Anda di halaman 1dari 10

TUGAS

KEPERAWATAN KELUARGA

SALOMI JELLA BING


1490119044R

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


NUSANTARA
PROFESI NERS
KUPANG 2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN
INTERAKSI SOSIAL

MATA AJAR : Interaksi sosial


POKOK BAHASAN : Meningkatkan interaksi sosial
WAKTU : 30 menit
HARI/TANGGAL : Rabu,13 Mei 2020
TEMPAT : Rumah Tn.Alden
SASARAN : Warga masyarakat Rt 01/02 Rw 01 Kel,liliba
TARGET : Warga masyarakat Rt 01/02 Rw 01 Kel,liliba
PENYULUH : Mahasiswa

I. LATARBELAKANG

Interaksi sosial dapat diartikan sebagai hubungan-hubungan sosial yang


dinamis. Hubungan sosial yang dimaksud dapat berupa hubungan antara
individu yang satu dengan individu lainnya, antara kelompok yang satu
dengan kelompok lainnya, maupun antara kelompok dengan individu.
Apabila dua orang bertemu, interaksi sosial dimulai pada saaat itu. Mereka
saling menegur, berjabat tangan, saling berbicara, atau bahkan mungkin
berkelahi. Aktivitas seperti inilah yang disebut interaksi sosila. Walaupun
orang-orang bertemu muka tersebut tidak saling berbicara atau tidak saling
menukar tanda-tanda, namun interaksi sosial pada dasarnya telah terjadi.
Alasannya, karena masing-masing sadar adanya pihak lain yang menyebabkan
perubahan-perubahan perasaan maupun syaraf, yang bisa jadi disebabkan
oleh bau keringat, minyak wangi, dan suara berjalan.
Dari hasil pendataan yang dilakukan di Rt 01/02 didapatkan data bahwa
interaksi social warga terhadap warga lain kurang efektif hal itu disebabkan
karena padatnya aktivitas warga Rt 01/ 02 yang mayoritas pekerjaannya
adalah pedagang yang tuntutan pekerjaannya dimulai dari pagi hari sampai
malam hari.
Berdasarkan uraian diatas interaksi social sangat penting terhadap
hubungan sosial yang dimaksud dapat berupa hubungan antara individu
yang satu dengan individu lainnya, antara kelompok yang satu dengan
kelompok lainnya, maupun antara kelompok dengan individu.

II TUJUAN PENYULUHAN UMUM


Setelah selesai mengikuti penyuluhan tentang interkasi sosial selama
1x30 menit warga Rt 01/02 mampu meningkatkan interaksi sosial.

III TUJUAN PENYULUHAN KHUSUS

Setelah diberikan penyuluhan, warga Rt 01/02 dapat menjelaskan:


a. Pengertian interkasi social
b. Bentuk - bentuk interaksi social

IV MATERI
Terlampir

V METODE
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Diskusi dengan warga

VI MEDIA DAN ALAT


Leaflet
LCD, Laptop, TOA, Microfon
VII KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
N KEGIATAN
O WAKTU PENYULUH PESERTA
1. 5 Menit Pembukaan
a. Salam pembukaan - Menjawab salam
b. Apersepsi - Berpartisipasi aktif
c. Mengkomunikasikan tujuan - Memperhatikan

2. 20 Menit Kegiatan inti penyuluhan - Memperhatikan dan


d. Menjelaskan dan menguraikan mencatat penjelasan
materi tentang: penyuluh dengan
 Pengertian interkasi social cermat
- Menanyakan hal-hal
 Ciri – ciri interaksi social yang belum jelas.
 Syarat - syarat interaksi - memperhatikan
jawaban dari
social penyuluh.
 Factor - faktr interaksi
social - Memperhatikan
5 Menit  Bentuk- bentuk interaksi keterangan
kesimpulan dari
social materi penyuluhan
 Manfaat interaksi sosial yang telah
disampaikan.
e. Memberikan kesempatan - Menjawab
kepada Klien untuk bertanya pertanyaan yang
f. Menjawab pertanyaan klien telah diajukan oleh
yang berkaitan dengan materi penyuluh.
yang belum jelas. - Menjawab salam
Penutup
g. Menyimpulkan materi yang
telah disampaikan.
h. Melakukan evaluasi
penyuluhan dengan pertanyaan
secara lisan.
i. Mengakhiri kegiatan
penyuluhan.
VIII SUMBER.
Gerungan, W. A. 2004. Psikologi Sosial. Bandung: PT Refika Aditama.
Soekanto, Soerjono. 2005. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada.

