Anda di halaman 1dari 15

Deskripsi Esai, Panduan Menulis, Tips dan Trik, dan Langkah Membuat Esai

Apakah Esai itu?

Sebuah esai adalah sebuah komposisi prosa singkat yang mengekspresikan opini penulis tentang
subyek tertentu. Sebuah esai dasar dibagi menjadi tiga bagian: pendahuluan yang berisi latar
belakang informasi yang mengidentifikasi subyek bahasan dan pengantar tentang subyek; tubuh
esai yang menyajikan seluruh informasi tentang subyek; dan terakhir adalah konklusi yang
memberikan kesimpulan dengan menyebutkan kembali ide pokok, ringkasan dari tubuh esai,
atau menambahkan beberapa observasi tentang subyek.

Apa yang membedakan esai dan bukan esai? Untuk menjawab pertanyaan ini dapat dilakukan
dengan merujuk pendapat-pendapat atau rumusan-rumusan yang telah ada, tetapi pendapat-
pendapat atau rumusan-rumusan yang telah ada sering kali masih tidak lengkap dan kadang
bertolak belakang sehingga masih mengandung kekurangan juga. Misal mengenai ukuran esai,
ada yang menyatakan bebas, sedang, dan dapat dibaca sekali duduk; mengenai isi esai, ada yang
menyatakan berupa analisis, penafsiran dan uraian (sastra, budaya, filsafat, ilmu); dan demikian
juga mengenai gaya dan metode esai ada yang menyatakan bebas dan ada yang menyatakan
teratur.

Penjelasan mengenai esai dapat lebih "aman dan mudah dimengerti" jika ditempuh dengan cara
meminjam pembagian model penalaran ala Edward de Bono. Menurut De Bono, penalaran dapat
dibagi menjadi dua model. Pertama, model penalaran vertikal (memusatkan perhatian dan
mengesampingkan sesuatu yang tidak relevan) dan kedua model penalaran lateral (membukakan
perhatian dan menerima semua kemungkinan dan pengaruh).

Dari pembagian model penalaran ini, esai cenderung lebih mengamalkan penalaran lateral karena
esai cenderung tidak analitis dan acak, melainkan dapat melompat-lompat dan provokatif. Sebab,
esai menurut makna asal katanya adalah sebuah upaya atau percobaan yang tidak harus
menjawab suatu persoalan secara final, tetapi lebih ingin merangsang. Menurut Francis Bacon,
esai lebih sebagai butir garam pembangkit selera ketimbang sebuah makanan yang
mengenyangkan.

Sejarah Esai

Esai mulai dikenal pada tahun 1500-an dimana seorang filsuf Perancis, Montaigne, menulis
sebuah buku yang mencantumkan beberapa anekdot dan observasinya. Buku pertamanya ini
diterbitkan pada tahun 1580 yang berjudul Essais yang berarti attempts atau usaha. Montaigne
menulis beberapa cerita dalam buku ini dan menyatakan bahwa bukunya diterbitkan berdasarkan
pendapat pribadinya. Esai ini, berdasarkan pengakuan Montaigne, bertujuan mengekspresikan
pandangannya tentang kehidupan.

Lalu bagaimana pengertian esai menurut Montaigne? Montaigne menuliskan sikap dan
pandangannya mengenai esai melalui deskripsi-deskripsinya yang tersirat, sahaja, rendah hati
tetapi jernih dalam sebuah kata pengantar bukunya: "Pembaca, ini sebuah buku yang jujur. Anda
diperingatkan semenjak awal bahwa dalam buku ini telah saya tetapkan suatu tujuan yang
bersifat kekeluargaan dan pribadi. Tidak terpikir oleh saya bahwa buku ini harus bermanfaat
untuk anda atau harus memuliakan diri saya. Maksud itu berada di luar kemampuan saya. Buku
ini saya persembahkan kepada para kerabat dan handai taulan agar dapat mereka manfaatkan
secara pribadi sehingga ketika saya tidak lagi berada di tengah-tengah mereka (suatu hal yang
pasti segera mereka alami), dapatlah mereka temukan di dalamnya beberapa sifat dari kebiasaan
dan rasa humor saya, dan mudah-mudahan, dengan cara itu, pengetahuan yang telah mereka
peroleh tentang diri saya tetap awet dan selalu hidup" (dari "To The Reader").

