Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENGAJARAN

“CARA PENATALAKNSANAAN DEMAM PADA BALITA DI


RUANG ANAK LANTAI DASAR RSUP DR KARIADI
SEMARANG”

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 1

DWI RIZQI

PUJI PANGESTI RAHAYU

ZALFI ISRO’I ARTSA

NYONO

ADITYA TRI NUGROHO

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

2019
SATUAN ACARA PENGAJARAN

Pokok bahasan :  Demam Pada Anak Balita

Sub pokok bahasa : Pengobatan demam di rumah

Sasaran : Orang tua/penunggu klien di ruang anak lantai dasar RSUP dr Kariadi

Waktu : 20 menit

Tempat : Ruang Anak Lantai Dasar RSUP dr Kariadi

A. Latar Belakang
Usia Balita adalah usia yang paling rawan dalam pertumbuhan, dikarenakan pada
usia tersebut anak mulai berinteraksi dan berskplorasi dengan lingkungan sehingga
meningkatkan resiko terkena paparan beberapa penyakit baik itu dari virus, bakteri
ataupun jamur.
Demam adalah keluhan pada anak yang paling sering dijumpai, sekitar 10-30%
dari semua keluhan yang diketemukan pada instalasi gawat darurat di rumah sakit atau
dalam praktek dokter sehari-hari maupun di puskesmas. Sampai usia 2 tahun rata rata
anak menderita demam sekitar empat sampai enam kali serangan. Sebagai manifestasi
klinis, maka demam terjadi pada sebagian besar penyakit infeksi yang ringan dan serius,
dari demam saja tak dapat dipakai untuk memprediksi beratnya penyakit. Memang
sebagian besar kejadian demam pada anak mudah didiagnosa, namun telah diketahui juga
demam pada kelompok yang beresiko tinggi, untuk diagnosa memerlukan evaluasi lebih
ekstensif.
B. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan warga dapat memahami dan
mengerti tentang demam
B. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang penatalaksanaan demam pada anak dan
balita diharapakan orang tua mengetahui dan memahami :
1. Mengetahui pengertian Demam pada Balita
2. Mengetahui penyebab Demam pada Balita
3. Mengetahui penanganan Demam dirumah
4. Mengetahui pencegahanan untuk mengurangi Demam
5. Mengetahui kapan anak harus dibawa ke tenaga kesehatan
C. Strategi Pelaksanaan
Metode : ceramah, tanya jawab, diskusi
Media : lembar balik

D. Table kegiatan

Waktu Tahapan kegiatan Kegiatan


Penyuluh Sasaran
3 menit Pembukaan 1. Membuka acara Menjawab salam
dengan
mengucapkan salam
kepada sasaran
2. Mendengarkan
3. Menyampaikan topik penyuluh
dan tujuan Penkes menyampaikan
kepada sasaran topik dan tujuan
3.   
3.   Menyetujui
 Kontrak waktu untuk kesepakatan waktu
kesepakatan pelaksanaan Penkes
pelaksanaan Penkes
dengan sasaran

15 menit Kegiatan inti Menjelaskan materi Mendengarkan


penyuluhan kepada penyuluh
sasaran menyampaikan
1. materi
Memberikan
kesempatan kepada 2. Menanyakan hal–hal
sasaran untuk yang tidak
menanyakan hal – dimengerti dari
hal yang belum materi penyuluhan
dimengerti dari
materi yang
dijelaskan penyuluh

2 menit Evaluasi Memberikan Menjawab


pertanyaan kepada pertanyaan yang
sasaran tentang diajukan penyuluh
materi yang sudah
disampaikan 2.   
penyuluh
2.   
Menyimpulkan Mendengarkan
materi penyuluhan penyampaian
yang sudah kesimpulan
disampaikan kepada
sasaran 3.   

Menutup acara
Mendengarkan
dengan
penyuluh menutup
mengucapkan salam
acara dan menjawab
serta terimakasih
salam
kepada sasaran

E. Evaluasi
1. Prosedur : post tes
2. Bentuk : lisan
3. Butir pertanyaan :
a. Apa pengertian Demam pada Balita
b. Apa saja penyebab Demam pada Balita
c. Bagaimana penanganan Demam dirumah
d. Bagaimana pencegahanan untuk mengurangi Demam
e. Kapan anak harus dibawa ke tenaga kesehatan

DEMAM PADA ANAK BALITA


Materi lampiran

1. PENGERTIAN

Demam adalah kenaikan suhu tubuh di atas normal. Bila suhu diukur pada rektal
>38°C (100,4°F), diuiur pada oral >37,8°C, dan bila diukr melalui aksila >37,2°C
(99°F).(Schmitt,1984). Sedangkan menurut NAPN (National Association of Pediatric
Nurse) disebut demam bila bayi berumur kurang dari 3 bulan suhu rektal melebihi
38°C. Pada anak umur lebih dari 3 bulan suhu aksila dan oral lebih dari 38,3°C

