Anda di halaman 1dari 7

BAB II KAJIAN TEORI

2.1 Penyakit Diabetes Miletus

Penyakit Diabetes Miletus adalah salah satu penyakit degeneratif. Penyakit Diabetes
Miletus terjadi karena adanya gangguan metabolisme yang disebabkan oleh adalah gangguan
sekresi insulin. Insulin adalah hormon yang diperoduksi oleh pankreas yang berfungsi untuk
mengendalikan kadar gula dalam darah.

Salah satu gangguan yang terjadi pada sekresi insulin adalah penurunan sekresi insulin.
Hal ini disebabkan oleh kerusakan sel beta pada pankreas yang mengakibatkan tubuh
penderita tidak dapat merespon hormon insulin yang dihasilkan oleh pankreas. Kondisi ini
akan berdampak pada pola makan penderita penyakit diabetes. Penderita akan lebih sering
mengalami rasa lapar dan haus. Dengan kondisi seperti ini, Penumpukan glukosa dalam darah
akan terjadi, sebagai akibat dari karbohidrat yang terlalu banyak.

Pola hidup tidak sehat adalah faktor pertama individu menderita penyakit diabetes. Pola
Hidup tidak sehat memiliki berbagai macam bentuk. Setiap individu memiliki pola hidup
yang berbeda-beda. Diantara pola hidup tidak sehat adalah; Merokok, Minum Alkohol,
Stress, Kurangnya aktifitas fisik, Memilih makanan yang berkolestrol tinggi dan lain-lain.
Pola hidup seperti ini mengakibatkan individu mudah terjangkit penyakit obesitas,
terganggunya sistem metabolisme dalam tubuh dan lain-lain. Penyakit-penyakit tersebut
adalah pemicu individu terjangkit penyakit Diabetes.

Faktor kedua yakni umur. Usia diatas 40 tahun menyebabkan seseorang mudah terjangkit
penyakit Diabetes Miletus. Hal ini disebabkan oleh sudah berkurangnya sistem kekebalan
tubuh sebagai dampak pola hidup tidak sehat seperti yang disebutkan sebelumnya. Faktor
ketiga yakni Genetik.

2.2 Faktor Genetik

Salah satu faktor yang menyebabkan penyakit diabetes adalah Faktor Genetik. Gen
atau genetik adalah suatu struktur DNA yang didalamnya terdapat berbagai macam
pengkodean fungsi penting. Gen akan ditransfer dari Orang tua ke individu keturunannya.
Hal ini mengakibatkan adanya kemungkinan suatu penyakit atau suatu sifat tertentu dalam
gen akan ikut dalam pentransferan. Tidak semua sifat pada DNA orang tua akan terkandung
dalam DNA transfer. Diantara sifat DNA yang dapat melekat adalah penyakit tidak menular
dan penyakit yang dapat disembuhkan.

Gen adalah segmen DNA yang memuat berbagai macam informasi penting yang
diperlukan untuk pengkodean. Gen ditrasfer dari orang tua kepada keturunannya.
Pengkodean fungsi penting ini dinamakan kodegenetik. Kode Genetik adalah kode yang
berisi informasi genetik yang dibentuk dalam urutan neukleotida DNA dan RNA. Kode ini
yang kemudian akan diterjemahkan menjadi protein oleh sel-sel hidup. Kode ini memandu
sel untuk membuat protein tertentu. Pengkodean ini terdiri dari huruf-huruf abjad yaitu; A, T
G, D setiap kode akan bergabung dengan bahan kimia untuk membentuk sintesis protein.

Pengkodean yang ada pada segmen DNA berakibat Gen ini dapat diwariskan.
Maksudnya, setiap Individu memiliki satu salinan gen. Gen pertama akan menjadi sel induk
sedangkan salinan gen kedua akan menjadi gen keturunannya. Hal ini dinamakan dengan
transformasi gen. Transformasi gen memungkinan adanya sifat induk yang terbawa kepada
sifat gen keturunan. Namun, bukan berarti semua sifat pada gen induk akan menurun pada
gen salinan. Sifat yang ikut dalam gen salinan hanya sifat-sifat tertentu diantaranya; penyakit
yang dapat disembuhkan dan penyakit yang tidak menular.