Kemudian, pada tahun 1600-an, Sir Francis Bacon menjadi Esais Inggris pertama. Bukunya
berjudul Essay. Bentuk, panjang, kejelasan, dan ritme kalimat dari esai ini menjadi standar bagi
esais-esais sesudahnya. Ada beberapa esai yang formal, dan ada beberapa esai lain yang bersifat
informal. Bentuk esai informal lebih mudah ditulis karena lebih bersifat personal, jenaka, dengan
bentuk yang bergaya, struktur yang tidak terlalu formal, dan bertutur. Bentuk esai formal lebih
sering dipergunakan oleh para pelajar, mahasiswa dan peneliti untuk mengerjakan tugas-
tugasnya. Formal esai dibedakan dari tujuannya yang lebih serius, berbobot, logis dan lebih
panjang.

Di Indonesia bentuk esai dipopulerkan oleh HB Jassin melalui tinjauan-tinjauannya mengenai


karya-karya sastra Indonesia yang kemudian dibukukan (sebanyak empat jilid) dengan judul
Kesusastraan Indonesia Modern dalam Kritik dan Esei (1985), tapi Jassin tidak bisa
menerangjelaskan rumusan esai.

Tipe Esai

Esai Deskriptif
Esai deskriptif biasanya bertujuan menciptakan kesan tentang seseorang, tempat, atau benda.
Bentuk esai ini mencakup rincian nyata untuk membawa pembaca pada visualisasi dari sebuah
subyek. Rincian pendukung disajikan dalam urutan tertentu (kiri ke kanan, atas ke bawah, dekat
ke jauh, arah jarum jam, dll). Pola pergerakan ini mencerminkan urutan rincian yang dirasakan
melalui penginderaan.

Esai ekspositori
Esai ini menjelaskan subyek ke pembaca. Biasanya dilengkapi dengan penjelasan tentang proses,
membandingkan dua hal, identifikasi hubungan sebab-akibat, menjelaskan dengan contoh,
membagi dan mengklasifikasikan, atau mendefinisikan. Urutan penjelasannya sangat bervariasi,
tergantung dari tipe esai ekspositori yang dibuat. Esai proses akan menyajikan urutan yang
bersifat kronologis (berdasarkan waktu); esai yang membandingkan akan menjelaskan dengan
contoh-contoh; esai perbandingan atau klasifikasi akan menggunakan urutan kepentingan
(terpenting sampai yang tak penting, atau sebaliknya); esai sebab-akibat mungkin
mengidentifikasi suatu sebab dan meramalkan akibat, atau sebaliknya, mulai dengan akibat dan
mencari sebabnya.
Esai naratif
Menggambarkan suatu ide dengan cara bertutur. Kejadian yang diceritakan biasanya disajikan
sesuai urutan waktu. Esai persuasif bersuaha mengubah perilaku pembaca atau memotivasi
pembaca untuk ikut serta dalam suatu aksi/tindakan. Esai ini dapat menyatakan suatu emosi atau
tampak emosional. Rincian pendukung biasanya disajikan berdasarkan urutan kepentingannya.

Esai dokumentatif
Memberikan informasi berdasarkan suatu penelitian di bawah suatu institusi atau otoritas
tertentu. Esai ini mengikuti panduan dari MLA, APA, atau panduan Turabian.

Panduan Dasar Menulis Esai

Untuk membuat sebuah esai yang berkualitas, diperlukan kemampuan dasar menulis dan latihan
yang terus menerus. Berikut ini panduan dasar dalam menulis sebuah esai.

Struktur Sebuah Esai

Pada dasarnya, sebuah esai terbagi minimum dalam lima paragraf:

1. Paragraf Pertama

Dalam paragraf ini penulis memperkenalkan topik yang akan dikemukakan, berikut
tesisnya. Tesis ini harus dikemukakan dalam kalimat yang singkat dan jelas, sedapat
mungkin pada kalimat pertama. Selanjutnya pembaca diperkenalkan pada tiga paragraf
berikutnya yang mengembangkan tesis tersebut dalam beberapa sub topik.

2. Paragraf Kedua sampai kelima

Ketiga paragraf ini disebut tubuh dari sebuah esai yang memiliki struktur yang sama.
Kalimat pendukung tesis dan argumen-argumennya dituliskan sebagai analisa dengan
melihat relevansi dan relasinya dengan masing-masing sub topik.

3. Paragraf Kelima (terakhir)

Paragraf kelima merupakan paragraf kesimpulan. Tuliskan kembali tesis dan sub topik
yang telah dibahas dalam paragraf kedua sampai kelima sebagai sebuah sintesis untuk
meyakinkan pembaca
Langkah-langkah membuat Esai

1. Tentukan topik
2. Buatlah outline atau garis besar ide-ide anda
3. Tuliskan tesis anda dalam kalimat yang singkat dan jelas
4. Tuliskan tubuh tesis anda:

• Mulailah dengan poin-poin penting


• kemudian buatlah beberapa sub topik
• Kembangkan sub topik yang telah anda buat

5. Buatlah paragraf pertama (pendahuluan)


6. Tuliskan kesimpulan
7. Berikan sentuhan terakhir

Memilih Topik

Bila topik telah ditentukan, anda mungkin tidak lagi memiliki kebebasan untuk memilih. Namun
demikian, bukan berarti anda siap untuk menuju langkah berikutnya.

