Anda di halaman 1dari 8

PENGKAJIAN KELUARGA MODEL FRIEDMAN

1. DATA UMUM
a. Nama Kepala Keluarga : diisi dengan nama kepala keluarga
b. Alamat dan nomor telepon lengkap
c. Komposisi Keluarga:
No. Nama Jenis Hubungan Umur Pendidikan Pekerjaan
Kelamin dg KK
Tn.A Laki-laki
Ny.N Perempuan
An.B

Dst..

d. Genogram:
e. Tipe Keluarga
 Apakah tipe keluarga termasuk keluarga inti, keluarga besar (extended
family), single parent, dsb.
f. Suku
 Latar belakang budaya keluarga atau anggota keluarga
 Bahasa sehari-hari yang digunakan di rumah
 Asal daerah/suku dari masing-masing anggota keluarga
 Hubungan social keluarga dari etnis yang sama atau tidak
 Aktivitas agama, social, budaya, rekreasi dan pendidikan keluarga
 Kebiasaan diet dan berpakaian tradisional atau modern
 Dekorasi rumah apakah dipengaruhi budaya tertentu
 Struktur kekuatan keluarga banyak dipengaruhi oleh budaya tradisional
atau modern
 pelayanan dan praktek kesehatan yang biasa digunakan oleh keluarga,
apakah menggunakan pelayanan kesehatan tradisional atau meyakini
budaya kesehatan tradisional
g. Agama
 Apakah agama atau kepercayaan yang dianut oleh keluarga
 Adakah perbedaan dalam keyakinan agama dan prakteknya
 Sejauhmana keaktifan keluarga dalam kegiatan keagamaan
 Apakah kegiatan keagamaan yang diikuti keluarga
 Apakah agama dijadikan sebagai dasar keyakinan atau nilai yang
mempengaruhi kehidupan keluarga
h. Status kelas sosial (berdasarkan pekerjaan, pendidikan dan pendapatan)
 Bagaimana status ekonomi keluarga
 Siapa pencari nafkah di keluarga
 Siapa yang memberi bantuan untuk memenuhi kebutuhan, apakah
pendapatan adekuat,
 Bagaimana keluarga mengatur keuangan (pengeluaran, tabungan).
i. Rekreasi keluarga :
 Identifikasi tipe dan aktifitas keluarga dan berapa sering hal tersebut
dilakukan
 Buat urutan aktivitas waktu luang keluarga termasuk masing-masing
anggota keluarga.
 Gali perasaan anggota keluarga terhadap waktu luangnya dan aktivitas
rekreasi.
2. TAHAP PERKEMBANGAN DAN SEJARAH KELUARGA
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini :
 Sebutkan tahapan tumbuh kembang keluarga apakah keluarga dengan
balita, anak sekolah, dsb.
b. Tahap perkembangan yang belum terpenuhi :
 Bandingkan kesenjangan tahap perkembangan yang seharusnya telah
dilalui baik pada keluarga maupun masing-masing anggota keluarga.
c. Riwayat Keluarga Inti
 Riwayat terbentuknya keluargan mulai dari menikah sampai dengan
sekarang
 Riwayat perkembangan keluarga, status kesehatan yang unik, dan
kejadian2 yang berhubungan dengan kesehatan serta pengalaman yang
terjadi dalam keluarga seperti kematian, kehilangan, perceraian, dll.
d. Riwayat Keluarga Sebelumnya
 Riwayat kesehatan dari kedua orangtua