Genetik individu disebut-sebut menjadi faktor penting pada seseorang terjangkit


diabetes. Namun, belum tentu setiap individu yang memiliki keturunan penyakit diabetes
akan terjangkit diabetes. Hal ini hanya akan terjadi pada individu yang bersifat homozigot
dengan gen resesif. Genetik ini kemudian mejadi sangat penting dalam perkembangan
penyebaran penyakit diabetes karena resiko yang dihadapi oleh faktor genetik ini akan
meningkat dua sampai enam kali lipat dari gen keturunannya.

2.3 Parameter dan Variable Penyakit Diabetes

Parameter A menyatakan laju rekruitmen pada populasi. Parameter merupakan perameter


yang koofisien diagram transfer pada model SEI. Parameter A akan bernilai konstan. Sesuai
dengan rata-rata jumlah individu yang menderita

Parameter β menyatakan laju kontak individu yang rentan dengan individu yang laten.
Nilai parameter β dapat bervariasi. Nilai parameter tergantung pada simulasi model yang
akan digunakan pada model yang akan dibentuk.
Parameter α menyatakan laju perpindahan dari laten menjadi sakit. Parameter α
bergantung pada rata-rata populasi laten dan populsi sakit. Setiap populasi akan menentukan
sebarapa besar perbandingan yang kan dihasilkan sehingga membentu suatu laju
perpindahan. Hal ini juga akan dipengaruhi faktor genetik dan jumlah keluarga yang
terjangkit.

Parameter µ menyatakan rata-rata usia hidup individu. Parameter µ memakai tolak


ukur rentan waktu individu menderita penyakit. Rentan usia yang cukup tua juga
mempengaruhi laju rata-rata usia hidup pada individu yang ILL.

2.4 Model Matematika

Menurut (___) model matematika dibuat utuk memformulasikan suatu kejadian atau
fenomena yang terjadi. Kejadian atau fenomena di deskripsikan secara logis dan sistematis
sehingga terbentuk suatu peramaan yang matematis. Kejadian ini tidak berpaku pada suatu
objek fenomena tertentu melainkan terjadi secara kompleks. Persamaan matematis yang
terjadi akan deikembangkan menggunakan metode-metode yang ada. Persamaa ini
diharapkan akan menciptakan suatu sistem. sistem simulasi dengan efektif tanpa observasi
dan eksperimen.

Model matematika harus didefinisikan secara konsisten. Konsisten dibentuk dengan


memperhitungkan jumlah persamaan dan variable sehigga menjadi sama. Dikatakan sama
apabila jumlah invariable dependent sama dengan jumlah variable dependent ada persamaan
matematis.

Secara umum model dapat dikategorikan berdasarkan aspek waktu dan tingkat
kompleksitas yang dicerminkan dari aspek ketidakpastihan. Jika model tersebut tidak
mempertimbangkan aspek waktu, model tersebut disebut model statis. Jika model
mempertimbangkan aspek waktu maka, aspek tersebut disebut model dinamis. Kemudian,
jika odel tersebut mempertimbangkan aspek ketidakpastian dan lebih menggambarkan dunia
nyata maka, model tersebut bersifat deterministik. Interaksi antara waktu dan ketidakpastian
menghasilkan model yang disebut dinamic schohastik (pagalay, 2016).

Model Matematika untuk penyakit ada berbagai macam tergantung dari mana ingin
membahasnya. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model SEI. Model SIR
merupakan model turunan dari model SIR. Dengan mempertimbangkan variable yang ada
dan asumsi-asumsi yang telah ditentukan maka, model SEI adalah model yang digunakan
dalam penelitian penyakit diabetes miletus.

2.5 Model Penyakit Diabetes Miletus dengan faktor genetik

Model SEI digunakan dalam pemodelan matematika penyakit diabetes tanpa faktor
genetik. Model SEI digambarkan dalam sebuah diagram transfer.