Pikirkan terlebih dahulu tipe naskah yang akan anda tulis. Apakah berupa tinjauan umum, atau
analisis topik secara khusus? Jika hanya merupakan tinjauan umum, anda dapat langsung menuju
ke langkah berikutnya. Tapi bila anda ingin melakukan analisis khusus, topik anda harus benar-
benar spesifik. Jika topik masih terlalu umum, anda dapat mempersempit topik anda. Sebagai
contoh, bila topik tentang "Indonesia" adalah satu topik yang masih sangat umum. Jika tujuan
anda menulis sebuah gambaran umum (overview), maka topik ini sudah tepat. Namun bila anda
ingin membuat analisis singkat, anda dapat mempersempit topik ini menjadi "Kekayaan Budaya
Indonesia" atau "Situasi Politik di Indonesia". Setelah anda yakin akan apa yang anda tulis, anda
bisa melanjutkan ke langkah berikutnya.

Bila topik belum ditentukan, maka tugas anda jauh lebih berat. Di sisi lain, sebenarnya anda
memiliki kebebasan memilih topik yang anda sukai, sehingga biasanya membuat esai anda jauh
lebih kuat dan berkarakter.

• Tentukan Tujuan
Tentukan terlebih dahulu tujuan esai yang akan anda tulis. Apakah untuk meyakinkan
orang agar mempercayai apa yang anda percayai? Menjelaskan bagaimana melakukan
hal-hal tertentu? Mendidik pembaca tentang seseorang, ide, tempat atau sesuatu? Apapun
topik yang anda pilih, harus sesuai dengan tujuannya.
• Tuliskan Minat Anda
Jika anda telah menetapkan tujuan esai anda, tuliskan beberapa subyek yang menarik
minat anda. Semakin banyak subyek yang anda tulis, akan semakin baik. Jika anda
memiliki masalah dalam menemukan subyek yang anda minati, coba lihat di sekeliling
anda. Adakah hal-hal yang menarik di sekitar anda? Pikirkan hidup anda? Apa yang anda
lakukan? Mungkin ada beberapa yang menarik untuk dijadikan topik. Jangan
mengevaluasi subyek-subyek tersebut, tuliskan saja segala sesuatu yang terlintas di
kepala.

• Evaluasi Potensial Topik


Jika telah ada bebearpa topik yang pantas, pertimbangkan masing-masing topik tersebut.
Jika tujuannya mendidik, anda harus mengerti benar tentang topik yang dimaksud. Jika
tujuannya meyakinkan, maka topik tersebut harus benar-benar menggairahkan. Yang
paling penting, berapa banyak ide-ide yang anda miliki untuk topik yang anda pilih.

Sebelum anda meneruskan ke langkah berikutnya, lihatlah lagi bentuk naskah yang anda tulis.
Sama halnya dengan kasus dimana topik anda telah ditentukan, anda juga perlu memikirkan
bentuk naskah yang anda tulis.

Membuat Outline

Tujuan dari pembuatan outline adalah meletakkan ide-ide tentang topik anda dalam naskah
dalam sebuah format yang terorganisir.

1. Mulailah dengang menulis topik anda di bagian atas


2. Tuliskan angka romawi I, II, III di sebelah kiri halaman tersebut, dengan jarak yang
cukup lebar diantaranya
3. Tuliskan garis besar ide anda tentang topik yang anda maksud:
o Jika anda mencoba meyakinkan, berikan argumentasi terbaik
o Jika anda menjelaskan satu proses, tuliskan langkah-langkahnya sehingga dapat
dipahami pembaca
o Jika anda mencoba menginformasikan sesuatu, jelaskan kategori utama dari
informasi tersebut
4. Pada masing-masing romawi, tuliskan A, B, dan C menurun di sis kiri halaman tersebut.
Tuliskan fakta atau informasi yang mendukung ide utama

Menuliskan Tesis
Suatu pernyataan tesis mencerminkan isi esai dan poin penting yang akan disampaikan oleh
pengarangnya. Anda telah menentukan topik dari esai anda, sekarang anda harus melihat kembali
outline yang telah anda buat, dan memutuskan poin penting apa yang akan anda buat. Pernyataan
tesis anda terdiri dari dua bagian:

• Bagian pertama menyatakan topik. Contoh: Budaya Indonesia, Korupsi di Indonesia


• Bagian kedua menyatakan poin-poin dari esai anda. Contoh: memiliki kekayaan yang
luar biasa, memerlukan waktu yang panjang untuk memberantasnya, dst.