3. LINGKUNGAN
a. Denah rumah
b. Gambarkan tipe rumah, ruangan, status kepemilikan.
c. Gambarkan kondisi rumah: dalam dan luar rumah seperti peletakan barang-
barang, furniture, ventilasi, cahaya, kehangatan, bahan dasar lantai dsb.
d. Dapur : kaji sumber air, sanitasi dan pendingin makanan (kulkas).
e. Kamar mandi: observasi sanitasi, keadaan air, fasilitas toilet, sabun, handuk
dan penggunaan handuk sendiri atau bersama-sama.
f. Apakah area tidur sesuai dengan usia, kebutuhan khusus individu, privacy, dsb.
g. Observasi secara umum kebersihan dan sanitasi rumah. Identifikasi sumber-
sumber ada tidaknya zat berbahaya dan pembuangan sampah.
h. Kaji kepuasan masing-masing anggota keluarga terhadap pengaturan rumah.
4. KARAKTERISTIK TETANGGA DAN KOMUNITAS RW
a. Karakteristik fisik tetangga dan komunitas, tipe penduduk seperti rural, urban,
sub urban, perkotaan.
b. Tipe dan kondisi hunian: rumah, industry, pertanian dsb. Termasuk sanitasi
jalan, rumah, pengangkutan sampah, dsb.
c. Sumber –sumber polusi udara, suara, dan air.
d. Karakteristik demografi tetangga dan komunitas, kelas social, etnis, pekerjaan,
kekuatan populasi.
e. Fasilitas yang ada di komunitas seperti kesehatan, pasar, pelayanan agensi
social, rumah ibadah, sekolah, rekreasi, transportasi dan kasus kejahatan yang
terjadi di komunitas.
f. Mobilitas Geografis Keluarga
 Berapa lama keluarga tinggal di tempat tersebut, adakah sejarah pindah
rumah, darimana pindahnya.
g. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
 Apakah anggota keluarga mengetahui penggunaan pelayanan di
komunitas, bagaimana frekuensi dan fasilitas apa yang didapat, apakah
keluarga memiliki perhatian terhadap pelayanan komunitas yang sesuai
dengan kebutuhan mereka, apa perasaan keluarga terhadap kelompok
atau organisasi yang memberi bantuan dan bagaimana keluarga
memandang komunitas.
5. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola komunikasi:
 observasi dari seluruh anggota keluarga dalam berkomunikasi dan apakah
komunikasi berfungsi dengan baik.
 Bagaimana cara anggota keluarga menyampaikan keinginan dan perasaannya
dan apakah anggota keluarga lain menggali, memberikan respon dan feedback
terhadap permasalahan
 Bagaimana frekuensi dan kualitas komunikasi dalam keluarga
 Seberapa baik setiap anggota keluarga menjadi pendengar, jelas dalam
penyampaian dan perasaannya terhadap komunikasi dan interaksi.
 Berapa sering terjadi emosi karena penyampaian pesan, apakah tipe emosi
anggota keluarga negatif, positif atau keduanya.
 Sejauhmana faktor-faktor yang mempengaruhi pola komunikasi keluarga:
situasi, tahap siklus kehidupan keluarga, latar belakang budaya keluarga,
perbedaan gender dalam keluarga, kondisi keluarga, satus sosial ekonomi
keluarga, kultur terbatas yang unik dalam keluarga.
b. Struktur kekuatan keluarga:
 Siapa pembuat keputusan
 seberapa penting keputusan atau issue di keluarga seperti anggaran keluarga,
yang memutuskan pindah kerja dan tempat tinggal, yang mengatur disiplin
dan aktivitas anak.
 Bagaimana tehnik pengambilan keputusan dengan konsensus, tawat menawar,
kompromi dsb.
 Dalam kekuatan dasar adakah anggota keluarga dapat mengambil keputusan,
siapa yang memiliki kekuatan mengatur.
c. Struktur peran:
 Formal: peran dan posisi formal setiap anggota keluarga, gambarkan
bagaimana anggota keluarga melaksanakan perannya masing-masing
 Apakah ada konflik dalam peran, bagaimana perasaan terhadap perannya, jika
dibutuhkan dapatkah peran berlaku fleksibel. Jika ada masalah dalam peran
siapa yang mempengaruhi anggota keluarga, siapa yang memberikan mereka
rasa dan nilai tentang informal dan peran yang tidak jelas apa yang ada di