IX KRITERIA EVALUASI
1. Struktur
a. Planing Of Action (POA) dibuat 3 hari sebelum pendidikan kesehatan
b. Preplaning dibuat 2 hari sebelum pendidikan kesehatan
c. Undangan disebarkan 1 hari sebelum pendidikan kesehatan
2. Proses
a. Masyarakat Kelurahan Liliba RT 01 dan 02 RW 01 antusias dalam
mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan
b. Masyarakat kooperatif dalam menuangkan pendapatnya.
c. Acara berjalan sesuai preplanning yang sudah dibuat.
3. Hasil
a. Masyarakat dapat memahami data yang disajikan.
b. Dapat diambil intervensi yang akan dilakukan dengan mufakat
bersama.
c. Dapat meningkatkan interaksi social antar masyarakat kelurahan Liliba
khususnya Rt 01/ 02.
LAMPIRAN MATERI

1. PENGERTIAN INTERAKSI SOSIAL


Interaksi sosial berasal dari istilah dalam bahasa Inggris social
interaction yang berarti saling bertindak. Interaksi sosial merupakan
hubungan sosial yang dinamis, bersifat timbal balik antarindividu,
antarkelompok, dan antara individu dengan kelompok. Interaksi sosial
terjadi apabila satu individu melakukan tindakan sehingga menimbulkan
reaksi bagi individu-individu lain. Interaksi sosial tidak hanya berupa
tindakan yang berupa kerja sama, tetapi juga bisa berupa persaingan dan
pertikaian.
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu dengan
individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok
dalam masyarakat.

2. CIRI-CIRI INTERAKSI SOSIAL


Interaksi sosial memiliki beberapa kerateristik atau cirri-ciri sebagai
berikut:
1. Jumlah pelaku lebih dari satu orang,hal ini karena interaksi membutuhkan
aksi dan reaks.Jika seseorang memberikan suatu aksi atau tindakan,agar di
katakana sebagai bentuk interaksi,tindakan tersebut haruslah direspon oleh
orang lain.
2. Adanya komunikasi menggunakan symbol-simbol tertentu.Simbol yang
paling umum di gunakan untuk berkomunikasi adalah bahasa.satu hal yang
perlu diperhatikan adalah symbol yang disampaikan harus di pahami oleh
pihak-pihak yang berkomunikasi,agar komunikasi tersebut berjalan lancer.
3. Dalam interaksi sosial juga ada dimensi waktu,yang masa lalu,masa
kini,masa depan.Artinya dalam setiap interaksi sosial,ada konteks waktu
yang menentukan batasan dari interaksi sosial tersebut.
4. Adanya tujuan yang ingin di capai .pihak yang berinteraksi tentulah
memiliki tujuan-tujuan yang ingin di capai .Akan tetapi tidak menutup
kemungkinan juga bahwa ada tujuan-tujuan yang berbeda di antara pihak
yang berinteraksi .Tujuan tersebutpun dapat menetukan apakah interaksi
akan mengarah kepada kerja sama ataupun mengarah kepada pertentangan.

3. SYARAT-SYARAT INTERAKSI
Dalam proses interaksi sosial,terdapat syarat-syarat yang harus terpenuhi
agar interaksi tersebut dapat terjadi . Ada 2 syarat utama terjadi interaksi sosial
yaitu : Kontak sosial dan komunikasi .
A. Kontak berasal dari bahasa latin yaitu cum atau con yang artinya bersama-
sama dan tango atau tanggere yang artinya menyentuh.jadi di artikan secara
harafiah maka kontak berarti bersama-sama menyentuh.Meskipun secara harafiah
bersama-sama menyentuh namun kenyataannya kontak yang terjadi tidak
selamnya bersentuhan.Kontak sosial terjadi ketika ada aksi dan reaksi antara
pihak yang berkontak.
Kontak sosial menurut cara dan tingkatannya terbagi menjadi 2 yaitu :
1. Kontak sosial primer
Adalah kontak sosial yang terjadi secara langsung bertatap muka
misalnya berbicara,saling menyapa,dan bersalaman.
2. Kontak sosial sekunder
Adalah kontak sosial yang terjadi melalui satu peratara.kontak sosial
sekunder pun dapat dibagi menjadi 2 yaitu :
1.Sekunder langsung
Terjadi ketika 2 pihak berkontak menggunakan media secara langsung
misalnya bertelepon atau video call.
2. Sekunder tidak langsung
Kontak yang menggunakan pihak ke tiga.kontak menggunakan media
namun tidak secara langsung contohnya bersurat.
B. Komunikasi
Dalam komunikasi terjadi penyampaiyan dan pertukaran pesan.dalm
komunikasi terdapat 5 unsur di dalamnya yaitu :
1. Komunikator (pihak yang menyampaikan pesan)
2. Komunikan (pihak yang menerima pesan )
3. Pesan
4. Media
5. Efek atau pengaruh dari pesan yang di sampaikan