Menuliskan Tubuh Esai

Bagian ini merupakan bagian paling menyenangkan dari penulisan sebuah esai. Anda dapat
menjelaskan, menggambarkan dan memberikan argumentasi dengan lengkap untuk topik yang
telah anda pilih. Masing-masing ide penting yang anda tuliskan pada outline akan menjadi satu
paragraf dari tubuh tesis anda.

Masing-masing paragraf memiliki struktur yang serupa:

1. Mulailah dengan menulis ide besar anda dalam bentuk kalimat. Misalkan ide anda
adalah: "Pemberantasan korupsi di Indonesia", anda dapat menuliskan: "Pemberantasan
korupsi di Indonesia memerlukan kesabaran besar dan waktu yang lama".
2. Kemudian tuliskan masing-masing poin pendukung ide tersebut, namun sisakan empat
sampai lima baris.
3. Pada masing-masing poin, tuliskan perluasan dari poin tersebut. Elaborasi ini dapat
berupa deskripsi atau penjelasan atau diskusi.
4. Bila perlu, anda dapat menggunakan kalimat kesimpulan pada masing-masing paragraf.

Setelah menuliskan tubuh tesis, anda hanya tinggal menuliskan dua paragraf: pendahuluan dan
kesimpulan.

Menulis Paragraf Pertama

1. Mulailah dengan menarik perhatian pembaca.


o Memulai dengan suatu informasi nyata dan terpercaya. Informasi ini tidak perlu
benar-benar baru untuk pembaca anda, namun bisa menjadi ilustrasi untuk poin
yang anda buat.
o Memulai dengan suatu anekdot, yaitu suatu cerita yang menggambarkan poin
yang anda maksud. Berhati-hatilah dalam membuat anekdot. Meski anekdot ini
efektif untuk membangun ketertarikan pembaca, anda harus menggunakannya
dengan tepat dan hati-hati.
o Menggunakan dialog dalam dua atau tiga kalimat antara beberapa pembicara
untuk menyampaikan poin anda.
2. Tambahkan satu atau dua kalimat yang akan membawa pembaca pada pernyataan tesis
anda.
3. Tutup paragraf anda dengan pernyataan tesis anda.

Menuliskan Kesimpulan

Kesimpulan merupakan rangkuman dari poin-poin yang telah anda kemukakan dan memberikan
perspektif akhir anda kepada pembaca. Tuliskan dalam tiga atau empat kalimat (namun jangan
menulis ulang sama persis seperti dalam tubuh tesis di atas) yang menggambarkan pendapat dan
perasaan anda tentang topik yang dibahas. Anda dapat menggunakan anekdot untuk menutup
esai anda.

Memberikah Sentuhan Akhir

1. Teliti urutan paragraf Mana yang paling kuat? Letakkan paragraf terkuat pada urutan
pertama, dan paragraf terlemah di tengah. Namun, urutan tersebut harus masuk akal. Jika
naskah anda menjelaskan suatu proses, anda harus bertahan pada urutan yang anda buat.
2. Teliti format penulisan. Telitilah format penulisan seperti margin, spasi, nama, tanggal,
dan sebagainya
3. Teliti tulisan. Anda dapat merevisi hasil tulisan anda, memperkuat poin yang lemah. Baca
dan baca kembali naskah anda.
4. Apakah masuk akal? Tinggalkan dulu naskah anda beberapa jam, kemudian baca
kembali. Apakah masih masuk akal?
5. Apakah kalimat satu dengan yang lain mengalir dengan halus dan lancar? Bila tidak,
tambahkan bebearpa kata dan frase untuk menghubungkannya. Atau tambahkan satu
kalimat yang berkaitan dengan kalimat sebelumnya.
6. Teliti kembali penulisan dan tata bahasa anda.

Source : http://www.asmakmalaikat.com
Dikirim oleh Admin
Tanggal 2008-10-30
Jam 20:19:08

gimana cara membuat essay yang baik dan sistematis

menurut wikipedia:
Jika dipetakan mengenai langkah-langkah membuat esai, bisa dirunut sebagai
berikut:

