Anda di halaman 1dari 6

C.

 Dasar Teori

Gerak Harmonik Sederhana

Gerak harmonik sederhana adalah gerak bolak – balik benda melalui suatu titik keseimbangan tertentu dengan banyaknya getaran

benda dalam setiap sekon selalu konstan. Gerak Harmonik Sederhana dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu  (1) Gerak

Harmonik Sederhana (GHS) Linier, misalnya penghisap dalam silinder gas, gerak osilasi air raksa/ air dalam pipa U, gerak

horizontal / vertikal dari pegas, dan sebagainya; (2) Gerak Harmonik Sederhana (GHS) Angular, misalnya gerak bandul/ bandul

fisis, osilasi ayunan torsi, dan sebagainya.

Telaah terhadap bunyi dan getaran sangat berkait bahkan tidak dapat dipisahkan dengan kajian tentang ayunan atau yang disebut
juga dengan istilah osilasi. Gejala ini dalam kehidupan kita sehari-hari contohnya adalah gerakan bandul jam, gerakan massa

yang digantung pada pegas, dan bahkan gerakan dawai gitar saat dipetik. Ketiganya merupakan contoh-contoh dari apa yang

disebut sebagai ayunan.

Beberapa Contoh Gerak Harmonik Sederhana

1. Gerak harmonik pada bandul Ketika beban digantungkan

pada ayunan dan tidak diberikan gaya, maka benda akan dian di titik keseimbangan B. Jika beban ditarik ke titik A

dan dilepaskan, maka beban akan bergerak ke B, C, lalu kembali lagi ke A. Gerakan beban akan terjadi berulang

secara periodik, dengan kata lain beban pada ayunan di atas melakukan gerak harmonik sederhana.
2. Gerak harmonik pada pegas Semua pegas memiliki panjang

alami sebagaimana tampak pada gambar 2. Ketika sebuah benda dihubungkan ke ujung sebuah pegas, maka pegas

akan meregang (bertambah panjang) sejauh y. Pegas akan mencapai titik kesetimbangan jika tidak diberikan gaya

luar (ditarik atau digoyang).

Pendulum (Ayunan Matematis)

Contoh lain dari kategori ayunan mekanik, yakni pendulum. Contoh gerak osilasi (getaran) yang populer adalah gerak osilasi

pendulum (bandul). Pendulum sederhana terdiri dari seutas tali ringan dan sebuah bola kecil (bola pendulum) bermassa m yang

digantungkan pada ujung tali, sebagaimana tampak pada gambar di bawah. Dalam menganalisis gerakan pendulum sederhana,

gaya gesekan udara kita abaikan dan massa tali sangat kecil sehingga dapat diabaikan relatif terhadap bola. Kita akan memulai

kajian kita dengan meninjau persamaan gerak untuk system seperti yang dsajikan dalam Gambar (1).

Gambar di atas memperlihatkan pendulum sederhana yang terdiri dari tali dengan panjang L dan bola pendulum bermassa m.

Gaya yang bekerja pada bola pendulum adalah gaya berat (w = mg)dan gaya tegangan tali FT. Gaya berat memiliki komponen mg
cosyang searah tali dan mg sin yang tegak lurus tali. Pendulum berosilasi akibat adanya komponen gaya berat mg sin . Karena

tidak ada gaya gesekan udara, maka pendulum melakukan osilasi sepanjang busur lingkaran dengan besar amplitudo tetap sama.

Hubungan antara panjang busur x dengan sudut  dinyatakan dengan persamaan :

(ingat bahwa sudut 0 adalah perbandingan antara jarak linear x dengan jari-jari lingkaran (r) jika dinyatakan dalam satuan

radian. Karena lintasan pendulum berupa lingkaran maka kita menggunakan pendekatan ini untuk menentukan besar

simpangannya. Jari-jari lingkaran pada kasus ini adalah panjang tali L).

Syarat sebuah benda melakukan Gerak Harmonik Sederhana adalah apabila gaya pemulih sebanding dengan simpangannya.
Apabila gaya pemulih sebanding dengan simpangan x atau sudut0 maka pendulum melakukan Gerak Harmonik Sederhana.

Gaya pemulih pada sebuah ayunan menyebabkannya selalu bergerak menuju titik setimbangnya. Periode ayunan tidak

berhubungan dengan dengan amplitudo, akan tetapi ditentukan oleh parameter internal yang berkait dengan gaya pemulih pada

ayunan tersebut.

Gaya pemulih yang bekerja pada pendulum adalah -mg sin 0.Secara matematis ditulis :

Tanda negatif menunjukkan bahwa gaya

mempunyai arah yang berlawanan dengan simpangan sudut 0 . Berdasarkan persamaan ini, tampak bahwa gaya pemulih

sebanding dengan sin 0, bukan dengan 0 . Karena gaya pemulih F berbanding lurus dengan sin 0bukan dengan 0 maka gerakan

tersebut bukan merupakan Gerak Harmonik Sederhana. Alasannya jika sudut 0 kecil, maka panjang busur x (x = L

kali 0 ) hampir sama dengan panjang L sin 0 (garis putus-putus pada arah horisontal). Dengan demikian untuk sudut yang kecil,
lebih baik kita menggunakan pendekatan :
Periode Pendulum/ Ayunan Matematis

Periode pendulum dapat kita tentukan menggunakan persamaan :


Persamaan (15) merupakan persamaan frekuensi pendulum sederhana

Keterangan : T = periode (s), f = frekuensi (Hz), L = panjang tali (m), g = percepatan gravitasi (m/s 2)

Berdasarkan persamaan di atas, tampak bahwa periode dan frekuensi getaran pendulum sederhana bergantung pada panjang tali

dan percepatan gravitasi. Karena percepatan gravitasi bernilai tetap, maka periode sepenuhnya hanya bergantung pada panjang

tali (L). Dengan kata lain, periode dan frekuensi pendulum tidak bergantung pada massa beban alias bola pendulum. Anda dapat
dapat membuktikannya dengan mendorong seorang yang gendut di atas ayunan. Bandingkan dengan seorang anak kecil yang

didorong pada ayunan yang sama.

Anda mungkin juga menyukai