keluarga, bagaimana anggota keluarga melaksanakan perannya.
 Apakah anggota keluarga konsisten dengan peran yang dilakukannya
 Apakah sudah sesuai posisi keluarga dengan peran yang dilaksanakannya,
tujuan anggota melaksanakan perannya masing-masing, kalau peran tidak
terlaksana siapa yang biasanya melaksanakan peran tersebut sebelumnya, dan
apa pengaruh bagi anggota keluarga dalam melaksanakan perannya.
 Analisa model peran: siapa yang menjadi model yang dapat mempengaruhi
anggota dalam melakaukan perannya, siapa yang memberikan pengaruh
terhadap perkembangan anggota keluarga, pengalaman baru, peran, dan
teknik komunikasi, siapa yang dapat dijadikan model peran oleh pasangan
baru (yang pernah menjadi orang tua).
 Variabel yang mempengaruhi struktur peran; pengaruh sosial; ekonomi
terhadap anggota keluarga dalam menjalankan peran formal dan informal,
pengaruh budaya terhadap struktur peran dari anggota keluarga, pengaruh
perkembangan dan tahap siklus kehidupan seperti apakah sesuai peran yang
dilakukan oleh anggota keluarga dengan tahap perkembangannya, bagaimana
pengaruh kesehatan terhadap pelaksanaan peran keluarga, bagaimana anggota
keluarga beradaptasi dengan perannya yang baru, apakah ada konflik peran
atau stress dalam menjalankan peran, bagaimana keluarga beradaptasi dengan
kehilangan perannya.
d. Nilai-nilai keluarga:
 Nilai-nilai kebudayaan yang dominan dianut oleh keluarga, nilai inti seperti
siapa yang berperan dalam mencari nafkah, kemajuan dan penguasaan
lingkungan, orientasi masa depan, kegemaran-kegemaran keluarga, keluarga
sebagai pelindung kesehatan bagi keluarga, apakah ada kesesuaian antara
nilai-nilai keluarga dan komunitas yang lebih luas, apakah ada kesesuaian
antara nilai-nilai keluarga dan nilai-nilai subsistem keluarga, bagaimana
pentingnya nilai-nilai terhadap keluarga, apakah keluarga menganut nilai-
nilai keluarga secara sadar atau tidak, apakah ada konflik nilai yang menonjol
dalam keluarga itu sendiri, bagaimana nilai-nilai mempengaruhi kesehatan
keluarga.
6. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif:
 Pola kebutuhan respon keluarga; apakah anggota keluarga merasakan
kebutuhan individu lain dalam keluarga, apakah orangtua atau pasangan
mampu menggambarkan kebutuhan persoalan lain dari anggota keluarganya
yang lain, bagaimana sensitifnya anggota keluarga dengan melihat tanda-
tanda yang berhubungan dengan perasaan dan kebutuhan orang lain, apakah
anggota keluarga mempunyai orang yang dipercayainya, apakah kebutuhan,
keinginan, perbedaan dihormati, oleh anggota keluarga yang lain, bagaimana
sensitifnya anggota keluarga terhadap tindakan dan persoalan yang dihadapi
oleh anggota keluarga, apakah kebutuhan yang diakui oleh dipenuhi oleh
keluarga, jika demikian sejauh apa.
 Saling memperhatikan; sejauh mana anggota keluarga memberikan perhatian
satu sama lain, bagaimana mereka saling mendukung satu sama lain, apakah
terdapat perasaan akrab dan intim di antara hubungan keluarga, sebaik apa
hubungan anggota keluarga dengan anggota keluarga yang lain, apakah ada
menunjukkan kasih sayang anggota keluarga yang satu dengan yang lain,
apakah ada kedekatan khusus anggota keluarga dengan anggota keluarga yang
lain.
 Keterpisahan dan keterikatan: bagaimana keluarga menanamkan perasaan
kebersamaan dengan anggota keluarga, apakah sudah sesuai perpisahan
yang terjadi di keluarga dengan tahap perkembangan keluarga.
b. Fungsi Sosialisasi:
 Kaji bagaimana keluarga membesarkan anak dari keluarga dalam area bidang
berikut: kontrol perilaku, meliputi disiplin, penghargaan dan hukuman,
otonomi dan ketergantungan, memberi dan menerima cinta, latihan perilaku