1. Menentukan tema atau topik


2. Membuat outline atau garis besar ide-ide yang akan kita bahas
3. Menuliskan pendapat kita sebagai penulisnya dengan kalimat yang singkat dan
jelas
4. Menulis tubuh esai; memulai dengan memilah poin-poin penting yang akan
dibahas, kemudian buatlah beberapa subtema pembahasan agar lebih
memudahkan pembaca untuk memahami maksud dari gagasan kita sebagai
penulisnya, selanjutnya kita harus mengembangkan subtema yang telah kita buat
sebelumnya.
5. Membuat paragraf pertama yang sifatnya sebagai pendahuluan. Itu sebabnya,
yang akan kita tulis itu harus merupakan alasan atau latar belakang alasan kita
menulis esai tersebut.
6. Menuliskan kesimpulan. Ini penting karena untuk membentuk opini pembaca kita
harus memberikan kesimpulan pendapat dari gagasan kita sebagai penulisnya.
Karena memang tugas penulis esai adalah seperti itu. Berbeda dengan penulis
berita di media massa yang seharusnya (memang) bersikap netral.
7. Jangan lupa untuk memberikan sentuhan akhir pada tulisan kita agar pembaca
merasa bisa mengambil manfaat dari apa yang kita tulis tersebut dengan mudah
dan sistematis sehingga membentuk kerangka berpikir mereka secara utuh.

saya kurang mengerti di point kedua, tolong dong anda berikan contoh menulis
essay yang benar, lengkap dan sistematis (yang kurang lebih 1000 kata)

kemudian jikalau ada kutipan dari buku, bagaimana saya menuliskannya dan
apakah memakai daftar pustaka?? klo ada di mana saya letakkan daftar pustaka,
apakah di halaman yang sama atau di halaman yang berbeda
2. membuat garis besar ide-ide yang akan kita bahas

Misal saudara mau buat essay dengan tema: Keterlibatan Tuhan terhadap Kaum
Miskin

garis besar ide-idenya:


1. Tuhan dan Kaum Miskin dalam Budaya Timur Tengah
2. Tuhan dan Kaum Miskin dalam Kisah Kitab Suci
3. Tuhan dan Kaum Miskin dalam Jeritan Mereka yang Termarjinalkan.etc

kalau ada kutipan dari buku, diakhir kata/kalimat yang dikutip biasanya diberi
catatan kaki (Inset, reference, footnote, insert, kalau sudah keluar angka pada
halaman paling bawah, tulis nama pengarang, judul buku (ditulis miring), penerbit,
kota terbit, tahun. halaman dari kata/kalimat yang saudara tadi kutip.
jika mau diberi daftar pustaka, silakan lihat catatan kaki yang sudah saudara buat.
Pembuatan daftar pustaka biasanya dibuat pada halaman yang paling belakang,
diurutkan sesuai dengan abjad. misal:
Anan, Bandirto.1976. Zamrud Katulistiwa. Merapi. Yogyakarta.
Sudibyo, Bambang (Nama di balik).1980. Era Orde Baru (judul buku dibuat miring).
Kanisius. Yogyakarta

Struktur sebuah esay terdiri dari 3 tiga bagian:


1. Pengantar/Pengenalan (5% dari total essay)Biasanya 1 - 2 paragraf yang
berisikan satu atau lebih hal-hal berikut ini: definisi masalah, pembatasan asumsi,
istilah-istilah teknis yang digunakan dan tujuan penulisan, yang bisa menjelaskan
secara seksama sebuah dalil yang kita ungkapkan.
2. Pembahasan/Argumentasi (85%-90% dari total esay)Bagian utama dari sebuah
esay yang ditujukan untuk mengungkapkan bukti-bukti dalam bentuk: (a) logika
penalaran pribadi, (b) teori-teori yang ada, atau (c) secara empiris melalui
penelitian, yang relevan dengan masalah yang kita bahas. Dalam bagian ini kita
memerlukan contoh-contoh, logika, teori, hasil penelitian yang masuk akal dan
relevan dengan pernyataan-pernyataan yang tegas.Lebih baik lagi seandainya kita
menyisipkan teknik devil's advocate atau kontra argumentasi dalam setiap
pernyataan-pernyataan yang kita buat sehingga esay kita menjadi sulit untuk
diserang.Dalam hal ini kita juga perlu mengumpulkan banyak bacaan dari topik
yang dibahas dengan tentunya harus mencantumkan referensi-referensi. Hindari
plagiarisme!Seandainya kita tidak bisa mendapatkan contoh-contoh dari teori,
media, internet atau sumber-sumber yang lain, masukkan contoh-contoh dari
pengalaman pribadi atau contoh praktis.
3. Penuntup/Kesimpulan (5%-10% dari total esay)Panjangnya penutup atau
kesimpulan tergantung dari bagaimana kita menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
kita ungkapan dalam bagian definisi masalah pada bagian pembukaan. Jawaban-
jawaban ini sebenarnya berkaitan dengan bukti-bukti yang kita bahas pada bagian
argumentasi/pembahasan yang masih dalam kerangka tujuan penulisan. Lebih baik
lagi, kalau ada penekanan terhadap argumentasi yang paling kuat yang paling
dikuasai pada bagian pembahasan.

