakan Perda yang bermasalah, baik secara prinsip, substansi,
maupun teknis. Akibatnya nilai investasi yang pada tahun sebelumnya bertambah 145
juta US dolar pada tahun 2003 berkurang 597 juta US dolar dan sebagian dari itu adalah
angka investasi di daerah.

5. Contoh konkret urgensi dan esensi pancasila bagi mahasiswa!


Pancasila sebagai dasar negara berperan sebagai pedoman bagi bangsa Indonesia
yangmenuntun kita dalam bersikap. Penerapan esensi Pancasila sebagai ideologi negara
meliputihal-hal sebagai berikut:a.Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, diwujudkan dalam
bentuk semangat toleransiantarumat beragama.b.Sila Kemanuasiaan Yang Adil dan
Beradab, diwujudkan penghargaan terhadappelaksanaan Hak Asasi Manusia (HAM) di
Indonesia.c.Sila Persatuan Indonesia, diwujudkan dalam mendahulukan kepentingan
bangsa dannegara daripada kepentingan kelompok atau golongan, termasuk partai.d.Sila
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalamPermusyawaratan/Perwakilan, diwujudkan dalam mendahulukan
pengambilankeputusan berdasarkan musyawarah daripada voting.e.Sila Keadilan Sosial
bagi Seluruh Rakyat Indonesia, diwujudkan dalam bentukmemperkaya diri atau
kelompok karena penyalahgunaan kekuasaan itulah yangmenjadi faktor pemicu
terjadinya korupsi.

Pertemuan 3
1. Definisi para ahli menurut :
 Bluntschhll: Negara ialah diri rakyat yang disusun dalam suatu organisasi politik
di suatu daerah yang tertentu .
 Jean Bodin: Negara ialah Negara adalah suatau persekutuan dari keluarga yang di
pimpin seorang pemimpin yang menggunkan akal sehat dan memiliki kedaulatan
 Harrold laski
sementara menurut Laski dalam The State in Theory and Practice (1947),
negara adalah suatu masyarakat yang diintegrasikan karena mempunyai
wewenang yang bersifatmemaksa.
 Woodrow Wilson:Negara adalah rakyat yang terorganisasi untuk hukum dan
wilayah tertentu

2. Implementasi pancasila dalam perumusan kebijakan bidang hukum ,politik,social, dan


budaya
Implementasi pancasila dalam pembuatan kebijakan negara dalam bidang
politikdituangkan dalam pas al , 29, pas al 31, dan pas al 32. Pasal-pas al
tersebut adalah penjabaran dari pokok-pokok pikiran Ketuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adildan beradap, dan persatuan yang massing-masing merupakan
pancaran dari sila pertama,k e d u a , d a n k e - t i g a p a n c a s i l a . K e t i g a p o k o k
p i k i r a n i n i a d a l a h l a n d a s a n b a g i pembangunan bidang kehidupan keagamaan,
pendidikan, dan kebudayaan nasional.Berdasarkan penjabaran pokok-pokok pikiran
tersebut, maka implementasi pancasiladalam pembuatan kebijakan negara dalam bidang
sosial budaya mengandung pengertianbahwa nilai-nilai yang tumbuh dan
berkembang dalam masyarakat indonesia harus diwujudkan dalam ptoses
pembangunan masyarakat dan kebudayaan di indonesia. Dengan demikian,
pancasila sebagai sumber nilai dapat menjadi arah bagi kebijakan

3. Bentuk kearifan lokal yang berkaitan dengan dinamika sebagai dasar Negara
Indonesia adalah negara multietnis, agama, ras dan golongan. Bhinneka Tunggal
Ika secara de facto mencerminkan kemajemukan budaya bangsa dalam naungan Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Adapun Pancasila adalah ideologi yang bersumber
dari kearifan lokal bangsa Indonesia yang sudah terbukti mampu menyatukan dan
mendamaikan berbagai kemajemukan itu di Bumi Pertiwi.
"Dengan kekuatan kearifan lokal itu, Pancasila mampu menyelamatkan bangsa
Indonesia dari berbagai gangguan dan ancaman perpecahan," ujar dosen pascasarjana
kajian ilmu kepolisian Universitas Indonesia, Bambang Widodo Umar, di Jakarta, Selasa
( 26/9). Dikatakan, Pancasila sebagai ideologi negara telah mengakomodasi kearifan
lokal yang hidup di Nusantara seperti gotong royong, adat-istiadat, silaturahmi, dan lain-
lain. Itu terdapat dalam sila kelima yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