4. FAKTOR-FAKTOR INTERAKSI SOSIAL

Dalam proses terjadinya interaksi sosial ada beberapa factor yang


mempengaruhinya .beberapa factor tersebut antara lain :
1. Imitasi
Imitasi adalah tindakan seseorang seseorang meniru orang lain.
2. Sugesti
Adalah semacam pandangan sikap atau pendapat yang diberikan oleh
seseorang dsan di terima oleh orang lain .
3. Identifikasi
Adalah kecenderungan seseorang untuk menjadi sama dengan orang
lain .
4. Simpati
Adalah keadaan di mana orang merasa tertarik dengan pihak lainnya.

5. BENTUK BENTUK INTERAKSI SOSIAL


Hubungan yang terjadi antar warga masyarakat berlangsung
sepanjang waktu. Rentang waktu yang panjang serta banyaknya warga
yang terlibat dalam hubungan antar warga melahirkan berbagai bentuk
interaksi social. Di mana pun dan kapan pun kehidupan sosial selalu
diwarnai oleh dua kecenderungan yang saling bertolak belakang. Di satu
sisi manusia berinteraksi untuk saling bekerja sama, menghargai,
menghormati, hidup rukun, dan bergotong royong. Di sisi lain, manusia
berinteraksi dalam bentuk pertikaian, peperangan, tidak adanya rasa saling
memiliki, dan lain-lain. Dengan demikian interaksi sosial mempunyai dua
bentuk, yakni interaksi sosial yang mengarah pada bentuk penyatuan
(proses asosiatif) dan mengarah pada bentuk pemisahan (proses disosiatif).

a. Proses asosiatif
Interaksi sosial asosiatif adalah bentuk interaksi sosial yang
menghasilkan kerja sama. Ada beberapa bentuk interaksi sosial
asosiatif, antara lain sebagai berikut
 Kerja Sama (Cooperation)
Kerja sama adalah suatu usaha bersama antara orang
perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai satu atau
beberapa tujuan bersama. Kerja sama timbul apabila orang
menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-
kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan
mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap
diri sendiri untuk memenuhi kepentingan-kepentingan
tersebut; kesadaran akan adanya kepentingan-kepentingan
yang sama dan adanya organisasi merupakan fakta-fakta
yang penting dalam kerja sama yang berguna.
 Akomodasi (Accomodation)
Akomodasi adalah suatu proses di mana orang perorangan
atau kelompok-kelompok manusia yang mula-mula saling
bertentangan, saling mengadakan penyesuaian diri untuk
mengatasi ketegangan-ketegangan.
b. Proses Disosiatif

Interaksi sosial disosiatif merupakan bentuk interaksi sosial yang


menghasilkan sebuah perpecahan. Ada beberapa bentuk interaksi sosial
disosiatif, antara lain sebagai berikut:

1) Persaingan (competition) adalah proses sosial yang ditandai


dengan adanya saling berlomba atau bersaing antar individu atau
antar kelompok tanpa menggunakan ancaman atau kekerasan untuk
mengejar suatu nilai tertentu supaya lebih maju, lebih baik, atau
lebih kuat.m Contoh persaingan adalah saat siswa bersaing untuk
mendapatkan peringkat pertama atau pada saat berlangsungnya
suatu pertandingan.
2) Kontravensi (contravention) adalah suatu bentuk proses sosial
yang berada di antara persaingan dan konflik.
3) Konflik adalah suatu proses sosial di mana orang perorangan atau
kelompok manusia berusaha untuk memenuhi tujuan dengan jalan
menantang pihak lawan yang disertai dengan ancaman atau
kekerasa.

6. MANFAAT INTERAKSI SOSIAL


a. Saling akrab dan bersahabat antara individu satu dengan
yang lainnya.
b. Memiliki banyak teman untuk berkeluh kesah saat ada
masalah dan tidak merasa kesepian
c. Meningkatkan semangat gotong royong
d. Meminimalisir terjadinya konflik antar indivi atau
kelompok
e. Mempererat hubungan antar individu yang sau ke individu
yang lain atau kelompok satu ke kelompok lain.

Anda mungkin juga menyukai