Panduan Dasar Menulis Esai

Untuk membuat sebuah esai yang berkualitas, diperlukan kemampuan dasar


menulis dan latihan yang terus menerus. Berikut ini
panduan dasar dalam menulis sebuah esai.

Struktur Sebuah Esai

Pada dasarnya, sebuah esai terbagi minimum dalam lima paragraf:


1. Paragraf pertama: Dalam paragraf ini penulis memperkenalkan topik yang akan
dikemukakan, berikut tesisnya. Tesis ini harus
dikemukakan dalam kalimat yang singkat dan jelas, sedapat mungkin pada kalimat
pertama. Selanjutnya pembaca
diperkenalkan pada tiga paragraf berikutnya yang mengembangkan tesis tersebut
dalam beberapa sub topik.

2. Paragraf kedua sampai kelima: Ketiga paragraf ini disebut tubuh dari sebuah esai
yang memiliki struktur yang sama. Kalimat
pendukung tesis dan argumen-argumennya dituliskan sebagai analisa dengan
melihat relevansi dan relasinya dengan masing-
masing sub topik.

3. Paragraf kelima (terakhir): Paragraf kelima merupakan paragraf kesimpulan.


Tuliskan kembali tesis dan sub topik yang telah
dibahas dalam paragraf kedua sampai kelima sebagai sebuah sintesis untuk
meyakinkan pembaca

Langkah-langkah membuat Esai

1. Memilih Topik

Bila topik telah ditentukan, anda mungkin tidak lagi memiliki kebebasan untuk
memilih. Namun demikian, bukan berarti anda siap
untuk menuju langkah berikutnya.

Pikirkan terlebih dahulu tipe naskah yang akan anda tulis. Apakah berupa tinjauan
umum, atau analisis topik secara khusus? Jika
hanya merupakan tinjauan umum, anda dapat langsung menuju ke langkah
berikutnya. Tapi bila anda ingin melakukan analisis
khusus, topik anda harus benar-benar spesifik. Jika topik masih terlalu umum, anda
dapat mempersempit topik anda. Sebagai
contoh, bila topik tentang “Indonesia” adalah satu topik yang masih sangat umum.
Jika tujuan anda menulis sebuah gambaran
umum (overview), maka topik ini sudah tepat. Namun bila anda ingin membuat
analisis singkat, anda dapat mempersempit topik
ini menjadi “Kekayaan Budaya Indonesia” atau “Situasi Politik di Indonesia. Setelah
anda yakin akan apa yang anda tulis, anda
bisa melanjutkan ke langkah berikutnya.

Bila topik belum ditentukan, maka tugas anda jauh lebih berat. Di sisi lain,
sebenarnya anda memiliki kebebasan memilih topik
yang anda sukai, sehingga biasanya membuat esai anda jauh lebih kuat dan
berkarakter.

2. Tentukan Tujuan

Tentukan terlebih dahulu tujuan esai yang akan anda tulis. Apakah untuk
meyakinkan orang agar mempercayai apa yang anda
percayai? Menjelaskan bagaimana melakukan hal-hal tertentu? Mendidik pembaca
tentang seseorang, ide, tempat atau sesuatu?
Apapun topik yang anda pilih, harus sesuai dengan tujuannya.

3. Tuliskan Minat Anda

Jika anda telah menetapkan tujuan esai anda, tuliskan beberapa subyek yang
menarik minat anda. Semakin banyak subyek yang
anda tulis, akan semakin baik. Jika anda memiliki masalah dalam menemukan
subyek yang anda minati, coba lihat di sekeliling
anda. Adakah hal-hal yang menarik di sekitar anda? Pikirkan hidup anda? Apa yang
anda lakukan? Mungkin ada beberapa yang
menarik untuk dijadikan topik. Jangan mengevaluasi subyek-subyek tersebut,
tuliskan saja segala sesuatu yang terlintas di
kepala.

4. Evaluasi Potensial Topik

Jika telah ada bebearpa topik yang pantas, pertimbangkan masing-masing topik
tersebut. Jika tujuannya mendidik, anda harus
mengerti benar tentang topik yang dimaksud. Jika tujuannya meyakinkan, maka
topik tersebut harus benar-benar menggairahkan.
Yang paling penting, berapa banyak ide-ide yang anda miliki untuk topik yang anda
pilih.

Sebelum anda meneruskan ke langkah berikutnya, lihatlah lagi bentuk naskah yang
anda tulis. Sama halnya dengan kasus
dimana topik anda telah ditentukan, anda juga perlu memikirkan bentuk naskah
yang anda tulis.