Demam mengacu pada peningkatan suhu tubuh yang berhubungan langsung dengan
tingkat sitokin pirogen yang diproduksi untuk mengatasi berbagai rangsang, misalnya
terhadap toksin bakteri,peradangan, dan rangsangan pirogenik lain.bila produksi
sitokin pirogen secara sistemik masih dalam batas yang dapat ditoleransi maka
efeknya akan menguntungkan tubuh secara keseluruhan, tetapi bila telah melampaui
batas kritis tertentu maka sitokin ini membahayakan tubuh. Batas sitokin pirogen
sistemik tersebut sejauh ini belum diketahui.(Sherwood,2001)

2. PENYEBAB
Demam merupakan gejala bukan penyakit. Demam adalah respon normal
tubuh terhadap adanya infeksi. Infeksi adalah keadaan masuknya mikroorganisme
kedalam tubuh. Mikroorganisme tersebut dapat berupa virus, bakteri, parasit, maupun
jamur. Kebanyakan demam disebabkan oleh infeksi virus. Demam bisa juga
disebabkan oleh paparan panas yang berlebihan (Overhating), dehidrasi atau
kekurangan cairan, alergi maupun dikarenakan gangguan sistem imun (Lubis, 2009).
Penyebab lain adalah penyakit rheumatoid, penyakit otoimun, Juvenile
rheumatoid arthritis, Lupus erythematosus, Pariarteritis nodusa, infeksi HIV dan
AIDS, Inflammatory bowel disease, regional enteritis, Ulcerative colitis, Kanker,
Leukemia, Neuroblastoma, penyakit Hodgkin, Non-Hodgkin’s Lymphoma
3. CARA PENATALAKSANAAN DIRUMAH
Jika demam ringan dan tidak ada masalah-masalah lain yang timbul, tidak diperlukan
obat-obatan. Minum cairan yang banyak dan istirahat. Jika seorang anak masih dapat
bermain dan nyaman, minum cairan yang banyak dan dapat tidur maka obat-obatan
tidak diperlukan. Ambil langkah-langkah untuk menurunkan demam jika kita atau
anak kita merasa tidak nyaman, muntah, dehidrasi atau sulit tidur. Tujuannya adalah
menurunkan demam bukan menghilangkan demam.
4. TINDAKAN UNTUK MENGURANGI DEMAM
Ada beberapa langkah-langka untuk menurunkan demam pada anak dan balita:
a. Singkirkan baju atau selimut yang berlebihan
b. Lingkungan sebaiknya sejuk dan nyaman. Contoh, satu lapis baju tipis dan satu
selimut tipis untuk tidur. Jika runangan panas, nyalakan AC atau kipas angin.
c. Mandi atau menyeka tubuh dengan air hangat kuku dapat membantu mendinginkan
anak dengan demam. Ini langkah efekti terutama setelah diberikan obat penurun
panas kalau tidak suhu tubuh akan kembali naik.
d. Jangan mandi dengan air dingin atau kompres dengan alkohol. Ini akan
mendinginkan kulit tetapi seringkali membuat situasi menjadi lebih buruk karena
menyebabkan menggigil yang mana dapat menigkatkan suhu tubuh dalam tubuh.
Air kompres terlalu dingin akan mengerutkan pembuluh darah anak. Akibatnya,
panas tubuh tidak keluar. Anak jadi semakin menggigil untuk mempertahankan
keseimbangan suhu tubuhnya. Banyak minum untuk mencegah dehidrasi sekitar7-8
gelas per hari
5. HUBUNGI D0KTER ATAU TENAGA KESEHATAN JIKA:
a. Bayi berusia kurang dari 90 hari dengan suhu rektal >37,9°C. Pada bayi usia ini
mereka akan mudah menjadi sakit parah dalam waktu sangat cepat.
b. Bayi berusia 3-6 bulan dengan demam > 38,3°C.
c. Bayi berusia 6-12 bulan demam >39,4°C
d. Anak berusia kurang dari 2 tahun dengan demam lebih dari 24-48 jam
e. Demam yang berlangsung lebih dari 48-72 jam pada anak yang lebih tua dan pada
orang dewasa
f. Demam tinggi (>40,5°C) pada usia berapapun juga.
g. Terdapat gejala-gejala lain yang mengkhawatirkan. Contoh: gelisah, kesadaran
menurun, tampak sakit berat, kesulitan bernafas, kaku kuduk, tidak dapat
menggerakan lengan atau tungkai, kejang pertama kali, timbul bintik-bintik atau
atau bercak ungu kemerah-merahan(perdarahan bawah kulit), demam disertai
muntah terus-menerus, diare, sulit/nyeri pada saat menelan ludah atau minum
sangat rewel (misalnya menangis terus-menerus bila disentuh atau dipindahkan),
terdapat tanda-tanda dehidrasi (mulut kering, tidak buang air kecil lebih dari 6
jam), mempunyai penyakit kronik yang menyebabkan tutunnya kekebalan tubuh.
DAFTAR PUSTAKA
Sumarmo S., Buku Infeksi dan Penyakit Tropis Edisi 1, tahun 2002. Balai penerbit Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.
Dr Tony Smith, dr. Sue Davidson (Editor). Demam pada Anak-anak, Buku “Dokter di
Rumah Anda” (terjemahan). Tahun 2009. Penerbit Dian Rakyat. Jakarta
Lusczak M., Evaluation and management on infants and young children with fever. 2001.
Am fam phys.

Anda mungkin juga menyukai