4. Kearifal lokal yang berkaitan dengan tantangan pancasila sebagai dasar Negara

Kearifan lokal dapat didefinisikan sebagai suatu kekayaan budaya lokal yang
mengandung kebijakan dan pandangan hidup. Kalau tidak dikodifikasi kearifan lokal itu
akan hilang dan bisa digantikan budaya asing. Dan gelagat itu sudah mulai ada, sehingga
penguatan kembali nilai Pancasila adalah cara terbaik untuk kembali menguatkan jatidiri
bangsa ini dari berbagai gangguan dan ancaman ideologi asing,

Selain kearifan lokal, Indonesia juga memiliki banyak sumber alam dan sumber
budaya yang beraneka ragam. Keragaman etnis yang ada di Indonesia sudah tentu
mengandung dimensi multibudaya dan menjadi hal yang positif untuk menciptakan
toleransi.

5. Implementasi nilai pancasila sebagai dasar Negara dan mahasiswa di lingkungan kampus

Sebagai warga negara yang taat terhadap peraturan dan norma-norma yang ada
dalam negara Indonesia, sepatutnya kita harus mengetahui dan mengenal lebih dalam
tentang Ideologi Bangsa Indonesia yaitu Pancasila. Pancasila merupakan dasar negara
Indonesia yang telah tertuang dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
Pentingnya Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia menjadi pilar dalam kehidupan
berbangsa dan bermasyarakat. Pilar-pilar itu tercermin dalam kehidupan tiap-tiap nilai
atau sila Pancasila. Penerapan atau implementasi sila-sila dalam Pancasila merupakan hal
yang wajib dilakukan bagi tiap-tiap warga negara. Akan tetapi saat ini semakin lama
pemahaman terhadap nilai-nilai Pancasila justru semakin memudar. Pengaruh masuknya
budaya asing dan perkembangan teknologi di tengah kehidupan masyarakat yang selalu
diikuti tanpa adanya penyaringan atau seleksi merupakan salah satu penyebab semakin
terkikisnya rasa patriotisme dan nasionalisme bangsa Indonesia.

Pada era globalisasi saat ini peran peran Pancasila tentulah sangat penting untuk
tetap menjaga eksistensi identitas kepribadian bangsa Indonesia. Sejauh yang saya
rasakan implementasi Pancasila hanya menjadi teori di sekolah, kampus, atau lembaga
pendidikan lainnya. Bahkan teori-teori yang saya dapatkan selama perkuliah masih belum
cukup. Apalagi selama masa perkuliahan saya hanya mendapatkan kuliah tentang
Pancasila hanya satu semester. Menurut saya, Pancasila hanya dijadikan suatu symbol
tanpa adanya tindakan yang konkret bagi terwujudnya masyarakat yang berbangsa dan
bernegara.

Pemahaman sekaligus implementasi Pancasila sangat penting bagi mahasiswa


yang merupakan actor perubahan dalam pemerataan pembangungan. Mahasiswa
seharusnya menjadi roda penggerak implementasi Pancasila namun akhir-akhir ini
semangat itu mulai terkikis dan jarang kita temukan. Pada kesempatan kali ini saya akan
sedikit membahas implementasi Pancasila dalam kehidupan kampus.

Sebelum berbicara tentang implementasi Pancasila, alangkah baiknya kita


mengenal lagi tentang sila-sila yang ada pada Pancasila. Terlebih kita sebagai mahasiswa
tentunya jarang sekali mendengar, melihat, bahkan membaca sila-sila Pancasila. Mungkin
sebagian dari kita terakhir kali mendengar sila-sila Pancasila saat ketika masih duduk di
bangku SMA. Berikut ini sila-sila yang ada pada Pancasila:

1. Ketuhanan yang Maha Esa


2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/
Perwakilan
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

PERTEMUAN 3
SOAL:
1. Identifikasi kaitan antara philosohische grondslag dan weltanschauung dengan pancasila
sebagai system filsafat
2. Sebutkan sumber yuridis pancasila sebagai system filsafat
3. Sebutkan bentuk kearifan lokal yang berkaitan dengan dinamika pancasila sebagai system
filsafat
4. Sebutkan bentuk kearifan lokal yang berkaitan dengan tantangan pancasila sebagai
system filsafat
5. Jelaskan pentingnya pancasila sebagai system filsafat

JAWABAN:
1. Beberapa alasan pancasila di katakan sebagai system filasafat pertama dalam sidang
BPUPKI, 1 Juni 1945, soekarno memberijudul pidatonya dengan nama philosophihe
grondslag dari pada Indonesia merdeka. Adapun pidatonya sbb: Paduka tuan ketua yang
mulia, saya mengerti apa yang ketua kehendaki! Paduka tuan ketua minta dasar, minta
philoshophisce grondslag atau ika boleh memakai perkataan yang muluk, paduka tuan
ketua yang mulia minta satu Weltanschauung, diatas mana kita mendirikan Negara
Indonesia itu”.
Dalam sidang BPUPKI itu muncul rumusan pancasila sebagai “Philosophische

Grondslag” bukan rumuan ideology apalagi rumusan agama yang memunculkan bukan

hanya Berasal dari pemikiran Soekarno tetapi juga sebelumnya dari pemikiran

Mohammad Yamin.