5. Membuat Outline
Tujuan dari pembuatan outline adalah meletakkan ide-ide tentang topik anda dalam
naskah dalam sebuah format yang
terorganisir.
1. Mulailah dengang menulis topik anda di bagian atas
2. Tuliskan angka romawi I, II, III di sebelah kiri halaman tersebut, dengan jarak
yang cukup lebar diantaranya
3. Tuliskan garis besar ide anda tentang topik yang anda maksud:
• Jika anda mencoba meyakinkan, berikan argumentasi terbaik
• Jika anda menjelaskan satu proses, tuliskan langkah-langkahnya sehingga dapat
dipahami pembaca
• Jika anda mencoba menginformasikan sesuatu, jelaskan kategori utama dari
informasi tersebut
4. Pada masing-masing romawi, tuliskan A, B, dan C menurun di sis kiri halaman
tersebut. Tuliskan fakta atau informasi
yang mendukung ide utama

6. Menuliskan Tesis

Suatu pernyataan tesis mencerminkan isi esai dan poin penting yang akan
disampaikan oleh pengarangnya. Anda telah
menentukan topik dari esai anda, sekarang anda harus melihat kembali outline
yang telah anda buat, dan memutuskan poin
penting apa yang akan anda buat. Pernyataan tesis anda terdiri dari dua bagian:
• Bagian pertama menyatakan topik. Contoh: Budaya Indonesia, Korupsi di
Indonesia
• Bagian kedua menyatakan poin-poin dari esai anda. Contoh: memiliki kekayaan
yang luar biasa, memerlukan waktu yang
panjang untuk memberantasnya, dst.

7. Menuliskan Tubuh Esai

Bagian ini merupakan bagian paling menyenangkan dari penulisan sebuah esai.
Anda dapat menjelaskan, menggambarkan dan
memberikan argumentasi dengan lengkap untuk topik yang telah anda pilih.
Masing-masing ide penting yang anda tuliskan pada
outline akan menjadi satu paragraf dari tubuh tesis anda.

Masing-masing paragraf memiliki struktur yang serupa:


• Mulailah dengan menulis ide besar anda dalam bentuk kalimat. Misalkan ide anda
adalah: “Pemberantasan korupsi di
Indonesia”, anda dapat menuliskan: “Pemberantasan korupsi di Indonesia
memerlukan kesabaran besar dan waktu yang
lama”
• Kemudian tuliskan masing-masing poin pendukung ide tersebut, namun sisakan
empat sampai lima baris.
• Pada masing-masing poin, tuliskan perluasan dari poin tersebut. Elaborasi ini
dapat berupa deskripsi atau penjelasan
atau diskusi
• Bila perlu, anda dapat menggunakan kalimat kesimpulan pada masing-masing
paragraf.
• Setelah menuliskan tubuh tesis, anda hanya tinggal menuliskan dua paragraf:
pendahuluan dan kesimpulan.

8. Menulis Paragraf Pertama


• Mulailah dengan menarik perhatian pembaca.
• Memulai dengan suatu informasi nyata dan terpercaya. Informasi ini tidak perlu
benar-benar baru untuk pembaca anda,
namun bisa menjadi ilustrasi untuk poin yang anda buat.
• Memulai dengan suatu anekdot, yaitu suatu cerita yang menggambarkan poin
yang anda maksud. Berhati-hatilah dalam
membuat anekdot. Meski anekdot ini efektif untuk membangun ketertarikan
pembaca, anda harus menggunakannya
dengan tepat dan hati-hati.
• Menggunakan dialog dalam dua atau tiga kalimat antara beberapa pembicara
untuk menyampaikan poin anda.
• Tambahkan satu atau dua kalimat yang akan membawa pembaca pada
pernyataan tesis anda.
• Tutup paragraf anda dengan pernyataan tesis anda.

9. Menuliskan Kesimpulan

Kesimpulan merupakan rangkuman dari poin-poin yang telah anda kemukakan dan
memberikan perspektif akhir anda kepada
pembaca. Tuliskan dalam tiga atau empat kalimat (namun jangan menulis ulang
sama persis seperti dalam tubuh tesis di atas)
yang menggambarkan pendapat dan perasaan anda tentang topik yang dibahas.
Anda dapat menggunakan anekdot untuk
menutup esai anda.