A S E I
Jadi setiap populasi memiliki cara sendiri dalam beradaptasi dengan populasi yang lain.
Menurut (reysyana, 2015) model matematika SEI merupakan sistem persamaan differensial
biasa dengan 4 variabel yaitu S,E,I dan N.N(t)menyatakan jumlah populasi pada saat t.
Sistempersamaan diferensial dari gambar diagram transfer tersebut adalah:

Keterangan :

A = Laju rekruitment pada populasi

β = rata-rata kontak infetif individu rentan menuju individu laten

µ = Rata-rata usia hidup Individu


α = laju perpindahan Indivisu Exposed menjadi ILL

δ = Rata-rata usia hidup individu yang menderita penyakit diabetes miletus

Model persamaan diatas adalah model persamaan epidemik dari diagram transfer SEI.
Model persamaan diatas dapat disederhanakan dikarenakan model diatas adaah model yang
ekuivalen, yaitu ;

Dengan persamaan baru yang dibuat maka terdapat persamaan sistem yang lebih
sederhana karena menghilangkan satu variable. Analisis ini bertujuan untuk memperoleh titik
kesetimbangan dari model, sehingga akan ada pembatasan domain sistem persamaan.

2.5 Model Penyakit Diabetes Miletus dengan faktor genetik

Model SEI adalah yang digunakan dalam pemodelan penyatkit diabetes miletus tanpa
faktor genetik. Model ini berguna untuk menggolongkan populasi individu. Populasi
pertama, Suspectible yaitu populasi Individu sehat yang rentan terkena penyakit diabetes.
populasi ini memiliki dua kemungkinan yang sama yaitu terjangkit dan tidak terjangkit.
Populasi Kedua, Exposed. Populasi yang dapat mudah terrjangkit diabetes karena adanya
riwayat genetik penyakit diabetes. Populasi Ketiga, ILL adalah populasi yang terjangkit
penyakit diabetes karena faktor genetik dan tidak dapat disembuhkan(Risisani,2016).

Model SEI dapat dirumuskan sebagai berikut :


Keterangan :

α = Laju perpindahan populasi dari golongan Suspectible menjadi Exposed dalam(t)

β = Laju perpindahan populasi dari golongan Exposed menjadi ILL dalam(t)

N = Jumlah Populasi

Model matematika diatas merupakan model persamaan diferensial biasa dengan


variable S, E, I, T dan N. N menyatakan jumlah popilasi pada saat t. Model persammaan
diatas dapat disederhanakan menjadi
Penyederhanaan persamaan diatas memperoleh hasil titik kesetimbangan. Titik
kesetimbangan diperoleh dengan cara mengubah setiap persamaan pada sistem persamaan
pertamana sama dengan nol. Selanjutnya diperoleh dua titik ekuilibrium yaitu; titik
ekuilibrum bebas penyakit dan titik ekuilibrum tidak bebas penyakit.

2.6 Nilai Eigen


Definisi nilai eigen yaitu jika A merupakan matriks m×n maka vector tidak nol x
dalam Rn disebut vector eigen dari A bila Axyaitu kelipatan scalar dari x:
Ax=λ x
dengan scalar λ , scalar λ disebut dengan nilai eigen pada A dan x disebut dengan vector
eigen yang sesuai dengan λ (Arif, 2015).

2.6. Titik kesetimbangan

Misalkan suatu sistem persamaan diferensial dinyatakan sebagai berikut.

𝑥 = 𝑓(𝑥), 𝑥 ∈ ℝ𝑛

Definisi pertama yaitu Titik 𝑥 ∈ ℝ𝑛 disebut titik kesetimbangan (titik equilibrium) dari
persamaan jika 𝑓 𝑥 = 0

Definisi kedua yaitu Titik ekuilibrium 𝑥 ∈ 𝑅 𝑛 sistem persamaan dikatakan

1. Stabil lokal jika untuk setiap 𝜀 > 0 terdapat 𝛿 > 0 sedemikian hingga untuk setiap
solusi x(t) yang memenuhi 𝑥 𝑡0 − 𝑥 < 𝛿 berlaku 𝑥 𝑡 − 𝑥 < 𝜀 untuk setiap 𝑡 ≥ 𝑡0 .
2. Stabil asimtotik lokal jika titik ekuilibrium 𝑥 ∈ 𝑅 𝑛 stabil dan terdapat 𝛿0 > 0
sedemikian hingga untuk setiap solusi x(t) yang memenuhi 𝑥 𝑡0 − 𝑥 < 𝛿0 berlaku
lim𝑡→∞ 𝑥 𝑡 = 𝑥 .
3. Tidak stabil jika titik ekuilibrium 𝑥 ∈ 𝑅 𝑛 tidak memenuhi (1).

Anda mungkin juga menyukai