yang sesuai dengan usia. Siapa yang menerima tanggung jawab dan peran
membesarkan anak atau fungsi anak atau fungsi sosialisasi, apakah fungsi ini
dipikul bersama, bagaimana hal ini diatur.
 Bagaimana anak-anak dihargai dalam keluarga, keyakinan kebudayaan yang
dianut dalam membesarkan anak, bagaimana faktor sosial mempengaruhi
anak, bagaimana faktor sosial mempengaruhi pola pengasuhan anak.
 Apakah keluarga merupakan risiko tinggi mendapat masalah dalam
membesarkan anak, faktor risiko apa yang menempatkan keluarga masuk
risiko tinggi, apakah lingkungan memberikan dukungan dalam perkembangan
anak seperti tempat bermain dan istirahat.
c. Fungsi perawatan kesehatan, keyakinan-keyakinan, nilai-nilai dan perilaku
keluarga:
 Nilai yang diberikan keluarga untuk kesehatan : apakah ada kekonsistenan
anggota keluarga terhadap nilai-nilai kesehatan yang dianut, apakah keluarga
selalu terlibat dalam kegiatan peningkatan kesehatan di keluarga.
 Definisi dari keluarga tentang sehat sakit: bagaimana keluarga mendefinisikan
sehat sakit, bagi anggota keluarga, tanda-tanda yang menandakan sakit, dan
siapa yang mengambil keputusan di keluarga tentang sehat-sakit anggota
keluarga. Apakah keluarga dapat melaporkan tanda dan perubahan penting,
apakah sumber-sumber informasi kesehatan dari anggota keluarga.
 Status kesehatan keluarga dan kerentanan terhadap sakit yang dirasa:
bagaimana keluarga mengkaji tingkat kesehatan, masalah kesehatan apa
yang diidentifikasi keluarga pada saat ini, apa persepsi keluaga terhadap
berapa banyak kontrol yang mereka lakukan untuk menjaga kesehatan.
 Praktik diet keluarga: apakah keluarga mengetahui sumber-sumber makanan
bergizi, apakah diet keluarga memadai, siapa yang bertanggung jawab
terhadap perencanaan belanja dan pengolahan makanan, bagaimana makanan
disiapkan seperti apakah seringnya digoreng, rebus, santan, dipanggang,
berapa jumlah makanan yang dikonsumsi sehari, apakah ada batas anggaran
belajna rumah tangga, bagaimana sikap keluarga terhadap makanan dan jam
makan.
 Kebiasaan tidur dan istirahat; apakah jumlah jam tidur anggota keluarga
sesuai dengan perkembangan, apakah ada jam-jam tidur tertentu yang harus
diikuti oleh setiap anggota keluarga, siapa yang memutuskan anak untuk tidur
siang, dimana anggota keluarga tidur. Latihan dan rekreasi; apakah keluarga
menyadari bahwa rekreasi penting untuk kesehatan, jenis rekreasi yang
dilakukan keluarga secara teratur, apakah pekerjaan harian yang bisa
memberikan kesempatan untuk latihan.
 Kebiasaan penggunaan obat-obatan dalam keluarga; apakah ada penggunaan
alkohol, tembakau dan kopi, apakah anggota keluarga menggunakan obat-
obatan sekedar untuk rekreasi, sudah berapa lama penggunaan obat dan
alkohol di keluarga, apakah penggunaan alkohol dan obat-obatan merupakan
suatu masalah di keluarga, apakah keluarga secara teratur menggunakan obat-
obatan tanpa resep, apakah obat-obatan ditempatkan pada tempat yang aman
dan jauh dari jangkauan anak-anak.
 Peran keluarga dalam praktek perawatan diri; apa yang dilakukan keluarga
untuk memperbaiki status kesehatannya, apa yang dilakukan keluarga untuk
mencegah terjadinya suatu penyakit, siapa yang mengambil keputusan dalam
bidang kesehatan, apa yang dilakukan keluarga dalam merawat masalah
kesehatan keluarga, apakah ada keyakinan, sikap dan nilai-nilai dari keluarga
dalam hubungan dengan perawatan di rumah.
 Praktik lingkungan; bagaimana keluarga terpapar polusi dan bahaya
lingkungan, apakah anggota keluarga tidak terpengaruh oleh kebisingan
lingkungan, apakah anggota keluarga merokok, apakah keluarga
menggunakan obat-obatan atau tanaman obat yang mempengaruhi kesehatan,
bagaimana higiene keluarga.