10. Memberikah Sentuhan Akhir


• Teliti urutan paragraf Mana yang paling kuat? Letakkan paragraf terkuat pada
urutan pertama, dan paragraf terlemah di
tengah. Namun, urutan tersebut harus masuk akal. Jika naskah anda menjelaskan
suatu proses, anda harus bertahan
pada urutan yang anda buat.
• Teliti format penulisan. Telitilah format penulisan seperti margin, spasi, nama,
tanggal, dan sebagainya
• Teliti tulisan. Anda dapat merevisi hasil tulisan anda, memperkuat poin yang
lemah. Baca dan baca kembali naskah anda.
• Apakah masuk akal? Tinggalkan dulu naskah anda beberapa jam, kemudian baca
kembali. Apakah masih masuk akal?
• Apakah kalimat satu dengan yang lain mengalir dengan halus dan lancar? Bila
tidak, tambahkan bebearpa kata dan frase
untuk menghubungkannya. Atau tambahkan satu kalimat yang berkaitan dengan
kalimat sebelumnya
• Teliti kembali penulisan dan tata bahasa anda.

Apa dan Bagaimana Menulis Esai


Photos were posted on 13 Nov 2009 at 8:38am

Secara lughawi atau bahasa (Inggris), esai (essay) artinya (1) karangan, esei (sastra) dan (2)
skripsi. Sebagai kata kerja (verb), essay artinya mencoba, berusaha. We essayed a crossing of the
river without success; Kami mencoba menyeberangi sungai itu tanpa hasil.

Dalam konteks akademis, esai diartikan sebagai komposisi prosa singkat yang mengekspresikan
opini penulis tentang subjek tertentu. Struktur tulisan atau sistematika penulisannya dibagi
menjadi tiga bagian: pendahuluan (berisi latar belakang informasi yang mengidentifikasi),
subjek bahasan dan pengantar tentang subjek), tubuh atau isi/pembahasan (menyajikan
seluruh informasi tentang subjek), dan penutup berupa kesimpulan (konklusi yang memberikan
kesimpulan dengan menyebutkan kembali ide pokok, ringkasan dari tubuh esai, atau
menambahkan beberapa observasi tentang subjek).

Bentuk esai dalam konteks akademis itu dikenal sebagai “esai formal” yang sering dipergunakan
para pelajar, mahasiswa, dan peneliti untuk mengerjakan tugas-tugasnya. Esai formal sifatnya
“serius”, berbobot, logis, dan lebih panjang.

Kata “essay” berasal dari bahasa Prancis, essai, artinya mencoba atau berusaha (a try or
attempt). Esai adalah sebuah upaya mengkomunikasikan informasi, opini, atau perasaan, dan
biasanya menyajikan argumen tentang sebuah topik (infoplease.com). Definisinya, esai adalah
tulisan pendek yang biasanya berisi pandangan penulis tentang subjek tertentu.

Dalam konteks jurnalistik, esai adalah tulisan yang berisi tinjauan atau bahasan suatu topik
yang sama sekali mungkin tidak ada hubungan dengan berita atau peristiwa. Di dunia sastra
atau seni, esai adalah karya sastra berupa tulisan pendek berisi tinjauan subjektif penulisnya
atas suatu masalah di bidang kesusastraan dan kesenian. Dengan kalimat lain, esai adalah
tulisan berisi ulasan tentang sebuah karya sastra dan seni.
Jenis-Jenis Esai

Sedikitnya ada tiga jenis esai, yakni yang bersifat narastif, deskriptif, dan persuasif.

1. Esai Naratif (Narrative Essays) menceritakan sebuah kisah atau cerita, misalnya tentang
pengalaman atau peristiwa masa lalu, kejadian atau peristiwa yang baru saja terjadi/sedang
terjadi, bisa juga tentang sesuatu yang terjadi kepada orang lain. Esai Naratif menggambarkan
suatu ide dengan cara bertutur. Kejadian yang diceritakan biasanya disajikan sesuai urutan
waktu (kronologis).

2. Esai Deskriptif (Descriptive Essays) menggambarkan orang, tempat, atau sesuatu sejelas dan
sedetil mungkin sehingga pembaca dengan mudah membentuk “gambar mental” (mental
picture) tentang apa yang ditulis. Esai deskriptif biasanya bertujuan menciptakan kesan tentang
seseorang, tempat, atau benda.

3. Esai Persuasif (Persuasive Essay) meyakinkan pembaca untuk menyetujui sudut pandang
penulis tentang sesuatu atau menerima rekomendasi penulisnya untuk melakukan sesuatu.
Ringkasnya, esai jenis ketiga ini berisi ajakan atau seruan. Esai ini berusaha mengubah perilaku
pembaca atau memotivasi pembaca untuk ikut serta dalam suatu aksi/tindakan (call for action).
Esai ini dapat menyatakan suatu emosi atau tampak emosional.

Tulisan esai sangat cocok untuk posting di blog. Karenanya, isilah blog Anda dengan esai.
Berupayalah mengubah dunia dengan kata-kata. Change the world with words! Hihi… gaya
pisan, lebay…. kitu? Ok, Good Luck! Wasalam. (www.romeltea.com).*

Anda mungkin juga menyukai