2. Sumber yuridis Pancasila sebagai sistem filsafat yaitu:

Negara Indonesia adalah negara hukum dan salah satu cirinya yang bernuansa

bersinonim yaitu pemerintahan berdasarkan hukum. Pancasila sebagai dsar negara

merupakan landasan dan sumber dalam membenuk dan menyelenggarakan Negara

hukum tersebut. Hal tersebut berarti pendekatan yuridis merupakan salah satu
pendekatan utama dalam pengembangan atau pengayaan materi mata kuliah pancasila.

Urgensi pendekatan yuridis ini adalah rangka menegakkan Undang-Undang yang

merupakan salah satu kewajiban negara yang penting. Penegakan hukum ini hanya akan

efektif, apabila didukung oleh kesadaran hukum warga negara terutama dari kalangan

intelektualnya. Dengan demikian, pada gilirannya melalui pendekatan yuridis tersebut

mahasiswa dapat berperan serta dalam ewujudkan negara hukum formal sekaligus

terbangun suatu kondid terwujudnya peningkatan kesejahteraan rakyat sebagaiman yang

dicita-citakan oleh para pendiri bangsa.

3. Bentuk bentuk kearifan lokal yang berkaitan dengan dinamika pancasila sebagai sistem

filsafat:

Abdulgani menyatakan bahwa Pancasila adalah leitmotive dan leitstar, dorongan pokok

dan nintang penunjuk jalan. Tenpa adanya leitmotive dan leitstar pencasila ini,

kekuasaan negara akan menyeleweng. Oleh karena itu, segala bentuk penyelewengan itu

harus dicegah dengan cara mendahulukan Pancasila Dasar filsafat dan Dasar Moral.

Agar Pancasila menjadi dorongan pokok dan bintang penunjuk jalan bagi generasi

enerus pemegang estafet kepemimpinan nasiona, maka nilai-nilai Pancasila harus

dididikan kepad a para mahasiswa melalui pendidikan Pancasila. Tantangannya ialah

menentukan bentuk dan format agar mata kuliah pancasila dapat diselenggarakan

diberbagai program studi dengan menarik dan dan efektif. Tantangan ini dapat berasal

dari internal perguruan tinggi, misalnya faktor ketersediaan sumber daya dan spesialisasi

program studi yang makin tajam. Adapun tantangan yang bersifat eksternal, antara lain
adalah krisis dari keteladanan dari para elit politik dan maraknya gaya hidup hedonistik

didalam masyarakat.

4. Bentuk kearifan lokal yang berkaitan dengan tantangan pancasila sebagai sistem filsafat:

Pancasila sebagai filsafat Negara bertujuan sebagai pandangan hidup atau cita-cita

bangsa. Pancasila sebagai filsafat hidup bangsa mencerminkan rencana yang menyeluruh

dengan menempatkan harkat dan martabat manusia sebagai faktor sentral dalam

kedudukannya yang fungsional terhadap sesuatu yang ada.

Bentuk bentuk tantangan pancasila sebagai sistem filsafat negara:

 Korupsi

Korupsi merupakan budaya yang dibawa sejak masa penjajahan Inggris.

Masalah korupsi merupakan bentuk tantangan pancasila sebagai sistem

filsafat negara yang sampai saat ini korupsi sendiri belum pernah ada

penumpasan sampai ke akar-akarnya.

 Lunturnya nilai-nilai luhur dalam Pancasila.

5. Pentignya Pancasila sebagai filsafat bagi mahasiswa:

 Agar mahasiswa mampu memikirkan suatu masalah secara mendalam

 Mahasiswa mampu membentuk argumen dalam bentuk lisan maupun tulisan

secara jelas dan kritis

 Mahasiswa dapat mengkomunikasikan ide secara efektif dan mampu berpikir

dalam memecahkan masalah-masalah kehidupan yang tidak terduga.

Anda mungkin juga menyukai