 Cara pencegahan secara medis; bagaimana perasaan keluarga tentang keadaan
fisik ketika berada dalam keadaan sehat, kapan pemeriksaan terakhir pada
kesehatan seperti mata, immunisasi, pendengaran, dll.
 Praktik kesehatan gigi; apakah keluarga menggunakan air yang mengandung
florida, apakah anak-anak dianjurkan untuk menggosok gigi secara teratur,
menurut keluarga waktu yang paling tepat untuk menggosok gigi kapan,
apakah ada pola keluarga dalam mengkonsumsi gula dan kanji, apakah
keluarga menerima perawatan gigi yang profesional untuk mencegah gigi
yang rusak.
 Riwayat kesehatan keluarga; bagaimana kesehatan anggota keluarga dan
keluarga lain dalam satu keturunan apakah ada penyakit keturunan dalam
keluarga.
 Pelayanan kesehatan yang diterima; dari praktisi kesehatan apa pelayanan
kesehatan yang diterima, apakah tenaga kesehatan yang dapat bertemu dengan
seluruh anggota keluarga.
 Perasaan dan persepsi menyangkut pelayanan perawatan kesehatan; apa yang
diketahui oleh keluarga tentang pelayanan kesehatan yang ada di komunitas,
bagaimana perasaan dan persepsi keluarga terhadap yang ada di komunitas,
apakah keluarga merasa puas, percaya, nyaman dari perawatan yang diberikan
oleh tenaga kesehatan yang ada di komunitas, apabila tidak ada pelayanan
darurat, tahukah keluarga kemana keluarga dapat meminta pertolongan,
apakah keluarga mengetahui cara memanggil ambulan dan paramedis, apakah
keluarga memiliki suatu perencanaan kesehatan darurat.
 Sumber pembiayaan; bagaimana keluarga membayar pelayanan yang
diterima, apakah keluarga masuk asuransi kesehatan, apakah keluarga
mendapat pelayanan gratis.
 Logistik untuk mendapat perawatan; berapa jumlah fasilitas perawatan dari
rumah keluarga, alat transportasi apa yang diguakan untuk mencapai
pelayanan kesehatan, masalah apa saja yang ditemukan jika keluarga
menggunakan fasilitas umum, apakah keluarga dapat mengatasi stressor
biasa dan ketegangan sehari-hari.
 5 Tugas Kesehatan Keluarga :
1. Mengenal masalah kesehatan keluarga
2. Memutuskan tindakan yang tepat bagi keluarga
3. Memberikan perawatan terhadap keluarga yang sakit (termasuk tindakan
pencegahan)
4. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga
5. Menggunakan pelayanan kesehatan
7. STRESS, KOPING DAN ADAPTASI KELUARGA
a. Stressor - stressor, yang dialami oleh keluarga yang berkaitan dengan sosial
ekonomi, apakah keluarga bisa memastikan lamanya dan kekuatan dari stressor-
stressor yang dialami oleh keluarga, apakah keluarga dapat mengatasi stressor
biasa dan ketegangan sehari-hari.
b. Apakah keluarga mampu bertindak berdasarkan penilaian yang obyektif dan
realistis terhadap situasi yang mengandung stress.
c. Bagaimana keluarga bereaksi terhadap situasi yang penuh dengan stress.
d. Strategi koping bagaimana yang diambil oleh keluarga, apakah anggota keluarga
mempunyai koping yang berbeda-beda, Koping internal dan eksternal yang
diajarkan, apakah anggota keluarga berbeda dalam cara-cara koping
 Strategi koping internal keluarga; kelompok kepercayaan keluarga,
penggunaan humor, self evaluasi, penggunaan ungkapan, pengontrolan
keluarga terhadap masalah, pemecahan masalah secara bersama, fleksibilitas
peran, normalisasi.
 Strategi koping eksternal: mencari informasi,
memelihara hubungan dengan komunitas,
mencari dukungan sosial.

8. PEMERIKSAAN FISIK HEAD TO TOE

Komponen Ayah Ibu Anak 1 Anak 2 Dst…


Keluha
n
Umum
Kepala
Mata
Hidung
Telinga
Mulut
Leher dan
Tenggorokan
Dada
Abdomen
Ekstremitas
Kulit dan
kuku
BB, TB, IMT
Tanda Vital
Pemeriksaan
Lab
Data
tambahan

9. HARAPAN KELUARGA
Harapan keluarga kepada petugas kesehatan dan harapan
keluarga pada kesehatan keluarganya

Anda mungkin juga menyukai